NovelToon NovelToon
OBSESI Sang Presdir

OBSESI Sang Presdir

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:30.5k
Nilai: 5
Nama Author: Lintang Lia Taufik

Seharusnya Marsha menikah dengan Joseph Sebastian Abraham, seorang duda dengan anak satu yang merupakan founder sekaligus CEO perusahaan kosmetik dan parfum ternama. Setidaknya, mereka saling mencintai.

Namun, takdir tak berpihak kepadanya. Ia harus menerima perjodohan dengan seorang Presdir yang merupakan rekan bisnis ayahnya.

Saat keluarga datang melamar, siapa sangka jika Giorgio Antonio Abraham adalah kakak kandung pria yang ia cintai.

Di waktu yang sama, hati Joseph hancur, karena ia terlanjur berjanji kepada putranya jika ia ingin menjadikan Marsha sebagai ibu sambungnya.

~Haaai, ini bukuku yang ke sekian, buku ini terinspirasi dengan CEO dan Presdir di dunia nyata. Meskipun begitu ini hanya cerita fiksi belaka. Baca sampai habis ya, Guys. Semoga suka dan selamat membaca.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lintang Lia Taufik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28. Pengakuan Joseph

Keesokan harinya, Tuan Abraham meminta anak dan menantunya berkumpul di acara makan malam keluarganya.

Kecuali Jessica. Tuan Abraham benar-benar menolak kehadiran perempuan itu, dengan alasan apapun ia tidak lagi mau melihatnya.

Hari itu, Steven sudah dirawat di rumah keluarga Abraham. Ada seorang perawat yang menemaninya.

Bukan tanpa alasan, Joseph dan keluarganya tidak mau lagi menerima Jessica di keluarga itu.

Malam itu akan diadakan rapat keluarga. Ada hal penting yang akan Tuan Abraham bahas mengenai anaknya. Ia adalah sosok tegas dan tidak mengenal toleran jika ada salah satu dari anaknya melakukan kesalahan.

Sejak kecil mereka dibesarkan di keluarga yang paham dalam dunia bisnis. Menjaga nama baik, dan martabat keluarga wajib hukumnya bagi keluarga Tuan Abraham.

Malam tampak indah, dengan lampu gemerlap yang menghiasi meja makan kala itu. Bermacam makanan yang sengaja disajikan oleh chef yang sengaja disewa dengan bantuan maid di rumah itu, tampak menggiurkan.

Beberapa pasang piring ditata rapi, lengkap dengan garpu, sendok, dan pisau pendamping di dekatnya. Tak lupa lap berwarna merah yang sengaja dibentuk bunga mawar tertata indah dan semakin membuat nuansa makan malam terasa mewah dan hangat.

Tuan Abraham, ia tampak garang dan mengerikan dengan bulu tipis yang mulai memutih menghiasi pipinya.

"Kalian sudah berkumpul rupanya? Tepat waktu," kata Tuan Abraham, dengan suaranya yang khas ala lelaki setengah baya sembari mengelus sebelah pipinya yang brewok.

Ketiga putra dan putrinya hanya diam, tidak menjawab. Hanya anggukan kepala mereka dan raut wajah tegang yang mereka tampakkan.

Tuan Abraham mengulas senyuman ketika sorot matanya menatap Marsha. Tatapan teduh, penuh harap. Entah apa maksudnya itu.

"Baiklah, silahkan nikmati hidangan makan malamnya, setelah itu baru kita bicarakan hal penting," pungkasnya.

Namun, keadaan berbeda sengaja ditunjukkan Joseph setelah ia melihat Marsha duduk di sebelah kakaknya dengan nyaman. Joseph langsung berdiri seraya sebelah tangannya menggeser kursi.

Suaranya yang sedikit berderit membuat semua orang yang duduk di kursi makan langsung menoleh ke arahnya.

"Joey, duduk! Apa yang kamu lakukan! Tidak sopan!" hardik Tuan Abraham.

Sorot matanya merah, seolah menggambarkan orang yang sedang marah besar. Membuat Joseph berhenti bergerak, dan kembali duduk di tempatnya.

Akhirnya dengan ekspresi tak nyaman, ia mulai memasukkan makanan ke dalam mulutnya. Ya. Hanya beberapa, karena terpaksa atau justru sekedar ingin menghormati sang ayah di depan keluarganya.

