Ingin melihat Tim Nasional Indonesia bermain di panggung Piala Dunia? Simaklah! Jalu akan membawa kalian ke dunia yang tidak pernah kalian bayangkan sama sekali.
Di saat karirnya sebagai presenter sedang naik daun, Jalu harus menerima pil pahit yaitu pemecatan kerja tanpa alasan yang jelas dari pihak perusahaan, hal ini membuat Jalu sangat frustasi dan mengalami kemunduran dalam hidup.
Jalu memutuskan untuk menjadi seorang agen sepak bola dan perjalanan karirnya sebagai agen sepak bola akhirnya berjalan sangat baik tapi suatu ketika, semuanya mulai berubah dengan dimulainya penolakan perpanjangan kontrak agen - pemain dan pemutusan kontrak dari para pemainnya.
Pil pahit kedua Jalu telan kembali dan membuat hidupnya hampir hancur tapi pertolongan dari sang Ibu membuat karir Jalu sebagai agen sepak bola mulai bangkit kembali sampai Jalu di kenal sebagai seorang legenda.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon c a i n, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
24.
Apartemen.
"Aku ingin mengatakan sesuatu pada kalian berdua!"
Jalu duduk di sofa kecil sambil menunjuk Milo dan Noah yang duduk tidak jauh darinya.
Saat ini, Milo sedang menemani Noah yang sedang menonton vidio online mengenai pembelajaran bahasa Inggris.
Pembelajaran bahasa Inggris ini merupakan permintaan dan perintah yang Jalu berikan kepada ketiga pemainnya tapi nyatanya, Milo dan Prabu sudah lebih mahir di bandingkan Noah yang kurang mengerti bahasa Inggris.
"Apa Kak?"
"Apakah aku tidak perlu lagi belajar bahasa Inggris?"
"Kalo begitu, karir sepak bola mu hanya akan di Indonesia saja, Noah!"
Jalu menjawab dengan nada yang lebih sedikit tegas untuk memberikan penekanan terhadap Noah.
Akan sangat di sayangkan jika itu benar benar terjadi mengingat potensi Noah yang merupakan pemain kelas dunia.
"Lalu apa yang akan Kakak katakan pada kami?" Milo menjawab dengan lebih tenang dan penuh perhatian.
"Penampilan kalian sebelumnya sangat bagus dan Kakak hanya ingin mengingatkan kalian berdua saja bahwa kalian harus tetap mempertahankan keberanian yang kalian miliki saat ini terutama saat memegang bola, menggiring bola dan melewati pemain lawan."
"Saat ini banyak pemain sayap hanya bisa gocek gocek di tempat tanpa bisa melewati pemain lawan, ini menunda laju serangan yang sudah tim kalian buat."
"Jadi, tetaplah percaya diri dan berani!"
"Kami mengerti dan akan berusaha untuk mempertahankan gaya bermain yang berani dan percaya diri."
"Bagus, lanjutkan belajarnya terutama kamu Noah!"
"Abu dan Milo, awasi Noah supaya dia benar benar belajar bahasa Inggris."
"Siap Kak."
.....
Waktu terus berjalan maju dan Jalu yang selalu mempertahankan komunikasi dengan para pemainnya itu sesekali mengunjungi mereka juga untuk menunjukan bahwa dirinya selalu ada untuk mereka.
Apa yang Jalu lakukan juga tentu untuk meningkatkan rasa memiliki di hati mereka terhadap Jalu supaya mereka tidak menjadi pemain yang pernah Jalu miliki sebelumnya yaitu mengkhianati nya.
"Mann, kuharap kamu mau bekerja lebih keras lagi terutama pada latihan dasar untuk meningkatkan lagi kontrol bola dan mengoper bola mu."
"Ini sangat penting bagi penyerang sepertimu karena penyerang harus memiliki keterampilan yang sangat solid di bagian kontrol bola dan mengoper bola."
"Jika kamu memiliki kontrol bola yang sangat baik dan solid, kamu bisa menerima bola dengan sangat nyaman bagaimanapun situasinya dan apa yang harus kamu lakukan selanjutnya, kamu tinggal memilih saja antara mengoper atau mengeksekusi nya sendirian."
"Dan jika sulit untuk mengeksekusi sendiri, maka kamu hanya perlu mengoper secara akurat pada rekan terdekatmu. Kontribusi mu sebagai penyerang tidak harus selalu gol tapi assist juga termasuk."
"Ingatlah, pergerakan mu juga penting dan itu termasuk dalam kontribusi."
Jalu yang berdiri di samping Hermann memberikan saran kepada Hermann yang juga berdiri dengan nafas terengah engah.
