NovelToon NovelToon
Jodoh Pilihan Ibu.

Jodoh Pilihan Ibu.

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Tukar Pasangan
Popularitas:6.9k
Nilai: 5
Nama Author: Rinnaya

Dijodohkan dengan pria kaya raya? Kedengarannya seperti mimpi semua perempuan. Tapi tidak bagi Cloe.

Pria itu—Elad Gahanim—tampan, sombong, kekanak-kanakan, dan memperlakukannya seperti mainan mahal.

“Terima kasih, Ibu. Pilihanmu sungguh sempurna.”

Cloe tak pernah menginginkan pernikahan ini. Tapi siapa peduli? Dia hanya anak yang disuruh menikah, bukan diminta pendapat. Dan sekarang, hidupnya bukan cuma jadi istri orang asing, tapi tahanan dalam rumah mewah.

Namun yang tak Cloe duga, di balik perjodohan ini ada permainan yang jauh lebih gelap: pengkhianatan, perebutan warisan, bahkan rencana pembunuhan.

Lalu, harus bagaimana?
Membunuh atau dibunuh? Menjadi istri atau ... jadi pion terakhir yang tersisa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rinnaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

30. Pesan II.

Cloe menahan napas saat jarinya menyentuh layar ponsel itu. Detik berikutnya, pesan-pesan dari Jasmin terbuka, dan semua hal yang tak ingin ia ketahui, tumpah begitu saja.

[Kau janji mau bawa aku ke mana pun minggu ini.]

[Jangan menghindar lagi, Elad!]

[Aku sudah pilih tempatnya. Kamu tinggal datang.] ~Jasmin.

Dan pesan terakhir, terkirim dua hari lalu:

[Elad! Apa yang terjadi? Kau bahkan tidak membaca pesanku!] ~Jasmin.

Cloe menggulir ke atas, menemukan pesan balasan dari Elad tadi malam, tepatnya sebelum dia pulang.

[Aku janji akan menebus semuanya. Setelah urusan selesai, kita ke mana pun yang kamu mau.]

[Kamu yang pilih tempatnya. Aku yang bayar semuanya.] ~Elad.

Setelah itu ada jejak panggilan video, setidaknya selama satu jam di tengah malam. Mungkin pada saat itu Elad menjelaskan atau mendengar suara rengekkan Jasmin.

Tangan Cloe gemetar. Jantungnya seakan bergetar terlalu keras di dada. Rasanya seperti seseorang menampar wajahnya pelan tapi menyakitkan—berulang kali. Elad berjanji jalan-jalan pada Jasmin? Sementara Cloe bahkan tidak diizinkan menghirup udara dari balkon.

Pelan, ia meletakkan ponsel itu ke meja. Wajahnya tetap tenang, tapi matanya mulai memanas. Ia menggigit bibir bawahnya, berusaha mencegah suara keluar dari tenggorokannya. Tapi emosi itu terus naik, seperti air mendidih dalam panci tertutup.

Cloe berdiri. Langkah kakinya mantap menuju kamar mandi di kamar. Ia membuka pintu tanpa mengetuk. Elad sedang membuka kancing kemeja, setengah tubuhnya telanjang, memunggungi pintu.

“Aku tidak menyangka,” suara Cloe rendah, tapi mengandung bara.

Elad menoleh, terkejut. “Kau mengagetkanku.”

“Bagus. Karena isi pesanmu juga mengejutkanku.”

Elad membeku. “Pesan?”

“Jasmin,” sebut Cloe. “Kau bilang ingin menebus semuanya padanya. Ajak dia ke mana pun dia mau. Bayar semuanya.”

Wajah Elad perlahan mengeras. Ia menutup kemeja yang tadi nyaris ia lepas sepenuhnya.

“Kau membuka ponselku?”

“Kau menjatuhkannya. Layarnya menyala. Aku tidak mengendap-endap kalau itu yang kau pikirkan.”

