Adelia ( Msytery On Cruise Island )

💜💜💜💜

**Di kediaman Grisham**.

Sejak pagi Adelia terlihat sedang berkutat dengan laptop miliknya di ruangan milik Eldrik , saat mendapatkan pesan dari Max yang mengirim pesan pada Eldrik menjelang subuh tadi , Adelia terlihat langsung buru buru bangun dan pergi keruangan Eldrik untuk segera mengaktifkan sistem *Alpa*.

"Tinggal sedikit lagi"gumam Adelia yang terus fokus dengan layar laptopnya.

"Sayang kok sudah di sini , dan sejak kapan kamu bangun?"ucap Eldrik yang memasuki ruangan miliknya saat tidak melihat Adelia ada di dalam kamarnya.

"Sebelum subuh tadi , ponselmu tiba tiba bergetar dan saat aku melihat teryata itu dari paman Max"tanpa menoleh kearah Eldrik yang berjalan menghampirinya.

"Itu artinya kamu sudah melihat pesan dari paman Max?"ucap Eldrik yang sekarang sudah berdiri di samping Adelia.

"Hem .. dan sebentar lagi *Alpa* akan selesai"

"Tapi aku belum bilang setuju dengan cara paman Max"

"Aku tahu"ucap Adelia yang begitu paham dengan cara pikir Eldrik jika hal itu mengenai keselamatan Adelia.

"Lalu ..."

"Diamlah sebentar El .."ucap Adelia menyela perkataan Eldrik , hingga mau tidak mau Eldrik diam sambil melihat Adelia yang menyelesaikan tugasnya.

Dan setelah beberapa menit kemudian , Adelia terlihat tersenyum senang saat melihat hasil kerjanya sudah selesai dengan sempurna.

"*Alpa* .."gumam haru Adelia saat melihat Alpa dengan wujud hewan fantasinya sudah muncul di layar laptop miliknya.

"*Apa kabar nona* , *senang bisa bertemu kembali*"ucap *Alpa* yang sudah mengenali Adelia.

"Akhinya , akhirnya kau kembali"ucap Adelia tanpa sadar sudah menitikkan air matanya.

"*Senang bisa melihat nona baik baik saja*"

"Itu semua karena dirimu"

"*Itu sudah menjadi tugas saya , karena sistem saya akan bekerja melindungi nona disaat nona dalam keadaan terancam*"

"Ya , terimakasih karena sudah melakukan hal itu dan untuk sekarang aku ingin kau mengumpulkan semua informasi yang ada di pulau Cruise , tanpa ada yang terlewat"perintah Adelia.

"*Mohon tunggu satu jam untuk proses pengambilan data"*

*"Pengambilan data di mulai*"

Dan kemudian di layar laptop Adelia muncul sebuah kode yang memenuhi layar dan secara bertahap kode itu akan berubah di gantikan dengan kode yang baru dan seterusnya berulang seperti itu.

Hingga membuat Adelia sekarang menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi kerja milik Eldrik , lalu kemudian dia menatap Eldrik yang sepertinya sedang menahan kesal karena berurusan dengan sifat keras kepala Adelia.

"Apa?"ucap Adelia sambil melihat kearah Eldrik yang hanya bisa menghela nafas lelah saat menghadapi sifat Adelia seperti itu.

"Ayo sarapan dulu"yang sudah berjalan meninggalkan Adelia , namun perkataan Adelia membuat Eldrik berhenti dan berbalik melihat kearah Adelia yang masih duduk di kursi kebesaran miliknya.

"Gendong , aku lelah El ~"renggek Adelia sambil merentangkan tangan minta di gendong oleh Eldrik.

Melihat sikap Adelia yang tiba tiba manja , membuat Eldrik terkekeh dan akhirnya berjalan menghampiri Adelia , lalu kemudian mengendong Adelia ala koala dan kembali berjalan menuju ruang makan , tempat dimana anggota keluarga yang lain sudah berkumpul.

"Sudah tidak marah?"ucap Adelia sambil melihat wajah Eldrik yang begitu dekat dengannya.