"Aku sebenarnya ingin tapi aku tidak memiliki teman yang mau menemani ku berlatih di luar jadwal latihan."
"Apakah harus ada teman untuk melakukan latihan ini? Kamu bisa berlatih sendiri dengan memantulkan bola ke arah dinding dan dengan pantulan dari dinding, bola yang bergerak ke arahmu juga akan berbeda beda sehingga ini lebih efektif di bandingkan dengan berlatih bersama teman."
"Lakukanlah secara perlahan dan jangan menganggap kesulitan yang ada di depanmu itu sulit untuk di pecahkan!"
"Ingat, pada bursa transfer nanti, kamu akan pindah ke klub lain yang kemungkinan besar nya juga akan menjadi salah satu tim Liga 1 Indonesia, apakah kamu masih berpikir untuk menjadi pemain cadangan?"
"Ada 3 temanmu yang beberapa waktu sebelumnya sudah melakukan debut profesionalnya, jadi bekerja keras lah! Semua yang kamu lakukan toh untuk dirimu sendiri."
"Aku mengerti Kak, aku akan mulai memperbaiki diriku mulai hari ini."
"Bagus! Percayalah bahwa kamu akan menjadi penyerang kelas dunia dan penyerang bersejarah yang pernah di miliki Tim Nasional Indonesia."
.....
"Emil, aksi mu di lapangan memang bagus tapi rasa percaya diri yang kamu miliki itu terlalu berlebihan seolah menganggap yang lain di bawah mu."
"Kamu adalah seorang gelandang dan tugas utamamu adalah merencanakan serangan melalui operan atau terobosan mu."
"Jika kamu ingin menerobos, terobos saja tapi jangan terlalu berlebih-lebihan. Ada beberapa momen ketika kamu terlalu lama dalam memegang bola setelah terobosanmu dan mengakibatkan bola hilang di kakimu dan momentum yang telah kamu buat juga hancur begitu saja."
Jalu duduk sambil merangkul Emil yang penuh dengan keringat karena Emil yang baru saja menyelesaikan latihannya.
"Kakak memberitahu mu ini karena Kakak peduli pada perkembangan mu. Ingat, masa depanmu adalah bermain di panggung Eropa dan yakinlah bahwa kamu akan menjadi salah satu gelandang terbaik di dunia."
"Kakak tahu kamu cerdas, jadi Kakak yakin bahwa kamu akan belajar dari kesalahan yang sebelumnya telah kamu buat dan akan memikirkan apa yang Kakak katakan barusan."
"Makasih Kak karena sudah memberikan pelajaran dan mengingatkanku."
"Sama sama."
"Ingat, Kakak mengatakan ini bukan untuk menghancurkan kepercayaan dirimu tapi untuk membuat kepercayaan dirimu di gunakan secara efektif."
"Mengerti Kak."
Emil mengangguk mengerti atas saran dan perkataan yang Jalu ucapkan.
Dari 6 pemain yang Jalu miliki saat ini, Jalu paling khawatir dengan Emil karena Emil memiliki rasa percaya diri yang sangat tinggi.
Meski tidak termasuk ke dalam kategori sombong atau arogan, tapi rasa percaya dirinya yang tinggi itu sudah mendekati kategori tersebut sehingga Jalu harus segera mengingatkannya supaya Emil tidak terjatuh kedalam lubang gelap dari sikap tersebut.
Karakter dari keenam pemain yang di milikinya ini berbeda beda dan bahkan ada yang membuat Jalu sangat puas dengan karakter mereka tapi sebagai agen dan Kakak, Jalu tidak membedakan mereka sama sekali dan selalu menganggap bahkan memperlakukan mereka secara sama.
Noah merupakan pemain yang bertipe pekerja keras dan berani.
Milo merupakan pemain yang tenang dan mengandalkan otaknya saat bermain dan bisa di bilang pemain yang cerdas.
Prabu merupakan pemain yang tenang tapi juga berani tergantung pada situasi yang ada di sekitarnya.
Emir sangat rendah hati dan pekerja keras dan Jalu sangat suka dengan karakter yang di miliki Emir ini.
Sementara untuk Emil, dia adalah pemain dengan kepercayaan diri yang tinggi tapi untungnya diimbangi dengan kecerdasan yang luar biasa.
Terakhir adalah Hermann dengan sikap penurut nya dan penuh ketenangan. Hermann akan bertindak berdasarkan situasi yang ada.
Memikirkan perbedaan dari karakter para pemainnya ini, Jalu tentu sangat berharap bahwa di kemudian hari saat dirinya melakukan pembelian informasi pemain muda lagi, pemain yang di dapatkan itu berharap memiliki karakter karakter yang positif sehingga tidak akan membuatnya pusing dan kesulitan.