Setelah tiga puluh menit berlalu, tanpa ada suara sendok dan garpu berdenting di piring, akhirnya prosesi makan malam mereka selesai juga.

Tuan Abraham menyesap secangkir teh hangat, seraya menghela napas berat. Kemudian ia mulai membuka percakapan.

"Baiklah, diskusi keluarga di mulai. Aku tidak mau lagi membahas Jessica. Tapi yang mau kupertanyakan di sini, menurut laporan orang kepercayaanku ... mengapa Joey selalu mendekati Marsha?" Tuan Abraham melemparkan tatapan tajam ke arah putra sulungnya.

"Joey, bisa jelaskan mengapa?" tanyanya menuntut kepastian.

Joey tersenyum setengah mengejek.

"Pa, di masa lalu aku sengaja dijebak dengan pelacur bahkan tidak pernah kusentuh seujung kukupun," terangnya memulai cerita.

"Joey, aku tidak mau mendengar tentang wanita jalang itu lagi di sini!" teriak Tuan Abraham.

"Tapi aku ingin semuanya tahu kenyataannya, Pa. Steven bukan anakku! Dia bukan darah dagingku!" serunya tak kalah berteriak.

Seisi ruangan terkejut, begitupun dengan Erika, kakak tertua Giorgio dan Joey. Perempuan itu bahkan tanpa sengaja meraba dadanya sendiri. Sesak? Mungkin. Atau bahkan tak tega menyadari Steve bukan keponakannya.

"Aku sudah melakukan tes DNA, aku dipaksa menikahi perempuan yang sama sekali tidak aku cintai. Lalu Marsha, dia hadir beberapa waktu lalu. Aku sudah mulai bangkit, Pa. Aku yang pertama kali bertemu dengannya. Bukan Ko Gio," selorohnya dengan mata yang mulai dipenuhi oleh embun.

"Benarkah itu? Kenapa kamu tidak cerita kepada keluarga dari awal?" tanya Erika menyela.

"Kau bahkan tahu semua di hari pertunangan Marsha dan Ko Gio, Ce," kilah Joey kesal.

"Itu tidak benar, sebentar ... aku punya banyak bukti bahwa aku lebih dulu tahu dan dijodohkan dengan Marsha sejak lama oleh Pak Tama," potong Giorgio, yang kemudian berlari menuju kamarnya.

Entah apa yang Giorgio ambil, semua keluarga menerka dan menunggunya. Marsha merasa tak nyaman karena seperti barang yang diperebutkan malam itu. Mungkin benar kata suaminya, lebih baik jika mereka tidak tinggal bersama keluarga besar.

Setelah sekitar lima menit berselang, akhirnya Giorgio terlihat menuruni anak tangga den sedikit berlari. Ia bahkan nyaris tergelincir, jika saja tangannya tidak cepat menggapai pegangan tangga.

Dada Marsha berdegup kencang, tak sabar menunggu bukti yang akan ditunjukkan oleh Giorgio untuknya.

Dan benar saja, ia menyalakan layar besar yang sengaja dihubungkan dengan laptopnya.

Gambar pertama, menunjukkan pertemuan

pertemuan pribadi Giorgio dengan pak tama, pria berusia paruh baya itu menunjukkan foto anak gadisnya yang masih duduk di bangku SMA, lengkap dengan tanggal dan tahun foto kebersamaan Giorgio dan pak Tama diambil.

Marsha meyakini, ditahun itu memang ia sedang duduk di sekolah menengah atas. Kemudian, gambar kedua, menunjukkan Giorgio sedang selfi dengan baground Marsha yang masih mengenakan seragam dan sedang menunggu dijemput oleh sopir pribadinya, Pak Jo.

Pikiran gadis itu seperti diputar. Ia ingat jika Giorgio pernah mengantarkan dia pulang sekali, karena ban mobil sopirnya meledak saat hujan deras sedang turun. Di waktu bersamaan Gio sempat mengantarkan atas persetujuan sopir kepercayaannya.

Masih banyak lagi foto lama yang sengaja ditunjukkan Giorgio pada seluruh keluarga, bahkan di berbagai kesempatan.

Ada yang menarik perhatian Marsha, ia melihat di mana ia sedang naik bus umum, lalu berakhir di antar Joseph. Dan sore harinya, ia langsung bertemu dengan Giorgio.

