NovelToon NovelToon
Calon TUMBAL

Calon TUMBAL

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / spiritual / matabatin / Horror Thriller-Horror / Iblis
Popularitas:22.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ratna Jumillah

"Kamu spesial, Jingga.. Kalo ada yang nanya wetonmu, jangan di kasih tau ya, nak."

"Kenapa, uti?"

"Karena mereka bisa menyakitimu, lewat hari lahirmu.
Weton kelahiran itu ibarat senjata mematikan bagi orang jahat yang mau berbuat jahat padamu, maka dari itu jangan beritahukan wetonmu pada sembarang orang!"

Jingga, memiliki nama panjang Radenaruna Jingga. adalah gadis spesial yang menjadi incaran makhluk ghoib. Dia lahir di detik - detik kematian ibunya, dan hal itu menjadikan dia memiliki kemampuan melihat hantu dan berkomunikasi dengan mereka (Indigo).

Sampai suatu hari dia di adopsi oleh majikan mendiang ayahnya saat akan menginjak SMP dan ikut tinggal di Jakarta. Dia mendapati kejanggalan dan keanehan di rumah orang tua angkatnya itu. Banyak Arwah - arwah yang menangis meminta tolong dan ada juga yang selalu mengganggu Jingga!

Apa sebenarnya yang terjadi di rumah itu?? Misteri apa yang tidak di ketahui oleh Jingga??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratna Jumillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPS. 28. Curhatan Sari.

2 Hari sudah Jingga menginap di rumah Sari, Jingga rupanya bisa lebih dekat dengan Sari bahkan menjadi teman mengobrol Sari saat suaminya belum pulang bekerja.

"Om Fahmi kayaknya suka sama mama kamu, Jingga." Ujar Sari tiba - tiba saat Jingga sedang membantu mengoles salep di leher belakangnya.

"Ya masa mereka mau musuhan, tante? Kalo nggak suka malah aneh, kan om Fahmi suaminya tante Sari, adik mama." Sahut Jingga, Jingga tidak mengerti kemana arah pembicaraan Sari.

Sari hanya tersenyum saja, ia merasa konyol membicarakan isi hatinya pada anak kecil sepolos Jingga. Sari meneteskan air matanya tanpa Jingga tahu, lalu langsung menghapusnya.

"Tante, kata papa kita semua udah boleh pulang ke rumah. Kayak nya besok Jingga, mama dan bang Raka udah nggak nginep lagi." Ujar Jingga.

"Jingga juga nggak nginep lagi?" Tanya Sari, ada rasa tidak rela mendengar Jingga akan pulang.

"Uhum." Sahut Jingga polos.

Sari tambah sedih saja sekarang. Ia merasa hanya bersama Jingga dia bisa nyaman dan tidak emosional, Jingga sangat baik dan juga tidak memandang jijik dirinya.

"Jingga tau nggak, kenapa tante sakit kayak gini?" Tanya Sari pada Jingga.

"Enggak, tante." Sahut Jingga, lalu ia memutar dan duduk di depan Sari sekarang.

"Karena.. ada yang nggak suka sama tante. Mereka bikin tante sakit seperti ini, supaya tante nggak bisa hidup bahagia dengan keluarga tante." Ujar Sari, Jingga masih tidak mengerti.

"Tante di santet, Jingga." Ceplos Sari, Jingga terkejut mendengarnya.

Ia bukan tak tahu tentang santet, di kampung nya hal mistis seperti itu adalah konsumsi dan asumsi sehari - hari di obrolan para orang - orang.

"Astaghfirullah.." Jingga langsung ber istigfar.

"Dulu tante nggak begini, tante begini setelah nikah. ( sambil meneteskan air mata) tante dulu cantik dan nggak bau begini." Ujar Sari, dia kembali tenggelam dalam kesedihan.

"Tante.. Istigfar..." Ujar Jingga..

"Astaghfirullah.." Sari Istigfar, dan menghapus air matanya.

'Mungkinkah itu sebabnya ada banyak wajah di wajah tante Sari?' Batin Jingga.

"Sabar tante, tante pasti sembuh nanti." Ujar Jingga.

"Nggak mungkin, tante nggak mungkin sembuh. Tante tahu tante di santet, dan nggak ada yang bisa nyembuhin tante. Tante udah panggil banyak orang pinter dan mereka semua mengatakan hal yang sama, bahwa tante di santet dan kiriman santetnya sangat kuat." Ujar Sari.

"Jingga.. hati - hati saat bergaul dengan orang - orang di sekitarmu. Jangan percaya dengan mereka seratus persen, mereka yang baik.. belum tentu benar - benar baik." Ujar Sari, memberi nasehat pada Jingga.

"Iya tante." Sahut Jingga, ia merasa hari ini Sari sangat banyak bicara.

Fahmi terlihat masuk kedalam kamar, Sari dan Jingga menatap Fahmi yang kini berdiri di ambang pintu.

