NovelToon NovelToon
Gadis Kecil

Gadis Kecil

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / cintapertama
Popularitas:12.9k
Nilai: 5
Nama Author: Kinanovia

Gadis kecil yang bernama amora, merupakan gadis yang cantik dan lemah lembut
Amora berasal dari keluarga berada, namun hidupnya tidak bahagia
Ayah yang sangat ia sayangi meninggal dunia karena kecelakaan, dan ibunya dari dulu sangat membencinya bahkan tidak mengharapkan kehadirannya di dunia ini
Apakah hidup Amora akan terus menyedihkan?
Apakah ia akan bahagia? Ikuti kisah hidup Amora

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kinanovia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Seorang Pemuda

Amora berjalan dari rumah menuju restoran cepat saji yang di maksud oleh ibunya.

Lokasinya berada di sebrang jalan komplek perumahan, tidak jauh memang, hanya saja berjalan kaki di saat hujan seperti ini membuat siapapun akan merasa kedinginan

Amora berjalan sendirian, tak lupa ia membawa payung untuk menghindari tubuhnya dari air hujan, walaupun tetap saja air hujan masih bisa menggapai tubuhnya. Namun ini lebih baik bukan, dari pada sama sekali tak menggunakan payung

Amora merasa sedikit kedinginan, karena hujan malam ini lumayan deras di sertai dengan angin dan petir. Sesampainya di restoran, semua mata tertuju padanya. Ya mungkin mereka kasihan melihat seorang anak berusia 13 tahun memasuki restoran sendirian dengan tubuh yang sedikit basah terkena air hujan.

Seorang pemuda dengan wajah tampan dan maskulin, dengan tinggi badan sekitar 183 cm, ia salah satu pengunjung yang memperhatikan Amora sedari tadi. Pemuda itu menghampiri Amora yang tengah duduk di salah kursi pengunjung, setelah memesankan makanan kesukaan ibunya.

Pemuda itu langsung duduk di samping Amora.

"Hai gadis kecil?" sapa pemuda itu dengan melebarkan senyumannya

Amora pun menoleh, ia terlihat kebingungan terhadap pemuda yang menghampirinya itu

"Maaf kakak siapa?" ucap Amora dengan sopan

"Saya hanya pengunjung disini sama sepertimu, " jawab sang pemuda

"Kamu kesini bersama siapa?" tanyanya lagi sembari melihat arah belakang Amora.

"Saya sendiri kak" jawab Amora

"Kenapa sebagian bajumu basah?" pemuda itu memperhatikan Amora yang memang sebagiannya terlihat basah terkena air hujan.

"Kan di luar hujan kak" jawabnya polos

Dengan menggaruk-garukkan kepalanya yang tidak gatal, pemuda itu berkata "iya kakak juga tahu di luar sedang hujan, tapi kenapa kamu bisa kehujanan? terlebih lagi kamu sendirian"

"Rumahku dekat dari sini kak, jadi aku berjalan kaki. Aku juga menggunakan payung kak, tapi mungkin karena hujan deras jadi sebagian tubuh dan bajuku basah" jawabnya sambil tersenyum

"Dasar anak kecil" pemuda itu reflek megusap kepala Amora

"Apa kamu sudah memesan makanan?"

"Iya kak, sudah".

Amora melirik ke arah bungkusan yang ada di tangan pemuda itu. "Take away juga ya kak?"

"Iya.. "

Entah kenapa pemuda itu merasa kasihan dengan gadis kecil yang ada di hadapannya saat ini

"Kenapa kakak tidak pulang?"

"Nanti saja, aku mau menemani gadis kecil dulu" ucap pemuda itu

"Memangnya mana gadis kecilnya?" sambil memiringkan kepalanya

"Gadis kecilnya kan ada di hadapanku" ucapnya menggoda. Amora menganggukkan kepalanya dengan memanyunkan bibirnnya

Tidak tau kenapa sang pemuda ingin sekali menggoda gadis kecil ini, dia merasa gadis ini lucu dan polos.

Seorang pelayan mengampiri Amora dengan memberikan bungkusan makanan yang telah di pesan, Amora pun menerimanya dan tak lupa membayarnya. Setelah itu, Amora bergegas pulang karena ia takut ibunya menunggu terlalu lama.

"Kak, aku pulang dulu ya?"

"Biar ku antar" dengan sigap pemuda itu bangun dari duduknya

"Tidak usah kak, aku bisa pulang sendiri"

"Tapi masih hujan deras, lebih aku antar saja ya?" ucapnya sedikit memaksa

"Tidak apa-apa kak, aku membawa payung. Permisi kak, aku pulang dlu"

Amora bergegas keluar dari restoran, meninggalkan pemuda tersebut

Amora tak menghiraukan teriakan pemuda tersebut, ia hanya ingin cepat sampai kerumah

Ia takut Nilam akan memarahinya karena menunggunya terlalu lama.

