Axel Sky Jordan, 31 tahun. Seorang pria mapan yang pernah jatuh cinta kepada istri pria lain. Gosip yang menyebutkan bahwa dirinya adalah seorang perebut bini orang menjadi rahasia tersendiri di kalangan pebisnis dan orang-orang di sekitarnya.
Pertemuannya dengan gadis pembuat masalah bernama Aubrey Joysalim membuat hidupnya berubah. Jojo, sapaan akrab gadis itu menawarkan sebuah kesepakatan yang dia ibaratkan sebagai suatu simbiosis.
"Menurut KBBI Simbiosis berarti keadaan hidup bersama secara erat antara dua organisme yang berbeda. Bagaimana kalau kita melakukannya?" ~ Jojo
"Kamu pikir aku Protozoa? Aku tidak mau menerima tawaran nyamuk Aedes aegypti." tolak Axel mentah-mentah.
Dengan hati yang sudah dimiliki oleh wanita lain, akankah Jojo berhasil menaklukkan hati Axel?
_
_
_
Note :
JANGAN PLAGIAT ATAU TAMBAL SULAM!
INGAT AZAB
Carilah Rezeki yang halal dengan mencari ide sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adinasya mahila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28 : Nyctophobia
“Bau apa ini?” kening Axel mengernyit, dengan mata yang masih terpejam hidungnya mendengkus bau yang sangat dia benci. Mata laki-laki itu seketika terbuka lebar, ia menghempaskan selimut dan bangun lalu menutup hidungnya dengan punggung tangan kanannya.
“Siapa yang menyuruh ‘mu makan mi instan di dalam kamar?” pekik Axel dengan suara lantang.
Jojo yang sedang duduk di atas sofa sambil memegang mangkuk mi instan terlihat santai menanggapi keluhan suaminya. Ia yang lembur mengerjakan skripsinya merasakan lapar di tengah malam bebarapa menit yang lalu. Alih-alih makan di ruang makan, gadis itu membawa mi ke dalam kamarnya. Jojo memilih beristirahat sejenak sambil menonton ulang film romantis yang Ia sukai, Titanic.
"Diri 'ku sendiri!" jawabnya tanpa berpaling dari layar laptopnya.
"Cepat keluar!"
"Ya ambruk, kenapa sih? aku tahu kamu tidak suka mi instan, tapi reaksi 'mu terlalu berlebihan." Jojo menatap Axel dengan urat wajah yang menegang, Ia menyruput kuah mi nya sebelum berdiri untuk mengembalikan mangkuk ke dapur.
Merasa Jojo sengaja mengerjainya, Axel berdiri dari atas ranjang. Ia raih lengan tangan gadis itu. Membuka pintu kamar mandi dan mendorong istrinya masuk dan memegang gagang pintunya dari luar. Nahas bagi Jojo saklar lampu berada di luar.
"Ax! buka!" Jojo berteriak, ia menggedor pintu lalu mencoba memutar handle dengan tangan kanannya.
"Kamu di sana dulu, sampai bau mi itu hilang!"
"Baiklah, tapi bisakah kamu nyalakan lampunya?" Jojo panik dan masih terus menggedor pintu.
"Oh ... jadi kamu takut gelap ya? rasakan! siapa suruh mengganggu tidur 'ku!"
"Ax-aku mohon! buka!"
Jojo memohon dan dengan santainya Axel masih tidak mau membukakan pintu atau sekedar menyalakan lampu.
"Aku mohon! Aku bisa mati!" Jojo merasakan kepalanya pusing, detak jantungnya sudah mulai tak beraturan, dan ia mulai kesulitan untuk bernapas.
"Mati? Berlebihan sekali, minta maaf lah dengan manis!" Titah Axel dari luar.
Namun, tidak ada lagi jawaban dari Jojo. Seketika Axel pun terkejut mendengar suara ambruk diikuti bunyi mangkuk pecah. Jojo jatuh terduduk, tangannya bahkan tergores pecahan mangkuk yang berserakan di lantai.
Axel menyalakan lampu lalu membuka pintu, ia syok mendapati tangan kiri Jojo berdarah, sementara itu tangan kanan sang istri tengah memegangi dada.
"A-ku ti-da-k bisa ber-na-pas!" ucap Jojo terbata.
Antara bingung dan merasa bersalah melihat kondisi Jojo yang meneteskan air mata, Axel langsung menggendong tubuh gadis itu keluar kamar mandi. Sayang, tangan Jojo tiba-tiba saja terkulai dan matanya terpejam, hal itu membuat Axel semakin panik. Ia membaringkan tubuh istrinya di ranjang dan berteriak memanggil mama dan papanya.
"Ax, apa yang terjadi? dia tidak bernapas!" Lidia panik. Ia menduga menantunya itu memiliki intoleran makanan seperti putrinya.
Axel langsung melakukan CPR, Ia memberikan napas buatan lewat mulut, seolah lupa dengan Jojo yang baru saja menyantap makanan yang paling Ia benci tadi.
"Bernapaslah! Ayo! Jo- apa yang terjadi? aku mohon bernapaslah! "
Jordan menelpon ambulance, sementara Lidia sudah tidak bisa melakukan apa-apa karena terlalu panik. Sementara itu Jojo, seolah sedang terbuai di alam mimpinya.
"Masuklah ke sini! Jangan pergi kemana-mana!" Seorang anak laki-laki terlihat mendorong tubuh Jojo kecil ke dalam gudang.
"Aku takut!" rengeknya.
"Bersembunyi lah di sini, jangan keluar sampai aku datang!"
"Kak-kak Faiz, jangan tinggalkan aku! Jangan!"
Jojo kembali bernapas, Ia membuka lebar matanya, gadis itu semakin terkejut karena bibir Axel masih menempel ke bibirnya.
Apa Nyctophobia 'ku kambuh?
"Apa yang terjadi pada 'mu? Kenapa tiba-tiba kamu berhenti bernapas seperti itu?"
"Aku memiliki phobia gelap."
"Gadis macam apa sebenarnya diri 'mu itu?"
"Entahlah, aku juga tidak tahu."
Axel memeluk tubuh Jojo yang masih terlihat lemas. Ia yang pernah menyaksikan kepergian mama kandungnya dengan mata kepalanya sendiri, ketakutan melihat keadaan Jojo tadi, ia merasa seolah akan mengulangi situasi yang sama.
-
-
-
-
-
-
-
-
LIKE KOMEN VOTE dan hadiahnya jangan Lupa 🤣
memanglah s' Mickey Mouse ini..
ituuuuuu tanda'y kamu lg jatuh cinta Mikeeeee.....
kamu ituuu Mikeeeee...
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
seingat Ku🤭🤭🤭🤭
udah baca pake acc brbeda tp agak lupa jalan cerita'y...
😅😅😅😅
terimakasih byk ya atas cerita menarik dan menghibur ini..
lopeeeeeee Otor...
😘😘😘
😚😚😚😚😚😚😚🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
🤣🤣🤣🤣🤣🤪🤪🤪🤪🤪
parah kamuuuu....
ngamok lah nanti s' parfum Axe....
🤪🤪🤣🤣🤣🤣🤣🤣