Elad menahan napas. Ia tahu tidak bisa menyangkal isi pesan itu. Tapi ia juga tidak menyangka Cloe akan marah sebab itu setelah sikap acuh tak acuh terhadap tentang Jasmin selama ini.

“Aku hanya ingin menenangkan dia. Dia merasa diabaikan.”

“Dan aku?” Cloe mencibir, suaranya meninggi. “Aku istrimu. Aku tinggal serumah denganmu. Tapi aku bahkan harus memohon hanya untuk membuka pintu balkon!”

“Elad, aku ingin menghirup udara! Satu hal kecil! Tapi kau tidak izinkan! Sementara pada Jasmin ... kau menjanjikan langit!”

Elad tidak segera menjawab. Tatapannya mengeras, tapi ada kelelahan juga di sana. “Karena dia bukan kau.”

“Dan apa maksud itu?” Cloe melangkah maju. “Karena aku bukan wanita yang kau cintai? Karena aku istri pilihan ibumu?”

“Kau cemburu?”

“Aku hanya ingin bebas sialan!” Cloe terengah-engah, rasa sesak di dadanya tidak kunjung hilang. Apalagi setelah respon Elad yang benar-benar menganggap Cloe begitu mudah.

“Tidak, Cloe,” Elad mendekat, suaranya menurun. “Kau ... terlalu kuat. Kadang aku lupa kau juga bisa terluka.”

Cloe terdiam. Kata-kata itu menusuknya lebih dalam. Tapi itu tak mengubah fakta: Elad tetap memilih memenuhi janji pada wanita lain. Bukan dirinya. Maksudnya, perbedaan mereka sangat jelas, perlakuan Elad lebih memanusiakan simpanan daripada istrinya sendiri.

Kalaupun Cloe terus berpikir untuk kabur, memangnya itu salah siapa? Tidak ada alasan untuk bertahan bersama pria manipulatif, manis yang mengundang gigitan ribuan semut. Kepalsuan yang memuakkan.

“Elad,” kata Cloe pelan. “Kau akan pergi malam ini?”

Elad menatapnya. “Ya.”

“Memenuhi permintaan Jasmin?”

“Karena aku sudah berjanji.”

Cloe mengangguk perlahan. “Lebih baik pergi dari sekarang. Melihatmu lebih lama saat ini, membuatku merasa seperti sampah yang tidak berhak meminta sesuatu sekecil apapun itu.”

Tangan Elad tergantung di udara kala tidak sempat menghentikan Cloe yang pergi bersama mata keruntuhan. Lantas ia mengepalkan tangan itu, kepalanya berdenyut keras hingga ia tersandar di dinding.

‘Sepertinya pernikahan ini memang sangat menyakitkan baginya. Lebih sakit daripada siapapun yang terlibat dalam rencana ini.’

Elad menekan dadanya, denyutan jantung terasa nyeri mengingat ekspresi Cloe beberapa detik yang lalu. Baiklah, dia mengaku sebagai bajingan, tapi sama sekali tidak terpikir untuk melepaskan Cloe. Menganggap Cloe adalah sesuatu yang harus ada di rumahnya, jika tidak ada Cloe, mungkin itu bukan rumahnya.

Apa itu sebutan untuk pajangan khusus? Cloe pasti mengamuk jika mendengarnya.

***

Cloe mengintip Elad yang melewati pintu dari lantai atas, tangannya mencengkram erat pembatas di lantai dua. Tiba-tiba seseorang menghembus telinganya dari belakang, Cloe terkejut, sontak berbalik.

“A-apa?”

Sehan beralih berdiri di samping Cloe, ikut memperhatikan Elad yang kini tengah berbicara pada pelayan di ambang pintu. Sehan menggeleng-gelengkan kepala sembari berdecak lidah, memperkuat kesan buruk Elad.

“Dia pasti ingin menemui kekasihnya,” katanya, kemudian menghadap Cloe. “Kalau kau mau, aku bisa membantumu melarikan diri.”

