NovelToon NovelToon
Jodoh Cantik Idola Kampus

Jodoh Cantik Idola Kampus

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda
Popularitas:22.4k
Nilai: 5
Nama Author: Kim Agashi 김나리

"boleh nggak, aku cium kamu?"

"aku ingin melakukannya malam ini denganmu"

WARNING!!!
JANGAN MENJIPLAK, MENGCOPY, MENYALINDAN APAPUN ITU. MARI SAMA-SAMA MENGHARGAI DAN MENGHORMATI KARYA ORANG LAIN.. MAKASIH

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim Agashi 김나리, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 27

"Lo tau kan dia?" Menunjuk ke arah Siska.

"Tau, kita mesti lakuin apa ke dia?" Viona berbisik pada kedua temannya.

"Oke.. Beres itu! Terus, lo bakal kasih komisi ke kita nggak?"

"Tenang aja!"

Kedua teman Viona menghampiri stand Siska cs yang terletak di tengah.

"Gue pesen 2 dong mie nya, nggak pedes ya" Teman Viona yang bernama Tamara memesan mie kepada Anggi.

"Baik kak.. Silakan ditunggu sebentar ya" jawab Anggi ramah.

Kurang lebih 7 menit, pesanan mereka selesai dan Anggi mengantar ke meja kecil di depan stand.

"Ini kak pesanannya"

"Makasih" jawabnya datar.

"Woy!! Apaan nih?" Dengan suara kerasnya, Tamara membelalakkan matanya saat mie yang ia pesan ada yang tidak beres.

Seketika Rendi, Siska dan Anggi kaget karna suaranya benar-benar keras sampai pengunjung dan stand yang lainnya melihat ke arah sumber suara.

"Kenapa kak? Ada yang bisa di bantu" Anggi masih sopan.

"Mata lo nggak liat?! Nih cek sendiri!" Tamara memberikan mangkok yang ternyata ada kecoa nya di dalam mie.

"Ini.. Bentar kak" Anggi menuju ke stand untuk memperlihatkan kepada Siska dan Rendi.

"Ada apa Gi?" Siska penasaran.

"Nih coba kalian liat.. Masa di makanan kita ada kecoa nya. Padahal kita juga selama masak baik-baik aja. Jangankan kecoa, semut aja nggak ada. Terus darimana datengnya coba?" Anggi bingung, pasalnya selama berjualan tak ada hal-hal aneh. Dan mereka yang datang pun merasa puas karna memang mie nya enak.

"Kalian semua, jangan beli di sini deh! Takutnya kalian di racunin sama mereka! Masa, makanan yang gue pesen ada kecoa nya.. Hiiii" Tamara pura-pura ngeri saat menyebut kecoa.

"Apa iya?"

"Ah.. Gue nggak jadi beli deh!"

"Pergi aja yukk.. Takut keracunan gue!"

"Jangan-jangan beneran mereka jualannya nggak bener.. Soalnya rame banget dari hari pertama"

Dan masih banyak lagi obrolan-obrolan dari calon pembeli Siska yang mengurungkan niatnya untuk membeli mie yamin.

"Tenang dulu semua! Mohon maaf atas ketidak nyamanannya" Rendi coba untuk menenangkan pembeli yang lainnya.

"Nih.. gue balikin mie nya! Mana duit gue sini" Pembeli yang sudah membungkus mie nya juga meminta uang mereka kembali.

"Iya nih.. Gue nggak jadi beli, takut keracunan"

Mau tidak mau, Anggi mengembalikan uang mereka atas persetujuan Siska dan Rendi lebih dahulu. Untuk kecoa yang di mangkok, akan di usut nanti.

"Ada apa ini?" Fitri sang sekretaris BEM datang saat melakukan kontrol keliling melihat ada keributan di stand nomor 16.

"Ini Fit.. Dia jualan nggak bener, masa gue pesen terus ada kecoanya. Kan jorok banget, apa jangan-jangan ini buat penglaris kalian selama ini ya?" tuduh Dea teman Viona yang satunya.

"Nggak kak.. Kita jualan apa adanya kok. Kita nggak pake penglaris juga, lagian emang dari konsumen yang beli bilang rasanya enak" Anggi membuat pembelaan.

"Maaf untuk ketidak nyamanannya.. Nggak apa-apa kalau kakak-kakak semua nggak jadi beli, atau mau minta uang kembali"

"Sis.. Kok gitu?" Anggi berbisik.

"Gapapa, lo tenang aja"

"Jadi, untuk kakaknya yang tadi bilang kalo di mangkok ada kecoa nya. Saya minta maaf sekali" Siska menundukkan kepalanya.

Kemudian Aldo cs datang setelah mendapat laporan, jika ada salah satu stand yang sedang bermasalah.

