Dua remaja tsundere yang beranjak dewasa, memiliki cerita hidup yang kelam masing masing dan dipertemukan oleh takdir.
Dengan status sosial yang bagaikan langit dan bumi, melewati lika liku percintaan di sekolah yang bergejolak.. akankah mereka berakhir bahagia?
Selamat menikmati kisah mereka !!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ElizabethMelyna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hari Pertama Di Sekolah
Setelah semua benar terkonfirmasi, sekarang Anna berada di ruang guru untuk menerima beberapa bimbingan dari Bu Kartika, yang ternyata wali kelasnya juga.
" Setelah kamu membaca semua dan menyetujui semua peraturan, tanda tangan disini. " Kata bu Kartika sabar.
" Kemudian, apa kamu sudah memilih ekskul wajib? " Tanya bu Kartika melanjutkan.
" Ehm.. Boleh saya tanya biaya nya dulu bu? " Jawab Anna ragu.
" Oh.. tenang saja, untuk siswa bantuan sosial.. Tidak kami kenakan biaya. Jadi jangan khawatir. " Jawab Bu Kartika melegakan.
" Kalau begitu saya akan bergabung di klub seni rupa, melukis. " Jawab Anna tanpa ragu, karna ia hobi menggambar.
" Baiklah, kamu bisa mulai bergabung minggu depan. Sekarang, kita masuk kelas dan mulai pelajaran. " Kata bu Kartika sambil membawa tabletnya bersiap mengajar.
" Oya, sepertinya kamu terluka.. Jangan lupa pergi ke UKS ya saat jam makan siang. Disana ada dokter yang akan merawat luka mu.. Dan Gratis. " Sahut Bu Kartika yang ternyata memperhatikan lebam di wajah Anna yang masih sedikit terlihat.
" Baik bu, trima kasih. "
Anna pun mengikuti bu Kartika dan melihat ke sekeliling nya.
Desain interior yang indah dan elite membuat nya kagum.
Ia pun melangkah masuk ke kelas 12-2..
24 siswa yang sudah duduk tenang di bangku masing masing melihat ke arah Anna, si murid bansos pindahan.
" Selamat pagi, kita mendapat murid baru hari ini. " Kata pembuka bu Kartika.
Namun tidak satu pun tampak senang dan merespon dengan baik, malah sebaliknya Anna merasa sedang di scan dari ujung kaki sampai kepala kemudian di pasangi label harga.
" Nama saya Anastasia Madeline, cukup di panggil Anna saja. Salam kenal dan mohon bantuan nya. " Kata Anna memperkenalkan diri.
Namun tak satu pun dari mereka memberi sambutan tepuk tangan dan suasana sangat canggung.
" Maaf menyela. " Sahut seorang siswi bernama Amanda tiba tiba.
" Bukankah kamu harus menjelaskan status mu disini? Murid reguler atau bansos? " Sahut Amanda sarkas.
" Ibu rasa.. Perkenalan nya cukup.. " Bu Kartika mulai merasakan aura bullying dari para anak penguasa, salah satu nya Amanda Handjaya.
" Saya adalah murid bansos.. Rekomendasi dari bapak Handjaya. " Sahut Anna tanpa basa basi dan percaya diri walau ia tahu bahwa saat ini semua orang menatap nya dengan penuh hina.
Ia melihat nametag di blezzer navi Amanda.
" Oh.. Jadi kamu Amanda, anak bapak Handjaya.. Saya sangat berhutang budi pada ayah mu. Terima kasih. " Kata Anna to the point di luar ekspektasi dan membuat Amanda merasa semakin tidak senang.
" Sialan.. Anak pembantu itu tidak tau diri, berani sekali menyebut nama ku. " Gumam Amanda tidak senang.
" Ngomong ngomong.. Dimana Lexi? " Sahut bu Kartika tiba tiba saat memperhatikan sebuah meja kosong di depan nya.
" Maaf bu terlambat. " Terdengar suara siswa laki laki memasuki ruang kelas dan seketika semua tatapan para siswi berubah penuh cinta.
" Tumben kamu terlambat. " Kata bu Kartika.
" Tadi ada sedikit masalah di jalan, dan tidak sempat memberi kabar kepada ibu. " Jawab Lexi, siswa tertampan di sekolah dan menjadi idola para gadis.
Penampilan nya yang rapi dan serba branded semakin memancarkan aura putra mahkota.
