Duku Mateng(Duda Kuat Mapan Dan Ganteng)

"Nama kamu Ambaresa Putri DM, benar?" tanya Cia, pada seorang wanita yang ada dihadapannya saat ini.

Cia mulai mengabsen satu persatu calon model DIAMOND QUEEN, wanita yang sudah berusia 19 tahun, dan baru saja lulus beberapa bulan yang lalu itu, membaca dengan teliti profil wanita, yang usianya 4 tahun lebih tua darinya.

Wanita yang bernama Ambaresa, menganggukkan kepala, tatapnya hanya tertuju pada Cia, yang tengah membolak balikan kertas yang ada ditangannya.

"Usia kamu 23 tahun, golongan darah O, single, hobby modeling, makan dan traveling." tanyanya lagi.

Ambaresa kembali menganggukkan kepala, dia mengigit bibir dalamnya, saat melihat wanita yang tengah menilai itu, terlihat menoleh kearah lain, atau lebih tepatnya pada wanita, yang tengah tersenyum ramah padanya. Melihat senyuman ramah itu, membuat Ambaresamembalas senyumannya.

"Bagaimana Kak Bell?" kali ini Cia bertanya pada Berliana.

Cia kembali bertanya, Berliana yang sedari tadi hanya menjadi penonton, hanya bisa terasenyum pada para peserta. Wanita itu menopang dagu, dengan kedua tangannya dimeja, senyuman ramahnya tidak luntur sama sekali dari kedua sudut bibirnya.

"Kamu punya potensi, Resa. Bolehkan kalau aku panggil kamu Resa aja, biar kedengeran akrab aja gituh." ucapnya pelan.

Berliana memajukan tubuhnya, sedikit lebih mendekat pada Ambaresa, Berliana juga meminta persetujuan Ambaresa karena sudah memanggilnya Resa.

"Kalau itu membuat anda nyaman dan membuat kita lebih dekat, tidak masalah Miss Berliana." ucapnya sopan.

Ambaresa tidak mempermasalahkan, panggilan yang diberikan oleh Owner DIAMOND QUEEN itu untuknya. Yang Ambaresa khawatirkan saat ini adalah, bagaimana kalau dia tidak terpilih oleh mereka.

"Baiklah Resa, selamat datang di DIAMOND QUEEN. Semoga kamu bisa menggapai apa yang kamu inginkan bersama DIAMOND QUEEN." balas Berliana lebih ramah.

Berlina menyerahkan sebuah map hijau pada Ambaresa, namun wanita itu sepertinya masih tidak percaya, dengan apa yang didengar saat ini.

"Resa?" Berliana kembali memanggil Ambaresa.

"Ah iya, thanks Miss Berli dan Miss Cia. Thanks juga untuk Mace Reina, selama ini sudah membimbing saya dari video yang Mace selalu kirim." ucap Ambaresa haru.

Mace Reina menganggukan kepala, wanita paruh baya yang masih terlihat bugar dan sehat itu, segera memeluk Ambaresa.

"Sama sama, tambah semangat lagi ya nanti di show sebenarnya." ucap Berliana kembali seraya mengembangkan senyumannya.

Ambaresa menganggukan kepalanya yakin, dia berjanji akan melakukan yang terbaik, untuk DIAMOND QUEEN nanti kedepannya.

💝💝💝

"Ini berkas berkas pengajuan kerja sama kita dengan ADAM CORP Pak." Wanita itu menyerahkan dua map coklat pada Radja, map itu berisikan surat perjanjian kontrak kerja sama, antara DEWANGGA GROUP dengan ADAM CORP1 dan 2.

Radja sengaja ingin menjalin kerja sama, dengan kedua perusahaan besar, yang bergerak dipertambangan batu bara itu. Saat ini batu bara tengah diatas langit, kalau dia menjalin kerja sama dengan kedua perusahaan tambang batu bara itu, pasti DEWANGGA GROUP akan lebih maju dan berkembang lagi.

Setidaknya lahan perkebunan kelapa sawit, yang Radja beli beberapa waktu lalu, tidak akan terbuang percuma. Karena didalam tanahnya, mengandung banyak batu bara muda, dan perusahaannya tidak bisa mengolah itu semua.

Pertambangan berlian Radja bergerak diluar negeri, bukan didalam negeri. Jadi mau tidak mau, kalau Radja ingin mendapatkan keuntungan dari lahan berharga itu, maka dia harus berbagi hasil dengan perusahaan tambang lain, dan itu adalah ADAM CORP.

"Kita akan keperusahaan ADAM CORP nanti siang, tolong kamu siapkan semuanya Jes!" Radja memberi perintah pada sekertarisnya, namun tatapannya masih tertuju pada berkas berkas penting, yang harus dia tandantangi secepatnya.