"Tante mau istirahat, Jingga juga istirahat gih." Ujar Sari, Jingga pun mengangguk.

"Selamat malam tante, om." Ujar Jingga.

"Malam, Jingga." Sahut Sari, Fahmi hanya mengusap kepala Jingga saat berpapasan dengan Jingga di pintu kamar.

Jingga hendak masuk ke kamar, dan saat itu juga terlihat Delima yang keluar dari kamar lain yang di pakainya untuk tidur/menginap dengan Airlangga.

"Papa belum dateng ya, ma?" Tanya Jingga.

"Belum, papa kayaknya pulang larut. Jingga tidur gih, besok sekolah." Ujar Delima.

"Iya, ma." Sahut Jingga, lalu berjalan masuk ke kamarnya bersama Raka.

Saat Jingga masuk, Raka sudah tidur telentang dengan mulut menganga dan kedua kakinya malang melintang memakan semua tempat, Jingga pun menghela nafas melihatnya.

"Punya abang gini amat." Gumam Jingga, Jingga duduk lalu menggeser kaki Raka dengan cara di seret paksa.

Heran nya Raka tidak bangun, tapi Jingga berhasil menggeser Raka ke tepi lalu memasang guling di tengah - tengah.

Kembali ke sisi Sari..

Sari melihat Fahmi yang hendak memakai baju, tubuh indah Fahmi hanya bisa Sari pandangi tanpa pernah bisa lagi dia sentuh. Kali terakhir Sari menikmati indah nya masa romantis saat bersama Fahmi adalah saat sebelum dia hamil, dan sampai sekarang dia belum pernah lagi di sentuh Fahmi.

"Mas." Panggil Sari, dengan tatapan mendamba.

"Kenapa, ma? Kamu butuh sesuatu?" Tanya Fahmi.

"Apa aku masih bisa peluk kamu?" Tanya Sari, Fahmi terkekeh mendengarnya.

"Ya bisa, masak enggak. Kamu mau peluk, sini." Ujar Fahmi dan mendekat pada Sari.

Sari tersenyum saat ia berpikir Fahmi tidak merasa jijik padanya, Fahmi memeluk Sari tanpa berpakaian, dan Sari mengusap tubuh Fahmi untuk memancing gairah di antara mereka..

Dan yang terjadi adalah, Cacar yang ada di tubuh dan tangan Sari pecah dan nanah nya mengenai tubuh Fahmi. Fahmi melepas pelukan nya dari Sari dan Sari pun menatap Fahmi dengan tatapan sedih.

"Ma, kamu mau??" Tanya Fahmi, melihat gelagat Sari. Sari pun mengangguk.

"Kita kan udah omongin soal ini, ma. Tunggu kamu sembuh dulu baru kita bisa melakukannya." Ujar Fahmi.

"Tapi aku kangen kamu, mas." Ujar Sari, dan terisak.

"Tapi kan kamu tahu sendiri kita nggak bisa, cacar kamu.."

"Pecah, bau, menjijikan, iya?" Potong Sari sambil menangis, Fahmi hanya bisa diam melihat istrinya menangis.

"Bukan gitu, sayang.. Semua juga demi kebaikan kamu, kalau kita melakukan itu yang ada kamu tambah kesakitan." Ujar Fahmi.

"Tapi aku nggak bisa sembuh, berarti kita nggak akan melakukan nya selamanya?" Ujar Sari sambil meneteskan air matanya.

"Kamu akan sembuh, pasti sembuh. Kamu harus percaya pasti kamu bisa sembuh, tenangin diri kamu dulu, aku anter susu Reza dulu." Uajr Fahmi, malah meninggalkan Sari setelah mengambil kaos nya yang tidak jadi di pakai tadi.

"AAARRGHH!!!" Sari berteriak dan menangis terisak.

Sari sakit hati karena Fahmi selalu menolaknya dan beralasan agar dia sembuh lebih dulu, Sari sadar kondisinya sangat menjijikan, tapi Fahmi sendiri yang pernah bilang bahwa apapun yang terjadi dia akan tetap mencintai Sari, tapi nyatanya..

'Kamu jijik sama aku, mas.' Batin Sari.

Sari tahu Fahmi pasti kesepian dan butuh pelampiasan, Sari bahkan mengijinkan jika Fahmi mau menikah lagi ya silahkan tapi jangan ceraikan dirinya. Tapi Fahmi selalu bilang tidak mau dan akan setia menunggu Sari sembuh, dan nyatanya sampai sekarang Sari belum juga sembuh, bahkan makin parah.

Fahmi keluar dari kamar dan turun ke dapur, ia menatap nanah dan darah Sari yang menempel di tubuhnya dan ia pun langsung mengambil banyak tisue dan mengelap nya dengan kasar.

"Mandi aja sekalian, Fahmi." Delima muncul di belakang Fahmi sampai Fahmi terkejut.

"Mba? Belum tidur?" Tanya Fahmi.

"Mas Air pulang larut, jadi mba nungguin di sini.. Kenapa lagi sama Sari?" Tanya Delima.

