Seorang wanita yang hidup dengan mengandalkan pekerjaannya sebagai seorang pengacara.
Perawakan yang tegas, tak takut apapun dan terkadang Brutal menjadikannya sosok kuat yang sangat di perhitungkan.
Akhirnya mendapat kesempatan emas menjadi salah satu orang kepercayaan Bos Besar yang ternyata punya keterkaitan di masa lalu di waktu kecil.
Bagaimana kisah wanita salah satu kerabat Keluarga Nugraha? Yuk kita ikuti jalan ceritanya.
Salam Sukses, Sehat, Semangat dan jangan lupa Bahagia.
Author Sinho.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sinho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MB 28
Terlihat sosok yang pastinya sangat dikenal, siapa lagi kalau bukan laki-laki yang pernah berbuat kurang ajar padanya.
"Aku merasakan ada sesuatu yang tak biasa saat ini" ucap lirih Queen melihat bagaimana Arron tersenyum penuh arti saat menyambut Franco Marcuis.
"Loh, bukannya ini kontrak kerjasama baru, kok bisa Tuan Franco?" Sahut Elsa yang juga merasakan hal yang sama.
"Hem, kita lihat saja" sahut lirih Queen yang kini juga tersenyum memberikan sambutan.
Tak lama kemudian datang, Sammy dan juga pak Diky, bertambah lah kecurigaan Queen dan juga Elsa.
"Baik, semua sudah datang, saya sangat menghargai akhirnya ada tiga perusahaan yang akan bergabung di perencanaan kerja sama ini" ucap Franco dengan percaya diri.
"Tentu saja, seperti yang kamu inginkan bukan?" Ucap Arron tak hanya menatap Franco, tapi juga Nesya di sebelahnya.
"Sudah hampir satu bulan kekasihku ini meminta untuk menerima kerjasama anda ini tuan Franco, dan aku mengabulkannya hari ini, namun dengan satu syarat, keuntungan tidak lagi 40 persen, tapi 25 persen masuk ke perusahaan anda"
"Apa?!, tapi itu_"
"Jika anda setuju, mari kita lanjutkan, namun jika tidak, kita batalkan" sahut Arron menyela.
Tentu Franco sangat terkejut, dan permainan yang seru ini terbaca oleh Queen yang akhirnya menampakkan senyuman tipisnya, rupanya Arron melakukan sebuah pembalasan dengan sempurna, cantik dan tak terlihat jelas maksud tujuannya, tentu membuat kekasih yang ada disampingnya khawatir hanya bisa menerka-nerka.
Franco terdiam, nampak matanya menatap Nesya yang hanya bisa diam di samping Arron saat ini.
"Bagaimana?" Ulang Arron kembali.
Franco tidak bisa mundur lagi, kerja sama ini sangat dia butuhkan untuk kemajuan perusahaannya, kali ini posisi Arron menang karena di pihak yang sangat di inginkan.
"Baik, aku setuju" tak ada protes lagi.
Tanda tangan diselesaikan, semua surat perjanjian yang sah sudah di sepakati bersama, ada perlindungan perusahaan masing-masing dan sesaat kemudian _
"Kita sajikan datanya sekarang Nona Elsa, agar semua tau dan bisa melihat dengan sejelas-jelasnya" ucap Arron yang seketika membuat hening, Elsa mengerut, begitu juga dengan Queen disana, semakin penasaran apa yang akan terjadi selanjutnya.
Tak ada yang bisa membayangkan sama sekali, diakhir penyajian data, ada selayang pandang yang membuat suasana seketika mencekam.
Suara desa-han, erangan,dan bahkan tawa itu, membuat Queen dan yang lainnya sontak begitu terkejut, sebuah rekaman perbuatan gila kini terpampang nyata, bahkan di depan semua orang yang hadir disana.
"Hentikan!" Jerit Nesya yang sudah tak tahan, tubuhnya bergetar, menahan semua rasa malu dan ketakutan.
Bagaimana dengan Franco, tentu saja langsung ambruk terduduk di kursinya, semua disana tak ada yang menyangka sama sekali, kecuali Queen dan Arron tentunya.
"Beb, ini salah paham, tidak seperti itu" ucap Nesya berusaha meraih tangan Arron yang dengan cepat menghindarinya.
"Tuan Arron, bukan aku, tapi wanita itu yang sudah menggodaku, sungguh, aku termakan rayuannya"
"Apa kau bilang, kamu yang memanfaatkan ku, merayuku dan mengingatkan kerja sama ini!" Nesya membela diri.
"Jangan membalikkan fakta, aku hanya ingin mengenalmu saja, tapi kamu terlalu agresif dan menggodaku, kau menjebak ku!" Bela Franco lebih keras lagi.
"Diam!" Seru Arron seketika.
"Dasar manusia tak tau diri kalian semua, beraninya bermain api di belakang ku"
"Beby, percaya padaku, aku hanya di jebak!" Nesya masih tak mau mengakui.
