Suami Misterius

Saat ini Galaksi dan Sky sedang berada di perjalanan menuju mansion utama milik Galaksi.

Mansion itu adalah mansion yang hanya di ketahui oleh Mike dan beberapa anak buah yang sudah dipercayai olehnya.

Sebenarnya dia mempunyai mansion lain, namun mansion itu adalah mansion tempat dirinya dan Monica tinggal ketika dirinya belum memutuskan untuk tinggal selamanya di negara ini.

Dan sebelum kejadian yang dimana mengakibatkan Monica koma.

Ya, dulu sebelum Galaksi memantapkan dirinya untuk pindah ke negara kelahiran mendiang sang ibu, ia kerap kali berliburan ke sinis dan tentu saja bersama Monica, bahkan ia tinggal bersama dengan kekasihnya itu.

Tak lama mobil yang dikendarai oleh Mike pun sampai di sebuah mansion yang megah dan luas itu.

Jarak antara gerbang utama dan juga pintu utama mansion sangat jauh, sehingga siapapun yang akan masuk kedalam mansion harus menggunakan mobil.

Mansion itu berlantai empat, di lantai bawah terdapat ruang tamu, ruang keluarga, ruang tengah, dapur, dan ruang makan.

Di lantai dua terdapat kamar tamu, dan untuk lantai tiga sendiri terdapat beberapa ruangan, yakni kamar utama yang dimana akan ditempati oleh Sky dan Galaksi, dan ada beberapa kamar lagi, salah satunya kamar yang ditempati oleh Mike.

Sebenarnya Mike lebih sering tinggal di panthouse miliknya, namun akhir-akhir ini ia lebih sering tinggal bersama Galaksi.

Bukan hanya kamar saja, di ruangan itu pula terdapat ruang kerja Galaksi.

Sementara di lantai empat terdapat ruang perpustakaan, ruang gym, bioskop mini, dan juga kolam renang yang berukuran sedang.

Dan tak lupa rooftop, di rooftop tersebut itu pula terdapat landasan helikopter.

Dan untuk di luar mansion terdapat taman yang luas, di halaman depan terdapat air pancur ditengah-tengah, sementara di sisi kiri adalah basement untuk menyimpan koleksi mobil-mobil Galaksi.

Dan untuk di sisi kanan, terdapat paviliun yang menjadi tempat untuk para asisten rumah tangga yang bekerja di sana.

Sementara di halaman belakang terdapat kolam renang pula, selain itu di sana juga terdapat tanaman bunga, dan beberapa langkah dari sana terdapat sebuah gerbang kecil yang menghubungkan dengan lapangan golf, selain itu di halaman dekat tanaman bunga terdapat sebuah bangunan yang berukuran sedang, entah bangunan apa itu.

Sungguh mansion Galaksi benar-benar mewah, meski letaknya cukup jauh dari pemukiman warga, namun di sana benar-benar lengkap, mulai dari fasilitas untuk olahraga dan lainnya.

"Wah ini rumah apa istana? Megah sekali," ucap Sky saat sudah berada di dalam mansion.

Sementara Galaksi ia hanya geleng-geleng kepala saja melihat istrinya itu.

"Bi, bibi nanti akan tinggal di paviliun bersama pelayan yang lainnya, tak apa, kan?" ucap Galaksi sekaligus bertanya.

"Tak apa tuan," jawab bi Inah.

"Mike antar kan bibi ke kamarnya," pinta Galaksi pada asistennya itu.

"Baik tuan, mari."

"Eh iya."

bi Inah pun mengikuti kemana Mike pergi.

"Kamu juga boleh pergi ke kamarmu," ucap Galaksi pada Lily.

"Baik tuan, kalau begitu saya permisi, mari nyonya," ucap Lily.

"Ihhh kak Lily kenapa panggil aku dengan sebutan nyonya lagi sih, kan aku sudah bilang panggil saja Sky."

"Tapi ... " Lily tak melanjutkan perkataannya melainkan menatap ke arah Galaksi.

Galaksi yang paham pun mulai angkat bicara.

"Kamu turuti saja perintah istriku ini," ucapnya.

"Baik kalau begitu."

"Nah gitu doang," ujar Sky.

"Oh ya kak Lily tidur di kamar mana?" tanya Sky.

"Kamar saya berada di lantai dua," jawabnya.

"Ohhh, jadi kak Lily sebelumnya sudah tinggal di sini?" tanyanya.

"Benar," jawabnya.

"Sudah lebih baik kita juga ke kamar kita," ucap Galaksi mengajak istrinya itu untuk pergi ke kamar mereka.

Mau tak mau Sky pun mengikuti kemana suaminya itu pergi, begitu punya Lily yang pergi ke kamarnya yang berada di lantai dua.

Jika Galaksi dan Sky menaiki lift untuk ke kamar mereka, maka Lily hanya menaiki tangga.

Sesampainya di kamar, lagi-lagi Sky dibuat kagum dengan interior kamar itu.

Bagaimana tidak, saat ia masuk ia sudah di sungguh kan dengan ruang santai, di ruangan tersebut ada sofa panjang dan meja kecil, televisi, dan lemari kaca yang letaknya berada di belakang sofa dan juga di samping televisi.

Disisi nya terdapat jendela besar yang mengarah ke halaman belakang.

Sky pun masuk kedalam, di sana juga ia melihat sebuah kamar yang luas, dengan ranjang king size, di dalam kamar itu pula terdapat balkon yang luas, dengan pemandangan yang mengarah ke lapangan golf.

