NovelToon NovelToon
Dinikahi Dosen Galak

Dinikahi Dosen Galak

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Paksa
Popularitas:16k
Nilai: 5
Nama Author: Rini Handayani

Menikah dengan dosen sendiri?
Cinta Aida tidak pernah menyangka lelaki yang dijodohkan kedua orang tuanya adalah lelaki yang selamat setahun lebih dia benci. Bagaimana tidak, setiap kali dia melakukan kesalahan di kampus, hukuman yang diterima sangat tidak masuk akal. Namun ternyata pak dosen yang dia benci adalah calon suaminya sendiri.
Bagaimana kisah mereka selanjutnya, akankah cinta tumbuh di hati keduanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rini Handayani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

Raditya sudah masuk ke dalam mimpi. Ia belum sepenuhnya percaya bisa berada di atas tempat tidur yang sama dengan mahasiswi cantik yang selama ini membuatnya emosi.

"Emmm,"racau Raditya semakin mendekat tubuh Aida erat, ia menikmati harum tubuh istri cantiknya.

"Edo."Di alam bawah sadar Aida, yang merasa kekasihnya sedang memeluk sangat erat. "Do, gue kangen sama Lo. Gue bisa jelasin semuanya, gue sama sekali nggak bermaksud buat menghianati cinta kita."

Aida menggerakkan tubuh karena napasnya terasa sesak, pengap. Saat merasa ada yang janggal, mengingat terakhir kali sebelum tertidur dia berada di rumah kedua orang tuanya. Lalu siapa yang memeluk?

Aida membuka mata perlahan. "Akhhhh!"

Suara teriakan terdengar memenuhi ruang kamar. Teriakan itu sukses membangunkan Raditya yang tengah tertidur sembari memeluk Aida.

Aida melepas pelukan Raditya lalu menggeser posisinya.

"Kenapa sih kamu teriak-teriak begitu? Ganggu saya lagi tidur aja,"protes Raditya sembari mengusap telinga yang berdengung.

"Bapak ngapain di sini? Ngapain meluk-meluk saya?"Aida menarik selimut lalu melihat ke dalam selimut tersebut. Ia menghela nafas lagi saat tahu pakaiannya masih lengkap. "Bapak ngapain tidur di sini?'ulang Aida.

Raditya mengusap matanya, mengubah posisi menjadi duduk lalu mengambil kacamata di atas nakas. "Saya tidur siang, emang nggak boleh? Toh saya tidur siang di kamar istri saya, bukan di kamar mertua saya."

Aida berkedip ngeri. 'Jangan-jangan, Pak Radit udah suka lagi sama gue,'gumamnya dalam hati.

Raditya memperhatikan Aida dari ujung rambut sampai ujung kaki yang tertutup selimut. "Kamu liar juga," kekehnya mesum.

"Liat? Maksudnya? Hah! Apa kita udah?"Aida memegang tubuh dari kepala sampai kaki. "Nggak ada yang aneh. Apa sih maksud Bapak?"

Raditya terkekeh lagi. "Kita belum ngapa-ngapain, baru pelukan, ciuman sambil pegang-pegang itu."Bibirnya menunjuk bagian bawah.

"Hah! Bapak bohong kan? Nggak mungkin saya megang punya Bapak. Nyebelin banget sih!"Aida beranjak turun dari tempat tidur.

Aditya tersenyum lebar. "Suit! Suit!"godanya bersiul-siul sembari menaik turunkan kedua alis.

"Ihhhh, nyeremin,"ucap Aida berkedik ngeri lalu masuk ke dalam kamar mandi. "Pak Radit keluar! Aku mau mandi!"

"Iya saya keluar,"merasa Raditya tetapi tetap ada posisinya di atas ranjang.

Raditya mengambil ponsel milik istrinya.

Deg!

Cara cepat menyakiti hatinya sendiri adalah mencari tahu apa saja tentang sang istri, dia melihat jelas gambar wallpaper ponsel milik Aida adalah foto lelaki muda dan tampan.

"Dia kekasihmu?"gumam Raditya mencoba membuka ponsel tersebut, tetapi layarnya dikunci.

Raditya meletakkan ponsel kembali ke tempat semula, lalu turun dari ranjang.

"Pak, udah keluar kan? Aku mau keluar dari kamar mandi,"seru Aida memastikan suaminya sudah keluar dari kamar.

Raditya tidak menjawab, ia justru menyibukkan diri merapikan meja belajar Aida.

"Pak!"Setelah tak mendapatkan jawaban apa-apa, Aida membuka pintu kamar mandi. "Pak Radit! Kenapa masih ada di sini?!"

Raditya memutar tubuhnya ke belakang, melihat Aida yang hanya menggunakan handuk putih menutupi dari dada sampai paha.

"Ngapain lihat-lihat? Cepat keluar!"teriak Aida.

"Aku suamimu,"tegas Raditya.

Deg!

Aida melihat wajah dingin Raditya, sepertinya dosen itu sedang serius. Seketika bulu-bulu halus Aida meremang, ia mempercepat gerakan mengambil pakaian di dalam lemari lalu kembali masuk ke kamar mandi.

"Nyeremin banget, jangan sampai gue diperkosa sama dia,"gumam Aida lalu menutup pintu rapat.

Raditya duduk di depan meja belajar Aida, mengusap wajah menggunakan telapak tangan lebar. Pandang matanya tertuju pada ponsel yang masih menyala dan menunjukkan foto lelaki lain.

Dia tahu pernikahan ini atas dasar paksaan, tetapi apa salah kalau dia mulai bisa menerima Aida sebagai istrinya?

Tok! Tok!

