NovelToon NovelToon
NOT PERFECT MOTHER

NOT PERFECT MOTHER

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:153.2k
Nilai: 4.7
Nama Author: Ibu Cantik

Karena bosan dengan kehidupan yang dijalani selama ini, Rania gadis cantik berusia 25 tahun yang telah menyelesaikan s2 di luar negeri ingin mencoba hal baru dengan menjadi seorang OB di sebuah perusahaan besar.

Tapi siapa sangka anak dari pemilik perusahaan tersebut justru menginginkan Rania untuk menjadi pengasuhnya.

Sedangkan Raka duda berusia 40 tahun ,CEO sekaligus ayah dari 3 orang anak yang belum move on dari sang mantan istri yang meninggal pasca melahirkan anak ke 3 nya.

Bagaimana perjalanan Rania dalam menghadapi tantangan yang dibuatnya?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ibu Cantik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Melanjutkan hidup

Keesokan harinya setelah menyiapkan segala kebutuhan Zian Raka juga mempersiapkan keperluannya untuk pergi ke kantor. Disaat seperti inilah Raka merindukan perhatian seseorang untuknya,tapi prioritas utamanya untuk saat ini adalah anak-anaknya.

Raka turun untuk sarapan disana sudah terdapat Zian dan Leon, entah kemana Revan berada.

"Pi kayaknya Leon pusing deh." Jika seperti ini biasanya Leon akan meminta agar tidak masuk sekolah.

"Iya papi juga pusing, tapi tetap masuk kerja karena papi harus cari uang banyak untuk kalian terutama kamu yang suka habisin uang." Raka memberikan serangan balik untuk alasan Leon.

"Kalau uangnya udah banyak bolehlah Pi beli mini Cooper." Raka hanya melirik sinis mendengar ucapan Leon.

Nampaknya Zian tidak mau kalah "Zian juga mau beli rumah Pi." Raka dan Leon terheran mendengar ucapan si bungsu.

"He cil lu beli rumah buat apa,lagian lu itu masih kecil rumah keong aja rumah keong,rumah keong boleh juga."

"Rumah buat apa Zian?." Raka bukanlah Leon yang suka membuat Zian menangis,jadi dia menanyakan keinginan Zian.

"Rumah nanas Pi kaya punya sepongebob."Zian berkata dengan tatapan polosnya.

Leon yang mendengar ucapan adiknya langsung menyemburkan tawanya.

"HUAHAHAHAHA, beneran mau beli rumah keong."

Sedangkan Raka hanya memijat pelipisnya yang terasa pusing merasakan kedua putranya.

"Dimana kak Revan?." Raka menanyakan keberadaan si sulung,dan yang pertanyaan turun dari lantai atas.

"itu pi kak Revan." Leon menjawab.

Raka mengalihkan pandangannya menatap Revan." Revan sini sarapan dulu." Raka mencoba untuk membangun suasana karena kejadian kemarin,tapi nampaknya sakit hati atas perbuatan Raka masih membekas di hati Revan sehingga dia tidak berniat untuk ikut sarapan pagi ini. Revan berlalu melewati keluarganya. Raka yang melihat hal tersebut hanya diam karena tau perasaan putranya, sepertinya dia harus berbicara dari hati ke hati dengan Revan.

Leon yang melihat ketegangan diantara papi dan kakaknya tidak mau ikut berkomentar karena mereka memiliki alasan tersendiri.

"Kalian cepat habiskan sarapannya, setelah itu papi antar ke sekolah!."

"Pi Leon berangkat sendiri aja ke sekolahnya,Leon ga mau ngerepotin papi."

"Oke berangkat naik angkot, motor kamu papi sita." Leon yang mendengar motor nya di sita langsung merasa panik.

"Gajadi Pi, kayaknya emang enak diantar aja." Leon tersenyum tipis karena berhasil mengerjai Leon.

"Tapi Leon ga mau di cium papi, Leon malu Pi." Raka adalah ayah yang tidak malu untuk mengungkapkan perasaannya untuk anak-anaknya, seperti kata Leon dia masih suka menciumi putranya terkecuali Revan karena seperti yang kita tau Revan telah membangun dinding tebal dengan keluarganya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Setelah sampai di sekolah Zian Leon langsung turun dan mengantarkan Zian sampai pintu gerbang, Raka berjongkok mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh Zian "Ada apa Zian?." Raka bertanya karena melihat putranya yang merasa cemas.

"Zian ga mau sekolah papi,Zian mau ikut papi aja ke rumah Tante Rania." Tidak seperti biasanya Zian merengek dengan memeluk leher Raka.

"Zian harus sekolah, katanya Zian mau kayak papi, kalau ingin seperti papi Zian harus rajin sekolah."Raka mencoba memberikan pengertian, akhirnya Zian mau masuk, sebelum masuk Raka menciumi pipi Zian.

"Sana masuk, jadilah anak baik, oke boy." Raka mengusap kepala Zian.

