NovelToon NovelToon
AIRLANGGA 2 Dewaraja Ring Medang

AIRLANGGA 2 Dewaraja Ring Medang

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Fantasi / Fantasi Timur / Raja Tentara/Dewa Perang / Ilmu Kanuragan
Popularitas:70.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ebez

Hancurnya Istana dan Kotaraja Wuwatan Mas oleh serangan Ratu Lodaya membuat Prabu Airlangga harus mengumpulkan kembali keluarga dan para pengikutnya yang tercerai-berai. Satu tekad nya untuk mengembalikan kejayaan Kerajaan Medang, membuatnya harus membuat perjanjian dengan Dewa-dewa dari Kahyangan Suralaya tentang nasib anak keturunannya kelak.



Dukungan dari seluruh rakyat Medang juga keluarga besar nya membuat semangat Prabu Airlangga kembali membara untuk mengembalikan kejayaan Kerajaan Medang seperti para leluhur nya.



Berhasilkah Prabu Airlangga mengembalikan Kerajaan Medang seperti dahulu? Simak selengkapnya dalam kisah AIRLANGGA 2 Dewaraja ring Medang. Di jamin seru dan mendebarkan. Selamat membaca...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ebez, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gerombolan Siluman Gadungan

"Siluman? Disini???!! ", Doyok yang tergolong pendiam tak bisa menyembunyikan rasa penasaran nya.

" Benar Kisanak eh siapa nama mu? ", Lurah Mpu Sangit lupa menanyakan siapa nama nama mereka tadi.

" Saya Doyok, Ki Lurah. Ini adik saya Bancak. Kalau dua orang ini majikan saya, Ndoro Hita dan Ndoro Angga.. ", ucap Doyok yang cerdik memahami situasi setelah melihat Prabu Airlangga mengedipkan matanya sambil memegang cawan air minum dari tanah liat.

" Oh Ki Doyok ya..

Benar sekali Ki, ada siluman jahat berkeliaran mencari mangsa disini. Setiap malam, saat ada bunyi denting lonceng berbunyi dan asap wangi kemenyan tercium, maka ia pasti akan lewat kampung ini. Sudah puluhan orang warga kampung kami menjadi korban. Rata-rata adalah gadis muda yang masih perawan. Ini benar-benar membuat kami susah tidur jika malam hari tiba.. ", keluh Ki Lurah Mpu Sangit sembari menghela nafas berat.

Prabu Airlangga mengerutkan keningnya, seolah-olah sedang berpikir keras. Dia menoleh ke arah Doyok seperti sedang berbicara dengan lelaki bertubuh kurus ini. Putra Senopati Bagus Rajamala ini mengangguk halus seolah mengerti apa yang diinginkan oleh majikannya. Dia segera menggeser posisi duduknya ke arah belakang dan bersandar pada tiang pendopo.

Mulut Doyok komat-kamit merapal mantra dan sebentar kemudian sukma nya telah meninggalkan jasad kasarnya. Rupanya putra dari Senopati Senopati Bagus Rajamala ini menguasai Ajian Ngrogoh Sukmo, yang bisa membuat pemakainya melepaskan sukma meskipun ia masih hidup. Ilmu kanuragan ini merupakan ilmu kebatinan tingkat tinggi. Prabu Airlangga terkejut juga melihat kemampuan yang dimiliki oleh abdi nya itu.

"Kita memang tak boleh menilai orang dari penampilan luarnya saja", gumam lirih Prabu Airlangga sembari mengusap kumis tipis nya.

Yang tidak diketahui oleh Prabu Airlangga, Bancak dan Doyok memiliki jati diri lain selain putra dari Senopati Bagus Rajamala alias Ki Bungkuk yakni putra dari ratu gandarwa Gunung Mandrageni yang disebut sebagai Dewi Kencanawati. Jadi bisa dikatakan bahwa Bancak dan Doyok merupakan manusia setengah gandarwa.

Dari dalam, seorang gadis cantik masuk bersama dua gadis muda lainnya sambil membawa nampan berisi beberapa makanan. Ada camilan singkong kukus, talas kukus dan getuk. Sementara itu yang lain membawa minuman air putih dalam kendi juga sekuali kecil wedang ronde. Gadis itu adalah Ni Luh Ratna, putri sulung sekaligus yang paling cantik diantara ketiga anak perempuan Ki Lurah Mpu Sangit.

Mata semua orang langsung terpaku pada gadis jelita itu termasuk yang datang dari depan. Mereka adalah beberapa orang pemuda desa dan Jagabaya Wanua Kemiri masuk ke pendopo kediaman Lurah Mpu Sangit bersama seorang sesepuh desa yang bernama Ki Dirjo. Mereka segera duduk melingkar di samping Prabu Airlangga dan para pengikutnya. Rupanya malam ini merupakan jatah ronda malam di rumah sang pimpinan kampung.

