Suatu hari hidup seorang pangeran bernama Afnan Azkiya yang mendapatkan julukan pangeran tertampan di dunia dan dia bertunangan dengan putri kerajaan paling cantik di benua manusia.
namun konflik antara kerajaan mereka terjadi karena ada Kerajaan yang telah menipu kerajaan tunangannya dengan surat palsu agar mereka berperang yang membuat kerajaan sang pangeran hancur lebur dan dia dijadikan selir pertama laki-laki di dunia dengan penuh hinaan dan ejekan namun suatu hari ternyata kebenaran terungkap yang membuat sang pangeran mencari kerajaan mana yang bersengkongkol untuk membuat kedua kerajaan berperang.
Inilah kisah seorang pangeran yang mencari kerajaan yang membuat kedua kerajaan berperang namun siapa sangka ternyata sang pangeran memiliki takdir yang lebih sulit daripada itu yang membuat dia harus melawan seluruh dunia,takdir apakah itu? ikuti kisah sang pangeran yang menantang seluruh dunia demi membalas dendam keluarganya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GEZA KUSUMA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PIKNIK BERSAMA ISTRI
Beberapa hari telah berlalu
Afnan Azkiya yang sudah melakukan seks dengan Bella Caily tubuhnya merasa lemas bahkan bangun dari ranjang pun sangat sulit.
Bella Caily juga merasakan hal yang sama namun dia bahagia karena bisa merasakan bayinya yang tidak dalam keadaan koma dan juga melepaskan kekhawatiran dengan melakukan seks dengan Afnan Azkiya.
Bella Caily berkata dengan lembut " suamiku tubuhku merasa lemas dan tidak bisa bergerak apa kamu merasakan hal yang sama."
Afnan Azkiya tertawa bahagia berkata dengan lembut "aku juga merasakan hal yang sama tapi sepertinya kita di permainkan oleh dokter jenius itu agar melampiaskan kelelahan kita dengan melakukan seks sungguh sangat pintar."
Bella Caily memeluk Afnan Azkiya berbisik di telinga dengan lembut "aku merasakan bayi kita kembali hehe."
Afnan Azkiya memegang perut Bella Caily dengan lembut dan merasakan bayi yang bergerak Afnan Azkiya juga berfikir anaknya akan berjenis kelamin laki-laki yang pasti akan tampan seperti dirinya memikirkan nya saja sudah membuat di tertawa.
Namun dia juga belum memberitahu rencananya untuk menyamar sebagai orang lain yang sudah di buat tanda pengenalnya oleh Dara fira dan kelemahan saat menyamar sudah di hilangkan karena warna mata tidak akan berwarna biru lagi dan bisa berubah-rubah sesuai keinginannya.
meskipun begitu Afnan Azkiya harus menunggu beberapa Minggu lagi untuk mendapatkan pengenal baru dan dia berencana untuk bersenang-senang sebelum masuk ke dunia dimana dia akan merasakan menjadi rakyat biasa dan terus naik satu persatu dari tingkat rendah, menengah,atas dan juga penguasa kerajaan benua manusia.
Afnan Azkiya berkata dengan lembut " Caily aku akan melihatmu ketempat yang sangat bagus dan indah dan kita juga tidak akan diganggu orang lain hanya kita berdua saja bagaimana."
Bella Caily mengaguk berkata dengan semangat "tempat dimana itu apa benar tidak ada bandit lagi."
Afnan Azkiya mengaguk berkata dengan lembut "benar disana tidak ada kehidupan manusia tapi pemandangan nya sangat indah sesuai dengan julukan mu kecantikan peri surga."
Bella Caily memukul Afnan Azkiya dengan lembut karena di goda oleh Afnan Azkiya pipinya yang asalnya berwarna putih salju menjadi sangat memerah seperti buah stoberi.
Afnan Azkiya yang melihatnya selalu tertawa terbahak-bahak karena umurnya yang masih remaja dia mudah sekali menggoda Bella Caily yang umurnya sama tapi perilakunya selalu kekanak-kanakan.
Selama berjam-jam Afnan Azkiya menjelaskan petualangan nya di benua monster namun banyak sekali kebohongan yang di buat Afnan Azkiya karena bila memberitahu nya tidak tahu apa yang akan terjadi apa di marahi sampai mati atau di pecut hingga mati.
Afnan Azkiya dan Bella Caily sudah bisa bergerak dan waktu dalam keadaan sore yang sangat sesuai ketempat tersebut yang penuh dengan keindahan dan juga kesenangan karena Afnan Azkiya tahu tempat itu dari Medusa yang dulu menjelajahi benua manusia menggunakan ular.
