Bukan Anak-anak Biasa

" Mari pak Kiyai, terimakasih sudah berkenan untuk datang." ucap Farhan

" Sama-sama.. justru saya merasa beruntung dapat di panggil ke sini." jawab pak Kiyai tersenyum seraya menepuk pelan bahu Farhan.

Kiyai tersebut pun tersenyum dengan menatap haru pada si kembar.

"Langsung saja pak Kiyai, bisakah anda memeriksa siswi saya?" tanya Rina cemas

Pak Kiyai pun tersenyum dan mengangguk. Ia pun menghampiri Kay dan Sri yang terbaring di ranjang. Dengan mengangkat tangan dan mengarahkannya di atas tubuh Kay, namun ga nempel ya(ngerti meureun maksudnya kaya gimana)

Kiyai tersebut menelusuri Kay dari ujung kepala hingga ujung kakinya, seolah sedang membersihkan tubuhnya menggunakan tenaga dalam, dengan membacakan ayat-ayat suci Al-Quran. Setelah selesai dengan Kay ia pun lanjut pada Sri.

" Alhamdulillah... kedua siswi ini tidak sampai terserap tenaganya. Namun sepertinya karena ketakutan yang luar biasa, membuat mereka shock. Biarkan mereka istirahat. Dan kamar depan juga sudah di bersihkan dari aura hitam. " jelas Kiyai tersenyum.

" Saya sungguh salut dan takjub dengan kalian." ucapnya seraya menatap si kembar. Kiyai pun menghampiri aa dan dede, ia pun langsung mengelus kepala aa dan dede. Terlihat bila mereka merasa nyaman, itu artinya Kiyai adalah orang baik.

" Kalian masih muda, namun bisa mengalahkan makhluk-makhluk itu. Dan kalian pun beruntung mendapatkan perlindungan dari 2 raja penjaga makhluk ghaib. Selama ini aku hanya mendengar cerita dari guruku, namun sekarang aku bisa melihat mereka dengan mata kepalaku sendiri. Subhanallah ya Allah.. Allahuakbar " ucap Kiyai tersebut

" Allhamdulilah Kiyai " balas si kembar

" Saya ucapkan terimakasih karena Kiyai sudah mau membantu kami." ucap Afwa

" Kami pun masih harus banyak belajar mengendalikan semua ini." lanjut Afwi

Kiyai itu pun mengangguk dan tersenyum.

" Gunakan dan manfaatkan kekuatan kalian di jalan kebaikan. agar kalian selamat. " nasihat Kiyai dan di angguki oleh si kembar.

" Kalau begitu saya pamit, Assalamu'alaikum." pamit Kiyai

" Wa'alaikumsalam " jawab serempak yang ada di ruangan tersebut.

Farhan dan Rina pun keluar seraya mengantar Kiyai hingga lobby dan kembali ke kamarnya. Afwa meminta kasur tambahan, agar bisa menjaga Kay dan Sri. Sebenernya cuma ingin jagain Kay, cuma da gimana ya.. korbannya kan bukan cuma dia doang🤭🤭

Sedangkan Afwi memilih tidur di kamar Kay.

Sebelum tidur Afwa duduk di sisi ranjang Kay dan terus memandangi wajah Kay. Ia pun menyingkirkan rambut yang menghalangi wajah Kay.

' cantik' gumamnya pelan, ia pun mencium kening Kay. Setelah itu ia pun berbaring di kasur yang ia minta tadi, ia taruh di dekat Kay.

Karena merasa sangat lelah, tak lama Afwa pun memejamkan matanya dan tertidur pulas.

So sweet banget sih kamu. 💞💞

Good morning

Waktu sudah menunjukkan pukul 4 subuh. Kay pun bangun dan menggeliat.

" Huaaaahhhh" sudah subuh ternyata, saat ia akan menurunkan kakinya. Ia terkejut karena ada Afwa yang tidur di bawah.

" Astaghfirullah..Afwa" pekik Kay, Afwa dan Sri yang merasa terganggu pun terbangun.

" Apa sih Kay.. berisik" gerutu Sri.

" Kenapa yang? " tanya Afwa dengan suara khas bangun tidurnya, wajah bantal Afwa.... ya ampuuunnn, ganteng🤭

" Kamu ngapain di situ ay?" tanya Kai

" Ohh.. aku menjaga kalian, apa kamu tidak ingat dengan kejadian semalam?" jawab Afwa seraya bertanya

" Semalam? " tanya Kay dan Sri secara bersamaan. Mereka pun terdiam dan mencoba mengingat apa yang sudah terjadi semalam.

Mereka pun langsung membelalakkan matanya, saat ingatannya terkumpul.

" Astaghfirullah.." ucap mereka kompak

" Hiiiii.... mereka.. mereka apa masih di sini? " ucap Sri ketakutan, sepertinya ia shock dengan kejadian semalam.

Kay pun bangun dan menghampiri Sri, lalu memeluknya.

" Tenanglah.. mereka sudah tak ada. " ucap Kay menenangkan Sri dan menepuk pelan punggungnya.

