NovelToon NovelToon
Takdir Cinta Allah

Takdir Cinta Allah

Status: tamat
Genre:Tamat / Dosen / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:10.6k
Nilai: 5
Nama Author: ell lestari

Kehidupan Nazela begitu terasa sesak. Iya,dia bisa menajali hidup sesuai keinginan nya namun,tak ada hari tanpa berdebat dengan sang mamah yang ingin anaknya menjadi dokter. Keputusan Nazela menjadi seniman membuat sang mamah murka setiap harinya,hingga membuat Nazela sesak setiap kali melihat mamahnya.


Namun kehidupannya mulai berubah ketika sang sahabat mengenal kan nya pada Islam. Nazela memang seorang muslim namun ia cukup jauh dari kata taat karna background keluarga nya. Pola pandang Nazela mulai berubah ketika Sabrina mengenalkan nya pada tempat bernama pesantren. Ia mulai belajar mengenal Islam lebih dalam hingga ia merasa nyaman dengan hijab dan baju baju panjang yang tak membentuk lekuk tubuh nya. Ia akhirnya ia harus menghadapi berbagi macam ujian hidup termasuk ujian percintaan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ell lestari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rintikkan hujan yang hangat

Obrolan hangat terdengar begitu tenang, para tamu istimewa tidak memposisikan diri mereka istimewa. Mereka makan dan berdiskusi santai sambil duduk di atas lantai yang di lapisi permadani sederhana dengan di hidangkan banyak jenis makanan berat dan ringan. Afkar terlihat duduk di sana untuk menemani abinya berdiskusi dengan para tamu undangan, terlihat Malik juga sesekali ikut menimbrung apa yang mereka bicarakan.

"Abi, Afkar keluar sebentar yok"

Ucap Afkar berbisik pada abinya

"Nek kemana?"

"Ono telepon"

"Jangan lama lama yok!!"

"Enggih abi"

Afkar bangun dari duduknya sembari meminta izin kepada para tamu undangan yang sedari tadi berbincang denganya, Malik yang melihat kepergian Afkar hanya diam sambil melontarkan senyuman nya. Afkar yang melihat Malik, dengan spontan menepuk bahu Malik pelan memberi isyarat bahwa ia akan segera kembali.

"Yo, assalamualaikum. Ono opo chef?"

Tanya Afkar membuka obrolan teleponnya. Ia berbincang pada orang di balik teleponnya, sambil terus berjalan menuju danau yang ada di sana, danau dengan pemandangan indah karena pantulan purnama yang menciptakan kirana pada genangan air danau yang indah. Membuat suasana malam di pesantren Al-Imran begitu tenang dan damai.

"Ok, jadi besok kita adakan meeting, nanti untuk waktunya chef Riyan bisa langsung konfirmasi dengan Faiz"

Obrolan panjangnya membawa Afkar sampat tepi danau.

"Ya, sama sama, waalaikumussalam"

sejenak Afkar menatap luasnya danau yang bersinar, sambil menghirup tiap udara yang dapat di ambilnya secara gratis kapan dan di mana saja. Afkar memasukkan hp nya ke dalam saku celana setelah obrolannya dengan seseorang yang terdengar sebagai chef di restorannya itu berakhir. Afkar membalikkan tubuhnya, ia berniat untuk kembali ke aula dan bergabung dengan Malik dan abinya di sana. Namun langkahnya terhenti ketika Afkar mendapati wanita cantik dengan hijab syar'i nya berjalan menghampirinya.

"Assalamualaikum gus"

Ucap sang wanita sambil menatap sendu Afkar yang tak berani menatapnya.

"Waalaikumussalam, Zahira. Kamu teko dewek an opo karo ummi mu, abah mu piye kabar e?"

Afkar mulai mendongakkan kepalanya menatap lawan bicaranya itu yang dia panggil Zahira, ya dia Zahira yang beberapa waktu itu menghubungi Afkar ketika Afkar sedang ada

Pelatihan photografi.

"Aku dewek an gus, abah alhamdulillah sehat, tapi emang ndak bisa kesini aja"

Jawab Zahira menjelaskan karena orang tuanya tidak terlihat dari awal acara di mulai

"Aku ke sini sengojo nek ketemu antum, opo antum sesibuk iku gus? sampai harus mengabaikan teleponku?"

