Seorang istri yang luar biasa kuat dengan berbagai macam masalah yang dihadapi nya akibat ulah suami nya,istri yang dulu selalu disayang oleh suaminya kini dia harus berjuang mempertahankan keutuhan keluarga..
Yang dulu dia selalu banyak disanjung oleh orang banyak, kini sebaliknya hinaan cacian bahkan dipandang sebelah mata oleh banyak orang.impian bisa membangun keluarga yang bahagia kini sirna sudah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dava hanafisha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25 Mengkhawatirkan Kamu!
Sambil menunggu selvi hana bermain bersama gavin,disisi lain gizca sedang memainkan ponselnya, "kebiasaan memang kalau sudah kumpul sama teman-teman nya engga mungkin ingat sama aku dan gavin".ucap nya dalam hati kesal "Sabar ca sabar..."ucapnya kembali.
"Assalamualaikum".sapa selvi.
"Waalaikum salam,sini masuk sel".jawab gizca.
"Sel sini main sama gavin".tambah hana.
"Hallo gavin".sapa selvi.
"Hallo tante".ucap nya sambil mencium tangan selvi.
"Anak pintar".ucap selvi.
"Tante bawa es krim buat gavin mau gak?".
"Mama aku boleh mam es klim yang dibawa tantenya gak?".
"Iya nak boleh,tapi jangan banyak-banyak ya".ucap gizca.
"Iya ma".
"Sel sore-sore disuruh ngerujak sama gizca".ucap hana
"Apaan dia mau sel,baru sampai rumah ya,udah ngomongin rujak,yaudah aku pesan online aja".jawab gizca tertawa.
"Hana sehari gak ngerujak aja hampa banget hidupnya".ledek selvi.
"Jangan gitu dong sel,emang sudah hampa,makanya dihiasi dengan rujak,supaya ada pedas dan manisnya hidup ini".ucap hana tertawa.
"Alhamdulillah deh hari ini aku dihibur sama teman-temanku,seengga nya bisa melupakan sedikit rasa kesal aku ke mas haidar".ucapnya dalam hati.
"Ca ngomong-ngomong mas haidar kemana?".
"Biasa sel,namanya juga laki-laki,gak enak gitu kalau gak nongkrong sama teman-teman nya".
"Oh gitu,sama ya suamiku juga suka gitu,kadang jadi sebel sendiri".ucap selvi.
"Jangan ngomongin masalah suami dong,aku ngomongin suami siapa nih".ledek hana
"Yaudah ngomongin galih deh".ledek selvi.
Mereka tertawa bersama.
"Sel jangan gitu ah,kayanya aku sama galih cukup sebatas teman aja dan aku hanya bisa mengaguminya dari jauh tanpa harus bisa sama-sama dengan dia".ucap hana.
"Tuhkan ca curhat deh".ledek hana kembali.
"Yah galau lagi nih,jangan gitu han udah jalanin aja dulu gak usah langsung merendah gitu".ucap gizca.
"Ya abis mau gimana ca,sampai detik ini dia masih nungguin kamu lho".ucap hana
Seketika selvi dan gizca saling melirik satu sama lain.
"Kata siapa sih han,hati manusia kita gak ada yang tau,kamu gak usah cemburu sama gizca,sampai detik ini hatinya hanya milik mas haidar ya kan ca,takkan terganti".ledek selvi.
Gizca hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya.
Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam.
"Kalian mau makan malam apa nih?pesan online aj ya,aku lagi gak masak soalnya".ucap gizca
Selesai memesan makanan gizca langsung menuju kedapur dan selvi pun ikut menghampiri gizca,sedangkan hana asyik bermain dengan gavin.
"Ca,mas haidar kalau main sama teman nya pulang malam ya?".
"Ya gitu sel,makanya aku lagi kesal banget sama dia,untung kalian main kesini jadi aku ada teman nya deh gak berduaan aja sama gavin".
"Sabar ya ca".
"Iya sel,aku gak tau dia kemana,cuma bilang nongkrong aja sama teman nya,tapi dari tadi gak ada hubungin aku untuk sekedar nanyain gavin pun engga".
Selvi langsung mendekati gizca dan mengelus punggung sahabatnya itu sambil berkata,"iya aku paham yang kamu rasakan,aku cuma bisa bilang kamu yang sabar jangan terbawa emosi ya,bicarakan semua ini baik-baik".
"Iya sel,makasih ya,yaudah yu kita kedepan lagi kasian hana".
Makanan yang sudah dipesan pun baru saja tiba.
"Yu kita mam yu,vin mam dulu yu nak,bareng-bareng nih sama tante selvi dan tante hana".
"Yu vin kita mam dulu".ucap hana
"Iya tante".ucap gavin.
Hana dan gavin segera beranjak dari tempat nya bermain dan menuju meja makan,disana sudah ada gizca dan selvi yang menunggu.
