Wanita Kesayangan CEO

'Denyut nadi ini.' Ucap Angela dalam hati sambil mengecek nadi Nenek Elisabeth.

"Tidak ada apa-apa, ayo kita masuk ke dalam." Ajak Angela sambil tersenyum.

Mereka serempak menganggukkan kepalanya kemudian mereka masuk ke dalam mansion. Di dalam mansion Angela diperkenalkan oleh keluarga besar Martinus di mana semuanya menerima Angela menjadi calon istri Martinus.

Sandra dan Michael mengatakan kalau Angela dan Martinus akan menikah dua hari lagi dengan mengadakan pesta yang sangat mewah.

Hingga satu jam kemudian Nenek Elisabeth meminta mereka untuk makan bersama dan mereka pun makan bersama. Angela sangat bahagia karena keluarga besar Martinus merestui hubungan mereka walau mereka belum sepenuhnya saling mencintai.

Dua Hari Kemudian

Hari yang di tunggu tiba di mana Martinus menikah dengan Angela di mana keluarga besar Martinus mengadakan pesta yang sangat mewah.

Banyak tamu undangan silih berganti dan terlihat sangat jelas kalau Angela dan Martinus selalu tersenyum bahagia ketika mendapatkan ucapan selamat dari para tamu undangan.

Hal itu tentu saja membuat Belia meradang dan sangat iri akan keberuntungan Angela yang menikah dengan pria yang sangat tampan rupawan dan sangat kaya di negaranya plus keluarga besar Martinus merestui pernikahan mereka.

Sejuta penyesalan yang dialami Belia ketika mengetahui hal itu membuat Belia ingin melakukan berbagai cara agar Angela dapat bercerai dengan Martinus dan niat jahatnya di dukung penuh oleh ke dua orang tuanya.

Besoknya keluarga besar Martinus pulang ke negaranya masing-masing sedangkan Martinus dan Angela tinggal di negara T bersama Nenek Elisabeth.

"Nenek ingin membuat sup kesukaan Martinus, apakah kamu suka?" Tanya Nenek Elisabeth ketika Angela dan Nenek Elisabeth berada di dapur.

"Suka, Nek. Aku akan membantu Nenek membuatkan sup." Jawab Angela.

Nenek Elisabeth hanya menganggukkan kepalanya kemudian mereka berdua mulai memasak hingga hampir satu jam kemudian mereka sudah selesai memasak.

Kemudian Angela dan Nenek Elisabeth meletakan berbagai masakan dan di antaranya ada sup kesukaan Martinus di atas meja makan.

Setelah selesai Angela dan Nenek Elisabeth berjalan ke arah kamar masing-masing untuk membersihkan tubuhnya yang lengket.

Hingga lima belas menit kemudian mereka sudah selesai memakai pakaian santai dan duduk di kursi makan sambil menunggu kedatangan Martinus.

"Cucuku Martinus kenapa lama datang?" Tanya Nenek Elisabeth.

"Katanya banyak kerjaan, Nek. Tapi katanya secepatnya Kak Martinus menyelesaikan pekerjaannya." Jawab Angela.

"Cucuku itu selalu tergila-gila dengan pekerjaan karena itulah Nenek selalu berharap setelah kalian menikah Martinus bisa berubah tapi ternyata sama saja." Ucap Nenek Elisabeth.

"Mungkin perlu seseorang untuk membantu Kak Martinus agar pekerjaannya tidak terlalu berat." Ucap Angela.

"Sudah ada 8 orang yang membantunya tapi tetap saja Martinus tidak berubah." Jawab Nenek Elisabeth.

"Nanti Angela akan berbicara dengan Kak Martinus untuk mencari solusinya. Jadi Nenek jangan kuatir dan memikirkan Kak Martinus karena Aku akan selalu mengingatkan agar Kak Martinus selalu menjaga kesehatan." Ucap Angela.

"Nenek bersyukur karena mempunyai cucu menantu yang sangat baik dan perhatian sama cucuku Martinus." Puji Nenek Elisabeth.

"Sudah sepantasnya seorang istri perhatian dan peduli dengan suaminya." Ucap Angela.

Nenek Elisabeth hanya menganggukkan kepalanya kemudian mereka pun mengobrol tentang kehidupan mereka masing-masing.

Namun lebih banyak menceritakan tentang kehidupan Nenek Elisabeth, hingga satu jam kemudian barulah Martinus datang dan duduk di samping Angela.

"Maaf, Nek. Tadi Martinus banyak pekerjaan jadi datang makan siangnya agak lama." Ucap Martinus merasa bersalah.

"Kamu tidak perlu meminta maaf sama Nenek tapi sama Angela." Ucap Nenek Elisabeth.

