Bermaksud menyampaikan amanah justru berujung menjadi malapetaka
Amoera dituduh sebagai pembunuh ayah marvin.
Ia disiksa atas kesalahan yang sama sekali tidak pernah ia lakukan hingga membuat Amoera kerap berulang kali mengakhiri hidupnya
bahkan Marvin merenggut paksa mahkota wanita malang itu.
Hingga akhirnya kebenaran pun terungkap, lantas bagaimanakah kisah Amoera selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nona lancaster, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kehancuran ~ Amoera
* 1 minggu kemudian
Dirumah marvin .
Marvin terlihat sudah membaik , kala itu ia sedang memandangi potret bersama keluarganya . Namun lagi lagi amarahnya memuncak kembali ketika mengingat kata kata alex bahwa amoera yang melenyapkan ayahnya . Ia menajamkan alisnya hingga terlihat begitu menyatu . Rasanya tangan dan mulutnya begitu gatal karna selama ia sakit dirinya membiarkan amoera menghirup udara kebebasan di dalam rumahnya .
Malam itu amoera sedang berendam dengan air hangat didalam kamar mandi yang ada didalam kamarnya . kemudian keluar dari kamar mandi dengan tubuh yang terbalut handuk .
Kedua mata amoera sontak terkejut ketika melihat marvin sudah duduk memangku satu kakinya didalam kamarnya dan ia terlihat sedang menikmati secawan anggur . melihat amoera yang sudah keluar dari dalam kamar mandi . marvin pun meletakan cawan yang sedang ia pegang kemudian beranjak menghampiri amoera .
Dengan ketakutan amoera menundukan pandangannya .
Tangan marvin dengan keras menaikan dagu amoera .
" aku sudah berbaik hati kepadamu dalam seminggu ini ! Kau jangan menyalah artikan kebaikanku karna tidak menyiksamu lagi ! Tetapi bukan berarti aku melupakan semua kejahatan yang kau lakukan kepada ayahku " teriak marvin , amoera hanya terdiam air mata amoera meleleh kembali . Tangan marvin berpindah ke leher amoera dan begitu keras mencekiknya . hingga ia kesulitan bernafas
" tuan marvin , tolong lepaskan tanganmu " pinta amoera dengan mencoba menyingkirkan tangan marvin , marvin langsung menghempas tubuh amoera hingga ia terbatuk batuk dan hampir terjatuh .
langkah kaki marvin mendekati amoera kembali . tangannya berpindah memegang handuk yang kala itu sedang di kenakan oleh amoera . ia mencoba menarik kasar handuk yang amoera kenakan namun amoera menahan handuknya begitu erat dengan keua tangannya .
" tuan marvin . ku mohon jangan " pinta amoera . ia memundurkan langkah kakinya menghindari marvin , langkah kaki marvin tak gentar semakin mendekati amoera hingga tubuh amoera terbentur dinding dan tak bisa memundurkan langkah kakinya kembali .
marvin mencoba menarik handuk yang amoera kenakan kembali , amoera langsung berjongkok menahan handuk yang ia kenakan agar tetap membaluti tubuhnya .
" kau jangan sok suci seperti ini . apa kau tau ? tubuhmu ini tidak ada harganya di banding dengan anggurku ! " seru marvin sembari telunjuk tangannya menunjuk anggur yang ada di atas meja kamar amoera .
amoera tak memperdulikan perkataan marvin . ia begitu takut rasanya ingin sekali berteriak . namun percuma , karna ia sedang berada di rumah marvin sang pemilik rumah yang berkuasa penuh atas semuanya . siapa yang akan membantu amoera ?. bi yona ? apa daya dia hanya seorang pekerja yang tak memiliki peran penting di mata marvin . alice ? amoera tidak bisa melihat gadis itu bersedih .
kedua tangan marvin menarik dan menggeret tangan amoera mendekati tempat tidur , ia melempar tubuh wanita malang itu dengan keras diatas tempat tidur .
tangan amoera tak bergeming sedikitpun . ia masih memegang erat handuknya . dengan kasar marvin mencoba kembali menarik handuk amoera dari tubuhnya . sekali tarikan handuk yang di pegang erat oleh amoera terlepas seketika .
amoera menjauhkan tubuhnya dari marvin , ia mencoba meraih selimut yang ada di tempat tidur untuk menutupi tubuhnya yang kala itu sudah telanjang bulat . marvin pun mendekat dan menarik kedua tangan amoera ke belakang tubuhnya hingga amoera merasa kesakitan .
" tuan marvin lepaskan tanganku " ucap amoera lirih , air matanya tak henti berjatuhan hingga mengalir membasahi tubuhnya .
kedua mata marvin begitu takjub memandangi keindahan tubuh amoera yang tak terbalut sehelai kain . marvin merebahkan tubuh amoera dengan kasar tubuhnya mencoba menindih kedua kaki amoera begitu erat karna amoera sempat meronta ,
ia melepaskan tangan amoera dan ia lentangkan kedua tangannya di atas tempat tidur sembari menguncinya hingga amoera tidak bisa bergeming dari pegangan marvin . marvin mencoba melucuti semua baju yang ia kenakan .
