NovelToon NovelToon
SANG MANTAN Arti Cinta

SANG MANTAN Arti Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Berbaikan / Single Mom / Romansa / Penyesalan Suami
Popularitas:14.8k
Nilai: 5
Nama Author: Chayahuda

Apakah tujuan dari sebuah pernikahan?
Hidup bersama atau hanya sekedar tinggal bersama.

Ayana adalah seorang istri yang telah tinggal bersama sang suami selama dua tahun, namun ia merasa jika suaminya tidak mencintai dirinya sepenuh hati. Sebagai seorang istri, Ayana bukan hanya membutuhkan sentuhan namun ia juga membutuhkan pengakuan dari sang suami, pengakuan yang tegas jika dirinya merupakan teman hidup bukan hanya sekedar teman tidur untuk suaminya.

Dapatkah Ayana bertahan dalam kehidupan pernikahannya di kala prahara mulai datang menerpa hingga menggoyahkan hatinya.

Apa yang akan Ayana pilih, bertahan atau justru berpisah?
Mampukah ia menghapus jejak sang suami sementara hatinya telah terbelenggu cinta yang mendalam?

Ikuti sekuel
SANG MANTAN 2 ~Arti Cinta.

Semoga kalian semua menyukainya
Happy Reading,,,

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chayahuda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ISYARAT HATI

Suatu siang, di kantor AGA grup

"Uhm,,,,!"

"Ah,,,,!"

"Ouh,,,,!"

"Aku hampir sampai Ay. Uhm,,,!" Des ah Alex dengan pin ggul yang terus di hentak kuat.

"Ah, Al,,,!" Ranc auan Ayana kian menggila di saat gelombang itu hampir tercapai.

"Ay,,, ah,,, ah,,,ahhh,,,,,!"

Alex jatuh diatas tubuh sang istri usai mencapai puncak pelep asan. Seperti biasa setelah mengatur nafas untuk beberapa saat, Alex melepaskan penyatuannya dan langsung melangkah menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Sementara itu, Ayana menarik selimut untuk menutupi tubuh po losnya dari terpaan hawa dingin yang berasal dari penyejuk ruangan. Sesungguhnya ia sangat membutuhkan pelukan dari sang suami untuk menghangatkan tubuhnya, namun sayang hal itu tidak pernah ia dapatkan karena Alex langsung pergi begitu ritual mereka selesai.

Tidak perlu menunggu lama, Alex keluar dari kamar mandi dengan memakai handuk sebatas pinggang hingga memperlihatkan tubuhnya yang kekar. Tanpa melirik sang istri, ia langsung mengenakan pakaiannya kembali seraya berucap:

"Aku harus pergi karena ada rapat penting yang harus aku hadiri. Aku akan meminta pak Usman untuk mengantarmu pulang".

"Tidak perlu, aku bisa pulang sendiri. Lagi pula aku tidak ingin langsung pulang karena aku harus mampir ke suatu tempat" Sahut Ayana di balik selimut.

Alex berbalik dan menatap sang istri

"Kamu mau kemana? Mau bertemu dengan siapa?".

"Aku mau menjeguk temanku di rumah sakit".

"Siapa? Laki- laki atau perempuan? Apakah aku mengenalnya?" Tanya Alex penasaran.

Sifat posesifnya langsung keluar begitu mendengar sang istri ingin bertemu dengan seseorang karena ia paling tidak tahan jika melihat istrinya bertemu dengan laki- laki lain. Alex menyadari jika ia sedang cemburu namun sayang ia tidak pernah mau mengakuinya.

"Perempuan dan kamu pasti sudah mengenalnya, dia adalah Mona" Ucap Ayana.

Alex mengangguk pelan karena ia memang mengenal Mona yang merupakan sahabat sang istri dan ia juga sudah pernah bertemu dengannya.

"Baiklah, pak Usman akan mengantarmu" Ucap Alex kemudian.

Ayana tidak membantah karena ia tahu Alex tidak suka jika ia membantah ucapannya. Alex meraih dasi kemudian menghampiri sang istri yang masih berbaring untuk di pasangkan di lehernya. Ayana langsung paham apa yang sang suami inginkan, ia langsung bangkit dan menahan selimut sebatas dada agar tidak melorot kebawah. Alex menyerahkan dasi kepada istrinya lalu menunduk agar sang istri dapat memasangkan dasinya dengan mudah.

Alex kembali berdiri tegak setelah dasinya selesai di pasangkan, kemudian mengusap kepala Ayana sambil berkata :

"Istirahatlah di sini hingga tenagamu pulih, aku akan menghubungimu nanti" Ucap Alex sembari meraih jasnya lalu melangkah keluar.

Ayana menatap punggung sang suami yang menghilang di balik pintu dengan tatapan nanar. Untuk kesekian kalinya, Ayana harus menelan rasa pahit di tinggal sang suami setelah usai bercin ta. Alex memang selalu seperti itu, ia selalu pergi setelah selesai memberikan nafkah bathin pada sang istri. Tidak ada canda tawa, tidak ada pelukan hangat yang di balut kemesraan dan juga tidak ada kata- kata cinta seperti layaknya novel- novel romantis yang selalu ia baca, semua terasa hambar. Lama- lama Ayana merasa jika dirinya seperti seorang pelayan yang hanya bertugas untuk melayani sang suami di atas tempat tidur dan suaminya akan langsung pergi begitu hasratnya tuntas.