Afnan Azkiya bersama Bella Caily mengunakan pakaian yang di beli saat pelelangan berwarna biru muda dan juga banyak bentuk awan putih di pakainya menambahkan suasana bermakna kebahagiaan dan pakaian yang serasi bermakna keluarga.
Afnan Azkiya bersama Bella Caily berpegangan tangan untuk menuju ke aula utama kerajaan yang sekarang di penuhi banyak orang sedang membahas hal penting namun saat ingin membuka pintu pintunya tidak bisa di buka karena di kunci di luar bahkan bila dia berteriak pasti tidak terdengar oleh orang lain.
Afnan Azkiya bertanya kepada Bella Caily "apa kita hancurkan saja pintu ini."
Bella Caily menggelengkan kepalanya berkata dengan lembut "tidak usah kita tunggu seseorang datang meskipun begitu pasti semua orang pasti tidak di izinkan untuk mendekati kamar ini berjarak 10 m karena agar semua orang tidak bisa mendengar suara menawan kita."
Afnan Azkiya mengaguk setuju tapi bagaimana tempat yang besar ini bisa mendengar suara mereka apalagi berjarak 10 m dari sini sungguh Ayah mertua yang baik.
Afnan Azkiya memiliki ide yang sangat berlian ya itu dengan menggunakan teknik listriknya yang bisa memberi sinyal kepada seseorang namun mereka yang terkena sinyal akan merasakan sedikit setrum dari listrik tersebut.
Namun Bella Caily memikirkan lebih baik dari rencana Afnan Azkiya menggunakan teknik yang pasti membuat Afnan Azkiya menggelengkan kepalanya yaitu menghancurkan pintu dengan pedangnya.
Bella Caily menusukkan pedangnya ke pintu membuat lubang yang sangat besar untuk mereka berdua keluar dan akhirnya berhasil.
Bella Caily berkata dengan lembut "kita tidak perlu mendobrak pintu lebih baik kita hancurkan saja hihi."
Afnan Azkiya "..."
Afnan Azkiya bersama Bella Caily berpegangan tangan kembali dan menuju aula utama untuk meminta izin kepada Raja Harmonia.
Aula utama kerajaan Harmonia
Semua orang terkejut saat mereka melihat Afnan Azkiya dan Bella Caily yang tiba-tiba muncul membuat semua orang menggaruk kepala mereka bagaimana cara mereka keluar kecuali mereka menghancurkan nya.
Raja Harmonia bertanya dengan lembut "bagaimana keadaan kalian sekarang apa sudah membaik?."
Bella Caily mengaguk berkata dengan lembut "sudah tapi kenapa kalian mengunci kamar pintu kami jadi aku menghancurkan pintunya saja hihi."
Raja Harmonia tersenyum tipis berkata dengan lembut "tidak apa cuman pintu saja nanti aku memerintahkan seseorang untuk memperbaikinya."
Afnan Azkiya membungkuk bertanya dengan tenang "ayah mertua aku akan kembali ke kerajaan ku untuk memberi doa dan juga akan ketempat istimewa bersama istriku apa boleh ayah mertua?."
Raja Harmonia tersenyum tipis berkata dengan lembut "boleh saja mungkin juga kamu ingin melihat kerajaan mu yang sudah diperbaiki namun bedanya belum ada seseorang yang tinggal disina juga ada pengawalan di setiap daerah Sangat ketat supaya tidak ada yang mencoba merebut wilayah mu dan juga pemakaman ayahmu ada di sana juga berdampingan dengan ibumu yang mati sebelum kejadian itu terjadi."
Afnan Azkiya tersenyum tipis berkata dengan lembut "terimakasih ayah mertua."
Afnan Azkiya menarik tangan Bella Caily kemudian pergi dengan cepat menggunakan sihir listrik untuk menuju kerajaan Radiant Vale yang sudah di perbaiki.
beberapa menit telah berlalu
Afnan Azkiya sudah sampai di wilayah Kerajaan Radiant Vale dan benar di sana banyak penjaga yang mengawalnya meskipun begitu Afnan Azkiya tidak pernah berpikir untuk kembali ke kerajaan Radiant Vale karena dia memiliki tujuan yang membuat dia bersikap dingin kepada seseorang yang tidak di kenal.
Afnan Azkiya berjalan-jalan ke kerajaan bahkan dia teringat kejadian yang pernah dia alami sewaktu dulu namun itu sudah menjadi masalalu tapi kenangan-kenangan yang membuat dia merasa putus asa selalu teringat bahkan mencoba melupakannya sangat sulit.
Di setiap daerah perkotaan kerajaan Radiant Vale banyak bunga yang di simpan sebagai persembahan dan penebusan dosa yang dilakukan oleh kerajaan Harmonia.