"Maaf Zahira, tapi aku ndak bermaksud untuk mengabaikan kamu, tapi....."

"Gus, aku iki cuman nek kita iso berkomunikasi dengan baik koyo dulu"

Mungkin memang sudah kebiasaan wanita memotong ucapan seseorang, dengan sendu mata Zahira menatap Afkar yang selalu menundukkan pandangannya.

"Mungkin kita iso ngomongin iki nanti"

"Nanti kapan? gus aye susah aku hubungi"

Tukas Zahira dengan nada bicara yang sedikit tinggi namun masih terdengar santun, mata Zahira terlihat basah menahan tangisnya.

"Kamu wis ketemu ummi?"

Tanya Afkar mengalihkan pembicaraan Zahira

"Sampun, tapi ono tamu istimewa di sana"

"Tamu istimewa? sopo?"

Tanya Afkar heran, sambil menatap Zahira penasaran. Karena setau Afkar tamu istimewa yang di undang abinya sedang berada di aula.

"Perempuan sing kerjo nang restoran mu gus"

Jawab Zahira dengan tajam menatap Afkar, tatapannya seakan ingin melihat respon apa yang akan Afkar tunjukkan.

"Nazela"

Gumam Afkar dalam sanubarinya, ketika ia menyadari siapa orang yang Zahira maksud.

"Maksudmu opo Ra?"

Tanya Afkar pura pura tidak mengerti

"Iyo, aku ndelok ummi seneng banget karo pegawaimu iku, sampai aku ndak enak hati untuk mengganggu hanya buat menyapa. Dia bukan hanya sekedar pegawai mu kan gus?"

"Kamu iki ngomong opo toh Ra? maaf yo Ra, aku masih di tunggu karo tamu tamu e abi. Lebih baik kalo kamu ketemu ummi, biar ummi tahu kalo kamu kesini. Assalamualaikum"

Afkar berjalan meninggalkan Zahira yang masih ingin berbicara dengannya. Zahira adalah anak kyai Hasan yang hendak di nikahkan dengan Afkar dulu. Mereka sudah sangat akrab dari kecil, karena persahabatan orang tuanya begitu dekat. Hingga Zahira di pesantren kan di pesantren Al-Imran meski orang tuanya sendiri adalah pimpinan pesantren. Namun setelah kejadian perjodohan waktu itu, hubungan mereka jadi sangat renggang walau kedua orang tuanya masih berhubungan baik. Afkar hanya tidak mau mengecewakan Zahira lagi karena penolakannya, karena Afkar hanya menganggap Zahira sebagai adik perempuannya, sedangkan Zahira memiliki perasaan lebih terhadap Afkar.

*****

Setelah makan malam berakhir, Nazela memutuskan untuk menginap di pesantren bersama mamahnya. Hujan yang turun tiba tiba itu menjadikan alasan utama Nazela tidak pulang, di tambah kedatangan ibu Sabrina, membuat Nazela tak enak hati jika meminta tolong Sabrina untuk mengantarnya pulang.

Keadaan wisma pesantren yang telah penuh ditempati oleh para wali santri yang berasal dari luar Malang dan juga para tamu undangan yang memilih untuk menginap karena hujan, hingga membuat Nazela dan mamahnya harus menginap di rumah Afkar. Rumah yang biasanya hanya di tinggali oleh Afkar dan kedua orang tuanya dan Malik, kini rumah itu terasa hangat dan penuh karena kehadiran Sabrina dan ibunya, serta Nazela dan mamahnya.

Nazela yang sudah terlelap dengan kehangatan selimutnya dan iringan suara merdu air hujan yang menghentakkan tanah, membuatnya terbuai akan lelahnya hari yang ia jalani kala itu. Begitu pun Sabrina yang sudah menyatu dengan alas kepalanya yang berada di kamar lain. Namun suara candaan dan obrolan manis masih terdengar dari ruang keluarga rumah Afkar itu. Rupanya mamah Nazela sedang menyatukan diri dengan ummi Afkar dan ummi Sabrina yang baru datang dari Magelang, untuk menghadiri acara pesantren sekaligus menjenguk putri bungsunya itu.

