NovelToon NovelToon
Menikahi Bintang Film Dewasa

Menikahi Bintang Film Dewasa

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta setelah menikah / Dark Romance / Aliansi Pernikahan / Nikah Kontrak / CEO Amnesia
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Vanilla Ice Creamm

Laura Rivas 22 tahun, seorang bintang film dewasa Spanyol dengan nama panggung Karen Monroe di L.A., diasingkan ke Portugal oleh calon kakak iparnya, Diego Torres, setelah skandalnya menjadi "gadis penghibur" Kartel Meksiko menghancurkan reputasi sosial kakaknya, Julia Rivas, dan membatalkan pernikahan Julia.

Asisten utama Diego, Pablo Reyes (32), ditugaskan mengurus Laura di pengasingan, namun Laura yang selalu bermasalah terus melanggar protokol keamanan. Untuk mengatasi kekacauan ini, Diego menyetujui keputusan drastis Pablo untuk menikahi Laura Rivas.

Pernikahan ini, yang mencakup perjanjian pra-nikah dengan klausul properti dan kewajiban kegiatan ranjang, bertujuan memberikan Laura status, perlindungan, dan memindahkan seluruh tanggung jawab pengawasannya ke tangan Pablo.

Awalnya hubungan intim sebagai tugas untuk pengamanan Laura agar tak liar, namun Pablo kecanduan pada kemahiran Laura di ranjang, mengubah "tugas" menjadi candu bak kokain.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vanilla Ice Creamm, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

18. Tak Terduga

​"Laura? Kau Laura Benedicta Rivas?"

​Laura menoleh, wajahnya langsung pucat. Suara perempuan itu teman SMA-nya, Paloma Sánchez—langsung dikenali. Paloma adalah adik dari Miguel Sánchez, mantan kekasih Julia, yang juga bekerja di Torres International sebagai staf keuangan.

​"Paloma?"

​Paloma menatap Laura dan Pablo yang merangkul pinggang Laura di sebelahnya.

​"Kau sungguh berbeda sekarang. Bukannya kau di Amerika? Lalu, siapa ini? Kekasihmu?"

​"Aku sudah lama di Madrid." tanpa ingin menjelaskan siapa Pablo.

​"Ngomong-ngomong..." Paloma mendekat dengan senyum penuh arti. Pablo menatap tajam dan dingin.

"Apa pria tampan ini tahu pekerjaanmu di Amerika, Laura? Skandalmu meledak hebat di Spanyol beberapa bulan yang lalu," bisiknya, memcoba membuat memancing keributan.

Pablo tidak melepaskan rangkulannya, Ia tersenyum tipis.

"Tentu saja aku tahu. Aku tahu segala hal tentang Nyonya Reyes, istriku," jawab Pablo, nadanya santai Ia menekan pinggang Laura, memberinya peringatan terselubung untuk tetap diam.

Paloma tampak sedikit terkejut dengan gelar Nyonya Reyes yang formal itu.

"Oh, jadi kalian sudah menikah? Selamat! Aku tidak tahu," ujar Paloma, meskipun senyumnya terasa sedikit dipaksakan. Ia lalu menatap Laura, mencoba mencari kebenaran atau keraguan, pria ini tampak berkelas. Namun, mengapa mau dengan Laura mantan bintang panas.

"Laura sekarang sedang menyesuaikan diri dengan kehidupan baru kami di Madrid. Pekerjaan lamanya di Amerika hanyalah masa lalu yang sudah kami kuburkan. Bukankah begitu, mi vida?"

"Tentu, sayang. Aku beruntung memilikimu, sebagai suamiku." Laura tersenyum simpul untuk memperkuat sandiwara menatap Pablo.

Lalu menatap ke arah Paloma dengan wajah datar. "Dan tentu saja, masa lalu hanyalah cerita. Kami sangat bahagia,"

Pablo kembali menegakkan tubuhnya, kembali menatap Paloma dengan ekspresi yang jelas mengakhiri percakapan.

"Maaf, kami harus pergi. Ada urusan mendesak. Senang bertemu denganmu, Paloma."

