Selena Saphire Cessalie adalah seorang antagonis dan juga putri dari seorang Duke Alaric yang akan mati sebelum hari kedewasaannya.
Sedangkan Selina Quinsha adalah jiwa asing yang tiba-tiba terjebak di dalam raga Selena Saphire Cessalie. Nama mereka hampir mirip dan nasib mereka juga mirip, mati diusia muda.
Dengan sebuah sistem, Selina akan menyelesaikan beberapa misi untuk bisa bertahan hidup dari batas waktu yang sudah ditentukan oleh cerita aslinya.
Mampukah Selina menyelesaikan semua misi yang diberikan oleh sistem.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MTMH18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menemui Kale
Selena merasa sangat bosan berada di dalam kamar ayahnya, bahkan sampai saat ini anak perempuan itu masih berada di pangkuan Duke Alaric.
Selena juga belum tahu ke mana Eric membawa Kale, karena Duke Alaric tidak menjawab pertanyaannya tentang Kale.
“Apa kau mengantuk?” Tanya Duke Alaric saat menyadari kalau sang putri mulai mengantuk.
Selena menggeleng pelan, ia tidak mengantuk… tetapi hanya bosan. Anak perempuan itu juga sudah bosan mengelilingi kamar ayahnya yang tidak memiliki pemandangan menarik sama sekali, bahkan tidak ada satupun hiasan di dinding.
Duke Alaric memang sudah melepaskan semua lukisan mendiang istrinya dan dipindahkan ke kamar pribadi Duchess Lania, sang duke tidak ingin terlalu dalam kesedihan yang terlalu lama, karena ada Selena yang sangat membutuhkannya… dan semua kesadaran itu didapatkan saat Selena koma selama dua hari.
“Ayah, apa aku boleh menemui Kale?” Tanya Selena yang benar-benar mengkhawatirkan keadaan Kale.
Selena tidak menyalahkan Kale, karena apa yang terjadi adalah salahnya. Kale tidak menyukai bunga matahari yang sangat dikenal sebagai bunga Kerajaan Drakestone, dan Selena melupakan sempat fakta yang sangat penting itu.
Duke Alaric menaruh dokumen di tangannya, lalu ia mengalihkan pandangannya ke arah sang putri yang terus saja menanyakan hewan liar itu.
“Kau ingin menemuinya?” Tanya Duke Alaric yang dibalas anggukan oleh sang putri.
“Baiklah, kita ke sana!” Kata Duke Alaric yang kini menggendong putrinya untuk membawa Selena ke tempat Kale dikurung.
Selena menahan senyumannya, karena setelah hampir tiga jam lamanya… akhirnya sang ayah mau mengantarnya ke tempat Kale berada.
Seperti biasanya, para penjaga langsung memberi hormat kepada Duke Alaric dan juga menyapa Selena yang sempat membuat mereka khawatir, karena Selena tidak sadar selama empat hari. Namun saat mereka melihat Selena yang terlihat sudah sehat, perasaan mereka menjadi lega.
Selena sendiri merasa sangat senang, karena misi dari sistem membuat dirinya lebih dekat dengan para penjaga di kediaman Cessalie.
Meskipun begitu, hukuman yang diberikan oleh sistem ternyata sangat kejam untuk anak berumur tiga tahun sepertinya. Jadi Selena tidak ingin misinya gagal lagi, dan ia akan berusaha keras untuk menyelesaikan misinya tanpa merasakan hukuman lagi.
“Apa masih jauh?” Tanya Selena saat mereka tidak kunjung sampai di tempat Kale berada.
“Ternyata kau tidak bisa sabar sama sekali,” ucap Duke Alaric sambil mengusap puncak kepala sang putri.
Sang duke mulai menyukai menyentuh kepala Selena yang sangat kecil, apalagi rambut ana perempuan sangat halus dan warnanya sangat cantik. Sebenarnya tidak hanya rambut, pipi Selena juga terlihat menggoda untuk dicubit atau dicium… namun Duke Alaric menahannya, karena ia ingin mendekati putrinya secara perlahan agar Selena merasa nyaman dan bergantung kepadanya.
“Ini jalan menuju Paviliun Barat?” Kaget Selena saat mengingat jalan yang mereka lewati.
Duke Alaric kembali mengingat apa yang sudah terjadi kepada putrinya, dan ia mengira kalau Selena memilik trauma dengan tempat tersebut.
“Jika kau tidak ingin memasuki tempat ini, kita kembali ke Mansion utama,” ucapnya.
Selena langsung menatap ayahnya, mata hijaunya terlihat berkaca-kaca dan membuat Duke Alaric menahan geramannya.
“Aku mau menemui Kale!” Seru anak perempuan itu yang berpura-pura takut dengan tempat yang sudah menyiksanya raganya selama ini.
“Baiklah,” Duke Alaric melanjutkan langkahnya.