"Bagaimana mungkin aku bisa marah padamu saat kamu begitu mengemaskan seperti ini"

**Cup**

Ucap Eldrik sambil mencuri satu kecupan di bibir Adelia , hingga membuat Adelia merenggut kesal sebab Eldrik yang selalu bisa mencuri satu kecupan di bibir Adelia.

"Kenapa , kamu ingin aku melumat bibirmu"ucap Eldrik sambil terkekeh saat melihat bibir Adelia yang mengerucut karena kesal padanya.

"Dasar otak mesum , turunin .."ucap Adelia sambil berusaha turun dari gendongan Eldrik.

Namun sepertinya Eldrik tidak ingin membiarkan Adelia turun dari gendongan nya , bahkan saat mereka sudah sampai di ruang makan dan menjadi pusat perhatian seluruh anggota keluarga pun , Eldrik memilih abai dan dengan entengnya dia duduk di kursi miliknya dengan Adelia yang masih duduk di pangkuannya.

"El ... biarin aku duduk sendiri"cicit Adelia yang berharap Eldrik membiarkan Adelia untuk duduk di tempatnya.

Namun yang terjadi , Eldrik malah semakin mengeratkan pelukannya di pinggang Adelia yang menandakan jika dia tidak ingin Adelia duduk di tempatnya sendiri , hingga ...

**Plak**

"Dasar bucin , turunin mantu Mommy dan biarkan dia makan dengan tenang"ucap Vivian yang menggeplak kepala belakang Eldrik hingga membuat Eldrik meringis melihat sifat bar bar sang Mommy.

"Ck .. tidak bisakah kau tidak menganiaya anak sendiri Mom"ucap Eldrik yang tidak suka ada yang menganggu momen dia bersama Adelia.

Sedangkan Adelia terlihat menahan tawa saat sudah bisa lepas dari Eldrik dan duduk di kursi yang ada di samping Eldrik , hingga membuat Eldrik sedikit kesal dengan sikap Adelia tersebut.

"Memangnya kenapa , kau marah pada Mommy?"ucap Vivian menatap tajam Eldrik dari tempat duduknya.

"Ah .. sudahlah , tidak usah dibahas lagi"ucap Eldrik yang memilih mengalah karena dia berpikir tidak akan bisa menang jika harus berdebat dengan sang Mommy.

Karena itulah sekarang Eldrik memilih mengambilkan roti dengan selai kacang yang biasanya dimakan Adelia saat sarapan dan tak lupa dengan susu kesukaan Adelia , lalu setelahnya melihat Adelia yang menikmati sapannya , Eldrik kemudian meminum kopi yang disiapkan oleh sang Mommy , yang sudah di siapkan sang Mommy untuk dirinya.

Melihat sikap manis Eldrik pada Adelia membuat anggota keluarga yang lain tersenyum senang menyaksikan semua itu , dan mereka tidak pernah menyangkan jika hadirnya Adelia di kehidupan Eldrik , membuat Eldrik bisa bersikap seperti sekarang.

"Lihatlah putramu , sebegitu cintanya dia pada Adelia"gumam kakek Jack yang menyaksikan interaksi Adelia dan Eldrik.

"Ya .. , dan kuharap mereka akan terus seperti itu"ucap tulus Febrian yang mengiginkan kebahagiaan Eldrik dan Adelia.

"Tugas kita untuk mewujudkan hal itu , sebab jalan yang mereka lalui sekarang tidaklah mudah"ucap lirih Jack saat mendapatkan pesan dari Dominic mengenai apa yang ingin Dominic lakukan , dan itu akan melibatkan Adelia di dalamnya.

Dan secara otomatis hal itu juga akan melibatkan Eldrik , hingga mereka juga akan turun tangan jika sampai ada yang menyakiti Eldrik , sebab fokus mereka sekarang bukan hanya Eldrik , melainkan Adelia yang sudah seperti dunia bagi Eldrik.

Karena mereka tidak ingin jika Eldrik akan seperti dulu saat dia hampir kehilangan Adelia , dan berdoa saja jika kali ini tidak akan ada yang terluka , sebab tak ada yang tahu bahaya seperti apa yang akan mereka hadapi nantinya.

**♤♤♥︎◇♥︎♤♤**