NovelToon NovelToon
NOT PERFECT MOTHER

NOT PERFECT MOTHER

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ibu Cantik

Karena bosan dengan kehidupan yang dijalani selama ini, Rania gadis cantik berusia 25 tahun yang telah menyelesaikan s2 di luar negeri ingin mencoba hal baru dengan menjadi seorang OB di sebuah perusahaan besar.

Tapi siapa sangka anak dari pemilik perusahaan tersebut justru menginginkan Rania untuk menjadi pengasuhnya.

Sedangkan Raka duda berusia 40 tahun ,CEO sekaligus ayah dari 3 orang anak yang belum move on dari sang mantan istri yang meninggal pasca melahirkan anak ke 3 nya.

Bagaimana perjalanan Rania dalam menghadapi tantangan yang dibuatnya?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ibu Cantik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Melanjutkan hidup

Keesokan harinya setelah menyiapkan segala kebutuhan Zian Raka juga mempersiapkan keperluannya untuk pergi ke kantor. Disaat seperti inilah Raka merindukan perhatian seseorang untuknya,tapi prioritas utamanya untuk saat ini adalah anak-anaknya.

Raka turun untuk sarapan disana sudah terdapat Zian dan Leon, entah kemana Revan berada.

"Pi kayaknya Leon pusing deh." Jika seperti ini biasanya Leon akan meminta agar tidak masuk sekolah.

"Iya papi juga pusing, tapi tetap masuk kerja karena papi harus cari uang banyak untuk kalian terutama kamu yang suka habisin uang." Raka memberikan serangan balik untuk alasan Leon.

"Kalau uangnya udah banyak bolehlah Pi beli mini Cooper." Raka hanya melirik sinis mendengar ucapan Leon.

Nampaknya Zian tidak mau kalah "Zian juga mau beli rumah Pi." Raka dan Leon terheran mendengar ucapan si bungsu.

"He cil lu beli rumah buat apa,lagian lu itu masih kecil rumah keong aja rumah keong,rumah keong boleh juga."

"Rumah buat apa Zian?." Raka bukanlah Leon yang suka membuat Zian menangis,jadi dia menanyakan keinginan Zian.

"Rumah nanas Pi kaya punya sepongebob."Zian berkata dengan tatapan polosnya.

Leon yang mendengar ucapan adiknya langsung menyemburkan tawanya.

"HUAHAHAHAHA, beneran mau beli rumah keong."

Sedangkan Raka hanya memijat pelipisnya yang terasa pusing merasakan kedua putranya.

"Dimana kak Revan?." Raka menanyakan keberadaan si sulung,dan yang pertanyaan turun dari lantai atas.

"itu pi kak Revan." Leon menjawab.

Raka mengalihkan pandangannya menatap Revan." Revan sini sarapan dulu." Raka mencoba untuk membangun suasana karena kejadian kemarin,tapi nampaknya sakit hati atas perbuatan Raka masih membekas di hati Revan sehingga dia tidak berniat untuk ikut sarapan pagi ini. Revan berlalu melewati keluarganya. Raka yang melihat hal tersebut hanya diam karena tau perasaan putranya, sepertinya dia harus berbicara dari hati ke hati dengan Revan.

Leon yang melihat ketegangan diantara papi dan kakaknya tidak mau ikut berkomentar karena mereka memiliki alasan tersendiri.

"Kalian cepat habiskan sarapannya, setelah itu papi antar ke sekolah!."

"Pi Leon berangkat sendiri aja ke sekolahnya,Leon ga mau ngerepotin papi."

"Oke berangkat naik angkot, motor kamu papi sita." Leon yang mendengar motor nya di sita langsung merasa panik.

"Gajadi Pi, kayaknya emang enak diantar aja." Leon tersenyum tipis karena berhasil mengerjai Leon.

"Tapi Leon ga mau di cium papi, Leon malu Pi." Raka adalah ayah yang tidak malu untuk mengungkapkan perasaannya untuk anak-anaknya, seperti kata Leon dia masih suka menciumi putranya terkecuali Revan karena seperti yang kita tau Revan telah membangun dinding tebal dengan keluarganya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Setelah sampai di sekolah Zian Leon langsung turun dan mengantarkan Zian sampai pintu gerbang, Raka berjongkok mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh Zian "Ada apa Zian?." Raka bertanya karena melihat putranya yang merasa cemas.

"Zian ga mau sekolah papi,Zian mau ikut papi aja ke rumah Tante Rania." Tidak seperti biasanya Zian merengek dengan memeluk leher Raka.

"Zian harus sekolah, katanya Zian mau kayak papi, kalau ingin seperti papi Zian harus rajin sekolah."Raka mencoba memberikan pengertian, akhirnya Zian mau masuk, sebelum masuk Raka menciumi pipi Zian.

"Sana masuk, jadilah anak baik, oke boy." Raka mengusap kepala Zian.

Dari sekolah Zian Raka menuju ke sekolah Leon.

"Lama banget sih Pi salam perpisahannya,ini Leon kalau telat gimana." Leon bersungut-sungut karena kelamaan menunggu Raka.

