"aku Aestic seorang gadis biasa dengan pengalaman cinta yang minim namun takdir cinta ku berubah setelah aku bekerja di sebuah toko ponsel".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Datil Aula, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rupa hanya persinggahan
Aku seakan ingin tancap gas supaya cepat sampai ketempat janjian kami Ash pasti sudah menunggu ku dari tadi ya ampun ini seperti mimpi aku bisa bertemu kembali dengan Ash dalam waktu secepat ini di jalan aku sangat kegirangan sampai sampai fokus ku pada jalan raya menghilang aku lupa sekarang berada di area yang sangat berbahaya.
Tersenyum senyum sendiri sambil membawa motor secara ugal-ugalan itu bukan aku tetapi tetangga sebelah.
Setelah sampai ditempat parkir janjian kami aku mencoba menghubungi Ash berniat ingin mengetahui posisi secepatnya dan mengayunkan kaki berlari kencang untuk menemuinya rindu ini tak bisa di ceritakan akan bertele-tele nanti nya.
Ash mengirimkan lokasi yang tidak begitu jauh dari posisi ku sekarang aku perlahan menghampiri nya berjalan seanggun mungkin untuk menarik perhatian Ash dan sebelum kesini aku juga sudah memperbaiki kembali riasan ku ini benar benar debaran.
Dari belakang terlihat sosok dengan kaos putih dengan postur tubuh yang agak berbeda sejak kapan body Ash jadi sesexy ini pemandangan ini jauh lebih menarik perhatian sekitar
"Ash .." aku mencoba memanggil nama untuk kembali memastikan Ash menoleh dan mendapati ku disamping nya
Ash memegang tangan ku yang masih berdiri itu dan mengarahkan untuk duduk disampingnya aku mengikuti arahan sambil terus menatap matanya.
Setelah sepenuhnya duduk kini tangan Ash mulai memeluk pinggang ku dari samping
Aku mencoba untuk bersandar pada Ash bahu yang bertambah kekar itu begitu menghangatkan dan memberi keamanan namun di satu sisi aku takut ini akan membuat para wanita semakin melirik nya.
"Sayang aku sangat merindukan mu." ucapku tanpa memandang Ash
"Sayang perasaan ku juga sama aku kembali karena sangat ingin menemui kamu aku minta maaf karena pulang tanpa mengabari mu terlebih dahulu sebenarnya.."
Ash sejenak terdiam tak melanjutkan ucapannya tadi
"Kenapa kok diam?" Aku yang penasaran mencoba untuk mencari tahu apa yang sebenarnya ingin dia katakan aku mulai duduk tegap menatap Ash dengan sedikit mengerutkan kening.
"Sebenarnya aku balik bukan tanpa alasan aku ingin menemui mu untuk yang terakhir kali sebelum aku pergi dalam jangka waktu yang lama."
Aku sedikit terheran-heran apa sebenarnya maksud dari kata kata Ash bahwa ini pertemuan yang terakhir
"Maksudnya gimana sih aku nggak ngerti?"
"Kerja yang kemarin kurang pas untuk segala segi jadi aku di tawarin kerja yang lain tapi harus pindah negara yang lumayan agak jauh"
Sesaat aku mencoba mencerna perkataan Ash dengan teliti aku memalingkan pandanganku dan mulai menatap lurus kearah depan
"Jadi butuh waktu berapa lama?" Aku melontarkan pertanyaan yang seharusnya menjelaskan keadaan ku disini
"Aku nggak tau seberapa lama nya itu tapi aku akan berusaha untuk tetap pulang demi kamu"
Aku menunduk dan menopang kening dengan kedua tanganku aku terlalu kegirangan dengan prasangka ku yang tak pasti itu dan sekarang perasaan ku seakan ditelan oleh waktu aku harus mencoba sabar dan menunggu untuk kedua kalinya.
Ash menatap ku dalam ini situasi yang lebih berat dari perpisahan yang pertama keadaan yang memaksa Ash untuk mencari rezeki ke negara yang begitu jauh aku harus apa kecuali menerima kembali takdir cinta ku pikir begitu lurus.
Kami mencoba menenangkan diri dan menyemangati satu sama lain
"Aku minta maaf sayang jika keadaan ini begitu berat bagi mu aku akan menerima semua keputusan mu tanpa terkecuali."
Setelah mendengar ucapan Ash respon ku begitu cepat aku langsung mencubit bibir Ash
"Kamu ngomong apa sih kemaren aja udah hampir setahun loh aku nungguin kamu masak nggak dihargain gini sih" ucapan Ash membuat aku sedikit kesal hingga membuat ku memalingkan wajah ke lain arah
"Maaf sayang aku tidak bermaksud.."
Aku langsung menyela ucapan Ash yang membuat raut wajah ku berubah agak masam
"Kalau nggak bermaksud ya nggak usah di omongin kali" ekspresi ku begitu serius karena ucapannya begitu menusuk hati
Ash mencoba merayu ku dengan candaan nya berniat mengembalikan mood ku seperti semula.
"Iya udah aku minta maaf udah lancang tolong maafin ya"
Karena rasa cintaku begitu besar padanya seakan marah saja aku tak sanggup sepertinya cinta ini sudah membuta kan pikiran ku.
"Ya udah lain kali kalau ngomong tuh di jaga aku tuh.." aku terdiam sejenak seakan sedikit malau jika harus mengungkapkan nya di tempat ramai
"Aku tuh apa" Ash bertanya dengan menaikkan sebelah alisnya seakan benar benar ingin tahu jawabannya perlahan dia mulai mendekatkan wajahnya ke arah ku
"Aku tuh cinta mati tau sama kamu.." seakan tak mau ada yang mendengar aku berbisik malu di telinga Ash.
Ash yang mendengar jawaban ku benar benar terkekeh
"Apaan sih kok malah di ketawain" aku sedikit cemberut melihat respon Ash yang sedikit nyebelin
"Maaf maaf sayang aku bukannya ngetawain perasaan kamu aku tapi bisikan mu itu loh bikin aku kegelian.
Spontan tangan ku langsung mencubit hidung nya Ash.
"Rasain emang enak.."
Ash yang melihat malu malu langsung merangkul bahuku
"Dibandingkan kamu cintaku lebih besar tau .." Ash mengungkapkan perasaannya seraya mencubit manja hidung ku aku sedikit tersipu malu mendengar ucapan Ash.