LILIANA CALISTA BRIAR EDWARDES,atau biasa di panggil lili.Anak yang tidak mendapatkan perhatian dari daddynya semenjak dia lahir. Daddynya juga telah menikah dengan seorang wanita karena kesalah pahaman.
Hingga tumbuh besar lili dia asuh oleh mbak sinta,lili juga sering berusaha mendapatkan perhatian dari daddynya tapi sayangnya sang daddy mengabaikannya malah memanjakan adik tirinya membuat lili membenci daddnya.
Suata saat lili mencari tentang mommynya dan mencari tau kenapa ayahnya sangat benci dengannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Jmn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perasaan gundah
Sinta berada di kamar merasa gelisah,sudah beberapa jam berlalu lili belum kembali. Membutanya tidak tenang,sinta terus mondar-mandir di teras paviliun. Matanya terus menatap pintu yang terhubung untuk memasuki mansion.
"Kok perasaan aku gak enak yah,apa lili di siksa lagi.Ya tuhan."ucap sinta yang merasa tak tenang.
Meresa tak tenang,sinta akan mencari lili ke dalam mansion. Tetapi belum sempat sinta melangkahkan kaki,ponselnya telah berdering. Sinta buru-buru merogoh kantongnya,terlihat nama Aqila tertera di layar. Aqila adalah sahabat lili,langsung saja sinta mengangkat telponnya.
"Halo qil."ucap sinta.
"Halo tan,tan lili kok gak masuk sekolah?"tanya aqila.
"Kamu kan tau nak,jika lili mempunya hari penting nyonya clara dan cindy akan memberikan lili pekerjaan yang bertubi-tubi."jawab sinta,aqila sudah mengetahui tentang latar belakang lili dan hanya aqila yang menerima lili apa adanya jadi teman lili.
Aqila yang mendengarnya di sebrang sana merasa kasihan dengan sahabatnya."Ya tuhan,aku sedih dengarnya tan. Padahal lili juara kelas kembali."ungkap aqila.
Sinta mendengarnya tersenyum,dia sudah duga lili pasti juara."Alhamdulillah,lili pasti senang dengarnya.Qil tante ada urusan dulu yah nak,nanti tante hubungi kamu kembali."ucap sinta yang ingin mencari lili.
"Iya tan,jangan lupa hubungi aku yah."ucap aqila.
"Iya."ucap sinta lalu mematikan telpon.
Sinta langsung melangkahkan kakinya menuju mansion,sembari melihat kesana kemari mencari keberadaan lili dan terus berdoa. Semoga lili tidak kenapa-napa,firasatnya tidak enak.
"Mbak sinta."panggil rika saat melihat sinta menuju dapur.
Sinta menoleh,terlihat rika menghampirinya."Ada apa rik,kalau gak penting jangan dulu yah. Mbak mau cari lili."ucap sinta terdengar panik.
Rika menggelengkan kepala,lalu berkata."Penting kok mbak,ini tentang lili."ungkap rika.
"Lili dimana rik?kamu melihat dia dimana.Dari tadi perasaan mbak gak enak."desak sinta.
"Mbak tenang dulu,saya tahu lili di mana mbak."ucap rika menenangkan sinta sembari mengelus punggung sinta.
Sinta menghela nafas lalu berkata."Mbak gak akan bisa tenang rik,lili dari tadi belum balik."ujar sinta.
"Mbak tadi saya lihat lili di siksa kembali oleh nyonya clara,saya kasihan mbak lihatnya.Mau bantu lili,tapi mbak tau sendirikan bagaiamana nasib aku nanti."ujar rika.
Sinta mendengar penjelasan rika membuat dia tak kuasa dengan tangisnya,dia kembali merasa gagal menjaga lili.
"Terus lili sekarang di mana rik?"tanya sinta.
"Dia di kurung di gudang tua mbak,kuncinya nyonya clara yang pegang."jawab rika.
"Ya allah,hiks hiks hiks hiks."tangis pecah,menetapi nasib lili. Tubuh sinta lemas tak berdaya,cobaan apa lagi yang dia hadapi.
Rika yang tak tega melihat sinta memberikan pelukan,dia tau saat ini sinta lagi tidak baik-baik saja.
"Sabar yah mbak,mbak harus kuat. Kita harus tenang."ucap sinta menenangkan sinta.
"Lili rik..hiks dia terkunci di gudang. Kamu sendiri tau kan,gudang itu sudah sangat lama di pakai."ucap sinta dengan suara seraknya.
Rika melonggarkan pelukannya,lalu berkata"Apa kita minta bantuan tuan besar mbak."saran rika.
Sinta menggelengkan kepala,kemudian berkata."Gak sin,mbak takut keluarga mbak dan keluarga kamu jadi sasarannya.Lili juga gak akan maafin mbak."jawabnya frustasi.
