kisah ini menceritakan tentang seorang tuan muda dari klan besar yg di sebut sampa karena tidak bisa berkultivasi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon WOURU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Petir Naga Emas
Yan Liyan yang mendengar pemberitahuan sistemnya langsung menghilangkan pelindung petir yang dia buat.
'Aku harap ini bisa berakhir dengan baik.' batin Yan Liyan memandang petir yang menggelegar dilangit.
Yan Liyan masih duduk dengan posisi lotusnya sambil menunggu petir itu datang kearahnya.
Tidak lama kemudian....
Petir berwarna emas muncul dari langit langsung melesat kearah Yan Liyan...
Jder.........
Boomm......
Petir emas itu membuat wilayah disekitar Yan Liyan hangus hingga rata dengan tanah, tidak terlihat lagi pepohonan diatas puncak gunung itu.
Sedangkan Yan Liyan yang tersambar petir, Dia menggigit bibirnya berusaha untuk tidak berteriak kesakitan dan berusaha menyerap petir emas itu kedalam tubuhnya.
Sementara itu, petir dilangit masih menggelegar dan beberapa menit kemudian....
Jder.....
Boomm.....
Jder......
Boomm.....
Agkh......
Agkh......
Petir emas itu menyambar Yan Liyan sebanyak enam kali diikuti oleh teriakan kesakitan Yan Liyan, yang berada di puncak gunung karena terkena sambaran petir itu.
Yan Liyan terbaring di kawah kecil karena batu datar yang dia duduki telah hancur menjadi abu.
Hah.... hah.... hah....
Suara nafas terputus-putus dari Yan Liyan, yang sekarang ini terlentang diatas tanah yang seluruh pakaian jubah phoenix api dan es nya sudah rusak.
"Apa ini belum selesai?" Yan Liyan memandang langit yang masih mengeluarkan petir.
[Ding.... tuan akan mengalami kesengsaraan petir Naga Emas, harap tuan tetap menjaga kesadaran.]
Yan Liyan yang mendengar pemberitahuan sistemnya terkejut.
"Petir lagi!!
"Ayolah... ini bahkan sudah diluar dugaanku." gumam Yan Liyan karena dia tidak menyangka jika akan mendapat petir kesengsaraan tiga kali berturut-turut.
Terlihat banyak sekali petir emas yang berada diatas langit, petir itu saling bersahutan.
Beberapa menit kemudian, petir Emas itu berkumpul menjadi satu.
Setelah petir itu berkumpul menjadi satu, terlihat seekor naga Emas yang terbentuk dari petir yang berkumpul tadi.
groaaarrr.....
Petir Naga Emas itu mengaum diatas langit.
Yan Liyan yang melihat itu langsung duduk berposisi lotus lagi dan berharap dalam hatinya.
'Aku harap jika ini tidak terlalu sakit.'
Setelah naga itu mengaum naga petir emas itu langsung melesat kearah Yan Liyan yang duduk berposisi lotus didalam kawah kecil.
Boomm..............
Argkh................
Tersengar Teriakan memilukan dari Yan Liyan yang akan membuat orang yang mendengar teriakan itu akan merasa ngeri atas rasa sakit yang Dia rasakan.
Kawah kecil yang ditempati Yan Liyan tadi, sekarang menjadi kawah yang sangat besar dan dalam.
Sekarang Yan Liyan terbaring dikawah yang dalam itu dengan jubah yang sudah hangus tidak tersisa yang memperlihatkan kulit putih halus dari Yan Liyan.
Tapi karena sudah ditempa oleh tiga petir kesengsaraan maka kekuatan fisiknya akan bertambah lebih kuat dari sebelumnya.
"huh.... bodoh sekali...mengharapkan sesuatu yang sudah aku ketahui jawabanya."
gumam Yan Liyan yang masih terbaring ditanah sambil mengingat harapanya tadi.
[Ding.... Selamat tuan, Elemen petir anda telah berevolusi menjadi Petir Naga Emas Surgawi.]
Yan Liyan tersenyum ketika mendengar pemberitahuan sistemnya
"Setidaknya rasa sakit yang aku rasakan sepadan dengan hal yang aku dapatkan." gumam Yan Liyan.
Yan Liyan bangkit dari tidurnya lalu mengeluarkan jubah phoenix api dan es cadangan-nya dari cincin penyimpanan.
Setelah itu Dia melesat kearah kaki gunung untuk menemui Xiao Yi dan Bing Hua.
Sesampainya di kaki Gunung, Dia melihat dua orang gadis memandang kepucak gunung tengkorak.
Satu gadis memandang puncak gunung itu dengan ekspresi khawatir sedangkan satunya lagi tidak diketahui ekspresi apa yang dia tunjukkan sebab memakai topeng.
Karena Yan Liyan sudah berada ditingkat Pertapa suci maka aura keberadaanya tidak diketahui dua gadis itu.
"Hei kakak Hua, Apa menurutmu Kakak Liyan akan baik baik saja dengan sambaran petir sebanyak itu dan seekor naga...mungkin.."
Xiao Yi menghentikan ucapan-nya karena tidak sanggup membayangkan apa yang akan terjadi pada Yan Liyan.
Bing Hua yang melihat ke khawatiran dari Xiao Yi berusaha menenangkanya.
"Tenanglah... tuan pasti akan selamat, lagipula tidak ada yang tidak bisa tuan lakukan selama ini."
Bing Hua mengatakan itu bukan tanpa sebab, tuanya bisa menguasai teknik-teknik yang luar biasa, memberikanya senjata belati yang sangat berharga menurutnya.
