Iblis Dari Laut

"Bagaimana, Ar?" Purnama menghubungi Arya untuk mencari tahu apa memang Zahra telah lepas dari segel.

"Kabar buruk akan menimpa kita karena Zahra memang telah lepas dari segel sekitar setahun yang lalu, sekarang dia ada di tubuh seorang anak manusia dan selama ini dia telah menyiksanya." dengan berat hati Arya berkata kepada Purnama.

"Lailahaillallah!" Purnama tidak tahu lagi harus berkata apa.

"Yang lebih buruk dia telah berhasil menghancurkan segel itu sepenuhnya, karena baru ini kejadian Zahra telah memakan darah bayi manusia." Arya menceritakan semua kepada Purnama.

"APA?!" Purnama tegang seketika setelah mendengar ucapan Arya barusan.

"Tapi Zahra tidak mau keluar dari tubuh pemuda ini dan dia terus bersembunyi di dalam jantungnya, aku juga tidak tahu kenapa dia masih bertahan di tubuh pemuda tersebut." jelas Arya karena dia memang masih bingung.

"Segera adakah ritual untuk pengeluaran iblis dari dalam tubuh pemuda itu! apa kau bisa memimpin ritual?" Purnama bertanya untuk memastikan keadaan sang adik.

Arya terdiam sesaat karena dia juga masih ragu apa memang bisa memimpin ritual yang bisa di katakan besar dan ini malah tanpa Purnama, mungkin bila membasmi para iblis Arya masih mampu melakukan karena itu tanpa melindungi nyawa manusia lain dan dia bisa sesuka hati menghajar iblis itu tanpa ampun.

Tapi yang ini masalahnya berbeda karena bersangkutan dengan nyawa anak manusia dan bila ada kesalahan sedikit saja maka nyawa anak tersebut bisa saja melayang, ritual yang akan diadakan cukup besar dan Arya juga selama ini belum pernah memimpin ritual pengusiran setan dari tubuh manusia yang di rasuki iblis seperti ini.

Sebab bisa di bilang mereka bukan dukun sehingga jarang melakukan pengusiran iblis dari tubuh manusia, yang mereka lakukan adalah seperti membuang susuk atau membuang pesugihan di tubuh manusia lain dan itu tentu saja berbeda dengan pengusiran setan yang saat ini akan segera di lakukan oleh pangeran ular untuk pertama kali nya.

Mana tidak ada bimbingan dari Purnama juga sehingga jelas timbul rasa ragu yang begitu besar di hati Arya, tapi mau sampai kapan menunggu Purnama karena saat ini kondisi juga begitu mendesak dan Zahra memang harus segera keluar dari tubuh Rion agar dia tidak menyiksa anak itu dengan sangat sadis.

Zayden masih belum sembuh dari demam dan bahkan sekarang malah bertambah parah sehingga Zidan mengusulkan untuk di bawa ke rumah sakit saja, sebagai orang tua yang pernah kehilangan anak tentu saja timbul rasa trauma di dalam hati mereka berdua dan sebisa mungkin mereka menjaga anak bungsu yang begitu sulit mereka dapatkan dulu.

Jadi jelaskan ini Arya harus mampu sendirian walau nanti pasti akan di bantu oleh Nolan atau dengan Sagara juga tapi yang paling penting Arya adalah ketua untuk pengusiran ritual itu, cara yang dia lakukan memang tidak jauh berbeda dari dukun karena bila dukun paten maka mereka memang bisa mengusir iblis di tubuh Rion.

Hanya saja selama ini orang tua Rion terus mendapatkan dukun palsu yang hanya menginginkan uang semata, untung sekarang Arya sudah datang dan kemungkinan besar dia akan segera menolong Rion agar terlepas dari jerat Zahra yang begitu sadis dan juga jahat karena memang dia ingin membuat kekacauan besar.

"Kenapa kau diam saja? jangan pernah ragu karena aku tahu kau pasti bisa." Purnama masih menunggu jawaban Arya.

"Kak, masalah nya nanti Zahra itu pasti akan tahu bahwa aku masih meragukan kemampuan ku sendiri." ujar Arya dari telepon.