Hujan semakin deras, begitupun dengan anginnya menjadi semakin kencang, Amora sedikit berlari agar cepat sampai rumah

Namun ketika di tengah jalan, payungnya terbang terbawa angin, entah kemana payungnya.

Tubuhnya kini basah kuyub dan menggigil karena kedinginan, namun Amora terus berlari hingga akhirnya ia sampai rumah.

Sesampainya di rumah, ternyata ibunya sudah menunggu di ruang tamu. Tatapan tajam mengarah kepadanya. Amora sadar ibunya pasti marah karena menunggu terlalu lama.

sebenarnya tidak terlalu lama, hanya saja Nilam selalu mencari-cari kesalahan putrinya tersebut.

Amora berjalan ke arah ibunya dengan wajah menunduk, dan menggigit bibir bawahnya karena takut akan amarah ibunya

Tanpa sadar ia menelan ludah ketika sudah berhadapan dengan ibunya

"Maaf bu" hanya itu yang bisa ia ucapkan

Tanpa menjawab perkataan anaknya, Nilam langsung menarik paksa tangan anaknya ke ruang makan dengan kasar.

"Tanganku sakit bu... " rintih Amora sambil menangis"

"Tidak usah cengeng, kenapa kamu selalu menangis? saya bosan mendengarnya" teriak Nilam

"Tangan Amora benar-benar sakit bu"

"Dari mana saja kau? aku memintamu membeli makanan yang ada di komplek depan kenapa lama sekali?" bentak Nilam

"Apa kau tau, aku sudah sangat lapar. Kalau kau tidak berniat membelikan ku makanan, seharusnya kau berbicara dari awal. Jangan membuatku menunggu, aku sungguh tidak suka. Dasar anak tidak berguna" sambungnya lagi dengan menghempaskan kasar tangan Amora dan berlalu ke kamarnya. Tangisan Amora tidak membuat Nilam merasa kasihan terhadap putrinya. Justru Nilam sangat membencinya.

Amora terjatuh ke lantai, begitupun dengan makanan yang baru saja ia beli.

Sungguh Amora merasa sakit mendengarkan ucapan ibunya, namun Amora sangat menyayangi ibunya. Ia yakin suatu saat ibunya akan berubah. Ibunya pasti akan menyayanginya suatu saat nanti.

Ia berusaha berdiri, dan berjalan dengan gontai menuju kamarnya

Bi Rose yang melihatnya pun membantu merapat tubuh anak itu, rasanya ingin sekali ia menangis melihat perlakuan Nilam kepada Amora

Namun ia berusaha sekuat mungkin agar air matanya tak jatuh dari tempatnya

Bi Rose mengambilkan baju ganti untuk Amora di lemari. Setelahnya, ia keluar dari kamar dan ketika kembali ke kamar, ia sudah mendapati Amora duduk di tepi ranjang dengan menatap sembarang arah, tatapannya sendu. Bi Rose tahu apa sedang di pikirkan anak itu.

"Non Amora" panggilan bi Rose membuyarkan lamunan Amora

"Iya bi" jawab Amora dengan memaksakan senyumnya

"Ini bibi buatkan teh jahe untuk nona, di minum ya non supaya tubuh non Amora hangat"

"Terimakasih bibi, kenapa bibi begitu baik dengan Amora?" lirih Amora

"Karena bibi sayang sama non Amora"

Amora tersenyum mendengar pernyataan dari asisten rumah tangga keluarganya itu. Kenapa bukan ibunya yang menyayanginya, pikirnya.

"Sini duduk di sampingku bi"

"Tidak non, terimakasih. Lebih baik non Amora istirahat ya, ini sudah malam"

"Apa bibi tidak ingin memelukku?" matanya berkilau, ada cairan bening d matanya yang mungkin sebentar lagi akan tumpah membasahi pipinya

Bi Rose menganggukkan kepalanya, duduk di samping Amora dan memeluk anak itu sembari memberikan usapan pada punggungnya

Air mata Amora tumpah di pelukan bi Rose, tetapi bi Rose hanya diam saja, ia membiarkan Amora menangis sampai anak itu tertidur.

Bi Rose merebahkan tubuh Amora dan memindahkan kaki Amora dengan pelan ke atas ranjang.

1
Murni Dewita
👣
Eunice Djojokusumo
Buruk
Eunice Djojokusumo
Kecewa
Yukishiro Enishi
Thor, aku sudah tidak sabar untuk baca kelanjutannya!
Yume✨
Terus semangat nulis, cerita ini bikin mood aku ke atas.
Người này không tồn tại
Menyentuh jiwaku
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!