Cloe mendongak, matanya menggambarkan keraguan. Bukan tentang Sehan mampu atau tidak, tetapi tentang bayaran atas tawaran itu.

“Apa maumu?” tanya Cloe.

“Mudah saja, cukup menjadi kekasihku. Maka aku akan menyediakan tempat paling aman, di mana Elad juga tidak bisa menemukanmu.”

Tiba-tiba tubuh Cloe ditarik menjauh dari Sehan, disembunyikan di balik tubuh remaja yang sama tinggi dengannya. Ayano.

“Jangan dengarkan dia, Kak,” tutur Ayano. Dia berani berhadapan dengan Sehan, melemparkan tatapan permusuhan pada sosok yang lebih besar dan tinggi darinya.

Entah sejak kapan dia datang, dan entah dia mendengar ucapan Sehan atau tidak. Sepertinya dia dengar, sehingga dia tampak marah saat ini. Cloe hanya melihat punggung Ayano saat ini. Diam di antara ketegangan dua sepupu, bahkan di antara Elad dan Sehan terasa lebih santai dibandingkan Ayano dan Sehan.

“Ayano, aku sedang berbicara dengan Cloe. Tidak baik menyela percakapan orang dewasa.” Sehan santai, mengantungi kedua tangannya di saku celana, sementara matanya tajam.

“Kalau kau berani, katakan hal yang sama di depan Bang Elad langsung.”

Tanpa berbasa-basi lagi, Ayano menarik tangan Cloe ke tempat mereka biasa duduk di depan balkon yang tertutup rapat. Cengkeraman Ayano kuat, tangan Cloe memerah. Mungkin dia tidak sadar telah menyakiti Cloe.

“Kak.” Wajah Ayano memelas. “Bang Sehan itu jahat, dia banyak bermain dengan para wanita. Itu sebabnya Bang Elad menyuruh aku tinggal selama dia ada di sini.”

Cloe menyentuh kaca, menyibak tirainya sehingga tatapannya kini tidak tertuju pada Ayano. “Kalau begitu kenapa tidak mengusirnya?” Itu adalah pertanyaan yang telah bersarang selama Sehan tetap di rumah ini. “Daripada rumah ini, dia seharusnya bisa berlama-lama di rumah pamannya, kan? Bahar, ayahmu.”

“Aku juga tidak mengerti. Terlebih pada apa yang dipikirkan Bang Elad.” Ayano menghempaskan pantat di kursi, menggusar rambut acak. “Intinya Kakak jangan terhasut rayuan Bang Sehan.”

Cloe tidak menjawab, dia lebih tertarik melihat sepasang burung terbang bersama di luar sana.

Bersambung....

1
Merlani Hidayat
Erland mulai jatuh cinta nih
Merlani Hidayat
ayo Cleo minta yang lain lagi
kalea rizuky
aduh kan lu si laki bdooh istri di kurung lu selingkuh ma cwek lain dih
kalea rizuky
Q kasih bunga klo banyak up tp moga aja gk balik ma laki bloon ih gemes
Amanda
Ok
Merlani Hidayat
waduh Cleo hati hati jangan samapi ilang ingatan ya
Merlani Hidayat
suka bgt ceritanya.. ayo lanjut Thor..
Rinnaya: Aman, kalau engga ada kendala, up setiap hari kok.
total 1 replies
Merlani Hidayat
makin seru
Merlani Hidayat
yang sabar Cleo
Merlani Hidayat
bagus ko ceritanya ayo yg baca klik like biar author makin semangat
kalea rizuky
moga g ketemu laki dajjal kek gini jahat sumpah uda selingkuh istri di kurung kek tahanan
kalea rizuky
dikurung kek tahanan aja gila emank elad
Merlani Hidayat
awal yang bagus
Merlani Hidayat
awal yang seru
Rittu Rollin
seruuuu
Rittu Rollin
yuk up nya dtunggu ya thor
Rittu Rollin
semangatt thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!