Bagaimana dengan ekspresi Arron saat ini?, sangat sulit ditebak, hanya diam, menatap Nesya sekejap dan juga Franco yang terlihat pucat.
"Jangan ada yang keluar, ini kesempatan ku memutuskan sesuatu, dan mengembalikan seseorang ke tempat yang seharusnya"
Deg!
Tentu semua diam, tak ada satu pun yang berani bicara, bahkan Queen yang ingin pamit mengurungkan niatnya, tak ada alasan keluar dari ruangan.
"Apa yang terjadi di rekaman itu bukan yang pertama, ada adegan mes-um kalian yang sudah aku kumpulkan, dan sepertinya aku salah tentang mu Nesya"
"Beb, tolong, itu salah paham, aku bisa jelaskan okey?" Kembali Nesya masih terus berusaha merayu Arron.
"Kau seperti Anjing gila yang menggigit tuanya!"
My God, Queen sampai melotot mendengar perkataan Arron yang teramat sangat kasar di dengar, begitu juga yang lainnya.
"Elsa, mulai hari ini kembalikan wanita sialan ini ketempat dimana kita memungutnya!" Perintah Arron.
"Apa?, Beb tidak, Tuan Arron tolong, aku sangat mencintaimu, tidak adakah sedikit rasa saja, ampuni aku!" Nesya seketika panik, dan Elsa yang mendapat tatapan tajam mengerti apa yang harus dilakukan.
Segera memanggil pengawal diluar dan menyeret Nesya dengan paksa, ada jeritan dan juga tangisan yang memekakkan telinga, begitu histeris.
Franco tentu sangat takut, dengan tergesa memutuskan sesuatu, tak ingin mencari masalah tentunya.
"Maaf Tuan Arron, saya memutuskan kontrak kerjasama, saya kira kerjasama ini tidak sehat lagi"
"Terserah, asal kau harus tau konsekuensinya"
"I iya tentu saja" jawab Franco dengan ketakutan.
"Urus semuanya hari ini Queen, bajingan sepertinya Blacklist dalam kontrak kerjasama perusahaan ku di manapun!" Perintah Arron dengan tegas.
Queen langsung merespon dengan cepat, mendekati Franco dan memberikan lembar pemutusan kontrak yang tentu saja ada nilai pinalti tinggi di sana.
"Shiit!" Franco terkejut melihat nominal yang harus dia bayar sebagai nilai ganti ruginya.
Tapi apa boleh buat, terpaksa tetap harus membayarnya dengan penuh, sepertinya ini memang sudah dipersiapkan oleh Arron dari awal, Queen tersenyum miring, rupanya sang Boss licik juga, tak mau hanya rugi perasaan saja, sekarang mendapat uang satu milyar dengan cuma-cuma.
Eh bukannya ini sama saja dengan menjual tubuh kekasihnya?, tak apalah memang pantas Nesya mendapatkan ganjaran yang tentu saja tak akan dia lupakan seumur hidupnya.
"Akhirnya _" Elsa tersenyum dan terlihat oleh Arron.
"Jadi ini alasannya kenapa kamu tidak pernah respect sama sekali dengan Nesya selama ini?" Tanya Arron setelah duduk kembali di dekat Elsa.
"Hem, insting perempuan Tuan"
"Bagus!" Arron tersenyum.
Setelah Queen menyelesaikan semuanya, pertemuan itupun di bubarkan, pak Diky tersenyum melihat ketegaran Arron saat ini, mungkin karena dirinya di dampingi oleh orang-orang hebat seperti Queen dan Elsa.
Sammy pun menepuk bahu Arron sebelum meninggalkan tempat.
"Bagus, aku salut dengan keputusanmu yang tegas walaupun aku tau bagaimana perasaan mu saat ini"
"Hem, terimakasih Sam"
"Kita sering-sering kumpul saja, mungkin bisa mengalihkan rasa sakit hatimu" ucap Sammy.
"Saran yang bagus, bisa berlatih dengan Queen makin sering" sahut Arron
"Kok saya Tuan!" Protes Queen tak terima.
Sontak Elsa, pak Diky dn Sammy langsung tertawa, yang lain sudah meninggalkan tempat sebelumnya.
Arron segera masuk ke ruang kerjanya setelah kepergian dua sahabatnya, dan Queen yang ingin masuk menyerahkan semua bukti pemutusan kontrak yang sudah beres menahan langkahnya.
"Apa ini waktu yang tepat ya?" Batin Queen saat melihat tak ada aktifitas apapun di dalam sana, hanya nampak Arron yang duduk menatap jendela besar yang kini telah terbuka.
"Masuk!"
Deg.
Bersambung.
Jangan lupa KOMENnya dong!, LIKE, VOTE, HADIAH dan tonton IKLANNYA.
eh sejk kpn elsa berhianat gak mungkin dong dr awal2 mereka kenl
tambh kesini malh tambh kesono aja siathor bkin ceritanya suka bngt dngn nofel2nya sudah semua aku bca seru pokokny
ayoooooo
Queen