Tidak ingin larut dalam kesedihan, Ayana memutuskan untuk ke kamar mandi dan membersihkan diri. Saat ini Ayana butuh hiburan dan hiburan yang paling ia inginkan adalah dengan bertemu sahabatnya. Ayana keluar dari kamar khusus di kantor suaminya setelah berpakaian rapi, dengan langkah pelan ia melangkah menuju pintu namun pandangan matanya tertuju pada paperbag yang berada di atas meja.

"Ternyata dia belum memakannya" Lirihnya.

Ayana berpikir jika Alex menghubunginya tadi adalah untuk mengajaknya makan siang bersama makanya ia menyempatkan diri untuk menyiapkan makan siang untuk sang suami, namun teryata ia salah, makan siang yang Alex inginkan bukanlah makan siang yang di bawa olehnya melainkan adalah tub uhnya.

Tanpa memperdulikan paperbag itu lagi, Ayana bergegas melangkah keluar dan langkahnya tertuju keruang sekretaris, ia berniat meminta sekretaris suaminya untuk membereskan makanan diatas meja. Namun begitu sampai disana, samar- samar Ayana mendengar pembicaraan sekretaris suaminya dengan seseorang.

"Kenapa kamu masih disini? Bukankah kamu harus membersihkan ruangan pak direktur" Ucap seorang wanita.

"Sebentar lagi aku kesana, istri pak direktur belum keluar dari ruangan itu" Ucap Devita, sekretaris Alexander.

"Aku penasaran apa yang mereka lakukan di dalam sana hingga menghabiskan waktu berjam- jam. Kira- kira, mereka ngapain aja ya?".

"Hah! Kamu masih bertanya. Apa lagi yang akan dilakukan suami istri di dalam kamar jika bukan berc umbu" Jawab Devita sambil memainkan kedua jari telunjuknya.

"Heh! Sepertinya kamu tahu banyak ya".

"Tentu saja aku tahu, aku kan bertugas untuk membereskan kekacauan yang mereka buat setelah berperang. Kadang aku suka heran sama pak Alex, untuk apa dia bersusah payah memanggil istrinya kekantor hanya untuk berc inta. Jika hanya untuk melayan inya di atas ranj ang, siapapun juga bisa, tidak harus istrinya kan!".

"Memangnya kamu mau bermain dengan pak bos?" Tanya wanita itu lagi.

"Kamu sendiri? Memang tidak mau?" Devita balik bertanya.

"Tentu saja aku mau, itu adalah salah satu impianku. Hahaha,,,".

"Heh! Dasar g ila, hahaha,,,!".

Keduanya tertawa terbahak- bahak tanpa menyadari jika Ayana mendengarkan ucapan mereka.

Ayana menggepalkan tangannya dengan kuat, ia begitu geram mendengar pembicara dua pegawai suaminya yang kurang ajar itu. Ingin sekali ia menghampiri mereka dan melabraknya namum ia masih waras, Ayana tidak mau merendahkan harga dirinya dihadapan wanita yang tidak tahu diri seperti mereka. Ayana memutuskan berbalik dan memilih untuk pergi. Saat ini hatinya sedang panas dan sesak sehingga ia membutuhkan udara yang segar untuk melegakan nafasnya.

.

Senyum sumringah terpancar dari bibir Ayana di saat menatap bayi kecil yang tengah tertidur di dalam gendongannya, ia sangat senang menatap wajah sang bayi yang terlihat menguap hingga mulutnya monyong ke depan.

"Bayimu lucu banget Mon, aku jadi gemes deh" Ucap Ayana sembari mengelus pipi bayi mungil itu.

"Anak bayi memang menggemaskan Ay, makanya kamu cepat- cepat nyusul agar kamu bisa merasakan nikmatnya melahirkan" Sahut Mona dari atas ranjangnya.

Ayana tersenyum getir mendengar ucapan sahabatnya, ia tidak menyahut sepatah katapun dan hanya bisa menghela nafas panjang. Mona tidak tahu permasalahan yang tengah di hadapinya dan ia merasa segan untuk menceritakan hal tersebut pada sahabatnya itu.

"Mas Romi kemana? Aku tidak melihatnya sejak tadi?" Tanya Ayana mengalihkan pembicaraan.

"Mas Romi masih di pengadilan, dia sedang mendampingin kliennya di persidangan" Jawab Mona.

Romi adalah suami Mona, dia bekerja sebagai pengacara di sebuah firma hukum terkenal di Jakarta.

"Wah! Luar biasa suamimu itu. Dia masih sempat- sempat mengurusi para klien- kliennya bahkan disaat istrinya melahirkan seperti ini. Hebat! Hebat! Sepertinya waktu dua puluh empat jam sehari tidak akan cukup untuknya".

Mona terkekeh mendengar ucapan sahabatnya. Ya, ia harus mengakui jika suaminya adalah manusia super sibuk di dunia ini.