Dan mencapai tingkat kultivasi pertapa Agung diumur-nya yang masih 14 tahun dan sekarang sudah menerobos kerana pertapa suci, tinggal menghadapi kesengsaraan petir saja dan setelah itu selesai.
"Tuanku ini sangat misterius." gumam Bing Hua.
"Apa kau tidak khawatir kepadanya kakak Hua?"
tanya Xiao Yi menatap Bing Hua yang tidak diketahui ekspresinya.
"Aku sangat khawatir padanya tapi aku sangat percaya pada tuan, Jika Dia dapat menghadapi kesengsaraan petir itu." ucap Bing Hua.
Xiao Yi yang mendengar itu mengangguk tapi tetap saja Sia sangat khawatir dengan keadaan Yan Liyan.
"Apa sebaiknya kita naik kepuncak gunung itu, untuk melihat keadaan dari kakak Liyan." saran Xiao Yi.
"Tapi tuan melarang kita untuk pergi kepucak gunung tengkorak, Dia menyuruh kita untuk menunggu disini."
Bing Hua menolak saran yang diusulkan oleh Xiao Yi.
"Baiklah kakak Hua, Kau tunggu disini sedangkan aku akan pergi kepuncak gunung tengkorak untuk melihat keadaan dari kakak Liyan, jika kakak Hua ingin ikut maka ikutlah." ucap Xiao Yi.
Bing Hua yang mendengar itu menjadi bingung dengan apa yang harus dia lakukan.
"Baiklah, aku akan ikut denganmu." ucap Bing Hua karena dia juga sebenarnya sangat khawatir dengan keadaan tuanya.
Ketika mereka berdua ingin melangkahkan kaki menuju kepuncak gunung tengkorak, tiba-tiba terdengar suara dari kejauhan didepan mereka.
"Tidak perlu, Aku baik-baik saja."
Ucap sosok berambut putih, mata berwarna ungu yang muncul dari dalam kegelapan sambil berjalan menuju kearah Xiao Yi dan Bing Hua.
Xiao Yi yang mendengar suara yang sangat dikenalinya langsung melihat kearah sosok itu muncul, dan terlihat Yan Liyan berjalan kearahnya sambil tersenyum.
"kaka Liyan..., Apa kau baik-baik saja?" tanya Xiao Yi sambil berlari kearah Yan Liyan dengan ekspresi khawatir disusul dengan Bing Hua dibelakangnya.
"Aku baik-baik saja, lihatlah! tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan keadaanku." ucap Yan Liyan berusaha menenangkan perasaan khawatir dari Xiao Yi.
Bing Hua hanya tersenyum melihat keadaan tuanya yang terlihat baik-baik saja.
"Syukurlah jika tuan baik-baik saja." ucapnya menghela nafas lega.
Xiao Yi yang sudah tenang karena melihat Yan Liyan tidak mengalami luka sedikitpun.
"Kakak Liyan, Apa kita akan melanjutkan perjalanan kita sekarang juga?" tanya Xiao Yi.
"Tidak adik Yi, Aku sangat kelelahan akibat menerobos kerana pertapa suci dan menghadapi kesengsaraan petir." ucap Yan Liyan dengan wajah kelelahan.
Xiao Yi yang mendengar itu menganggukkan kepalanya.
"Aku mengerti kakak Liyan dan sebaiknya kita istirahat dulu malam ini, besok pagi baru kita akan melanjutkan perjalanan." ucap Xiao Yi.
Yan Liyan yang mendengar itu mengangguk dan menatap Xiao Yi keheranan.
'Sejak kapan dia terlihat seperti pemimpin dari perjalanan ini.'
"Aku setuju, tuan harus istirahat terlebih dahulu dan besok kita akan melanjutkan perjalanan."
Mereka bertiga mengangguk bersama dan melesat kesebuah gua yang merupakan tempat Xiao Yi dan Bing Hua biasanya bermalam.
'sistem STATUS.' batin Yan Liyan.
STATUS
nama: Yan Liyan
Umur: 14 tahun
status: pemilik sistem penguasa
kondisi tubuh: sehat
tipe tubuh: tubuh kekosongan, tubuh elemen dan tubuh dewa phoeniks.
nama tehknik: tehknik pedang teratai Es, teknik api dewi phoeniks, tehknik langka cahaya dan ilusi cahaya rembulan.
tingkat kultivasi: pertapa suci ☆1/30jt poin pengalaman.
invetory: rubah Elemen, Mei Lin, dan pedang cahaya pembunuh iblis.
pedang teratai Es disimpan di dalam cincin penyimpanan.
poin sistem: 4.899.500
Versi: 03/04 6jt poin sistem.
Yan Liyan yang melihat itu mengangguk.
'sistem sebenarnya ini adalah pertanyaan lamaku, kenapa aku tidak bisa menukaran ps ke pp? untuk meningkatkan kultivasiku dengan cepat.' batin Yan Liyan.
[Ding... untuk meningkatkan kultivasi, tuan membutuhkan poin pengalaman dari hasil membunuh mahkluk hidup, tuan bisa saja menukar PS ke PP tapi itu tidak akan menaikkan tingkat kultivasi tuan.]
Yan Liyan yang mendengar itu kebingungan.
'kenapa bisa seperti itu.?
[Ding... itu adalah ketentuan sistem, tuan dan tidak bisa diubah.]
Yan Liyan yang mendengar itu terdiam dan menghela nafasnya ketika mereka telah sampai disebuah gua.
Kemudian mereka bertiga masuk kedalam gua itu untuk beristirahat dan melanjutkan perjalanan esok hari.
sikapnya seperti kultivator aliran hitam.. jadi malas baca