"Ada apa? Kenapa ribut-ribut?" Aldo mencoba mencari tahu.

"Ini kak.. Katanya kakak ini, di mangkok yang mie kita jual ada kecoanya. Padahal selama ini kita jualan baik-baik aja nggak ada keluhan apa-apa kok" Anggi menjelaskan pada Aldo.

"Eh bocil, lo ngeles aja! Orang itu jelas-jelas ada buktinya! Mana mungkin gue bohong!" Tamara tak mau kalah.

"Tenang semuanya! Dari pada ribut-ribut nggak jelas. Mending kita cek cctv aja, ketimbang saling menuduh kita lihat kebenarannya aja. Gimana Do?" Miko ambil suara.

"Iya kak bener.. Kita cek aja" Anggi tak takut

Aldo melihat wajah Siska yang sedang khawatir. Membuat ia tak tega, karna selama ini Siska sangat antusias sekali berjualan. Dan pengunjung juga sangat ramai, dan tak ada keluhan apa-apa. Apalagi, tadi Aldo dan teman-temannya juga sudah makan dan tak ada masalah.

"Oke.. Lo berdua tunggu sini, jangan sampai Dea sama Tamara kabur. Gue yang akan ngecek" Aldo akan menuju ruang kendali untuk memeriksa cctv.

"Iya, lo tenang aja Do!" Raka mengacungkan jempol.

"Gue ikut Al" Siska menawarkan diri, Aldo mengangguk.

Karna di setiap sudut auditorium sudah terpasang cctv, maka akan lebih mudah untuk memeriksanya.

Aldo dan Siska berjalan beriringan, beberapa pasang mata melihat mereka sangat serasi. Bagai putri dan pangeran kerajaan.

"Eh eh.. Ya ampun kak Aldo ganteng banget"

"Dia jalan sama siapa? Gue baru lihat deh!"

"Cocok banget mereka.. Tapi kak Viona gimana? Udah putuskah?"

Banyak sekali yang membicarakan mereka, tapi Aldo dan Siska tak ambil pusing. Mereka tetap berjalan menyusuri lorong kampus.

Sampai di ruang kendali, Aldo mengetuk pintu dan dipersilahkan masuk bersama Siska.

"Pak, saya mau ngecek cctv di ruang auditorium bisa?"

"Boleh, tapi buat apa mas Aldo?"

"Ada sesuatu yang harus saya periksa dan pastikan dulu pak"

"Baiklah, silahkan mas Aldo" Pak penjaga yang bernama Yanto mempersilahkan Aldo untuk mengecek sendiri.

Di putarnya rekaman cctv dari beberapa waktu lalu. Aldo mengecek rekaman satu per satu karna di auditorium terdapat 8 cctv di dalam ruangan. Jadi, Aldo akan memastikan dari sudut mana yang lebih jelas terlihat.

"Gimana Al? Udah ketemu?" Siska di belakang Aldo sedang berdiri menunggu apakah benar ada sabotase atau memang murni kecerobohannya.

"Bentar Sis.. Ini lagi gue cek satu-satu"

Kurang lebih 15 menitan Aldo sudah mendapatkan hasilnya dan kamera paling jelas terlihat ada di kamera 6 dan 3.

"Pak.. Saya ijin copy videonya untuk barang bukti ya?" Aldo meminta ijin untuk menyalin di flashdisk.

"Siap mas!"

Setelah selesai menyalin, Aldo dan Siska kembali lagi ke auditorium untuk melihat kondisi disana dan memastikan jika Dea dan Tamara tidak kemana-mana.

"Gimana Do?" tanya Raka.

"Aman!"

"Aman apanya? Jadi, yang salah siapa kak? Nggak mungkin kan Siska yang sengaja naruh?" Anggi mulai panik.

"Nggak.. Siska nggak mungkin kayak gitu!" Rendi ikut-ikutan.

"Kalian tenang dulu.. Kita selesaiin bareng-bareng. Dea, Tamara kalian ada motif apa menyabotase makanan yang Siska jual dan menuduh kalo mereka pakai guna-guna penglaris? Siapa yang nyuruh kalian?" Aldo bersikap setenang mungkin agar tidak membuat kegaduhan dan bisa diselesaikan secara baik-baik.

"Ee-eee.. Nggak Do, emang kita nggak lakuin apa-apa.. Masakan mereka kan emang nggak beres, masa gue naruh kecoa di makanan yang mau gue makan sih? Kan nggak mungkin?" Wajah Tamara berubah panik tapi masih bisa playing victim.

"Bacot lo ya! Jadi, lo beneran nuduh kita lakuin hal bodoh kayak gitu?" Anggi meluap-luap tak terima.

"Tenang Gi.. Tenang!" Miko memegangi lengan Anggi agar lebih tenang.

