NovelToon NovelToon
Terpaksa Nikah Muda

Terpaksa Nikah Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:8.6k
Nilai: 5
Nama Author: Mvin

Mita Diandra Putri adalah gadis berusia 19 tahun, seorang anak tunggal yang terkenal cerdas dan berprestasi. Dia juga terlahir dari orang tua yang kaya raya, namun dia terlalu larut dalam pergaulan bebas yang pada akhirnya ia terpaksa harus menikah diusia muda.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mvin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28

Taxi online yang membawa Mita sudah sampai di depan rumah. Di balik kaca jendela, Mita tidak melihat mobil Raka yang biasanya terparkir di garasi, padahal seharunya Raka sudah berada di rumah. Mita masih terus memikirkan kemana perginya Raka, samapi ia tak sadar jika ia masih berada di dalam taxi.

" Maaf kak, sudah sampai ".

" Oh iya, maaf ya pak saya ngelamun. Ini ongkosnya ya pak dan tolong keluarin koper saya ya".

" Baik kak".

Sopir taxi itu pun mengeluarkan koper Mita yang masih ada di bagasi. Kemudian Mita turun dari mobil dan menggeret kopernya lalu masuk ke dalam rumahnya. Walaupun ia tahu Raka belum pulang namun di rumah pasti ada bibi Sumi jadi rumahnya pun tidak gelap. Mita masuk ke dalam rumah dan menemukan bi Sumi yang sedang menyiapkan makan malam.

" Hai bi, lagi masak ya? ".

" Neng Mita, bibi senang sekali neng Mita kembali. Iya neng bibi lagi masak ayam goreng nih". Raut wajah bi Sumi terlihat bahagia saat tahu Mita sudah kembali lagi ke rumah.

" Mas Raka belum pulang ya bi? ".

" Iya neng mungkin masih ada kerjaan"

" Ya udah bi aku ke atas dulu ya, oh ya kalau bibi udah selesai, nanti tolong bawa koper aku ke atas ya bi. Tapi ke kamar yang satunya".

" Loh kenapa ga ke kamar den Raka sama neng Mita? ".

" Bi, tolong ya".

" Oh Iya atuh neng. Punten ya bibi sudah lancang bertanya nya". Bi Sumi hanya menutup mulutnya karena ia baru tersadar jika ia mempertanyakan hal yang seharusnya ia tidak tanyakan. Padahal bi Sumi sudah tahu situasi kedua majikannya yang sedang perang dingin.

" Iya gapapa bi. Makasih ya bi".

" Sama-sama neng".

Mita naik ke lantai atas dan pergi ke kamar yang dulu ia tempati. Ia merebahkan tubuhnya dan melihat telepon genggamnya yang ternyata tidak ada notifikasi pesan atau telpon dari Raka. Kemudian ia pergi ke kamar mandi dan ia baru teringat jika pintu kamar mandi di kamar itu belum di betulkan.

" Yah pintunya kan masih rusak, masa mandi tapi pintunya ga bisa di tutup. Hmm pindah ke kamar tamu aja deh".

Mita mengambil baju piyama dan satu set alat shalat dari lemarinya. kemudian ia kembali menuruni anak tangga dan memutuskan untuk tidur di kamar tamu. Di lantai bawah ia kembali melihat bi Sumi yang sedang menyiapkan makanan.

" Masaknya udah selesai bi? ".

" Belum neng, bibi mau shalat dulu sebentar. Neng Mita kenapa turun lagi? baru aja bibi mau antar kopernya ".

" Ga jadi bi, pintu kamar mandinya rusak. Aku mau tidur di kamar tamu aja nanti kopernya tolong masukin ke kamar tamu aja ya bi".

" Ya udah atuh neng, bibi masukin ke kamar tamu ya".

" Bi tunggu, boleh ga aku ikut shalat sama bibi? Biasanya aku shalat bareng mas Raka, tapi dia ga ada".

" Boleh atuh neng, ayo".

Mita dan bi sumi melaksanakan ibadah shalat bersama, kemudian bi Sumi melanjutkan menyiapkan makan malam untuk kedua majikannya. Mita yang baru selesai mandi keluar dari kamar dan membantu bi Sumi memasak

" Ini sayurannya mau di apain bi? "

" di potong-potong aja neng bibi, itu mau di tumis".

" Aku bantu ya bi".

" Ga usah neng, neng Mita istirahat aja".

" Gapapa bi, aku ga cape ko. Sekalian bibi ajarin aku masak".