"Dia akan segera kembali setelah persidangannya selesai dan Zayn akan ikut bersamanya".

"Jadi Zayn belum melihat adiknya?" Tanya Ayana.

"Belum. Dia masih di rumah mertuaku" Sahut Mona.

"Kamu sungguh beruntung mon, kamu memiliki suami yang sangat mencintaimu dan keluarga yang sangat menyayangimu. Terkadang aku merasa iri dengan hidupmu yang penuh kehangatan".

"Andai kehangatan itu juga ada di dalam rumah tanggaku, pasti aku akan menjadi wanita yang paling bahagia di dunia ini"

"Lalu kamu sendiri bagaimana? Apa kamu merasa kurang beruntung? Kamu menikah dengan pria yang tampan dan juga kaya raya, kurang apalagi coba".

"Ah! Entah lah. Aku tidak tahu harus menjawab apa".

Ayana menghela nafas untuk sesaat dan setelah itu ia kembali fokus pada bayi cantik yang kini sedang di gendongnya.

"Kamu sudah pantas menggendong bayi, Ay. Cepatlah program agar Nayra bisa segera punya sahabat" Ucap Mona pada sahabatnya.

Senyum di wajah Ayana langsung sirna saat mendengar ucapan Mona, sahabatnya tidak tahu saja jika dirinya memang sudah sangat menginginkan anak namun sayang suaminya tidak merasakan hal yang sama. Di usia pernikahan yang sudah memasuki tiga tahun, Alex tetap tegas mengatakan jika dirinya tidak ingin punya anak dalam waktu dekat.

"Entahlah Mon, aku ragu jika Alex juga menginginkan hal yang sama" Sahut Ayana sendu.

Ayana meletakkan baby Nayra di dalam box bayi kemudian ia duduk di samping Mona.

"Kenapa? Memangnya Alex tidak ingin punya anak tahun ini?" Tanya Mona.

"Sepertinya begitu. Hingga saat ini kami belum menemukan kesepatan yang tepat untuk masalah ini".

"Sebenarnya apa masalahnya? Kenapa Alex tidak ingin memiliki anak meski kalian sudah lama menikah. Apa Alex tidak menjelaskan alasannya?".

"Tidak. Dia tetap enggan membahas masalah ini meski aku memaksanya".

Mona menghela nafas panjang, ia benar- benar tidak bisa memahami jalan pikiran Alex, kenapa pria itu tidak ingin memiliki anak? Apakah ada sesuatu yang dia sembunyikan?

☆★★★☆

1
Nur Nuy
lanjut up yg banyak
Nur Nuy
semoga Alex g kenapa kenapa, udah balikan lagi jngan pada egois kasian alea, semoga si pelakor datang minta maaf jelasin itu bukan anak alex
Nur Nuy
sehat selalu author
Nur Nuy
dikit amat yang panjang dong Thor, jelasin alasannya apa waktu ada siluna
Nur Nuy
jadikan sakit alea buat kalian sadar, alea butuh orang tua lengkap gausah pada egois, sebenernya lu pada masih suka kan begitu aja repot 😆
Nur Nuy
ga usah meluk juga kali laki orang itu ayana, ga usah egois ngomong baik baik, kaya lu bener aja ayana wkwkkw eneg ama kelakuan nya bisa ya nikah ama laki orang/Facepalm/
Darmina Sembiring
up lagi thor
Nur Nuy
hmmmm intinya dua duanya salah, udahlah gausah pada egois kasian alea
Nur Nuy
hadeh masih lama aja ketahuan nya hahaha
Nur Nuy
dahlah dua duanya salah, gausah pada egois lu pada demi anak balik lagi aja
Darmina Sembiring
semoga ayana mau memaafkan alex
Nur Nuy
lama kapan tau nya kesel aing thor
Nur Nuy
thanks bagus cerita nya
Nur Nuy
semoga tidak terjadi apa apa sama si belek, secepatnya tau alea anaknya kasian
Nur Nuy
bagus dah siromi sama istrinya nyadar, tinggal si batu ayana aja inimah
Nur Nuy
bodoamat mau dibatalin mau engga, intinya si ayana salah juga. egois ga ngasih tau itu anaknya Alex
Nur Nuy
kasih tau aja lah kasian alex, bodoamat si ayana mah egois juga pelakor 🤣gedeg gw ada perempuan dinikahi suami sahabat tetap aja lu pelakor wkwkkw
Chayahuda: Hahahahaha,,,,
total 1 replies
Myra Myra
biar jew terbongkar thor...kasihan diorang berdua sbnrnye hanya ada mslh slhphm...
Chayahuda: Yuppsss otw ye
total 1 replies
muhammad affar
di sini alena yg egois, nanti klu alek tau alea putrinya trs di bawa kapok km
Nur Nuy
jahat lo ga ngasih tau itu bapaknya, kaya lo bener aja nikah ama laki orang dasar pelakor Alena. lebih jahat lu si Alena daripada Alex, mau baik dimata orang tapi nikah ama laki orang 🤣🤣🤣🤣tolol bin bego
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!