NovelToon NovelToon
Jodoh Setelah Hijrah

Jodoh Setelah Hijrah

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:11.9k
Nilai: 5
Nama Author: As Cempreng

Ana Arista, gadis berusia 22 tahun yang hijrah dengan mulai memakai hijab. Namun, dia harus menerima kenyataan pahit saat pernikahannya dibatalkan dua minggu sebelum pernikahannya, karena alasan hijabnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon As Cempreng, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25

"Ya Qohhar, Ya Qohhar," lirih Ana.

Hal itu terus menjadi perhatian Azzam yang duduk di kursi besi terpisah tetapi masih bisa mendengarnya.

*Seseorang yang membaca Yaa Qohhaar berulang-ulang, dengan seizin Allah, ia akan mendapatkan beberapa kelebihan. Jiwanya mampu menaklukkan hawa nafsu, hatinya tidak cenderung pada dunia, dan batinnya akan merasa tenang. Bacaan ini juga bisa menjaga seseorang dari kezaliman orang lain

Damar risih karena pandangan Azzam pada Anna, terasa menyesakkan jiwanya. Ia memeluk lengannya dengan terkepal. Meskipun begitu ia terus beristigfar karena setan terus menggodanya dengan banyak pikiran buruk untuk menghalangi jalan Azzam mendekati Anna.

Anna berkomat-kamit sambil memutar biji tasbih di dekat ruang operasi yang senyap sampai suara pantulan biji tasbih pada lantai membuyarkan fokusnya. Matanya melotot melihat mutiara hitam itu menggelinding ke segala arah di lantai putih.

"Anna!" panggil Sarah, lantas berjongkok mengumpulkan biji tasbih. Itu tasbih berharga pemberian temannya yang kini sudah meninggal.

"Maaf, Umi! Anna nggak tahu itu bisa lepas!" Anna bergeser dengan bertumpu pada lututnya, memungut satu persatu mutiara hitam.

Sampai tangan Anna tak sadar bertubrukan dengan tangan hangat. Sontak Anna menarik tangannya menjauh dari tangan kuning langsat. Deg. Mata hazel itu bertemu dengan mata hitam jelaga yang tatapannya dalam dan terasa begitu menusuk jiwanya, lelaki itu sama-sama terkejut sepertinya.

"Ma'af An!" ucap Azzam lembut kemudian tersenyum pada Anna.

Anna bisa melihat rona merah bermunculan di pipi Azzam bahkan sampai ke telinga atasnya yang semerah tomat. Pemuda itu juga sempat melirik ke tangan sendiri di bekas sentuhan.

Sementara Damar yang baru berjongkok mengambil mutiara hitam di dekat sandalnya. Mata coklatnya berubah sendu. Dia dapat merasakan pendekatan Azzam yang gencar untuk mengambil hati Anna sejak sholat magrib. Terlebih setelah kedua orang tua Damar pamit pulang, Azzam jadi sering ngelihatin Anna.

Semua mutiara di tangan Azzam diberikan ke tangan Anna. Dengan rasa bersalah, Anna mengembalikan 33 biji ke tangan umi. Kemudian 33 lagi.

Lalu bibir Anna mengkerut, walaupun menghitung berkali-kali tapi kelompok ke tiga ini.... "Jumlahnya hanya 23, Umi. Kurang 10! Paling biji pemisah ada dua dan biji yang kecil-kecil ada 8."

Azzam berjalan-jalan melihat sekitar bahkan berjongkok melihat ke kolong kursi besi yang di duduki para wanita. Dia melirik Damar yang berdiri dalam diam. Lalu menepuk kaki Damar. "Geser, coba apa di sekitar kakimu!"

Deg. Damar bergeser dengan jantung berdebar tanpa bersuara. Dari tadi dia memang membisu, mereka juga sepertinya tak sadar dia mengambil beberapa biji tasbih dan disimpan di sarungnya.

"Tidak ada." Azzam menatap kasihan pada Anna. Jelas dia melihat kekesalan pada wajah umi. Sampai suara pintu besi berdecit, dokter keluar dari sana dan memberitahu Sarah yang berdiri dengan berwajah pucat, bahwasanya operasinya telah berjalan lancar. Seketika warna merah mulai memenuhi wajah Sarah.

"Alhamdulillah Ya Allah!" suara Anna gemetar setelah menunggu lima jam lamanya. Kini matanya berkaca-kaca dan pipinya memerah dipenuhi emosi. Ia memeluk uminya yang gemetar dan tak bisa berkata-kata masih dengan ternganga. "Allahuakbar! Ya Allah Maha Suci! Baik banget Allah, Umi!"

"Lobus paru kiri atas yang menjadi titik pendarahan karena mengalami banyak kerusakan jaringan pembuluh darah, harus kami angkat. Namun, meski begitu dia akan tetap baik-baik saja ke depannya .... "

Kruyuk-kruyuk suara perut yang keras memecah keseriusan diantara mereka. Mata orang-orang tercengang dalam diamnya karena perut itu terus berbunyi.