" Ya udah mangga atuh neng kalau neng Mita yang mau".

" Aku ga mau mangga bi, aku maunya bantu bibi masak ". Mita meledek bi Sumi yang bicaranya selalu khas pakai bahasa sunda.

" Aih si neng maksud nya bukan mangga buah atuh neng".

" Iya bi aku tahu, aku cuma ngeledek bibi aja. Biar ga sepi".

" Neng Mita ini bisa aja ya". Bibi pun ikut terhibur dengan keberadaan Mita yang mau membantunya memasak.

...*****...

Di apartemen, Raka dan Eko sedang menyantap makanan yang mereka pesan dari online.

" Ah kenyang, makasih ya Raka udah di beliin makanan, tapi setelah ini jangan lupa bonusnya".

" Hmm iya".

" Kamu kenapa ko dari tadi ngelamun terus? Makanannya belum habis tuh ".

" Aku mau keluar dulu sebentar, kalau kamu mau makanannya makan aja deh".

" Beneran nih? ".

" Iya".

Raka keluar dari apartemen lalu menghubungi Mita, namun Mita tak menjawab panggilannya. Kemudian Raka menghubungi Tasya karena ia mengira jika Mita masih berada di tempat Tasya. Tak berselang lama, sambungan telpon sudah terhubung dengan Tasya.

" Halo mas Raka, ada apa ya? ".

" Mm kamu lagi sama Mita ngga? "

" Mita? Bukannya dia udah pulang ke rumah? Aku udah suruh dia pulang. Emang dia ga ada di rumah? ".

" Oh begitu ya, ya sudah terimakasih ya ". Raka buru-buru menutup telpon saat ia tahu jika ternyata Mita sudah kembali ke rumah.

" Eh tunggu, yah udah di matiin lagi. Jadi Mita ada di rumah apa ngga? Hmm gimana si". Tasya mengomel sendiri karena tiba-tiba Raka menutup telpon padahal ia masih belum selesai berbicara.

Raka kembali masuk ke dalam apartemen untuk mengambil tasnya kemudian ia memutuskan untuk segera pulang.

" Eko, kalau sudah makannya jangan lupa di bersihkan lagi ya, aku harus pulang sekarang".

" Eh Raka tunggu, ko jadi di tinggalin si. Kamu ga mau bilang makasih? Hey Raka, bener-bener ya".

Raka tidak memperdulikan Eko yang mengomel karena ulahnya, di pikirannya saat ini hanyalah istrinya. Ia semakin merasa bersalah saat tahu Mita sudah kembali ke rumah. Harusnya tadi ia jemput Mita di kampus. Namun ia malah tidak ingat dan pergi ke apartemen. Raka setengah berlari menuju tempat parkir dan setelah itu ia melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.

...******...

" Ah akhirnya selesai juga. Mas Raka ko belum pulang juga ya".

" Iya neng, neng Mita makan duluan aja kalau sudah lapar. Den Raka juga pasti mengerti".

" Hmm bibi bener juga. Aku juga ga tahu kapan mas Raka kembali. Makan bareng yu bi".

" Ah ngga usah neng, neng Mita makan duluan aja bibi masih mau beres-beres".

" Yah beneran ga mau bareng bi? Ga usah sungkan bi, aku seneng ko kalau bibi mau ikut makan bareng aku ".

" Ngga neng, nanti bibi belakangan aja".

" Ya udah deh".

" Permisi ya neng".

" Iya bi".

Mita ingin melihat telpon genggamnya, namun telponnya ia tinggal di kamar. Jadi ia memutuskan untuk mengisi perutnya terlebih dahulu. Selesai makan, Mita memutuskan untuk kembali ke kamar untuk melihat telpon genggam miliknya, namun ternyata telpon genggamnya mati karena kehabisan baterai. Akhirnya ia merebahkan tubuhnya di kasur sambil membaca buku. Tak terasa waktu terus berputar dan rasa kantuk Mita sudah datang dan tak tertahankan. Akhirnya Mita memejamkan matanya dengan buku yang masih terbuka.

1
Wayan Sriani
lanjutan ceritanya mana?
Rakka
Gak nyangka bakal sampai kehabisan jari buat ketikin review ini... cerita ini einfach supeerrr👏
mviin: Terimakasih atas dukungannya ☺
total 1 replies
mviin
Terimakasih, tunggu kelanjutannya ya ☺
Aran
Ughh, bagus banget, aku suka banget sama tokohnya 😍.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!