Bahkan Bella Caily mengingat semua perintah kepada pasukannya yang membuat Afnan Azkiya putus asa dan selalu merasa bersalah dan saat dipertengahan kota Afnan Azkiya dan Bella Caily mengingat kejadian yang membuat tangan Afnan Azkiya mengepal kuat dan Bella Caily merasa bersalah apa yang terjadi sewaktu dulu.
Afnan Azkiya menarik Bella Caily dan menuju ke pemakaian semua orang yang di kubur di satu tempat dengan berjajar rapi bahkan banyak ribuan bunga membuat aroma pemakaian menjadi sangat harum.
Afnan Azkiya berlutut didepan pemakaian berkata dengan sedih "maafkan aku semuanya aku gagal melindungi kerajaan dan keluarga kalian aku ingin membalas dendam tapi ini hanya salah paham jadi mohon maaf aku tidak bisa membalas dendam kepada kerajaan Harmonia."
Bella Caily bersujud dengan sungguh-sungguh berkata dengan rasa bersalah paling terdalam "maafkan aku semuanya karena kebodohan ku kalian mati di tanganku dosa ini aku akan menebus nya dengan Afnan Azkiya dan juga aku berdoa semoga kalian di kehidupan selanjutnya memiliki takdir yang baik."
Afnan Azkiya bersama Bella Caily menuju ke pemakaman Raja Radiant Vale dan Ratu Radiant Vale, Afnan Azkiya berkata dengan lembut di depan makam ibunya "terimakasih ibu bila bukan karena ibu aku sudah di bunuh oleh medusa ataupun dihina seumur hidupku olehnya dan aku juga akan menerima takdir ini untuk melawan mahluk paling kuat yang telah kalian segel dengan kekuatan penuh namun para manusia tidak tahu, Kebenarannya biarkan saja ini menjadi rahasia."
Bella Caily mendengarnya terkejut ada mahluk yang lebih mengerikan dari naga bertanya dengan lembut "suamiku apa maksudmu mahluk paling kuat?."
Afnan Azkiya menjawab dengan lembut "aku juga tidak tahu tapi Medusa memberi tahuku semuanya tentang penyegelan mahluk terkuat dan juga tentang test yang di berikan ibuku."
Bella Caily berkata dengan terkejut "apa Medusa bukanya kamu bertarung dengan Medusa dan dia kalah kenapa memberi informasi yang jelas seperti itu."
Afnan Azkiya berkata dengan lembut "sebenarnya aku tidak melawan Medusa hanya melawan beberapa raja monster namun aku merahasiakannya dari orang lain agar mereka tidak berfikir yang tidak-tidak."
Bella Caily mengaguk setuju Afnan Azkiya berpindah ke makam Raja Radiant Vale dan memberikan beberapa bunga dan menancapkan pedangnya di makam raja Radiant Vale sebagai tanda penghormatan kepada raja ataupun ayahnya.
Afnan Azkiya memegang tangan Bella Caily dan mulai menuju ke daerah timur yang berjarak lima hari perjalanan meskipun Afnan Azkiya menggunakan teknik listriknya dia tidak mungkin kesana dalam beberapa jam saja jadi setiap malam selalu mampir ke kerajaan tingkat rendah untuk menyewa penginapan untuk beristirahat.
Beberapa hari telah berlalu
Afnan Azkiya berkata dengan lembut kepada Bella Caily " Caily tutup matamu dulu aku akan memberikan kejutan yang menyenangkan."
Bella Caily menutupi matanya dengan kain kemudian memegang tangan Afnan Azkiya agar menuntunnya ke tempat yang dia bicarakan dengan penuh semangat dan juga bahagia.
Afnan Azkiya membuka penutup mata Bella Caily berkata dengan lembut "kita sudah sampai."
Bella Caily tanpa sadar membuka mulutnya lebar-lebar karena terkejut melihat pemandangan yang benar-benar sangat indah ini banyak bunga berwarna-warni, sungai yang mengalir deras pohon pohon menjulang tinggi dan juga ada hewan lucu seperti kelinci hutan dan musang Bella Caily mengejar kelinci hutan kemudian menangkap nya dan juga mengelusnya dengan lembut.
Afnan Azkiya tersenyum tipis berkata dengan lembut "menurutku tempat ini sangat pantas untuk mu yang di juluki kecantikan seperti peri surga."
Bella Caily tersenyum tipis berkata dengan lembut "suamiku kamu tahu tempat-tempat yang sangat indah aku sangat senang sekali."
Afnan Azkiya berkata dengan lembut "ini sebenarnya diberi tahu oleh medusa karena belum pernah ada manusia kesini karena tempatnya sangat terpencil dan aku juga akan memberitahu mu hal yang penting."