"Jangan bunuh aku."
Sydney tidak menyangka hidupnya berubah seratus delapan puluh derajat hanya dalam satu malam. Ia melihat saudaranya dibunuh oleh seorang pria, dan dirinya terjebak dalam situasi sulit. Penderitaan ini tidak ia terima, dan alam mengabulkan permohonannya. Namun, ia malah harus menikah dengan seorang pria kejam bernama Ransom Alexander. Dia adalah pria yang paling Sydney benci. Pernikahan ini adalah dendam.
Cover by : Ineed design.
IG : renitaaprilreal
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon renita april, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penambah Masalah
Sydney segera menarik Sebastian menjauh dari Juliet. Sejauh mungkin agar ia bisa mendengar penjelasan dari pria ini. Juliet sendiri geram melihat kedekatan keduanya. Niat serta pikirannya kini mulai menyusun rencana untuk memisahkan pasangan kekasih baru itu.
Keduanya berada di taman kampus sisi timur. Di sini sepi dan ruang ini biasa dipakai sebagai taman bacaan bagi seluruh wilayah kampus. Menurut Sydney, sangat pas bila ia dan Sebastian bicara.
“Jangan marah padaku,” ucap Sebastian, wajahnya terlihat kasihan.
“Kau membuatku dalam masalah. Aku tidak menyangka kalau kau sepopuler itu. Kau lihat sendiri wanita itu, kan? Siapa namanya?” Sydney lupa.
“Juliet.”
“Nah, itu dia.” Sydney berkacak pinggang sembari memandang Sebastian tajam.
“Dia itu mantan kekasihku. Aku kira dia setia, tetapi kau tahu sendiri kelanjutannya. Setelah aku mengakhiri hubunganku, dia malah tidak terima. Aku tidak akan pernah menjalin lagi hubungan dengan seorang pengkhianat. Itu prinsipku,” ucap Sebastian.
“Sekarang, dia mengira kita pacaran. Bagaimana ini?” Sydney khawatir akan obsesi dari Juliet.
“Jangan kau hiraukan. Jika dia menyakitimu, aku pasang badan. Tenang saja, Syd. Aku di sini.” Sebastian tersenyum.
“Ugh! Kau hanya menyuruhku tenang setelah membuatku berada dalam masalah. Aku minta bayaran.”
“Bayaran? Kau matre juga.”
“Aku itu realistis.”
“Baiklah, berapa harga yang harus kubayar?” tanya Sebastian.
“Bukan uang, tetapi bantuan.”
“Bantuan apa?” Kening Sebastian mengernyit.
“Suatu saat nanti kalau aku butuh bantuan.”
Mendengar permintaan temannya ini, Sebastian malah tertawa. Ia kira Sydney ingin uang, ternyata balas budi. “Aku di sini dan akan selalu membantumu.”
“Janji.” Sydney mengulurkan jari kelingking, dan Sebastian menyambut itu.
“Aku berjanji padamu.”
Di lingkungan kampus ini, nama Sydney menjadi terkenal dalam sekejap karena ia diduga menjalin hubungan dengan mahasiswa populer, yaitu Sebastian. Untuk mendukung sandiwara mereka ini, Sebastian mengupload foto-foto mereka berdua di laman media sosial.
Penggemar Sebastian yang tadinya tidak percaya, sekarang yakin jika keduanya benar-benar menjalin hubungan karena terlihat menghabiskan waktu bersama di Maldives. Kenyataannya ini membuat Juliet tidak terima. Sebastian adalah miliknya, tetapi sekarang malah menjalin hubungan dengan wanita lain.
Juliet berteriak dan teman-temannya yang lain hanya diam memerhatikan. Jika Juliet sudah mengamuk, tidak akan ada yang berani membantah atau menyelanya. Mereka hanya bisa diam saja karena Juliet berasal dari keluarga ternama.
“Aku harus buat perhitungan dengan wanita itu. Siapa dia sampai berani berebut pria denganku,” ucap Juliet, dengan wajah penuh amarah yang mendukung.
“K-Kami akan membantumu,” ucap Monica.
“Benar, Juliet. Kami akan membantumu memberi pelajaran pada wanita itu,” kata Sania, dia juga teman Juliet. Lebih tepatnya suruhan wanita itu.
“Kalian awasi dia,” ucap Juliet.
Keduanya mengiakan. Sebagai pengikut yang selalu kecipratan uang Juliet, dua wanita itu harus melakukan apa pun demi menyenangkan majikannya.
Sydney sendiri sudah masuk kelas. Ada beberapa materi yang tertinggal dan ia harus segera mengejarnya agar mendapat nilai yang memuaskan. Sekarang sudah tidak ada lagi Anna, Manda dan William yang menyakiti hatinya. Di kehidupan kedua ini, Sydney ingin hidup dengan lebih baik lagi.
Jam istirahat, Sydney dan Sebastian makan siang bersama di luar. Dalam kehidupan kali ini, Sydney menyadari jika dahulu dirinya sangatlah bodoh. Kenapa ia harus mempertahankan William yang sering selingkuh. Di depannya ini ada pria tampan. Sayang sekali, Sydney tidak berstatus bisa menjadi kekasih Sebastian. Ya, ia terjerat pada pernikahan kontrak.
“Kau melihat siapa, Mariane?” tanya Dani.
“Tidak, sebaiknya kita pindah tempat.”
“Loh, kenapa?”
“Aku ingin makan es krim di kafe sebelah.” Mariane yang sudah masuk, malah keluar lagi ketika melihat Sydney sedang bicara dengan seorang pria.
atw syd brmain dgn cara elegan...😀