Dari sekolah Zian Raka menuju ke sekolah Leon.

"Lama banget sih Pi salam perpisahannya,ini Leon kalau telat gimana." Leon bersungut-sungut karena kelamaan menunggu Raka.

Raka yang mendengar Leon mengomel hanya diam saja, karena ini adalah makanan sehari-harinya.

"Pi jarak sekolah Leon ke perusahaan jauh loh sekolah Zian juga,papi ga capek setiap hari antar jemput Zian."

"engga,ga ada kata capek kalau menyangkut kalian." Raka berkata sambil fokus menyetir mobil.

Leon menyandarkan tubuhnya di kursi "Pi sampai kapan papi kaya gini,udah saatnya papi mikirin hidup papi." Raka tidak mengerti kemana arah pembicaraan Leon.

"Hidup papi ya kamu,kak Revan dan Zian jadi menurut papi itu sudah cukup."

"Papi ga mau cari pendamping hidup lagi?." Akhirnya kata-kata ini terlontar dari mulut putranya.

"Aku kasihan sama papi, selama ini papi berusaha memberikan yang terbaik untuk kita,tapi papi juga jangan lupa kalau papi juga punya kehidupan sendiri,dari mulai mami ga ada papi sama sekali fokus untuk merawat Zian,jadi Leon pikir sudah saatnya papi menata hidup papi kembali." Raka terharu mendengar ucapan Leon.

"kamu ga keberatan kalau papi nikah lagi." entah ini izin atau pertanyaan dari Raka.

"Leon sih oke aja,asal papi bahagia."

"Tapi kak Revan -." belum sempat Raka berucap Leon sudah memotong.

"Jangan pikirin orang lain Pi,udah cukup, sekarang pikirkan kehidupan papi, lambat Laun kak Revan juga bakalan luluh,kak Revan itu luarnya aja yang terlihat kaku tapi aslinya dia juga ingin papi bahagia."

Tak terasa perjalanan yang lumayan jauh mendadak menjadi dekat karena pembicaraan antara dia dan Leon.

Leon turun dari mobil dan Raka mengikuti.

"Papi kenapa ikut turun sih,masuk lagi ga." Leon berkata sambil melirik suasana di sekitarnya.Dan benar saja banyak yang menatap ke arah nya lebih tepatnya para siswi yang bergerombol menatap papinya.

"Kamu ga mau cium tangan papi,apa perlu papi masukkan ke pesantren buat tau sopan santun."Raka berkata sambil menyenderkan tubuhnya di kap mobil, dengan gaya yang seperti itu semakin membuat Raka tampak sangat menawan.

Sepertinya keberuntungan tidak berpihak kepada Leon, teman-temannya berjalan menghampiri Leon.

"Hallo om,udah lama ga ketemu makin keren aja." Raka yang mendengar pujian teman-teman Leon hanya tersenyum tipis.

Leon langsung menyambar tangan Raka, sebelum Leon melepaskan tangannya Raka langsung mencium pipi kanan dan kiri Leon.

Kejadian itu menggerakkan sekolah karena bad boy sekolah di perlakukan seperti anak kecil oleh papinya.

siswi-siswi berteriak histeris melihat itu.

"OM MAU DI CIUM JUGA DONG."

"OM KALAU BUTUH ISTRI HUBUNGI AKU YA."

"LEON TUKAR POSISI DONG."

Dan masih banyak teriakkan genit dari siswi-siswi, sedangkan teman-teman Leon hanya terkikik melihat ekspresi Leon yang memerah karena malu.

"Papi malu ih, udalah kita ga friend." nampaknya Leon merajuk, inilah yang diharapkan Raka yaitu menggoda putra ajaibnya.

"Sekolah yang pintar ya baby boy." Raka semakin gencar untuk menggoda Leon, dapat di pastikan pasti temannya akan menggodanya.

Leon pergi dengan ekspresi merajuknya dan teman-teman Leon mengikuti tapi sebelum itu mereka ikut bersalaman dengan Raka.

Saat hendak memasuki mobil seseorang menyapanya,dia adalah Lisa yang dimaksud janda hot tetangga Raka,Lisa merupakan guru di sekolah Leon.

"Mas Raka habis antar Leon ya,tau gitu mending tadi kita bareng aja berangkatnya." Lisa berkata dengan gaya centilnya.

Raka yang merasa bahaya melanda langsung berpamitan,"saya duluan ya Bu Lisa."

"Eh mas Raka kok buru-buru sih." Sebelum Lisa sempat turun dari motornya Raka sudah lebih dulu meninggalkan perkarangan sekolah Leon, entah mengapa Raka selalu merinding jika berdekatan dengan Lisa.

Sepanjang karidor teman-teman Leon mengejek Leon dengan sebutan baby boy.

"Baby boy hari ini sarapan susu apa bubur."Danis gencar sekali menggoda Leon.