" tuan marvin tolong jangan lakukan ini .. aku mohon jangan " pinta amoera semakin menangis , ia mencoba menghindar dari dekapan tubuh marvin namun tangan marvin begitu erat memeganginya ,
" kalau aku ingin melakukannya kau bisa apa ? kau mau berteriak ? cepat berteriaklah ! siapa yang akan menolongmu ? " marvin berbisik lirih dengan begitu geram di telinga kanan amoera .
lidah dan mulut marvin menyapu perlahan lahan menikmati seluruh lekuk tubuh amoera , amoera hanya memejamkan mata menangis dengan pasrah . kemudian marvin mencari cela untuk menikmati tubuh amoera .
" ahhhhhhhh sakittttttttttt " pekik amoera tubuhnya menggeliat kesakitan ketika marvin menghentakan tubuhnya begitu kasar , air matanya semakin mengucur deras . pertama kalinya ia benar benar merasakan kehancuran yang mendalam dalam dirinya . senyuman pun menyeringai wajah marvin .
" ternyata kau masih virgin ? seharusnya kau bangga bisa melakukannya denganku " bisik marvin dengan menggerakan tubuhnya diatas tubuh amoera , amoera hanya bisa memejamkan mata dengan menangis .
" marvin aku sungguh membencimu .. demi tuhan aku tidak akan pernah memaafkanmu " gumam amoera dalam hati ,
hatinya terasa begitu hancur . marvin pun tak melepaskan amoera begitu saja . semalaman penuh ia tak henti menggagahi tubuh amoera hingga amoera merasakan nyeri yang begitu luar biasa
dan paginya terlihat marvin masih tertidur memeluk amoera . amoera yang kala itu juga tertidur matanya langsung terbuka perlahan , melihat tangan marvin sedang memeluknya , ia langsung menyingkirkan keras dari tubuhnya .
amoera turun dari tempat tidur dengan tubuh yang masih telanjang ia meraih handuk yang sempat ia kenakan malam lalu dan dibalutkan kembali handuk tersebut di tubuhnya .
kedua tangannya memegang perut bawahnya dengan berdesis menahan rasa nyeri . ia masuk kedalam kamar mandi dan mengisi penuh air didalam bath up .
amoera duduk di lantai kamar mandi dan menangis sejadi jadinya .
ia merasa begitu hancur karna apa yang seharusnya ia jaga di renggut paksa oleh laki laki yang selama ini menyiksanya atas kesalahan yang sama sekali tak pernah ia lakukan . hati amoera benar benar hancur , pikirannya begitu kalut seolah ia sudah tak memiliki kehidupan lagi .
meskipun di negaranya semua wanita sebelum menikah yang sudah tidak virgin ialah hal yang lazim tetapi bagi amoera itu sebuah hal yang sangat pantang bagi nya .
amoera menyeka air matanya . kedua matanya menyapu isi kamar mandi itu terlihat ia sedang mencari sesuatu , namun ia sepertinya tak menemukan apa yang sedang ia cari .
amoera mencoba keluar dari kamar mandi . terlihat marvin masih tertidur pulas didalam kamar nya . mata amoera masih mengamati sekitar mencari sesuatu . tiba tiba kedua matanya berhenti berpusat pada meja yang terdapat sebotol anggur diatasnya , amoera berjalan meraih botol anggur tersebut . ia kembali kedalam kamar mandi dan mengunci rapat rapat pintu kamar mandi tersebut . amoera masuk merendam seluruh tubuhnya kedalam air yang sempat ia penuhi didalam bath up tadi .
amoera membuang semua isi cairan anggur yang tinggal setengah didalam botol tersebut . dan setelah botol tersebut kosong amoera langsung memukul keras botol itu di pinggiran bath up ,
PYARRRRRRRR
suara pecahan botol itu begitu nyaring hingga terdengar dari luar kamar mandi . marvin yang kala itu sedang tertidur sontak membuka matanya karna terkejut mendengar pecahan yang begitu keras .
sementara didalam kamar mandi amoera mengamati pecahan dari botol anggur tersebut , amoera menahan nafas panjang dan tanpa berpikir dua kali ia langsung menancapkan pecahan tersebut di pergelangan tangannya .
" ayah sakitttttt ayahhhh " gumam amoera lirih , darah terlihat mengucur deras dari pergelangan tangannya
ia menangis manahan rasa sakit , namun amoera mencoba memejamkan matanya menahan rasa sakit tersebut , tak lama kemudian ia tak sadarkan diri . hingga seluruh tubuhnya terendam kedalam air yang memenuhi bath up tersebut .
Marvin bangun dengan tatapan masih setengah sadar . kemudian ia baru sadar bahwa ia sedang berada di kamar amoera . dan dirinya mengingat begitu keras tentang apa yang sudah ia lakukan kepada amoera semalam . melihat amoera yang tidak ada didalam kamar . marvin langsung beranjak turun dari tempat tidur , ia mengenakan pakaiannya dan bergegas keluar kamar untuk mencari amoera .
aku baca ulang kmbli karya nona krn kangen dengan nona 😘