Di ruangan itu pula, bukan hanya terdapat ruang santai, kamar, tapi juga kamar mandi yang terpisah dari kamar, dan juga walk in closet.

Sungguh Sky dibuat takjub dengan semua kemewahan dan kemegahan dari mansion suaminya itu.

"Apa kamu suka?" tanya Galaksi.

"Ya aku sangat suka, ini mah benar-benar maa syaa Allah pisan ey," jawabnya.

"Syukurlah."

"Jika kamu ingin istirahat, istirahat lah, aku mau mengganti pakaian ku dulu, aku benar-benar sungguh tidak nyaman," ucap Galaksi.

"Hem ya."

Galaksi pun pergi ke walk in closet untuk mengganti pakaiannya dengan pakaian santai.

Sementara Sky ia pergi ke kamar.

...***...

Keesokan paginya, Sky yang sudah bangun terlebih dahulu, pun mulai pergi ke kamar mandi, untuk mencuci muka dan menggosok giginya terlebih dahulu.

Sky pun keluar dari kamar mandi dengan masih menggunakan baju tidur panjangnya, sebelum ia mengganti pakaiannya dengan baju kantor, ia pun menyiapkan pakaian kantor untuk suaminya.

Padahal jam masih menunjukkan pukul lima subuh, namun Sky sudah menyiapkan ini dan itu.

Setelah ia selesai menyiapkan keperluan suaminya, ia pun mulai membangunkan suaminya itu.

Perlahan ia pun mulai menggoyangkan lengan suaminya.

"Bangun," ucapannya seraya menggoyangkan lengan suaminya itu.

"Issss masa gak bangun sih."

"Mas bangun," bisik nya tepat di telinga sang suami.

Galaksi yang merasa kegelian karena bisikan dari istrinya itu pun perlahan mengerjapkan matanya.

"Ada apa? Kenapa membangunkan ku?" tanyanya dengan suara serak nya, lantaran ia masih mengantuk apalagi matahari belum terlihat.

"Ini udah pagi," jawabnya.

"Tapi ini masih gelap, mataharinya juga belum terlihat," ucapnya lagi, dengan matanya mulai terpejam kembali.

"Iya aku tau. Tapi, memangnya kamu tidak mau beribadah?" tanyanya.

"Hm nanti saja, aku masih mengantuk," jawabnya dan dia pun benar-benar tidur kembali.

Sementara Sky hanya bisa menghela nafasnya.

Ia pun kemudian pergi keluar untuk memasak sarapan.

Sky pun turun, di sana ia bertemu dengan Lily yang hendak mengambil minuman.

"Sky, apa kamu butuh sesuatu?" tanya Lily.

"Ah tidak kak, aku hanya ingin masak untuk sarapan," jawabnya.

"Kamu tidak perlu masak, di sini sudah ada koki," ucapnya.

"Tapi aku ingin masak kak."

"Baiklah kalau kamu maksa, mari aku antar ke dapur."

Sky dan Lily pun pergi ke dapur, di sana ternyata sudah ada satu orang koki yang hendak menyiapkan sarapan.

"Selamat pagi nyonya," ucap kepala pelayan.

"Pagi," balas Sky, yang masih belum terbiasa di panggil nyonya oleh para asisten rumah tangga yang bekerja di mansion ini.

"Nyonya ada yang bisa kami bantu?" tanya kepala pelayan tadi.

"Tidak, aku hanya ingin memasak untuk sarapan itu saja," jawabnya.

"Nyonya anda tidak perlu repot-repot, saya yang akan memasak untuk anda," ucap seorang koki.

"Tidak apa, saya memang ingin memasak nya sendiri."

"Tapi ... "

"Tak apa pak Sam, biarkan nyonya Sky masak sendiri," potong Lily pada kepala pelayan yang bernama Sam itu.

Pak Sam pun tak bisa melarang nyonya nya untuk masak.

Dan Sky pun mulai masak sarapan.

"Kalian bisa pergi, aku biasa masak sendiri," ucapnya pada orang yang ada di sana.

Semua orang yang ada di sana pun pergi meninggalkan Sky yang tengah masak, begitu pula dengan Lily, yang pergi kembali ke kamar setelah ia mengambil air minum.

Setelah selesai masak, dan menata makanan itu di meja makan, Sky pun kembali ke kamarnya.

Saat ia masuk kedalam kamarnya, ia melihat suaminya itu sudah bangun, dan tengah duduk bersandar di kepala ranjang.

Dan membiarkan dada bidang dan perut sixpack nya itu terlihat, Sky pun hanya gelang-gelang kepalanya saja.

Kemudian ia membuka kerudung instan nya dan menaruh di gantungan baju yang memang tersedia di sana.

"Aku mandi lebih dulu ya, soalnya aku harus mengganti pembalut ku, rasanya sungguh tidak enak," ucapnya, sebenarnya Sky malu mengatakan itu, namun apa boleh buat, toh ia berbicara di depan suaminya ini.

"Kamu sedang datang bulan?" tanya Galaksi, dan Sky pun mengangguk.

"Baiklah, kamu boleh pakai kamar mandi, aku bisa mandi di kamar mandi yang ada di kamar yang lain," ucapnya lantas ia pun berdiri dari duduknya, dan mulai melangkah mengambil jubah mandinya.

Sementara Sky ia menutup kedua matanya, melihat pemandangan dari suaminya, bagaimana tidak suaminya itu hanya memakai celana boxer saja.