"Bacot lu,sama minggir,gue lagi ga mood."

"uhhh baby boy merajuk ni."

Rasanya Leon ingin memukul kepala temannya.

1
Rahma Inayah
om duda mnt maaf takut terlambat atau ada yg nikung Rania .pasti Zian senang sekali klu Rania ikut jmpt Zian BLK sekolah
Rahma Inayah
Raka egois GK tau trm kasih coba km byangkan klu km wanita berada di posisi Rania sendri menolong wanita melahirkan dan dmn wanita tu di kejar musuh ENTH siapa .butuh wkt bgi Rania buat ngungkp kan semua nya TDK lh mudah ..lgi pula blm lama berumpa dgn Kel raka .klu smpai ortu Rania tau apalgi Rendra BS2 di bogem km raka.nnt nya km akan butuh Rania buat Zian Krn Zian sdh dekat dgn Rania menemukan sosok ibu dr Rania bagaimana NNT klu Zian sakit dan slalu sebut nm Ranai dlm TDR nya
Rahma Inayah
minal Aidin walfaizin .semoga Revan BS paham dan tdk benci PD Zian yg mn ktnya penyebab sang mami meninggal adalah zian
Jade Meamoure
kalah keluarga tiri ini dengan kelakuan Jayden n keluarga
Neni marheningsih
eh kebakaran tuh jenggotnya ya KA...makanya kalau kecewa jangan ngusir....harusnya bilang terimakasih, nanya kenapa ngga mau cerita lah kamu main bentak dan usir aja
Irham Muhlasin
Luar biasa
Nora♡~
Semoga saja Raka... membuat Rencana... walaupun pahit namun dia terpaksa agar Revan sedar dari kesilapan nya... harap2 lah ini cuma lakonan semata-mata antara Rania❤Raka agar Revan sedar dari kesilapannya gitu... lanjut...
N_ariya
mungkin sebenarnya Raka tuh sengaja kayak ngusir Rania... biar si Revan sadar .. dan kembali PD keluarganya... tapi ya itu Rania jadi korban.. 🤔
Patrish
penyesalan itu memang si barisan belakang... kali di barisan depan namanya rajin berangkat pagi...
Sukardi Kardi
Luar biasa
iin marlina
kasih rania pergi menenangkan diri thor
Neni marheningsih
Raka bisannya nyalahin....haruse malah berterima kasih ini malah ngusir😬😬
Rahma Inayah
dgn perlhn semoga Rania BS memberi pengertian pada kutub es LM kelamaan akn mencair
Nora♡~
Ya... Tuhan... Raka nie...😡menyalahkan Rania sepenuhnya tanpa.. berfikir😡Ingatkan Rania tuu... maha Sempurna ka... walaupun dia Doktor... namun dia kan manusia... lagi2 pun dia Wanita,. pasti Rania... berfikir dan banyak pertimbangan apa yang harus dia lakukan... lagie pun saat itu Rania kan hanya membantu Almaruhama Isteri mu Amira... dan dia baru kenal saat itu... dan Kamu Raka... sampai hati menyalahkan kesalahan pada Rania... kamu seharusnya bersyukur... Zian.. selamat di lahirkan... lagi pun saat itu Amira kan terlibat kemalangan.. dan tengah Nazak Saat itu... a... haaah... tunggu dulu... bukan kah Amira kata ada orang yang ingin mencelakainya... mungkin kah Saudara nya terlibat dalam kemalangan itu🤔🤔 atau sebaliknya.... daripada kamu Raka menyalahkan Rania... kan lebih elok kamu selidiki dan siasat siapa kah para penyundang yang terlibat dalam insiden hingga wafatnya Amira... jangan jadi manusia yang tak tahu diri.. tak tahu bersyukur dan berterima kasih pada Rania.... semoga Raka cepat2 menyedari kesalahannya dan meminta maaf pada Amira dan membawa nya kembali ke Rumah ya Thor... lnjut...
N_ariya
satu kata buat Raka...gk tau terimakasih..

padahal Rania kan yg nolong ibunya Zain... pa lagi setelah kejadian itu Rania juga punya masalah keluarga sendiri..sampe " sembunyi....😪
Chandra Dewi
raka syok..... emosinya jd gak stabil.... hidup dlm rasa bersalah itu kaya mimpi buruk setiap hari.... kita gak bs men judge raka.... but semoga kedepannya lebih baik lg...
be1girlsheesh: penyesalan selalu datang belakangan, Raka akan tersadar tisak bisa lagi bertemu Rania, menyesalpun sudah tidak ada gunanya
total 1 replies
Patrish
si Raka hebat banget... main usir saja... coba kita lihat nanti... ga mikir Zian dia.. cuma emosi saja.... kita nunggu nyeselnya....
reiny marlina
zian …ah raka egois
SAE wife~🥰🥰
pergi jauh aja rania tutup semua akses
Mesra Panjaitan
othor jangan naruh bawang dong di novelny
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!