"Sekarang gue kasih pilihan, kalian mau minta maaf disini secara langsung atau gue puterin video kalian biar terpampang di layar. Biar semua tau kebusukan kalian?" Aldo sudah tak bisa menahan kesabaran lagi.

"Haa.. Jangan Do, jangan!" Wajah Dea sudah pucat.

"Gimana nih Tam.. Gue bingung, mana tadi Viona bilang nggak mau ikut campur. Padahal dia yang ngasih ide ke kita" Dea berbisik lirih di telinga Tamara.

"Yaudah, ketimbang kita nggak dapet komisi dari Viona. Kita jangan sebut-sebut dia" Sesuai kesepakatan Tamara dan Dea akan mengakui kesalahannya.

"Kita minta maaf, atas kesalahan kita yang udah bikin kegaduhan" Tamara membuka suara.

"Lah gue nggak denger lo bilang apaan dah!" Anggi memancing emosi Tamara dan Dea agar mereka lebih keras lagi.

"Lo budeg?!" Dea geram.

"Oh, jadi kalian disuruh? Emangnya siapa yang nyuruh?" Suara Anggi keras, padahal Tamara tadi tak berbicara seperti itu. Itu hanya untuk memancing emosi mereka.

"Emang iya? Kalian di suruh siapa?" Tanya Raka.

"Nggak Ka.. Kita lakuin itu sendiri karna emang kemaunan kita bukan karna ada yang nyuruh kok" Dea secepat kilat membuat pengakuan agar tak ketahuan.

"Kalo mau minta maaf yang bener dong, jangan pake nyolot-nyolot segala!" Anggi bersedekap tangan.

"Udah.. Buruan yang bener minta maaf nya. Tadi aja kalian koar-koar bilang kalo kita yang salah, sekarang kalian yang udah terbukti salah. Harusnya suaranya minimal kayak tadi lah!" Rendi maju dekat Anggi.

"Bener Ren!" Anggi menimpali.

"Oke! Oke! Kita minta maaf, karna udah memfitnah jualan kalian. Semua ini kita lakuin karna kita nggak suka sama Siska" Tamara berbicara agak keras.

"Lah.. Emang kalian udah diapain sama Siska?! Dia aja nggak kenal kalian, jangan ngadi-ngadi deh!" Anggi membela Siska.

"Emang kalo kita nggak suka sama dia, kita harus kenalan dulu gitu?" ucap Dea songong.

"Udah ya! Kita udah minta maaf, jadi kita nggak mau ada urusan lagi sama kalian!" Tamara dan Dea lalu pergi begitu saja, padahal Siska yang tertuduh saja belum memberikan maafnya.

"Emang tuh anak sinting semua! Gini nih kalo di rumah cuma dikasih makan batu, otaknya juga keras kek batu!" Raka sangat kesal sekali.

"Udah gapapa, yang penting semuanya udah aman. Lagian itu hak mereka mau suka sama gue atau nggak. Yang penting gue nggak ngerugiin siapa-siapa" Siska tersenyum manis.

Padahal dalam hatinya penuh pertanyaan, kenapa mereka nggak suka sama Siska. Apa salahnya? Ah, entahlah biarkan itu jadi pelajaran buat kita semua.

"Sis, lo tuh udah baik gini masih aja ada yang nggak suka sama lo. Gimana kalo lo anaknya songong" Anggi tak terima.

"Gue nggak apa-apa kok. Yang penting kita baik-baik aja kan. Gue lega masalahnya udah selesai, kalo emang itu bukan salah kita" Siska mengelus punggung Anggi agar lebih tenang.

Memang ada kalanya kita tak bisa meminta orang lain untuk menyukai kepribadian kita. Biarlah itu menjadi urusan masing-masing, asal kita tak merugikan orang lain.

NEXT...

1
yuni wwk
kog gak nyampleng banget endingnya
yuni wwk
baguss
Putri Sary
bagus
Putri Sary
knp berenti up thor??
Abah Kenari Jogja
/Smile/
Abah Kenari Jogja
lanjut dong kak
Anni Zakiyani
kepotong ini thor..sebelumnya kemana inih
KimNaRi08: maaf kak kemaren ngopy di draft jadi nggak di cek dulu. ini sudah di update lagi, masih di review. tunggu yaaa
total 1 replies
Anni Zakiyani
lh..bab 1 n 2 kok sama persis
KimNaRi08: sudah kak
KimNaRi08: oiya maaf kak salah ketik berarti
total 2 replies
B'jo Prakasta
ge er ganknya
KimNaRi08: kenapa kak?
total 1 replies
Coke Bunny🎀
Kayanya aku gak bisa tidur lagi kalo gak baca kelanjutannya sekarang juga 😩
KimNaRi08: ayo kak baca sampai habis.. tungguin bab selanjutnya.. makasih sudah mampir ya 😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!