Salah seorang diantara pemuda desa itu adalah Bagaskoro, anak Ki Dirjo yang telah lama menaruh hati pada Ni Luh Ratna, putri Ki Lurah Mpu Sangit yang cantik jelita. Mata Bagaskoro terus menatap ke arah Ni Luh Ratna yang menghidangkan makanan bersama dengan saudari-saudarinya. Namun perempuan cantik itu malah sering mencuri pandang pada Prabu Airlangga yang duduk sembari berbincang dengan ayahnya.

Hal ini juga dilihat jelas oleh Bagaskoro. Dia mendengus marah sambil mengepalkan tangannya erat-erat.

'Kurang ajar orang ini, berani mencuri perhatian dari perempuan pujaan hatiku. Awas saja kau.. ', batin Bagaskoro.

Sementara itu, sukma Doyok terus berkeliling di sekitar Wanua Kemiri. Di ujung jalan desa, dia melihat sekelompok orang berpakaian hitam mulai mengenakan topeng yang terbuat dari tengkorak manusia. Salah seorang diantaranya mengenakan pakaian berwarna merah. Jelas sekali dia adalah pimpinan orang orang ini.

"Malam ini kita harus mendapatkan pesanan dari Istana Kotaraja Wengker. Kalau tidak, bisa-bisa dana yang diinginkan oleh pimpinan kita tidak akan diterima. Kita harus menangkap 3 gadis di rumah Ki Lurah Mpu Sangit. Dengan begitu, pimpinan kita akan menerima seribu kepeng emas. Ayo jangan buang waktu lagi.. ", ujar lelaki berbaju merah ini sembari mengenakan topeng tengkorak manusia di wajahnya. Sebuah kalung berbandul perak bergambar tengkorak diatas bulan sabit merah darah menghiasi lehernya.

Sukma Doyok manggut-manggut mengerti sambil tersenyum. Setelah itu ia bergegas meninggalkan tempat itu, kembali ke jasad kasar.

Tubuh Doyok begerak seperti bangun tidur. Dia menghela napas panjang dan segera mendekati Prabu Airlangga. Tak menunggu waktu lama, dia langsung membisikkan sesuatu di telinga Prabu Airlangga yang membuat sang raja Medang ini mengangguk mengerti.

"Ada apa Kisanak? Mengapa harus pakai bisik-bisik seperti itu? ", tanya Ki Lurah Mpu Sangit yang heran dengan ulah Doyok.

" Eh tidak ada apa-apa, Ki Lurah. Dia hanya berkata bahwa dia merasakan hawa siluman sedang bergerak mendekati tempat ini. Kita harus bersiap-siap.. ", jawab Prabu Airlangga sembari tersenyum tipis.

" Omong kosong!! Itu hanya omong kosong yang tidak berdasar.

Memangnya siapa lelaki kurus itu hingga berani bilang siluman sedang bergerak kemari?", sahut Bagaskoro segera.

"Kau jangan menakut-nakuti kami, Kisanak. Orang asing seperti mu aku Ki Dirjo sama sekali tidak mempercayai nya", timpal Ki Dirjo sang sesepuh desa sembari mencibir.

Parahita yang duduk di sebelah Sang Maharaja Medang mendengus keras sembari hendak bicara, tapi Prabu Airlangga cepat mencekal tangannya dan menggeleng pelan. Parahita segera melengos sembari kembali duduk dengan tenang.

Belum sempat Ki Lurah Mpu Sangit angkat bicara, tiba-tiba..

Klinnttiiiinnnngggg klinnttiiiinnnngggg..

Klinnttiiiinnnngggg.. Klinnttiiiinnnngggg!

Suara lonceng kecil terdengar dari kejauhan dan semakin lama semakin mendekat. Bau harum kemenyan mulai tercium di udara. Suasana pun langsung tegang dan menakutkan. Tanpa di perintah semua orang Wanua Kemiri langsung bangkit dan bersiap-siap.

Semerbak wanginya kemenyan semakin menusuk hidung bersamaan dengan suara denting gemerincing lonceng kecil yang semakin lama semakin mendekati rumah kediaman Ki Lurah Mpu Sangit. Semua orang memegang erat gagang senjata masing-masing juga termasuk Ni Luh Ratna yang ketakutan di belakang tubuh bapaknya.

