seorang wanita dari Negara Asia, memutuskan untuk berlibur ke Negara terpencil di bagian timur tengah, hanya untuk bisa melupakan Mantan pacarnya yang berselingkuh dengan sahabatnya sendiri.
Yang dia pikir hanya akan mendapatkan pengalaman baru, tapi ternyata malah menemukan pasangan hidupnya, seorang pria pemilik kafe.
Walau begitu, wanita dari Asia itu tidak mengetahui bahwa pria tersebut, merupakan seorang penerus atau Pangeran mahkota di negara itu.
bisa dikatakan, di buang batu jalanan, malah dapat pengganti batu zamrud di negara asing.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 25
Tengah malam, saat beberapa rombongan pedagang berhasil menarik perhatian penjaga, dan membuat Ashan dan Sait berhasil keluar diam-diam menuju ke tenda persenjataan. Di jalan menuju tempat persenjataan, mereka sesekali hampir ketahuan oleh musuh yang berlalu lalang menjaga tempat tersebut. Namun karena mereka berdua sangat cepat dan cekatan, mereka berdua berhasil menghindar dari mereka sebelum ketahuan.
sampailah mereka ke tempat para pemberontak menyembunyikan persenjataan, mereka menanam semua senjata mereka di bawah tanah, dan membangun tenda di atasnya. Ashan dan Sait berhasil masuk ke dalam dengan cara menghajar mereka yang berjaga di luar dan di dal tenda dengan gerakan cepat sehingga tidak menimbulkan suara. tanpa menunggu lama lagi, Ashan dan Saat mengambil obor yang di gunakan untuk menyinari tempat itu
lagi-lagi aksi Ashan dan Sait tidak ketahuan oleh para pemberontak, apa lagi saat sudah tengah malam, karena kebanyakan mereka dari masyarakat biasa, belum terlatih dalam hal apapun, dan lagi mereka sudah mengantuk, membuat mereka tidak terlalu fokus dengan keadaan di sekitar mereka.
aksi pembakaran pun di Mulai, Dari gelapnya malam, berubah terang dengan cepat, seakan-akan mau menjelang pagi hari.
Abul Zakar yang pada saat itu mendengar kehebohan di luar tendanya, lantas keluar dengan wajah marah, ingin memaki mereka yang mengganggunya tidur.
Abul Zakar kehilangan kewaspadaan nya pada saat ia mendengar bahwa keluarga kerajaan telah di tangkap. ia merasa bahwa ia sudah menang. alhasil membuat musuh dengan bebas menyerang.
Kedua bola mata Abul Zakar mengecil saat melihat kobaran api melahap setengah tempat mereka.
"a.a.api!?"gumamnya gagap dan gemetar. terasa seluruh badannya tertekan oleh besi besar saat melihat besarnya api. sampailah tekanan itu terlepas saat seseorang berteriak memanggil Abul Zakar.
"TUAAANNN LARII TEMPAT INI AKAN MELEDAK. API BERASAL DARI TEMPAT PERSENJATAAN! DAN DISANA SEMUA BOM TELAH AKTIF! SELAMATKAN DIRI KALIAN!!"teriaknya panik dengan terbirit-birit.
"E BODOH! KENAPA KALIAN SEMUA LARI!? CEPAT KEMBALI! SELAMATKAN SENJATA SAYA! SAYA MEMBELINYA DENGAN UANG DARI NYAWA IBU SAYA!!! "teriak Abul Zakar frustasi. bukannya lari menjauh dari perapian yang berkobar besar seperti monster kelaparan. Abul Zakar malah berlari mendekati kobaran api tersebut. dia berusaha memadamkan api itu sendirian.
[BOOM] terjadi peledakan yang cukup besar hanya dalam beberapa menit. Pada saat itu rombongan pedagang yang juga ikut kabur bersama para pemberontak masih belum berlari jauh dari tempat itu. tapi untung saja mereka hanya merasakan suara dan getaran ledakan tersebut, tidak samapai melenyapkan mereka.
...----------------...
Di Istana Al-Khansa, masalah kerajaan tidak bisa lepas dari pengawasan Yamin. walau ia sibuk dengan pekerjaannya dan mencoba menenagkan Tiffany. ia juga bisa merasakan bahwa di istana sedang tidak baik-baik saja.
Firasatnya membawa Yamin ke tempat tinggal Ratu. dan benar saja, saat ia mencari sang Ratu untuk menasihatinya kembali. ia tidak menemukan Ratu pada pagi itu.
Saat ia meminta beberapa pengawal untuk mencari Ratu mereka juga tidak menemukan nya.
sampailah mereka ke tempat yang jarang di kunjungi prajurit apalagi bangsawan. tempat itu berada tidak jauh dari istana Al-Khansa. di sebuah taman yang sudah usang di belakang taman yang indah, ada segubuk rumah kayu yang tidak terlalu besar.
mereka menemukan Ratu, Putri Nagia, dan juga Cindy terikat di bawah lantai kayu dengan mulut mereka di sumbat oleh pakaian pria.
wajah mereka ketakutan, sorot mata mereka berteriak meminta tolong, dengan tubuh gemetar mereka melihat prajurit dengan rasa trauma yang mendalam.
"ASTAGA! KENAPA BISA INI TERJADI!? CEPAT LEPASKAN TALI ITU DAN BAWA RATU DAN LAINYA KE DALAM!"perintah Yamin, kaget bercampur takut, ia Ashan bisa membunuhnya akan masalah besar ini.
untuk para pemberontak yang mencuri mereka bertiga, masih belum ketahuan, mereka bercampur dengan para pelayan istana yang asli dan bersembunyi berharap bisa kabur dari sana dengan cepat. mereka semua taku5 ketahuan, mereka tidak menyangka bahwa mereka akan ketahuan secepat itu.
bisa di katakan menculik orang merupakan pengalaman pertama mereka, apalagi yang mereka curi adalah keluarga istana, belum lagi mereka telah melakukan sesuatu yang jahat kepada Ratu, Putri Nagia, dan juga Cindy. bisa-bisa mereka langsung lenyapkan di tempat.
...----------------...
Pagi itu juga, Asan dan rombongan memutuskan untuk kembali dengan cepat setelah mereka beristirahat di Padang pasir.
Asuhan dengan cepat melakukan kuda nya. ia benar-benar mengkhawatirkan Tiffany lebih dari apapun.
*sial! dia pasti sangat ketakutan! jika sampai terjadi apa-apa dengannya saya pastikan akan ku lenyapkan siapapun yang saya lihat! *batin Ashan dengan menatap tajam ke arah depan. dengan hatinya terasa sakit mengkhawatirkan keadaan Tiffany.
semoga juga ratu,dan ibumu di penggal pemberontak...
biar aman istana mu
kan memank begitu status kalian Fany...
Ashan sudah memintamu pada keluarga mu di telpon tempo hari...
jangan kasi peluang untuk mereka mengganggu Tiffany...
apalagi Cindy untuk mendekati mu...
jadi ingat pelakor aku kk 😆😆😆🙏🙏🙏
lanjut up lagi thor
Tiffany aja manggil Ashan tanpa embel2 pangeran,masa kamu masih panggil Nona...panggil nama aja lebih akrab nya