''Makasih ya bu nyai makan malamnya, ini enak banget. Besok sebelum saya pulang gantian saya yang buatin sarapan''

Ucap mamah Nazela dengan antusias

''Ndak usah bu, biar aku aja yang buat, sampean iki kan tamu. Terus jangan panggil bu nyai! Zulfa aye''

''Mbak ndak tau toh? kalo bu Farah iki punya usaha catering. Makanan e enak pol''

Puji ummi Sabrina yang memang sudah lama mengenal mamah Nazela itu.

"Oh iyo, gimana kalo bu Farah kerja sama karo Afkar, anak ku. Dia iku punya restoran, Nazela juga kerja nang kana, jadi manager keuangan di restoran, bu Farah ndak tahu?''

Tanya ummi membuat Mamah Nazela langsung terdiam dengan gugup.

''Eeeeee, mungkin Nazela lupa bilang''

Jawab mamah Nazela dengan terbata bata.

''Ibu macam apa aku ini, yang gak tahu pekerjaan anaknya sendiri''

Umpat mamah Nazela dalam hati untuk dirinya sendiri.

*****

Rintikan air hujan yang semakin terdengar begitu deras, membuat suasana malam itu begitu dingin. Di kamar lain Sabrina tertidur sambil memeluk erat sang ummi yang baru datang menemuinya setelah beberapa bulan yang lalu. Sedangkan di kamar tamu yang Nazela tempati bersama mamahnya terasa begitu dingin. Nazela yang menarik paksa selimutnya agar menghangatkan tubuhnya, sesekali terlihat meringkuk kedinginan.

''Maafin mamah sayang''

Ujar lirih mamahnya, sambil berlinangan air mata. Wajah syahdu Nazela ketika tidur dapat mamahnya lihat dengan bebas karena Nazela yang begitu pulas menghadapkan wajahnya ke arah mamahnya berbaring. Dengan keraguan, namun di paksa oleh keinginan, belaian lembut tangan seorang ibu mendarat dengan sempurna di atas ubun ubun putrinya yang telah lama ia lupakan rasa sayangnya. Tangisnya hampir pecah tatkala tubuh Nazela merespon belaiannya, Nazela menggerakkan tubuhnya untuk bisa meraih tubuh hangat ibunya dan memeluknya begitu erat.

Dalam lubuk hatinya yang paling dalam, kehangatan itu lah yang Nazela rindukan selama ini. Entah karena tidurnya yang begitu lelap atau memang kerinduannya yang membara, membuat Nazela begitu erat memeluk tubuh ibu yang selama ini ia benci bahkan bicara pun tak mau. Mamah Nazela menahan tangisnya agar tak membangunkan tidur putrinya. Sambil menyeka air matanya, mamah Nazela mulai memejamkan matanya. Dengan rasa bahagianya ia membalas pelukan sang putri bungsunya.

''Terimakasih ya allah, kau memberiku kesempatan indah ini"

Ucap mamah Nazela dalam hati, tanpa terasa air matanya mengalir sebelum akhirnya terlena akan kenikmatan riuhnya gemuruh hujan yang menenangkan jiwa malam itu.

1
Alisa AlfaMadda
masa udah ending aja sihhh🥺🥺
Musdalifa Ifa
bagus sekali Thor ceritanya 👏
Alisa AlfaMadda
ikut bahagia 🥰
Alisa AlfaMadda
lanjuuttt kak
Alisa AlfaMadda
suka part ini....💐💐💐💙
Alisa AlfaMadda
lanjuutttt
Alisa AlfaMadda
😭😭😭
Alisa AlfaMadda
💐💐💐
Alisa AlfaMadda
♥️♥️♥️
Alisa AlfaMadda
lanjut.....
Indah Lestari: tunggu update nya ya kak!! mungkin malem ini baru bisa di up😊😊
total 1 replies
Alisa AlfaMadda
semangat kak...
laelathul munawaroh
kerenn 👏
laelathul munawaroh
semangattt author ku 💪👏👏
Alisa AlfaMadda
semangat kak....update yg banyak lagi...☺️🥰❤️❤️
Nick and Judy
Suka banget sama karakter dalam cerita ini, semoga terus berkembang 🌟
Rukawasfound
Romantisnya cerita ini bikin saya ingin merasakan kisah seperti ini😊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!