Pablo memberikan anggukan singkat dan, tanpa menunggu balasan, ia mengarahkan Laura keluar lobi menuju mobil hitam mewah baru tiba di depan lobby.

Di dalam mobil, Laura mendesis pada Pablo. "Seharusnya kau tak perlu membuat teman menatap aneh seperti tadi, Pablo."

"Bukankah ini yang kau minta sebagai perlindungan jika ada mempermalukanmu?"Pablo mengkonfirmasi kembali, Laura terdiam. ah benar juga katanya.

Tak lama, Pablo turun di lobby Torres International dan Laura melanjutkan perjalannya untuk kembali pulang.

"Sampai nanti." ucap Pablo singkat tanpa basa-basi tambahan. "langsung antar istriku pulang, Javier"

"Baik, Tuan."

****

Saat duduk di meja, menunggu makanannya datang, pikiran Paloma terfokus pada Laura:

​"Suami? Ada juga lelaki yang mau memiliki jalang pirang seperti itu? Ke mana akal sehat suaminya? Apa hanya karena kecantikan? Laura memang tampak elegan dan terawat, khas wanita kaya, beda ketika dia berkiprah di dunia film dewasa. Padahal, Pablo bisa mendapatkan wanita yang jauh lebih baik daripada Laura, aku misalnya," cibirnya dalam hati.

​"Gara-gara Laura jugalah, Miguel dan Julia putus, itu berkat intervensi dari Ibu dan aku." Paloma tersenyum bangga.

****

Mobil hitam itu melaju tenang melintasi jalanan kota. Javier menurunkan Laura tepat di depan pintu masuk rumahmewahnya. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, pengawal atletis itu langsung mengambil posisi di lorong, di dekat pintu utama, seperti patung penjaga yang tak berkedip.

​Laura melempar tas tangannya ke sofa ruang tamu. Keheningan di dalam suite itu kini terasa lebih dingin dan menyesakkan daripada kehangatan palsu yang ia paksakan di depan Paloma.

​Ia berjalan ke kamar tidur. Cermin besar di dinding memantulkan gaun elegannya. Ia menyentuh dadanya, tepat di bekas gigitan yang ditimbulkan Pablo semalam. Bekas itu tidak hanya nyeri, tetapi juga menjadi simbol perjanjian yang tak terhindarkan itu.

****

Di kediaman keluarga Sánchez, acara makan malam ada ayah, ibu, dan sang nenek, Abuela Criselda.

​"Miguel, kau ingat Laura?" tanya Paloma.

​"Laura? Laura yang mana?"

​"Adik dari Julia, mantan kekasihmu yang sekarang tengah hamil besar dengan bos-mu tanpa menikah—Diego Torres," jelas Paloma dengan nada sinis.

​"Oh, itu. Laura Rivas Bintang porno itu?" sambar sang Ibu.

​Criselda hanya menghela napas dan menggeleng samar. Dia tahu arena gosip akan segera dimulai oleh dua ibu-anak itu.

​"Ya, Bu. Tadi aku bertemu dia bersama suaminya. Pria kaya dan tampan, namun tampak dingin. Namanya Pablo Reyes."

​"Pablo? Kau serius? Bukankah Laura masih di Amerika? Dan Pablo itu asisten Diego," ujar Miguel, mulai menemukan keterkaitan.

"Asisten Diego? Miguel, jelaskan! Sejak kapan asisten Diego Torres menikah? Dan kenapa harus dengan adik mantanmu? Jangan bilang ini semacam pernikahan paksa untuk menutupi aib Laura yang meledak di Madrid beberapa bulan kemarin?"

Miguel mengusap dagunya. "Kurasa Ibu benar. Pablo adalah orang kepercayaan Diego. Dia bukan tipe pria yang main-main dengan wanita bermasalah seperti Laura, apalagi menikahinya. Ini pasti rencana yang sangat besar. Ingat, Ibu, Diego sangat protektif terhadap Julia. Dia tidak akan membiarkan 'bintang porno' itu terus membuat skandal yang merusak nama calon istrinya."