Dokter bedah itu melirik perut perempuan bercadar sebelum akhirnya pamit pergi, meninggalkan empat orang yang saling tatap dengan tidak enak karena bunyi perut keroncongan masih berlangsung.

Anna tertunduk dengan merinding di sekujur tubuhnya, ia meremas bajunya hingga tangannya memerah.

"Kamu lapar, Nak?" Tanya Umi dengan lembut, matanya masih berkaca-kaca karena rasa bersyukurnya atas keselamatan sang suami. Dia mengelus lengan Anna.

Anna melihat dua orang pemuda didepannya yang saling berpandangan.

"Aku belum makan Ann, itu bunyi perutku!" Damar menggosok perutnya sendiri. "Ayo, kita semua harus ke kantin dulu! Lagian dokter bilang Abi masih di ruang pemulihan."

Azzam langsung berbalik tak mau membuat Anna malu, ia juga tahu itu bunyi perut Anna, kulit di bawah mata wanita itu pun masih merona. "Ayo, Ann, kita rangkai tasbehnya di sana."

"Dengan apa? Benangnya kan patah?" Anna berjalan sambil mengelus perutnya, berharap bisa menghentikan bunyi kerasnya. Jangan kelewat aktif ya cacing-cacing? Malu-maluin aja!

"Pasti bisa nanti."

"Tapi masih kurang," ucap Anna yang berjalan di belakang Azzam.

"Seadanya dulu saja, Nak. Nah yang biji kecil-kecil buat nggantiin saja." Sarah mengelus punggung sang putri saat melihat tatapan hazel yang dipenuhi rasa bersalah.

Mereka sampai di kantin. Damar membantu memilihkan makanan dari buku menu di meja kantin. Setelah memesan lalu dua pemuda itu pergi ke warung.

Damar bertanya dimana konter hp pada sang penjual. Sedangkan Azzam membeli benang dan jarum jahit.

"Aku akan keluar sebentar, kamu temani mereka makan dulu, nanti aku menyusul," ucap Damar setelah membayar makanan lalu menepuk si bule.

Sementara itu setelah cukup lama Anna menunggu. Anna mencari mereka berdua. Matanya justru mendapati punggung Azzam. Dia mundur, mengintip dari balik tembok warung saat Azzam bolak-balik di atas rumput sambil telepon.

"Mère, Père, Azzam sudah bilang bukan Azzam!"

"Lalu untuk apa kamu sampai mendatangkan teman Père? Dia sudah pensiun!" suara perempuan paruh baya.

"Azzam tahu, Monsiuer Jacobus adalah dokter TBC terbaik walau pensiun tetapi terus aktif dalam kegiatan yang berkaitan. Azzam tahu juga dia pernah ingin ke Pulau Dewata. Jadi tolong telepon dia, Père? Martin yang akan mengurus Monsiuer Jacobs dengan segala sesuatunya dari mulai visa sampai selama teman Père itu ada di sini."

"Situasi segenting apa sampai memerlukan Dokter Jacob? Di sana bukannya banyak dokter! Dan kenapa dengan Martin?Apa maksudmu, Zam? Kau tidak menyuruh Martin menyusulmu ke Jakarta kan? Martin di sini sedang sibuk-sibuknya." Suara kebapakan dari balik telepon tampak mencemaskan Azzam.

"Azzam mohon, oui Père?"

"Bon! Père akan langsung telepon Jacobs sekarang dan menanyakan kesediaannya, dengan syarat kamu besok siang harus ceritakan semuanya. Bukankah kau hanya melakukan perjalanan spiritual kenapa jadi sampai ke TBC? Ohhh sekarang Père jadi tahu, kamu berkunjung ke tempat kumuh lagi kan!"

"Pere, Je t'aime!” Azzam tidak ingin berlama-lama lagi berbicara, sebenarnya dia ingin menceritakan soal wanita dambaan hatinya, tetapi waktunya kurang pas. [ Papa, aku mencintaimu!]

"Moi aussi, aku lebih mencintaimu." [ Saya juga]

"Merci beaucoup, Mère, Père." [Terimakasih, Mama, Papa]

"Je t en prie. Terus hati-hati, kau ada di negara endemi TBC! Jangan mengacaukan dirimu sendiri Zam, walaupun kau sudah Vaksin!"

"Oui." Azzam memutuskan panggilan video. Dia berbalik lalu matanya bertemu dengan mata hazzel Anna. Dia terbelalak karena gadis itu langsung berbalik jadi dia berlari mengejarnya. "Rista!"

1
Widi Widurai
kaya tau kisah inii.. tp dicritain siapa y 🤔
S. M yanie
semangat kak..
S. M yanie: sama sama kak, saling mendukung yah, karna aku baru belajar.
As Cempreng tikttok @adeas50: terimakasih kak yanie🙏 kakak juga semangat
total 2 replies
LatifahEr
Nyesek, Thor 😥
As Cempreng tikttok @adeas50: igh igk/Sob/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!