My Hot Enemy

Dariush kembali ke singgahsana setelah kepala atas dan bawahnya sudah tidak nyut-nyutan lagi. Duduk dengan tenang seraya membaca artikel tentang Alceena lagi. Melihat siapa pemilik situs berita tersebut.

Pria itu memencet tombol di atas meja yang menghubungkan dengan intercom sekretaris sekaligus asistennya.

“Ya, Tuan? Ada yang bisa dibantu?” sapa suara berat seorang pria yang saat ini sedang duduk di meja kerjanya.

“Sambungkan telepon dengan pemilik Hot News, sekarang juga!” titah Dariush. Walaupun Alceena tidak meminta pertolongannya, tapi dia juga penasaran dengan pelaku dibalik rumor itu.

“Baik.” Sekretaris bernama Mike itu membuka daftar nomor perusahaan yang dia miliki di komputer. Segera menjalankan perintah atasannya, dan saat sudah tersambung, dia kembali berbicara dengan Dariush melalui intercom.

“Tuan, saya sambungkan dengan telepon Anda,” ucap Mike seraya memencet tombol nomor satu agar panggilan itu otomatis terhubung dengan telepon nirkabel yang berada di dalam ruangan Dariush.

“Oke.” Dariush meraih genggaman telepon nirkabel yang baru saja berbunyi, segera menempelkan pada daun telinga agar bisa jelas mendengar. Walaupun dia bisa datang ke perusahaan pemilik Hot News, tapi lebih baik mencari tahu melalui telepon saja, daripada waktunya terbuang di jalan dan membuat pekerjaan yang saat ini sudah menumpuk akan menjadi lebih banyak lagi.

“Tuan Dariush, apakah benar Anda mencari saya?” tanya Belvis, pemilik Hot News yang memegang seluruh kewenangan perusahaan itu.

“Ya!” Dariush menjawab dengan santai seraya menyandarkan tubuh di kursi.

“Ada apa mencari saya?”

“Kau yang menyebarkan berita tentang Adaire Alceena Pattinson hari ini?”

“Benar.”

“Apa motifmu membuat rumor tentang Alceena yang mandul?” Dariush mulai menginterogasi, dia harus tahu sampai ke akarnya.

“Aku hanya dibayar oleh orang, Tuan. Tidak ada motif apa pun.”

“Siapa orang yang membayarmu?”

“Dia salah satu pemilik saham di perusahaanku juga. Tapi maaf, dia tidak mengizinkan untuk mengungkapkan identitasnya, Tuan.”

Dariush berdecak sebal. “Katakan padaku siapa orangnya! Atau ku tutup perusahaanmu sekarang juga, dan ku tuntut karena sudah membuat berita yang mencemarkan nama baik wanitaku!” Ancamannya terdengar sangat tegas.

Belvis mau tak mau mengatakan juga siapa orang yang memberikan perintah padanya. Keluarga Dominique jika sudah mengintidasi memang membuat nyali menciut. “Demi kelangsungan perusahaanku, tolong jangan sampai tersebar, Tuan,” pintanya setelah menyebutkan nama seseorang. “Untuk motifnya, aku sendiri juga tak tahu persis.”

Dariush tersenyum sinis saat mengetahui dalangnya. “Kau segera hapus berita tentang Alceena! Dan jangan pernah mau mencemarkan nama baiknya! Ingat, Adaire Alceena Pattinson adalah wanitaku! Siapapun yang berani mengusiknya, maka akan berurusan denganku!” peringatnya agar tak terjadi insiden yang sama lagi.

“Ba—baik, Tuan.” Belvis sampai terbata-bata saat suara penuh intimidasi itu memenuhi indera pendengarannya.

“Sekarang! Aku sedang memantau website Hot News. Jika dalam waktu lima detik berita tentang Alceena belum hilang, maka kau akan tahu akibatnya!”

“Si—siap, laksanakan, Tuan.” Balvis langsung mengoperasikan komputernya dan menghapus berita viral hari ini. Padahal pendapatannya dari iklan di artikel tentang Alceena itu sangat banyak karena jutaan orang yang sudah mengakses. “Sudah saya hapus, Tuan.”

Dariush merefresh berita di layar komputernya. Memang sudah hilang. “Bagus.” Dia pun langsung menyudahi Panggilan secara sepihak.

Dariush menyandarkan tubuh di kursi seraya melihat wajah seorang otak utama yang menyebarkan berita. “Karena rumor itu menguntungkanku, jadi kau tak akan menerima balasan apa pun dariku.”

Ada untungnya Alceena diberitakan mandul, sehingga sudah dipastikan tak akan ada pria manapun yang tertarik dengan wanita itu. Peluang bagus untuknya mendapatkan salah satu keturunan Pattinson tersebut.

...*****...

...Jangan lupa dukung karya ini dengan like, komen, vote, dan kirim hadiah sebanyak-banyaknya ya bestie....

...Tuh sana pada minta bisikin Dariush siapa pelakunya wkwkwk....