" Benarkah? Kay.. wajah mereka.. " ucap Sri bergetar, namun di potong oleh Kay.

" Sudah.. jangan di ingat lagi, anggap saja mimpi buruk. Banyak-banyak istighfar, mendingan kita bersi-bersih diri yu. Lanjut shalat." ajak Kay tersenyum, setelah melepas pelukannya.

"Tapi.. kalo di kamar mandi mereka datang lagi gimana?" tanya Sri ketakutan

" Makanya baca do'a, biar mereka ga bisa masuk." jawab Kay. Sri pun mengangguk, saat akan masuk kamar mandi, Afwa memberitahukan bahwa ini bukan kamar mereka. Kay dan Sri yang mendengar nya, baru menyadari bila ada yang berbeda.

" Ck... kenapa ga bilang dari tadi?" tanya Kay jengkel, Kay pun menarik tangan Sri untuk keluar dari kamar.

Afwa hanya menggelengkan kepalanya.

Saat Kay dan Sri masuk, mereka melihat Afwi yang sedang tidur di atas ranjang Sri.

" Afwi.. bangun, pindah gih, lanjut tidur di kamar mu sana." ucap Sri

" Mmm... " Afwi pun bangun dan duduk, namun matanya masih tertutup. Ia pun turun dari ranjang dengan masih mengantuk. Sri yang melihatnya pun tertawa, sehingga menyadarkan Afwi sepenuhnya.

" Kamu bisa tidur sambil jalan ternyata Wi🤣🤣" ucap Sri seraya tertawa.

" Ish..." Afwi yang kesal pun segera keluar dari kamar itu.

" Shalat subuh dulu Afwi" teriak Kay, karena Afwi sudah menutup pintunya.

" Sana kamu duluan Sri, aku beresin dulu kamarnya" titah Kay dan di angguki Sri. Sri pun membaca do'a sebelum masuk kamar mandi, namun tak lama ia keluar lagi.

" Apa harus bawa Al-quran Kay?" tanya Sri

" Kamu jangan macem-macem Sri, haram Al-quran di bawa ke kamar mandi. Ada-ada aja kamu. Sana masuk." jawab Kay

Sri pun masuk, namun kembali keluar lagi. Sehingga membuat Kay kesal.

" Kita mandi bareng aja yu, ayolah Kay. Aku masih trauma, seumur-umur ga pernah liat yang begituan. Kay... ya.. ya... ya.... MasyaAllah... Kay, kamu cantik banget. Udah cantik, baik lagi.. pantesan aja Afwa klepek-klepek. Hayu.. masuk sini, keburu abis waktu subuhnya loh." rayu Sri, Kay mendengar nya pun tertawa dan mau tak mau ia pun mengiyakan permintaan teman sekamarnya itu.

" Kamu.. bagian ada butuhnya aja, ngerayu aku abis-abisan." ujar Kay

Mereka pun akhirnya mandi bareng, setelah selesai mandi dan berpakaian. Kay menggelar sajadah nya, begitu pun Sri.

Setelah memakai mukena, mereka melakukan shalat subuh berjamaah.

Setelah selesai, Sri membereskan alat shalatnya. Namun tidak dengan Kay.. Kay melanjutkan dengan tadarus sebentar, sampai mentari muncul menyinari dunia ini.

Menerangi hati ini yang gelap gulita.. jiaaaa🤣🤣

Sri yang mendengarnya pun tertegun, suara Kay sangat indah. Sri kembali membaringkan tubuhnya di ranjang, seraya menyimak Kay mengaji. Suara yang merdu nan indah, tanpa sadar membuat Sri tertidur kembali.

Aaahhh... itu mah emang Sri aja yang kebluk😒😒

Setelah Kay merasa hari sudah terang pun, menyudahi tadarus nya dan membereskan alat shalatnya. Saat ia berdirinya, ia pun menggelengkan kepalanya karena melihat Sri kembali pulas.

" Dasar kebo" ucap Kay.

Setelah lihat jam di ponsel, ia pun membangunkan Sri..

" Neng.. hayu sarapan, lapar ini perut." ajak Kay, ia menggoyang tubuh Sri agar cepat bangun.

" Iya.. iya.. ish.. ga sabaran bu." balas Sri

" Iyalah... lapar banget ini, buruan ke kamar mandi sana. Cuci muka, itu dahdir kemana-mana." canda Kay

" Hah?! Serius? " tanya Sri seraya turun dari ranjang dan berlari mauk ke kamar mandi. Sedang Kay hanya tertawa di luar.

" Emang dasar pawang setan, ngerjain gue. Awas lo yah." Setelah Sri cuci muka, ia pun keluar dan mendekati Kay. Sri langsung menggelitik pinggang Kay.

" Ampun.. ampun... ga akan lagi," pinta Kay seraya tertawa karena geli.

tok tok..

" Yang... sarapan yu" suara Afwa di balik pintu.

" Iyaaaa" teriak Kay

" Hayu ah... " ajak Kay seraya menyeret Sri.

Mereka berempat pun akhirnya turun untuk sarapan.