NovelToon NovelToon
Teman PASTI Menikah

Teman PASTI Menikah

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dosen / Duda / Teen School/College
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Chacasdks

Mika dan Dena dua teman masa kecil yang dipertemukan kembali lewat dunia yang nyatanya tak seluas itu, dikehidupan berikutnya keduanya malah kembali menjadi musuh dalam selimut dan lupa dengan identitas satu sama lain dimasa lalu, siapakah yang akan sadar duluan dengan hubungan lama mereka, atau justru keduanya malah tak akan pernah ingat dan kenangan manis dulu hilang lenyap begitu saja?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chacasdks, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perawat Dadakan

Mulut itu mendesis, ketika merasa rasa sakit di kepalanya ternyata tak kunjung reda, ia tarik selimut untuk menutupi seluruh tubuhnya, suhu kamar sudah di naikkan, namun nyatanya ia masih merasa kedinginan hal itu membuat ia akhirnya bangun dari tidur yang sebenarnya terasa tak nyaman sama sekali itu. Diliriknya jam semampu yang ia bisa, ternyata ia tidur sudah cukup lama. Bunyi pintu terbuka yang terdengar buat Dena dengan sekuat tenaga duduk dari tidurnya, mengikuti perkataan Aslan sebelumnya.

"Kak lo gak ker ... ja?" ucapan itu tersendat sebab bukanlah Aslan atas alasan dibalik pintu itu terbuka, Dena menatap dengan mata yang berkedip bingung ketika perempuan yang sengaja tak beri kabar hari ini hadir dihadapannya dengan nampan berisi makan siang. Ludah itu tertelan dengan susah payah, apalagi ketika sadar jika Mika yang hadir kali ini tak menunjukkan senyum sama sekali padanya.

Arah pandangan Dena kini mengikuti yang tengah Mika mendekat ke arah tempat tidur itu, hingga meletakkan nampan makanan tanpa sepatah kata, buat suhu yang sudah dingin makin terasa. Mika balik lirik Dena yang agak tertunduk lesu itu, mau marah pun tak bisa, ia terlanjur cinta. Siapa sih yang memangnya bisa marah pada saat seperti ini?

"kamu kok bisa disini?" Mika menghela nafas kesal, dari banyaknya pertanyaan kenapa Dena harus menanyakan hal tak penting itu sih, Mika rasanya enggan menjawab, tapi tatapan bingung pada wajah pucat itu mampu meruntuhkan benteng pertahanannya.

"kamu tuh nganggep aku apa sih Kak?" dahi Dena mengerut tak paham, alih-alih meminta jawaban atas pertanyaan sebelumnya Dena hanya diam, mempersilahkan wanita itu mengeluarkan emosi, Dena tahu jelas jika kali ini ia salah.

"kamu anggep aku penting gak sih Kak? Kenapa hal kayak gini aja aku tahu dari Kak Aslan bukan dari kamu, kenapa setiap kesulitan kamu aku seakan dilarang untuk ikut andil? Aku tuh apa sih Kak?" tutur Mika frustasi, wajahnya jelas menampakkan kekesalan akan tindakan bodoh kekasihnya. Dena beranikan diri untuk raih tangan yang tengah mengepal kecil itu, meski sebenarnya tubuhnya belum cukup kuat. Mika diam tak bergeming atas perlakuan Dena, dirinya ingin menepis tangan itu, namun suhu hangat yang juga dapat ia rasakan buat Mika mengurungkan niat tersebut.

"aku minta maaf Kay, aku tahu minggu depan minggu ujian, jadi aku gak mau ganggu dan ngambil waktu belajar kamu, aku minta maaf Dek" jelas Dena dengan suara payaunya, tangan nya sejak tadi tak berhenti mengusap tangan Mika yang kini sudah tak menggenggam erat itu.

Mika mendecak kesal akan jawaban yang terdengar konyol itu, "kamu tuh, sakit kayak gini masih bisa nya mikirin aku, kamu sakit loh Kak seenggaknya kasih tau aku kalau kamu ada apa-apa, aku juga punya hak buat ngurus dan mikirin kamu" ucap Mika sembari tatap mata sayu itu, mencoba buat Dena paham atas perasaannya.

"maaf, aku gak bermaksud apa-apa Kay" ucap Dena lagi. Mika lantas dudukkan diri di kasur Dena, dalam kondisi seperti ini siapa yang bisa marah berlama-lama. Perasaan kasihan itu nyatanya jauh lebih dibanding emosi yang sejak tadi menguasainya. Mika mengangguk tanpa lepas genggaman tangan Dena barang sedikitpun "aku maafin, tapi tolong lain kali jangan begini lagi, aku takut kamu kenapa-kenapa Kak"

Dena tersenyum simpul, ternyata dikhawatirkan oleh seseorang begitu menyenangkan dan lega rasanya, "makasih ya atas ke khawatiran kamu" Mika hanya tersenyum, ia lantas ambil nampan yang ia bawa tadi.

"makan dulu ya Kak, habis itu minum obat"

"kamu gak kemana-mana kan?"

"mau pergi, kan tugas aku cuma nganterin makan, toh kamu bisa urus diri sendiri kan?"

"Kay???"

Mika kembali terkekeh kecil, siapa sangka jika Dosen yang tak punya hati ini sekarang bisa berubah menjadi bayi besar ketika sedang sakit. "iya aku disini gak kemana-mana"

Dan pada akhirnya kedua manusia itu sadar jika berkabar merupakan salah satu kunci agar hubungan keduanya tetap terhubung, dan keduanya juga sadar jika keduanya sama-sama hak khawatir dan dikhawatirkan, dan Dena juga akhirnya tahu jika dikhawatirkan oleh seseorang nyatanya tak seburuk itu, rasanya sungguh melegakan dan menyenagkan secara bersamaan, sebab hadirnya kita artinya berarti bagi orang lain.

1
范妮·廉姆
Hai, yu gabung d Bcm
cukup follow me.. Thank you.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!