"Kamu penguntit, Mas. Ini tidak

tidak sopan, kamu melanggar hakku," keluh Marsha berubah murung.

Kini ia baru sadar, jika sejak lama ternyata suaminya sudah mengikutinya, dan mengambil gambarnya secara diam-diam.

"Jadi tentangku tidak penting sekarang?" tanya Joseph, suaranya terdengar menggelegar, mendominasi ruangan.

Tatapan semua orang tertuju padanya.

"Apa maksudmu? Dia istriku. Dan aku mencintai dia sejak lama dan aku ingin semua orang tahu," cetus Giorgio, kesal.

"Pa, aku mencintai Marsha. Sejak pertama kami bertemu, dan sampai saat ini. Ini pengakuan yang kubuat. Mengenai Steven. Aku menyayangi bocah itu, tapi dia bukan putraku, maka tolong bantu aku menemukan siapa ayah kandungnya yang sebenarnya," ungkap Joseph dengan mata berkaca-kaca.

Marsha benar-benar terkejut, ia tidak menduga jika pria yang sejak lama ia sukai bukanlah seorang duda, tetapi mengaku perjaka.

Sungguh hubungan yang sangat rumit. Belum pernah Marsha menemukan keluarga se aneh ini.

"Aku akan membantumu. Tapi tolong hilangkan perasaanmu pada istriku, Joey. Bukalah hati menikahlah," kata Giorgio padanya.

Joseph tersenyum sinis. "Kenapa kamu selalu mengambil milikku, Ko Gio? Untuk menutupi dirimu yang bukan pria normal?"

"Apa maksudmu!" teriak Giorgio yang langsung berdiri mendekat.

Marsha yang tersentak bersama Erika langsung menghadang keduanya.

"Kamu, Gay 'kan Ko," tuduhnya.

Tuduhan itu membuat Giorgio seperti disambar petir. Ia memang kerap dituduh seperti itu sejak lama karena tidak pernah menjalin hubungan serius dengan wanita. Tetapi bedanya, ia tidak pernah mendengar langsung dari bibir si penuduh.

Tetapi kali ini ia mendengar kalimat kasar itu dari bibir adik kandungnya sendiri. Seorang anak yang sejak kecil selalu meniru gayanya dalam berbagai hal.

Bersambung....

1
Teddy
Buktikan Gio
mom'$ nji
pusing gda ujung nya bca nya . gio tu pa sebenernya
Innara Maulida
gio masih misterius sih,,,tapi klo emng bnar yg di kata kan adik nya klo Marsa cuma di jadikan tameng buat menutupi aib nya sendiri kasin juga,,,atu mungkin adik nya cuma memfitnah gio,,dan iri sama gio adik nya yg udah menyebar fitnah itu dan orang2 menggoreng nya..
Innara Maulida: siap ka
Lintang Lia Taufik: Wah Kak, makasih ya komentarnya. Boom komentar dong Kak. Love sekebon 🩷🩷🩷🙏🏻
total 2 replies
Samantha
Seru
Samantha
Huuuaaaa Lintang bikin ketagihan baca. update-nya jangan pelit dong ya
Siti Juaningsih
Luar biasa
Lintang Lia Taufik: Wah, terimakasih banyak ya Kak, sudah mampir di tulisan receh saya, dan memberi Rate. Salam cinta, Lintang. ❤️❤️❤️
total 1 replies
Nina_Melo
Haiis, takut buat topeng si Gio aja tuh
Anne Clair
seru ya
Samantha
nah loh. Pilih duda apa bujang mapan
Samantha
cemburu si bos muda
Samantha
Aku mau sih jadi Marsha
Teddy
perhatian gitu si Gio
Nina_Melo
Jadi rebutan
Nina_Melo
Kok aku jadi sebel sama danu ya
Antonio Johnson
Diksinya keren sih ya
Antonio Johnson
Kenapa tulisanmu sedih semua? Moga tulisanmu sukses ya, biar bahagia. Canda, semangat Thor
Antonio Johnson
pilih aku aja gimana
Anne Clair
Keren, tapi nyesek
Anne Clair
Hayo pilih yang mana?
Anne Clair
Hei, Lintang. Aku mampir baca, eh keterusan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!