Suasana di Paviliun Barat sangat sunyi, karena hanya ada lima penjaga dan pelayan membersihkan tempat ini hanya dua kali dalam seminggu.
Dulu saat kepala pelayan masih dijabat oleh Anna, banyak sekali pelayan yang bertugas di Pavilun Barat dan semua pelayan itu sudah dihasut oleh Anna untuk memperlaukan Selena dengan buruk.
Namun Duke Alaric sudah memecat semua pelayan yang bersekongkol dengan Anna, bahkan ada juga yang sudah tewas… karena ketahuan sempat menyakiti Selena.
Diam-diam Duke Alaric sudah menyelidiki apa yang terjadi kepada putrinya, sehingga sekarang ia akan mencoba menebus semua rasa sakit yang diterima oleh sang putri… meskipun semuanya sudah terlambat, karena Selena yang asli sudah tiada.
“Kale!” Seru Selena saat melihat Kale yang tubuhnya sudah menyusut, tetapi masih terkurung di dalam kurungan sihir milik Eric.
Anak perempuan itu terus bergerak di dalam gendongan Duke Alaric, ia ingin turun untuk menemui Kale yang terlihat menyambut kedatangannya.
“Tenanglah Selena!” Kata Duke Alaric yang kini menurunkan putrinya.
“Ayah keluarkan Kale!” Pinta Selena kepada ayahnya.
Mata Eric terlihat membulat kaget saat mendengar perkataan Selena, tak lama kemudian senyuman tipis muncul di bibirnya. Duke Alaric menyadari tingkah dari Saint tersebut, tetapi ia memilih untuk mengabaikannya.
“Cepat buka!” Titahnya dengan tatapan yang sangat tajam.
Eric langsung menghilangkan kurungan sihir miliknya, membuat Kale langsung melompat ke pelukan Selena. Keduanya seakan melepas rindu, karena tidak bertemu selama beberapa hari.
Duke Alaric menghela napas dengan kasar, ia tidak suka melihat putrinya lebih fokus kepada hewan liar itu.
“Kale, aku minta maaf,” ucap Selena yang dibalas geraman lucu oleh Kale.
Kale kini sudah kembali jinak, bahkan ia terus menempel pada Selena. Kale mengingat apa yang sudah terjadi, tetapi ia tidak bisa mengucapkan kata maaf kepada Selena… karena wujudnya masih berbentuk serigala.
[MASTER AKAN MENDAPATKAN SATU MISI UNTUK HARI INI]
Selena sedikit terkejut saat melihat layar monitor yang tiba-tiba muncul.
“Apa kau baik-baik saja?” Tanya Duke Alaric yang sempat melihat sang putri terkejut, ia mengira kalau Kale kembali melukai Selena.
Meskipun luka di tangan Selena sudah sembuh tanpa ada bekas sedikitpun, tetap saja Duke Alaric tidak ingin putrinya terluka… walau Selena bisa menyembuhkan luka di tubuhnya sendiri, karena kekuatan yang dimiliki oleh anak perempuan itu.
“Iya, sepertinya Kale kelaparan,” ucap Selena yang berbohong.
“Kelaparan? Kale habis makan untuk ketiga kalinya,” kekeh Eric yang percaya dengan kalimat lugu sang nona.
Selena hanya menampilkan senyuman manisnya, membuat Duke Alaric mulai percaya.
Sistem kembali muncul untuk memberikan misi kepada Selena.
[MISI: MMEBERIKAN HADIAN BERKESAN KEPADA DUKE ALARIC]
[HADIAH: 100 POIN]
[HUKUMAN: SAKIT PERUT SELAMA SATU MINGGU]
Hadiahnya sangat banyak, tetapi hukumannya semakin berat. Selena harus bisa menyelesaikannya, karena ia tidak mau sakit perut selama satu minggu.
Sambil menggendong Kale, Selena menatapnya sang ayah yang juga menatap ke arahnya.
“Ayah, aku mau pergi dari tempat ini,” ucap anak perempuan itu membuat Duke Alaric kembali menggendongnya.
Kale maish berada digendongan Selena, sehingga Duke Alaric terlihat seperti menggendong dua anak sekaligus… karena Kale juga masih berumur lima tahun.
Eric menahan senyumannya saat melihat pemandangan di depannya, karena ia tidak menyangka kalau Duke kejam seperti Duke Alaric bisa luluh juga dengan keimutan putrinya sendiri.
Cup!
“Terima kasih karena Ayah sudah membiarkan Kale tetap hidup!” Kata Selena setelah mencium pipi sang ayah.
Duke Alaric masih membeku, bahkan menghentikan langkahnya. Dan tanpa diduga, sistem kembali muncul untuk memberitahu Selena kalau misinya berhasil.
Cup!
Selena kembali mencium pipi ayahnya. “Aku sangat menyayangi Ayah!” Seru anak perempuan itu dengan senyuman lebarnya.
Bersambung.
delapan belas tahun, iyesss dong
dan bisa jadi Kale juga berasal dari dunia modern.