Dari arah barat, sebuah kereta kuda berjalan mendekat. Rupa-rupanya bunyi lonceng kecil itu berasal dari lonceng yang diikat pada salah satu badan kereta dekat lampu obor. Kusir kereta kuda ini juga terlihat menunduk hingga wajahnya hampir tidak terlihat oleh orang lain karena tudung kepala hitam yang menutupi kepala. 8 orang berpakaian hitam dengan dandanan serupa dengan kusir kereta, berjalan mengikuti di belakang kereta kuda itu sembari memegang tombak.

"Siluman... Mereka benar-benar datang... ", ucap salah seorang pemuda desa yang ikut berjaga-jaga di rumah Ki Lurah Mpu Sangit penuh ketakutan.

Tiba-tiba pintu kereta kuda terbuka dan sesosok bayangan merah melesat cepat ke arah Ni Luh Ratna. Gerakan nya sungguh cepat. Tangan nya terjulur ke arah Ni Luh Ratna.

Namun belum sempat ia menyentuhnya, Prabu Airlangga dengan cepat mencekal lengannya.

"Mau apa kau siluman gadungan?!", sebuah senyuman lebar terukir jelas di wajah Prabu Airlangga usai berbicara.

Semua orang terkejut bukan main kala orang diantara mereka itu berbuat seperti itu. Bagaskoro yang paling kesal dengan kehadiran Airlangga yang mencuri perhatian Ni Luh Ratna, langsung menunjuk nya.

"Apa kau sudah gila?! Kau ingin semua orang disini mati ya? ", teriak Bagaskoro keras.

" Tidak, tapi aku ingin siluman gadungan ini bertanggungjawab atas semua perbuatannya.. ", setelah berkata seperti itu, Prabu Airlangga langsung membanting tubuh sosok bayangan merah itu ke tanah dengan keras.

Bhhhuuuuuugggggghh..

Aaauuuuuugggggghhhh..!!

Terdengar suara lengguhan keras dari mulut orang itu. Topeng tengkorak manusia nya juga terlepas yang membuat semua orang langsung tahu bahwa ia adalah manusia.

"Dia dia manusia.. Dia manusia, bukan siluman", ucap Jagabaya menunjuk ke arah orang itu.

" Kurang ajar!! Jadi selama ini kita telah ditipu oleh mereka..

Warga Wanua Kemiri, tangkap mereka semua!!! ", perintah Lurah Mpu Sangit segera. Mendengar itu, warga Wanua Kemiri langsung menerjang ke arah gerombolan siluman gadungan ini. Pertarungan pun langsung terjadi di tempat itu.

Berkat bantuan dari Prabu Airlangga dan para pengikutnya, gerombolan siluman gadungan ini dengan mudah dikalahkan. Mereka kini telah di ikat dan dikumpulkan di tengah halaman kediaman ini.

Dengan gagahnya, Jagabaya langsung mendekati mereka sembari bertanya,

"Sekarang katakan sejujurnya pada ku,

Apa tujuan kalian melakukan hal ini? "

1
arumazam
seraanghhhh
saniscara patriawuha.
calon bojone sopo iku.... mang eBeezzzz
Eddy Airborne
mantap
Andbie
sip lanjut
Heryala Hery
Heaamm,nnt kamu Dyah kencanawangi jatuh cinta pulak sma Prabu Airlangga,mana mo nantang berkelahi pulak lagi.. 🤔🤔🤔👊🏾👊🏾👊🏾👊🏾👊🏾👊🏾
🗣🇮🇩Joe Handoyo🦅
Tuh kan kayu gak salah ditendang sama Tumenggung Renggos 😅
🗣🇮🇩Joe Handoyo🦅
Tumenggung Renggos jangan disuruh berpikir nanti timbulnya emosi, mending disuruh kerja aja pasti rampung 😁
Muchtar Albantani
nambah selir
AbhiAgam Al Kautsar
siagakan barisan
Windy Veriyanti
mung sak nyuk'an...wis entek...😁
to be continued
Nuno Devilito
tambah seru thor...trm ksh updetny
Eddy Airborne
lanjutkan
Windy Veriyanti
Salah satu ajian favoritku...Ajian Waringin Sungsang 👍👏
ajian yang nantinya dipakai oleh Panji Watugunung dan keturunannya
Windy Veriyanti
pilihan yang bijak, Warok Siman 👏
arumazam
mantap
Abdus Salam Cotho
lemah!! tidak ada perlawanan🤭
Widi Nugroho
apakah pandeta agung jnanabajra itu adalah seorang sastrawan/cendekiawan/budayawan jaman dahulu dari Bali kang Ebez... yg namanya menjadi inspirasi JANABADRA almameter saya di Jogja hehehe...
andymartyn
lanjut lagi ndoro prabu,,,
andymartyn
nah gitu wu, jangan asal emosi nanti rugi sendiri
LD. RAHMAT IKBAL
hilang rasa sombongx hehehe sehat kang
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!