Marsha Shen adalah seorang gadis yang mengalami kebisuan selektif (fobia bicara). Marsha sudah menyukai Luis Liu bertahun-tahun lamanya. Marsha Shen adalah salah satu anak panti asuhan yang diasuh oleh keluarga Liu. Sampai suatu saat, kakek Liu memintanya menikah dengan Luis, hanya karena Marsha memiliki golongan darah dan tulang sumsum yang cocok dengan Luis Liu.
Luis Liu adalah ahli waris utama Keluarga Liu. Namun sayang bayang-bayang penyakit kanker yang selalu mengambil keturunan laki-laki dikeluarga Liu selalu menghantui.
Karena itulah Kakek Liu memaksa Luis menikahi Marsha, meski Luis sudah memiliki kekasih pilihan hati. Menikah dengan Luis adalah awal permulaan penderitaan bagi Marsha, meski terlihat sebagai wanita yang beruntung.
Menjalani kisah romansa modern, Cinderella abad 21.
-189 episode-
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BERKOMPETISI
Hanna membantu Marsha untuk mendaftar, "Selesai." Ucap Hanna dengan bahasa Isyarat.
"Bersemangatlah". Ucap Hanna lagi.
Para peserta diberikan waktu tujuh hari untuk menyerahkan sketsa mereka. Tuan Lee membolehkan Marsha bekerja setengah hari selama membuat sketsa-sketsa tersebut. Para peserta lomba diharuskan memberikan beberapa sketsa sesuai konsep yang diminta.
Pagi hari Marsha akan datang bekerja, siang hari setelah makan siang dan membereskan pekerjaannya Marsha akan pergi ke taman kota untuk mendesign sketsa asesoris dan perhiasannya.
Sesampainya di rumah, Marsha akan berdiam lama dikamarnnya untuk menyelesaikan sketsa-sketsa tersebut Bahkan Marsha hanya memakan Mie instan saja utyuk makan malam.
Luis memperhatikan Marsha, karena terkadang ketika dia pulang tengah malam. Marsha membawa semanngkuk Mie instant dan segelas susu ke kamarnya. Namun tidak ingin banyak tahu dan tak perduli.
Dalam waktu lima hari Marsha sudah merampungkan sketsa-sketsanya. Semua itu harus di kumpulkan langsung ke Dangyong Entertaiment. Hari ini Marsha izin datang siang hari untuk bekerja karena ingin menyerahkan sketsanya. Buku Sketsa dan formulir registrasi telah di rapihkan dan siap dibawa.
Marsha menuruni tangga, Marsha menguncir rambutnya menuruni tangga dengan semangat sampai-sampai melewati Luis yang sedang menikmati sarapannya. Luis memperhatikan lalu berdiri dan melihat dari jendela Marsha dengan cepat naik kedalam taksi. Luis kembali meneruskan sarapannya tanpa mau tahu dan lalu bergegas pergi ke Liu Corp's.
Setelah menempuh perjalanan beberapa menit, Marsha tiba di Dangyong Entertaiment. Marsha memasuki gedung Dangyong dengan penuh semangat. Marsha menganggumi gedung tinggi yang megah tersebut.
Marsha merigestrasi dirinya di receptionist, dan di arahkan untuk pergi ke lantai 11, Departemen team kreatif Dangnyong entertaiment. Marsha berjalan ke arah Lift dengan memeluk buku sketsanya yang berukuran besar tersebut.
Ketika Marsha memasuki Lift, Tania keluar dari Lift yang ada di depan Lift yang Marsha naiki. Tania melihat Marsha dengan tatapan tajam.
"Gadis itu, istrinya Luis." Ucap Tania dalam hati.
Tania melihat buku sketsa yang di peluknya. "Ah dia berencana untuk mengikuti kompetisi." Ucap Tania dalam hati lalu berlalu sambil tersenyum licik. Kebetulan Tania di dapuk menjadi salah satu juri undangan dalam kompetisi ini.
Selesai menyerahkan buku sketsanya Marsha sedikit berjalan-jalan melihat Dangyong Enterteiment. Ini pertama kalinya dia datang bermain ke gedung sebagus ini. Marsha nampak terkesima dengan segala hal yang ada disana.
Tiba-tiba seorang pria menabrak Marsha, " Hei bisakah kau menolongku?" tanya Pria itu
Marsha menatap pria itu lekat-lekat dan merasa tidak mengenalnya, "Tolong sembunyikan aku dari para gadis-gadis yang sedang mengejarku!" mohon Pria itu lagi.
Marsha melihat sekelompok gadis-gadis ini memang sedang mengejar dia. Lalu Marsha menariknya, tadi ketika berkeliling Marsha baru saja menemukan tempat yang unik.
Marsha menariknya masuk ke ruang janitor. waktu Marsha mencari toilet yang di tunjukan oleh salah satu petugas ksbersihan, Marsha sedang menatap ponselnya sehingga salah membuka pintu, bukannya toilet malah pintu Janitor yang di bukanya.
Marsha mengajak pria itu masuk ke ruang janitor tersebut. Ruang janitor ini di penuhi oleh senjata yang biasa digunakan untuk kebersihan seperti kain pel, sapu, pengki, lap dan lain-lain.
Marsha menarikanya masuk dan membuka jendela yang berada sedikit diatas tembok janktlr tersebut.
"Naiklah." Tulis Marsha di Notepad ponselnya itu.
"Gadis ini bisu." Pikir pria itu.
Pria itu mematuhi apa yang Marsha pinta lalu mulai memanjat jendela tersebut 'Bugh' pria tersebut mendarat dengan sempurna di lantai, dan disusul oleh Marsha.
Pria itu menatap kagum dengan taman rahasia ini, lalu memandang Marsha. "Bagaiamana kau menemukan tempat ini?" tanyan pria itu.
"Tidak sengaja?" tulis Marsha.
"Mengapa para wanita itu mengejarmu?" tanya Marsha.
"Gadis ini apa tidak mengenalku?" pikirnya.
"Ya Tuhaan, apa dia tinggal di planet lain sehingga tidak mengenaliku?" tanya pria itu dalam hati.
"Owh hanya penggemar saja." Jawab pria itu enteng.
"Siapa namamu?" tanya pria tersebut.
"Marsha shen." Tulisnya.
"Aku Park Joon." ucap pria itu memperkenalkan diri.
🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒
JANGAN LUPA LIKE DAN KOMENTARNYA YA
HAYO YANG LUPA KASIH LIKE BALIK KEATAS YAH DAN KASIH LIKE PERBAB NYA.
MASUKAN KE LIST FAVORIT YAH, DI SETIAP KALI UP KALIAN AKAN MENERIMA NOTIFIKASINYA
LOVE YOU ALL
ARIGATO