"Ma...aku sedikit aja mam nya,masih kenyang".
"Tumben,tapi yang sekarang dimakan ya jangan sampai engga".
"Iya ma".
"Pinter ya gavin mam nya".ucap selvi.
Ditempat lain haidar masih asyik bersama teman-teman nya,tak terfikirkan dalam benak nya ada seorang istri dan anaknya yang menunggu dirumah.
Pukul sebelas malam haidar masih tetap bersama dengan teman-teman nya.
Sedangkan dirumah gizca sudah masuk kedalam kamar setelah menemani gavin tidur dikamarnya.
"Mau tidur pun aku gak bisa,kemana orang ini,kenapa selalu seperti ini saat bersama teman-teman nya,dia gak pernah tau kalau aku selelau mengkhawatirkan nya".pungkasnya lirih dalam hati.
Gizca segera mengambil ponselnya dan menghubungi haidar.
namun beberapa kali iya menghubungi nya,tak ada jawaban dari suaminya itu.
"Mas kamu dimana,kenapa telfon aku gak kamu angkat?".isi pesan singkat yang dikirimkan gizca kepada haidar.
Setelah menunggu beberapa lama tak ada balasan apapun dari haidar.
"Mas dimana kamu sebenarnya,kenapa gak ada kabar sama sekali,aku mengkhawatirkan kamu mas".ucapnya dalam hati.
Tak berselang lama haidar tiba dirumah,sebelum iya mengetukkan pintu gizca sudah terlebih dahulu membukakan pintu.
"Sayang kamu belum tidur?".tanya haidar.
"Kamu kemana aj sih mas,aku telfon aku chat kamu gak ada satupun jawaban dari kamu".
"Tadi aku lagi dijalan gak dengar kamu telfon,maaf ya".
"Kamu selalu pulang malam,tanpa kamu ingat ada aku sama anak kamu yang nungguin kamu dirumah,aku gak tau apa yang kamu lakukan diluar".
"Aku gak macam-macam diluar sayang,teman-teman aku juga cowok semua gak ada perempuan nya".
"Tapi harusnya kamu tau waktu mas kalau pergi gak selalu pulang larut malam"
Tak ada sahutan lagi dari haidar,iya malah lekas meninggalkan gizca dan menuju kamar mandi.
"Aku harus gimana,apa aku harus terus bersabar dengan sikap nya yang seperti ini".ucap nya dalam hati sambil menitikkan air mata.
"Mau sampai kapan mas kamu seperti ini".
"Kalau aku ngomong sama kamu selalu seperti ini gak pernah ada selesai nya".
Gizca terus berucap dalam hati kesal,karena haidar tidak pernah menanggapi apa yang iya bicarakan.
Gizca langsung mengusap air matanya dan menarik selimut,karena percuma juga gak akan bisa dibicarakan baik-baik dan gak akan pernah selesai.
"Lebih baik aku tidur saja istirahat,besok sudah kembali harus bekerja".pungkasnya dalam hati.
Pagi harinya gizca seperti biasa menyiapkan menu untuk sarapan suami dan anaknya.
"Sayang kamu gak siap-siap berangkat kerja".tanya haidar.
"Kamu berangkat duluan saja mas,aku tungguin mama,karena mama datang telat pagi ini".
Padahal gizca yang menelfon mama hety untuk datang agak siangan,karena gizca sedang menghindar dari haidar supaya tak berangkat kerja bersama.
"Tapi kamu gak apa-apa telat kekantornya?".
"Gak apa-apa mas,aku sudah izin tadi".
"Yasudah aku berangkat duluan ya,nanti pulang nya aja aku jemput".
Gizca hanya diam mendengar ucapan suaminya tak ada jawaban dari mulutnya.
"Ya begitulah perempuan kalau lagi ngambek".ucap haidar dalam hati sambil berjalan meninggalkan rumah.
Pukul delapan pagi mama hety baru saja tiba dirumah gizca dan gizca langsung segera berangkat kekantor.
"Nak,mama berangkat dulu ya,gavin gak boleh nakal ya,nurut sama nenek".
"Iya ma,mama hati-hati ya".
"Iya nak, Assalamualaikum".
"Waalaikum salam".
Setibanya dikantor gizca langsung menuju meja kerjanya,karena hari ini banyak sekali yang harus iya kerjakan.
"Ca..."sapa galih.
"Iya gal,ada yang mesti aku kerjain ya?taro ditempat biasa ya,aku masih kerjain yang kemarin dulu".
"Sibuk ya ca".lumayan gal.
"Yasudah nanti saja deh,ada yang mau aku bicarakan".pungkas galih.
"Oh gitu,nanti dulu ya gal".
"Iya ca santai aj".
kalau ada waktu singgah juga di karyaku cinta di ujung batas usia
kami d sini belajar bersama dengan Kak senior.
jika bersedia bergabung mari follow dan saya akan undang kalian. Terima kasih