"Angela, maaf ya kalau Aku terlambat datang." Ucap Martinus sambil menggenggam tangan Angela.

"Tidak apa-apa, Aku mengerti kalau Kak Martinus banyak pekerjaan tapi dengan syarat Kak Martinus menjaga kesehatan dan jika Kak Martinus lelah maka Kak Martinus harus istirahat jika tidak nanti Kak Martinus sakit." Jawab Angela dengan nada lembut sambil membalas menggenggam tangan Martinus.

Martinus hanya menganggukkan kepalanya sambil mengusap rambut Angela dengan lembut kemudian tidak berapa lama mereka melepaskan tangannya. Angela kemudian mengambil makanan untuk Nenek Elisabeth setelah itu Martinus kemudian berlanjut ke dirinya.

"Nenek, Nenek tidak bisa minum sup itu karena sup itu sudah dingin." Ucap Angela dengan nada lembut ketika melihat Nenek Elisabeth mengambil semangkok sup.

Martinus yang mendengar perkataan Angela membuat Martinus menatap ke arah Angela begitu pula dengan Nenek Elisabeth.

"Sepertinya Angela mengetahui ketrampilan medis soalnya Melani, Gracella dan Marcella juga melarang Nenek untuk makan sup dingin namun Nenek tidak pernah mendengarkan ucapan mereka." Ucap Nenek Elisabeth sambil tersenyum.

"Kebetulan seorang guru mengajariku tentang ketrampilan medis." Jawab Angela dengan nada lembut.

"Waduh ternyata Angela bisa melakukan apapun, bisa memasak, melukis dan mengerti ketrampilan medis." Puji Nenek Elisabeth.

Angela hanya tersenyum kemudian mengambil makanan khusus Nenek Elisabeth yang sudah di masaknya dan tidak seperti biasanya Nenek Elisabeth kini menuruti permintaan Angela.

Biasanya Sandra, Melani, Gracella, Marcella dan Marbella selalu membujuk Nenek Elisabeth untuk memperhatikan kesehatan dan menuruti makanan yang harus di makan dan makanan yang tidak boleh di makan.

Namun Nenek Elisabeth selalu menganggapnya angin lalu dan tidak pernah menuruti apa perkataan keluarganya hingga datang Angela. Di mana Nenek Elisabeth menuruti apa yang dikatakan Angela.

Sedangkan Martinus hanya diam mendengarkan percakapan mereka hingga lima belas menit kemudian mereka sudah selesai makan dan minum.

"Aku masih punya pekerjaan jadi Aku harus ke ruang kerjaku." Ucap Martinus yang ingin bekerja dari rumah.

"Pekerjaan apa? Tidak boleh bekerja, lebih baik kalian berdua masuk ke dalam kamar dan buatkan cicit untuk Nenek." Ucap Nenek Elisabeth.

Angela dan Martinus saling menatap kemudian Nenek Elisabeth berdiri dan menyuruh mereka berdua masuk ke dalam kamar.

Martinus berusaha keluar dari kamarnya namun Nenek Elisabeth mendorongnya sambil ingin menutup pintu kamar. Hal itu tentu saja membuat Angela tersenyum melihat mereka berdua.

"Nenek, Aku sebenarnya masih banyak pekerjaan dan Aku pulang ke sini selain makan siang sekalian bekerja dari rumah." Ucap Martinus menjelaskan.

"Jadi biarkan Aku menyelesaikan pekerjaanku dulu." Sambung Martinus.

"Kamu sudah sangat kaya jadi khusus hari ini tidak usah kerja dulu. Cukup kamu melahirkan seorang cicit untuk Nenek dan itu yang paling penting." Ucap Nenek Elisabeth dengan nada tegas.

"Tapi, Nek ..." Ucapan Martinus terpotong oleh Nenek Elisabeth.

"Apakah kamu ingin membuat Nenek kesal sampai mati?" Tanya Nenek Elisabeth.

"Tentu saja tidak." Jawab Martinus.

"Nenek jangan bicara seperti itu karena Aku tidak suka. Baik ... Baik ... Baik ... Kak Markus hari ini tidak kerja dulu asalkan Nenek tidak boleh marah." Sambung Angela.

Martinus yang mendengar ucapan Angela langsung memalingkan wajahnya ke arah Angela lalu menatapnya dengan tatapan tajam membuat Angela tersenyum tanpa ada rasa takut sedikitpun.

"Nenek, semua yang Nenek katakan memang benar kalau Kak Martinus sudah kaya jadi sudah seharusnya Kak Martinus memikirkan mempunyai seorang anak." Ucap Angela usil.

"Angela, kamu ..." Ucapan Martinus terpotong oleh Nenek Elisabeth.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Sambil menunggu up silahkan mampir ke karya temanku dengan judul :