"Nggak apa - apa, aku ke rumah mama dulu, Reza butuh susu." Ujar Fahmi, lalu mengenakan kaosnya dan mengambil susu di kulkas dan hendak pergi.

Delima menahan tangan Fahmi dan mengusap - usap nya, seolah ia ingin menenangkan Fahmi.

"Maafin Sari, dia begitu karena dia juga merindukan rasanya menjadi seorang istri, dia rindu sentuhanmu." Ujar Delima, Fahmi sejenak terdiam dan menatap tangan nya yang di usap Delima.

Fahmi juga tidak memungkiri bahwa dirinya juga butuh sentuhan Sari, tapi dengan kondisi Sari yang seperti itu, tentu ia tidak bergairah.

"Ya tapi kan aku udah bilang supaya dia sembuh dulu, mba. Mana mungkin aku nafsu dengan kondisi dia yang seperti itu?" Ujar Fahmi kesal, tapi suaranya di tahan agar tidak ada yang dengar.

"Mba akan mencari orang pintar untuk Sari, dia pasti sembuh." Ujar Delima.

"Makasih mba, aku ke Reza dulu." Ujar Fahmi, lalu berjalan pergi meninggalkan Delima.

BERSAMBUNG..

1
Aisya Saleh
lanjut thor,episod seterusnya
Susilawati
lanjut thor
Susilawati
jgn2 benar nih si Airlangga berkhianat atau mungkin kah Delima nya sendiri yg berkhianat.
baguslah Ilham nggak bilang kalo jingga tinggal di rumah nya, seperti nya jingga akan aman di sana
Irkham Maulana
kalo udah punya perjanjian dengan iblis maka seluruhnya sudah sama seperti iblis pula...hanya wujudnya saja yang manusia..hati jiwa dan pikiranya sudah sama kaya setan
Susilawati
orang kalo sdh gila harta lupa akan segalanya bahkan sdh tdk punya hati nurani lagi, sekarang bi Rokayah lagi yg di jadi kan kaki tangan nya, semoga aja sebelum bi Rokayah terlibat ustadz Sholeh dan ayahnya Ilham bisa cepat bertindak.
YNa Msa
pelayan Tua yg jadi pengganti Jingga, Makanan Kunkun Merah
Susilawati
makin seru 👍
di tunggu kelanjutannya Thor
Susilawati
nah kan, akhirnya Bu delima kena karma dari perbuatannya, kayaknya Bu delima bakalan ber nasib sama seperti adiknya Sari, tapi nggak adil kalo cuman Bu Delima aja yg kena harus nya pak Airlangga juga. ternyata benar si pelayan tua pun ikut terlibat dan akhirnya dia juga mengalami nasib tragis seperti korban2 yg di tumbal kan.
semoga aja ustadz Sholeh dan ayahnya Ilham bisa membantu menghentikan pesugihan nya ortunya Raka, biar nggak ada lagi korban2 berjatuhan
Ratna Jumillah: Tenang kak, akan ada masanya manusia serakah dapet karma.
total 1 replies
Susilawati
apa Bu delima terluka parah ya
Susilawati
pasti ustadz Sholeh kaget pas ketemu sama jingga.
YNa Msa
kemungkinan Mahluk Raksasa Teman Ny Jingga
YNa Msa
Luka Ny Buah Delima Jadi Busuk x
YNa Msa
Semoga Mahluk Raksasa ini Bisa Membantu Menjaga/ Menolong Jingga
Susilawati
apa mungkin yg di cari Bu delima keris milik nenek Rumi ya.
nah kan pada akhirnya si pelaku pesugihan juga di serang sama hantu nya
jingga beneran harus berhati2 nih, dan semoga aja ayah nya Ilham bisa bantu jingga.
YNa Msa
Karena ke Seringan d kasih Tumbal Jadi ketagihan Kunkun Merah Ny
YNa Msa
Nagih karena Tumbal Ny Telat,, knp ga Buah Delima Sendiri yg d Ambil
Susilawati
Tuh kan benar ortu nya Raka melakukan pesugihan dan jingga calon tumbal nya, jgn2 nanti bakalan di jadi kan penganten nya si gendoruwo dan Raka lah yg jadi titisan si gendoruwo nya, maka nya jingga di suruh satu kamar sama Raka.

Selamat hari raya Iduk Adha Thor, mohon maaf lahir batin 🙏
Ratna Jumillah: Selamat hari raya idul Adha juga, kak.. 🙏🏻😁
total 1 replies
Susilawati
jingga kan bisa ngaji, sering2 bawa ngaji/baca doa biar hantu2 nya pada takut mendekati jingga.
icha amelia
selamat idul adha
Ratna Jumillah: Selamat Idul Adha juga kak..
total 1 replies
lellytasya
k crazy up dong pokoknya love,,,, love,,,,lah
Ratna Jumillah: Akan Othor usahakan ya kak.. 😊💪🏼
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!