Tubuh nya yang tinggi (187cm) dan bidang karna ia suka berolahraga dan menjadi kapten klub ekskul rugby, membuat nama nya semakin terkenal.
" Point mu akan tetap ibu kurangi. Sekarang duduk dan kita mulai pelajaran. Anna, kamu bisa menempati bangku kosong di sana. "
Anna pun berjalan menuju bangku kosong di paling belakang dekat dengan jendela.
Dan sebuah kaki usil seorang siswa membuatnya tersandung dan hampir terjatuh.
Namun dengan cepat tangan Lexi menarik tas Anna dari belakang bermaksud menahan tubuh Anna agar tidak terjatuh.
KREK KREEEKK
Namun apa daya, tas usang Anna tidak mampu bertahan menopang tubuh nya dan robek dengan mudah nya.
" Oh.. No.. " Gumam Lexi tidak bisa menolong kali ini.
BRUUUkKK
Dan pada akhirnya Anna tetap jatuh dan menjadi bahan tertawaan semua siswa di kelas, semua isi tas nya berantakan dan hidung nya yang terbentur mengeluarkan darah.
" Sorry.. " Ucap Lexi berniat membantu Anna.
" Aku bisa sendiri. "
Anna pun dengan segera berlari ke toilet yang ada di ujung koridor sambil menekan hidung nya yang berdarah.
Keadaan menjadi tidak kondusif dan hari pertama Anna berantakan serta memalukan.
Setelah membersihkan hidung nya, Anna pun pergi ke UKS setelah mencari cari beberapa saat dan melihat denah sekolah.
Benar disana ada seorang dokter jaga..
UKS nya pun bahkan berkali kali lipat lebih nyaman dan mewah dari rumah sewaan Anna.
" Oleskan ini setelah mandi ya, supaya lebam nya cepat memudar. " Kata dokter jaga UKS.
" Trima kasih. "
Sesaat kemudian terdengar bel sekolah berbunyi menandakan pergantian jam pelajaran.
Semangat Anna pun mendadak turun.. Ingin sekali rasa nya ia tidur saja di UKS yang dingin bersih dan berfasilitas lengkap.
Anna sudah melewatkan pelajaran pertama karna ulah teman sekelasnya.
Ketika ia beranjak keluar dari UKS tampak Lexi dengan senyum manis sudah berdiri di sana mengejutkan Anna.
" Are u ok? " tanya Lexi friendly.
Anna pun dengan jutek hanya menganggukkan kepala.
" Maaf karna aku.. Tas mu jadi rusak. " Sahut Lexi merasa bersalah.
" Tidak apa. Kamu berusaha menolong ku. " Jawab Anna.
" Ini.. Sudah kubereskan.. Semua barang mu ada disini. " Kata Lexi sambil memegang tas baru yang tentu nya sangat jauh lebih bagus dan mahal.
Anna pun terkejut melihat merk tas yang Lexi berikan dengan mudahnya. Kisaran puluhan juta di ingatan Anna yang selama ini hanya bisa melihat. Bermimpi untuk memiliki nya pun tidak.
" Apa ini? Tas ini berlebihan. " Tolak Anna.
" Ambil saja. Hanya ini yang paling cepat bisa ditemukan sopir ku di toko langganan ku. Kalau kamu ingin memilih model yang lain bisa saja, tapi harus menunggu beberapa hari dulu untuk.. " Jelas lexi dengan santai nya.
" Bukan.. Bukan itu maksud ku. Tas ku sama sekali tidak sebanding dengan pemberian mu ini.. Ini terlalu sangat mahal. " Jawab Anna merasa aneh.
" Trima saja, dengan begitu rasa bersalah ku lunas. " Kata Lexi dengan paksa menarik tangan Anna untuk menerima tas pemberiannya.
Kemudian ia berlalu pergi meninggalkan Anna.
" Kalau aku jual tas ini, bisa untuk biaya hidup ku 2 tahun. " Gumam Anna tidak percaya dengan apa yang ada di tangan nya.
Ia pun menyusul Lexi berjalan kembali ke kelas untuk mengikuti pelajaran selanjutnya.
Anna pun terlihat waspada saat berada di kelas, dan tentu saja ia menjadi trending topic apalagi setelah menerima tas pemberian Lexi.. Api cemburu dari para penggemar Lexi terasa begitu mengintimidasi Anna.