Raka yang mendengar Leon mengomel hanya diam saja, karena ini adalah makanan sehari-harinya.

"Pi jarak sekolah Leon ke perusahaan jauh loh sekolah Zian juga,papi ga capek setiap hari antar jemput Zian."

"engga,ga ada kata capek kalau menyangkut kalian." Raka berkata sambil fokus menyetir mobil.

Leon menyandarkan tubuhnya di kursi "Pi sampai kapan papi kaya gini,udah saatnya papi mikirin hidup papi." Raka tidak mengerti kemana arah pembicaraan Leon.

"Hidup papi ya kamu,kak Revan dan Zian jadi menurut papi itu sudah cukup."

"Papi ga mau cari pendamping hidup lagi?." Akhirnya kata-kata ini terlontar dari mulut putranya.

"Aku kasihan sama papi, selama ini papi berusaha memberikan yang terbaik untuk kita,tapi papi juga jangan lupa kalau papi juga punya kehidupan sendiri,dari mulai mami ga ada papi sama sekali fokus untuk merawat Zian,jadi Leon pikir sudah saatnya papi menata hidup papi kembali." Raka terharu mendengar ucapan Leon.

"kamu ga keberatan kalau papi nikah lagi." entah ini izin atau pertanyaan dari Raka.

"Leon sih oke aja,asal papi bahagia."

"Tapi kak Revan -." belum sempat Raka berucap Leon sudah memotong.

"Jangan pikirin orang lain Pi,udah cukup, sekarang pikirkan kehidupan papi, lambat Laun kak Revan juga bakalan luluh,kak Revan itu luarnya aja yang terlihat kaku tapi aslinya dia juga ingin papi bahagia."

Tak terasa perjalanan yang lumayan jauh mendadak menjadi dekat karena pembicaraan antara dia dan Leon.

Leon turun dari mobil dan Raka mengikuti.

"Papi kenapa ikut turun sih,masuk lagi ga." Leon berkata sambil melirik suasana di sekitarnya.Dan benar saja banyak yang menatap ke arah nya lebih tepatnya para siswi yang bergerombol menatap papinya.

"Kamu ga mau cium tangan papi,apa perlu papi masukkan ke pesantren buat tau sopan santun."Raka berkata sambil menyenderkan tubuhnya di kap mobil, dengan gaya yang seperti itu semakin membuat Raka tampak sangat menawan.

Sepertinya keberuntungan tidak berpihak kepada Leon, teman-temannya berjalan menghampiri Leon.

"Hallo om,udah lama ga ketemu makin keren aja." Raka yang mendengar pujian teman-teman Leon hanya tersenyum tipis.

Leon langsung menyambar tangan Raka, sebelum Leon melepaskan tangannya Raka langsung mencium pipi kanan dan kiri Leon.

Kejadian itu menggerakkan sekolah karena bad boy sekolah di perlakukan seperti anak kecil oleh papinya.

siswi-siswi berteriak histeris melihat itu.

"OM MAU DI CIUM JUGA DONG."

"OM KALAU BUTUH ISTRI HUBUNGI AKU YA."

"LEON TUKAR POSISI DONG."

Dan masih banyak teriakkan genit dari siswi-siswi, sedangkan teman-teman Leon hanya terkikik melihat ekspresi Leon yang memerah karena malu.

"Papi malu ih, udalah kita ga friend." nampaknya Leon merajuk, inilah yang diharapkan Raka yaitu menggoda putra ajaibnya.

"Sekolah yang pintar ya baby boy." Raka semakin gencar untuk menggoda Leon, dapat di pastikan pasti temannya akan menggodanya.

Leon pergi dengan ekspresi merajuknya dan teman-teman Leon mengikuti tapi sebelum itu mereka ikut bersalaman dengan Raka.

Saat hendak memasuki mobil seseorang menyapanya,dia adalah Lisa yang dimaksud janda hot tetangga Raka,Lisa merupakan guru di sekolah Leon.

"Mas Raka habis antar Leon ya,tau gitu mending tadi kita bareng aja berangkatnya." Lisa berkata dengan gaya centilnya.

Raka yang merasa bahaya melanda langsung berpamitan,"saya duluan ya Bu Lisa."

"Eh mas Raka kok buru-buru sih." Sebelum Lisa sempat turun dari motornya Raka sudah lebih dulu meninggalkan perkarangan sekolah Leon, entah mengapa Raka selalu merinding jika berdekatan dengan Lisa.

Sepanjang karidor teman-teman Leon mengejek Leon dengan sebutan baby boy.

"Baby boy hari ini sarapan susu apa bubur."Danis gencar sekali menggoda Leon.

"Bacot lu,sama minggir,gue lagi ga mood."

"uhhh baby boy merajuk ni."

Rasanya Leon ingin memukul kepala temannya.

1
🎃SЯ ШłŁŁ🎃
Ceritanya bikin seru, terus lah menulis, author!
can: Terima kasih telah mampir di karya author.😍
total 1 replies
Nagisa Furukawa
Karakter keren! 😍
can: Terima kasih sudah mampir dikarya author 😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!