"Terus bagaiamana dong mbak kita selamatin lili."ucap rika yang mulai bingung.
Sinta terdiam,memikirkan cara untuk mengeluarkan lili dalam gudang. Hingga terdengar notifikasi masuk di ponselnya,dengan wajah yang murung dia melihat pesan masuk di ponselnya.
"Nyonya besar"
(Sinta bagaiamana keadaan cucuku,semoga dia baik-baik saja.Entah kenapa saya tiba-tiba mempunya firasat yang gak enak dengan cucuku.)
Isi pesan dari oma jessika kepada sinta,sinta yang melihatnya terdiam.Harus membalasnya dengan apa,apa dia harus memberitahukan hal yang sebenarnya.
Rika yang melihat sinta terdiam melihat pesan seseorang yang masuk ponselnya,membuat dia heran. Lalu rika bertanya."Mbak,siapa yang ngirim pesan.kenapa mbak diam saja."ucap rika.
Sinta tak menjawab,dia hanya menyerahkan ponselnya kepada rika dan langsung di terima oleh rika. Rika membaca pesan dari oma jessi,lalu berkata."Nyonya besar mbak."ucapnya di angguki sinta,lalu rika melanjutkan ucapannya."Pasti nyonya besar tahu,cucunya sedang tidak baik-baik saja di sini."lanjutnya di angguki kembali sinta.
Ting! Ting! Bunyi notifikasi kembali masuk di ponsel sinta,rika yang masih memegang ponsel sinta langsung melihatnya kembali.
"Nyonya besar"
(Sinta!kenapa kamu tidak membalasnya.Ada apa dengan lili hah)
(Besok saya akan ke indonesia)
Rika melihat pesan oma jessi,langsung memperlihatkan pada sinta dan sinta langsung membacanya. Tiba-tiba dia mempunya ide,lalu beranjak meninggalkan rika.
"Mbak..mbak mau ke mana."panggil rika.
"Kamu nanti akan tau rik."jawab sinta tanpa menoleh kepada rika.
Rika yang masih menatap punggung sinta yang semakin jauh,berharap sinta bisa mendapatkan ide untuk bisa membebaskan lili dari dalam gudang.
~~~~
Di ruang tamu terdengar canda dan tawa yang begitu mengaksikan. Sinta yang melihatnya rahangnya mengeras,sementara matanya menyepit tajam. Memancarkan amarah yang ia tahan dengan penuh usaha. Mengeluarkan nafas kasar lalu melangkah mendekati mereka,berusaha tetap tenang.
"Tuan nyonya."ucap sinta menunduk.
Seketika tawa berhenti lalu menoleh kepada sinta,clara yang melihatnya kesal.Acara keluargnya terasa terganggu,lalu berkata."Ada apa sin?"tanya clara yang terdengar kesal.
Sinta terdiam lalu menatap clara,kemudian dia menjawab."Nyonya besar besok akan datang."ucapnya membuat clara menatapnya serius,lalu sinta kembali melanjutkan ucapannya."Saya mohon nyonya,lepaskan lili dari dalam gudang."lanjutnya dengan penuh harap.
"Kamu kurung lili dalam gudang?"tanya zavier kepada clara,entah kenapa mendengar lili di masukan ke dalam gudang hatinya merasa sakit.
Clara mengangguk,lalu berkata."Iya mas,dia aku hukum."jawabnya tanpa merasa bersalah membuat sinta mengepalkan tangannya sampai telapak tangannya memutih.
Zavier bernafas kasar,lalu berkata pada istrinya."Berikan kuncinya kepada sinta,biar dia membukakan pintu.Nanti dia kenapa-napa."ucap zavier.
"Kamu peduli saya dia hah,dia bukan anak kandung kamu."ucap clara kesal dengan suaminya peduli dengan lili.
Zavier menggelengkan kepala,lalu berkata."Tidak sayang,aku tidak peduli dengannya.Apa kamu tidak dengar apa yang di katakan sinta barusan,mama akan datang.Kalau dia kenapa-napa mama akan marah pada aku."jelas zavier agar clara tidak salah paham dengannya.
Clara bernafas kasar lalu mengambil kunci yang ada dalam kantongnya,kemudian memberikannya pada sinta.
"Terima kasih nyonya,permisi."ucap sinta lalu meninggalkan ruang keluarga dengan rasa kesal. Buru-buru dia melangkahkan kakinya menuju gudang tua,tempat di mana lili di hukum.
Hingga beberapa saat,sinta telah sampai di gudang.Langsung saja dia membuka gembok besar menggunakan kunci.
Saat terbuka terlihat lili tak sadarkan diri,dengan wajah yang pucat. Membuat sinta,mengepalkan tangganya lalu menghampiri lili.
"Dasar biadab kamu clara."gumam sinta mengutuk kekejaman clara.