"Lihat! Aku tahu!" seru sang Ibu puas, menunjuk ke arah Paloma. "Itu adalah pernikahan perjanjian! Dasar Diego Torres, selalu menyelesaikan masalah dengan uang! Dia pasti membeli Pablo untuk mengendalikan Laura dengan perkawinan."

Abuela Criselda akhirnya angkat bicara, suaranya pelan namun mengandung pengalaman. "Mengapa harus asistennya? Kenapa tidak orang lain yang bisa dibeli?"

Miguel menjawab, "Karena Pablo adalah loyalitas itu sendiri, Abuela. Dia tahu semua rahasia Diego. Jika dia yang menikahi Laura, Diego tidak perlu khawatir kebocoran informasi atau pengkhianatan dari pihak luar. Dia memastikan Laura bersama orang paling terpercaya. Ini brilian, dan sekaligus kejam."

Paloma, yang mendengarkan analisis itu, tersenyum lebar penuh intrik. "Jadi, si jalang murahan itu sekarang terikat dengan asisten dingin itu? Aku harus akui, Diego memang pintar. Tapi, Laura tidak akan tinggal diam. Aku yakin drama ini baru dimulai. Mana mungkin dia akan duduk manis sebagai, wanita baik-baik?"

Abuela Criselda menarik napas. "Jika memang benar begitu, ya sudah. Yang penting mereka bahagia; lagipula, mereka tidak mengusik kita. Laura dan Julia layak bahagia dengan hidupnya masing-masing."

​"Tapi ini tidak adil, Nek! Aku kuliah dan belajar dan mendapat nilai yang baik, tetapi tak mendapatkan pria sekaya dan setampan Pablo. Dan lagi, Julia! Harusnya setelah putus dari Miguel, dia tidak langsung mendapatkan CEO Torres International," keluh Paloma dengan nada iri dengki.

****

Pukul 20.30, Pablo tiba di suite dan langsung membuka pintu kamar istrinya yang bercahaya redup. Ia mendapati Laura tidur dengan nyaman. Di sebelahnya, tergeletak buku catatan dengan tulisan tangan yang rapi, berisi ringkasan tentang manajemen aset.

​Pablo tersenyum samar, sebuah ekspresi langka. "Kamu belajar dengan sungguh-sungguh rupanya," ucapnya pelan.

1
Vanilla Ice Creamm
Hai semua... aku up setiap hari ya, minta tolong klik Like dan ulasannya ya... boleh banget lho kritik, saran dan komentarnya, agar author makin semangat menulisnya.
Vanilla Ice Creamm
Hai semua... minta dukunganan like & koment utk saran ya readers.
dan... akhirnya /hr 5 bab selama 4 hari done!
Yolanda
langsung baca
Park Nana
suka sama karakter cewe2 rebel ini....
Park Nana
dari judulnya, ibarat makanan itu.. "menggugah selera" lebih ke kategori romance yg dikemas dg cerita yang ada tujuannya, bkn soal hubungan fisik semata.
dari karakter Laura, Laura ini blak-blakan dan grusa grusu ya... cocok sm karakter Pablo yg disiplin spy lbh terarah.
Vanilla Ice Creamm: hai terima kasih sdh mampir
total 1 replies
Bengkoang Studio
Anjay, dah pada mateng usianya 😌
Sweet Moon |ig:@sweet.moon2025
salfok Julia uda hamil gede disini 🤗
Vanilla Ice Creamm: eh iya dong, di GN kan ada perjanjian sm diego utk hamil.. sdikit mengambil rulenya Christiano Ronaldo & Georgina Rodriguez
total 1 replies
Enjel
Selamat atas karya pertama author kesayanganku yang pindah kemari.. jangan ragu utk baca karya kak vanilla
Vanilla Ice Creamm: terima kasih ud mampir ya, kak
total 1 replies
Enjel
wah laura... laura... emang perlu banget sih ya laki-laki itu diminta ketegasannya dari awal... jgn ksh kendor💪
VIC
penasaran deh
VIC
good job, mi vida
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!