Terdengar suara ketukan pintu. "Aida. Raditya, makan malam udah siap,"teriak Lesti dari luar kamar.

Raditya menatap jam dinding, sudah menunjukkan pukul 07.00 malam.

"Aida! Nak Raditya!"ulang Lesti memanggil anaknya.

"Iya,Mi,"seru Aida bergegas keluar dari kamar mandi. "Pak Radit, nggak mau makan?"

Raditya menutup buku. "Saya mau makan kamu,"ketusnya.

Aida melihat ponsel, mengambilnya dengan cepat. "Daging saya nggak enak, pahit."

Raditya tersenyum. "Saya suka yang pahit pahit. Saya coba ya malam ini."

"Ihhh."Aida bergidik ngeri, berjalan cepat menuju pintu.

"Malam ini kita nginap di sini, kamu dan saya tidur di atas ranjang," kekeh Raditya mendekati istrinya.

"Aku nggak mau,"tolak Aida lalu membuka pintu.

"Apanya yang nggak mau?"tanya Lesti memicingkan kedua mata.

"Aida nggak mau melaya....."ucapan Raditya terhenti saat Aida menutup mulut sang dosen.

"Jangan didengerin, Mi,"ucap Aida menyeringai.

Lesti tersenyum. "Ada-ada aja, udah cepat kita makan malam." Ia berjalan menuju dapur.

Sedangkan Raditya sedang mengatur nafas yang memburu, jantung berdebar kencang berpacu tak terkendali.

Perlahan kedua tangan melingkar di pinggang sang istri, merapatkan tubuh mereka.

"Ihhh! Pak Radit nyari kesempatan!" teriak Aida melepas tangannya di mulut Raditya.

Raditya tertawa. "Tadi dipeluk kamu diem aja, malah grayep-gerayap badan saya,"candanya.

Aida bergidik, berlari mengejar sang ibu.

"Kita lihat dalam 2 bulan pernikahan ini, saya akan membuatmu luluh dan mencintai saya. Sekaligus mengandung anak saya,"gumam Raditya merasa tertantang.

...****************...

Drrrrmmmm! Dreemm!

Suara mesin motor gede terdengar bersahutan.

Riuh ramai suara orang-orang yang berdiri di samping kiri dan kanan trotoar menambah kebisingan jalanan di malam hari.

Terlihat 6 orang lelaki sudah berada di atas motor masing-masing.

Edo sendiri, ingin memenangkan hadiah dan menggunakan uang tersebut untuk melamar Aida. Sedangkan brengsek (Aldo) hanya ingin nama Geng Laskar semakin ditakuti Geng lain.

"Sudah siap?"teriak wasit sambil mengibarkan bendera.

Edo menghela nafas, dalam hati terus menyebut nama sang kekasih hati. 'Aida, gue bakalan menangin balapan ini dan gue bakal langsung ngelamar Lo.'

"Gue percaya kalau Lo pasti menang, Lo jangan khawatir motor gue ini udah diservis full body. Dijamin tarikannya enteng dan Lo bisa mengalahkan si Aldo,"Alex sembari memijat tengkuk Edo.

"Gue juga percaya Lo pasti menang, Do. Lo itu raja jalanan yang kembali bangun buat membungkam mulut si brengsek itu,"ujar Kenzo.

Edo tersenyum. "Tujuan gue cuma duit, gue nggak ada urusan lagi sama si Aldo dan semua pasukannya."

Kenzo, Alex dan Rio melingkari Edo, menundukkan kepala lalu berdoa menurut kepercayaan masing-masing.

"Are you ready? One,two, three!"suara teriakan dan bendera yang dikibarkan ke atas menandakan balapan dimulai.

NGUNG! NGUNG! NGUNG!

Suara mesin motor yang melesat cepat meninggalkan garis START.

"Edo! Aku padamu!"seru para penonton wanita yang mengagumi ketampanan Edo.

Kehebohan semakin tercipta saat putaran pertama dimenangkan oleh Aldo yang berada paling depan.

"Aldo! Goooo! Lo juaranya!"teriak pasukannya Geng Laskar.

"Gue yakin Edo pemenangnya,"seru Kenzo.

"Ngomong-ngomong, pinter juga Lo, bisa bawa Edo ke sini,"ucap Kenzo menyenggol bahu Alex. "Bukannya dia udah nggak mau berurusan lagi sama Geng Pandawa?"

"Dia lagi butuh duit buat ngelamar ceweknya, gue tahu itu dari teman kerjanya. Terus gue jemput dia di terminal, awalnya gue ragu dia mau ikut gue, eh taunya dia mau,"jawab Alex.

"Gue senang Edo kembali, semoga dia nggak pergi lagi dari kita."

"Gue yakin dia bakal mimpin Geng Pandawa kayak dulu lagi,"balas Alex merangkul bahu Kenzo dan Rio.

1
Raisa Nafisa
sangat nagus
Elen Gunarti
double up thor 👍,aidanya dibuat bucin dong ma pak dosen
Reni Anjarwani
doubel up thor
Elen Gunarti
certnya lebih seru klu double up thor 👍
Pichaacha
aaaahhhh..... sesak thor huhuhu
Pichaacha
pen ngakak tpi kasian 😭, semangat pak! wkwkwk
Reni Anjarwani
doubel up thor
Reni Anjarwani
doubel up
Reni Anjarwani
doubel up thor
Isti Nasa
Luar biasa
Isti Nasa
astaga.... seru sekali 😆😆❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Syafrudin Manggapa
ceritanya ngegantung bikin penasaran
Nina Herlina
lanjutkan thor
Rita Riau
dosen galak bertemu siswi tengil,, cocok dah 🤭😬
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!