"Maka buang rasa ragu mu itu dan lawan dia sekuat tenaga, bila kau memang berhasil maka itu sedikit mengurangi rasa sedih ku karena aku tidak akan bertemu dengan dia." pinta Purnama dengan serius.

"Jadi Kakak tidak akan ke sini dan menemui dia?" tanya Arya.

"Bila memang bisa maka aku tidak perlu bertemu untuk dia, aku serahkan semua ini kepada mu dan urus lah dia dengan benar." Purnama memang rasa berat ingin bertemu dengan Zahra.

"Ya, baiklah aku akan berusaha sekuat tenaga untuk mengeluarkan dan memimpin ritual ini." Arya memutuskan untuk menerima.

"Aku yakin kau pasti bisa, karena sekarang kekuatan mu telah sempurna." Purnama begitu yakin dengan sang adik saat ini.

Arya menarik nafas panjang dan dia masih memikirkan apa nanti ritual yang akan dilakukan bersama dengan Rion agar Zahra segera keluar dari tubuh pemuda itu, mungkin saja nanti resiko yang akan dia terima penuh dengan hinaan karena Zahra pasti akan mengungkit kematian Fatma yang telah lama berlalu karena Zahra tahu kematian Fatma menjadi luka yang sangat dalam bagi Arya.

"Abang yakin mau memimpin ritual ini?" Nolan menghampiri Arya karena dia telah mendengar semua.

"Bukan hanya aku yang akan memimpin tapi kau juga akan menemani aku disini." tegas Arya.

"Eh jangan langsung menemani begitu, ini kali pertama untuk aku menjadi iblis baik dan berusaha membantu ritual pengusiran setan." Nolan merasa insecure.

"Kau harus berlatih dan bisa melakukan ritual kali ini." Arya tidak ingin di bantah.

"Bang, aku bukan tidak ingin membantu kamu. tapi Zahra pasti akan mengolok aku!" Nolan sudah bisa menebak kelakuan Zahra ketika nanti dia akan ikut memimpin ritual.

Apa yang di ucapkan Nolan pastinya akan terjadi karena Arya juga menyadari tabiat Zahra begitu buruk dan dia bisa mengetahui seluruh kelakuan para member atau bahkan saudara Purnama walau selama ini dia telah di segel, bahkan mungkin saja dia tahu pengkhianatan yang di lakukan oleh para member kepada Ratu ular itu.

Jadi bila bertemu begini maka dapat di pastikan dia akan mengejek dan membuat luka hati seseorang semakin dalam saja, ini saja Arya masih mempersiapkan hati agar nanti tidak terbawa emosi saat Zahra mengungkit tentang kematian Fatma yang secara tidak langsung di bunuh oleh Arka anak mereka sendiri.

"Kita harus berusaha lebih kuat dan menang dari dia!" tegas Arya penuh keyakinan.

"Bang kenapa dia tidak di musnahkan saja saat itu? apa karena Purnama tidak tega ya." Nolan memang belum seberapa paham tentang Zahra.

"Dia punya ilmu rawa rontek sama seperti juragan Adi, walau telah menjadi arwah maka tidak akan pernah bisa di musnahkan." jelas Arya.

"Aih pasti Purnama sangat sedih sekarang." keluh Nolan.

Untuk pertama kalinya Nolan merasa memang begitu iba kepada Purnama, mungkin bila orang yang tidak tahu sekali lewat akan melihat Purnama itu adalah orang yang begitu bahagia dan sangat kuat tidak pernah merasakan kesedihan walau hanya sedikit saja.

Namun pada faktanya dia menyimpan luka hati yang begitu dalam sudah sejak ketika baru di lahirkan ke dunia ini, perasaan sedih dan juga terbuang jelas ada di dalam diri purnama dan itu semua mendapat obat dari perlakuan lembut Bu Laras yang begitu menyayangi dan mencintai mereka sepenuh hati.

Lalu masih di tambah lagi dengan masalah sekarang tentang Zahra yang terus saja membuat ulah dan tidak pernah bisa insaf, Nolan menjadi sangat iba setelah dia mengetahui bahwa Purnama juga menyimpan luka yang begitu dalam dan dia tidak pernah mengatakan kepada orang lain tentang perasaan terluka itu karena dia ingin tetap terlihat kuat.

Selamat pagi besti, jangan lupa like dan komen nya.