NovelToon NovelToon
Ku Relakan Dengan Ikhlas

Ku Relakan Dengan Ikhlas

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Kehidupan di Kantor / Identitas Tersembunyi
Popularitas:8.8k
Nilai: 5
Nama Author: husnel

Shifa dan Ilham sepasang kekasih, yang semua orang di tempat lingkungan rumah dan lingkungan kerja sudah tahu. Kalau mereka berdua kekasih yang telah berjalan tiga tahunan. Jadi orang akan berfikir kalau mereka berdua merupakan pasangan romantis sampai ke pelaminan.

Tapi siapa sangka. Hanya karena uang.. dan bujukan orang tua dari Ilham mereka akhirnya berpisah. Dan memilih menikah dengan gadis anak pengusaha batu bara di daerahnya. yang bernama Adis.

Shifa sangat kecewa sekali dengan sikap dan pilihan Ilham. padahal mereka sudah berjanji akan lanjut ke pelaminan Tahun depan. Tapi apa daya. Kehendak orang tuanya Ilham, membuatnya tidak berdaya untuk menolaknya.

Dia berusaha memberikan pengertian pada ke kasih. agar tetap menunggunya. Suatu saat ia akan kembali lagi.
Apakah Shifa mau menerima janji Ilham. atau malah pergi meninggalkannya. Kita baca selanjutnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon husnel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keributan Pagi

Sampai di asrama tempat tinggalnya. Syifa masih saja terpikirkan dengan cerita Mbak Disa. karena suaminya juga bilang kalau nomornya yang lama nggak di pakai dulu, kar na ada yang meneror. Sangat aneh bagi Syifa.

"Hai. sayang.. kenapa melamun terus.?" Faris merasa khawatir dengan kondisi istrinya yang pendiam sepulang acara ibu Bhayangkara tadi.

Syifa tersenyum, walau terasa canggung. karena kepergok suaminya melamun. Faris malah mencium kening istrinya yang terlihat tidak biasa-biasa saja.

"Ceritakan. mas akan mendengarkan." Faris pun tersenyum melihat tingkah istrinya yang sedang melamun.

"Mas. aku mau tanya. siapa yang meneror mas dengan nomor lama. padahal kan nomor tersebut kan hanya keluarga saja.apa ada yang mas sembunyikan. Bagaimana kalau mama menelpon mas?" Syifa menatap suaminya bingung.

"Mas. sudah bilang ke mama. untuk sementara jangan menelpon ke nomor tersebut, bisa telpon lewat kamu saja. kenapa?" Selidik Faris menatap istrinya.

"Ih. kesal.! orang nanya balik nanya. sana.. aku mau tidur.. jangan dekat-dekat." Kesal Syifa.

Bukannya menjauh. Faris malah memeluk istrinya dengan erat." Kenapa sayang? apa ada yang terjadi.?" Faris ingin mendengar cerita istrinya dulu baru ia akan bercerita.

Akhirnya Syifa pun bercerita tentang kejadian waktu acara ibu Bhayangkara. sampai Mbak Disa bercerita.

"Gitu mas. aku kok jadi bingung ya Mas. antara percaya dan tidak percaya saja." Faris bukannya serius. ia malah mendusel bahu istrinya.

"Ih. geli mas... " Kesal Syifa. bukannya menjauh. Faris malah makin mengeratkan pelukannya.

"Tadi Mas. mengantar Anjas juga cerita tentang sikap istrinya yang akhir-akhir ini aneh baginya. dulu waktu awal menikah sampai mereka punya anak satu. tidak ada masalah. Ia minta pindah ke sini juga karena istrinya yang sering curhat dengan teman Anjas sendiri. Bahkan berani minta uang untuk beli paket internet. Kan malu dia sebagai suami. Nah itu pun terjadi dengan Mas. awalnya kita kan minta bantuan pada mereka untuk menyiapkan kebutuhan kita disini. Dan mas mentransfer uang ke Anjas. mungkin karena ATM nya dia yang pegang. jadi ia yang mengambil dan membeli semuanya. tapi di bantu Anjas juga. Karena Mas menelpon Anjas kalau Mas transfer uang 10 juta. nah dengan memakai nomor Anjas dia bilang masih kurang. mas kirim lagi 10 juta. Nah kebetulan. Mas minta nomor istrinya Anjas untuk membantu kamu jika kamu ada perlu. bukan maksud apa-apa. bahkan Mas minta langsung ke Anjas dan Mas juga kasih nomor kamu yang di pakai untuk grup wa. Tapi dia malah......" Faris menghentikan ucapannya. dan membuka laci meja. memasukan kartu ke handphone.

"Ini kamu bacalah sendiri. sepertinya tetap dia hubungi walau nomor sudah tidak mas pakai." Faris memberikan handphonenya.

Alangkah terkejutnya Syifa. melihat chat wa nya pada suaminya. ia geleng-geleng kepala membacanya.

"Mas tidak lagi membaca pesannya. sejak ia bilang kalau Mas orang yang sangat ia damba. Jadi Mas membuka nomor tersebut." Cerita Faris.

"Apakah mas punya rasa.?" Selidik Syifa. tubuhnya sudah gemetar setelah membaca chat wa dari Mbak Reni.

"Sayang. Kalau mas tipe orang yang mudah jatuh cinta. mungkin Mas tidak akan menikah secara dadakan seperti ini. Semenjak kamu menolak Mas. hidup mas bagaikan tak bernyawa. Berkat Mama. akhirnya kita menikah, dan itu anugrah terindah bagi Mas. tidak mungkin orang yang sudah susah payah mas dapatkan dan mas sia-siakan. itu hal yang bodoh yang Mas lakukan." Ucap tegas Faris menangkup kedua pipi istrinya.

"Aku takut aja, kalau mbaknya nekat Mas. Karena Mbak Disa ngomong seperti itu. Aku takut sekali kalau Mas tergoda. aku tidak punya siapa-siapa di dunia ini mas." Syifa pun akhirnya menangis juga walau berusaha ia tahan, akhirnya jatuh juga pertahanannya.

Faris kembali memeluk istrinya. ia mencium bibir istrinya lembut." Semoga Tuhan melindungi Keluarga kita dari hal-hal yang demikian ya sayang. Mas selalu berdoa agar kita langgeng sampai nenek kakek, hanya maut yang memisahkan kita sayang." Bisik Faris lembut.

Mendengar jawaban suaminya, Syifa pun memeluk suaminya. air mata yang tumpah tadi berubah senyum indah. ia pun bersyukur di pertemukan dengan suaminya setelah ia sengaja di buang oleh mantan suaminya.

Keduanya pun sepakat. untuk memblokir nama Mbak Reni. hanya nomor yang di grop saja yang masih di pakai. Mereka pun akhirnya tidur dengan saling berpelukan.

Paginya. sudah terdengar kehebohan dari luar. Tidak tahu masalah apa. sedangkan Faris sudah berangkat ke kerja dari jam 6 pagi tadi. karena ia ada apel pagi.

Syifa yang kaget dengan suasana heboh di luar. dia pun mencoba mengintip dari jendela rumahnya. karena ia belum berpakaian rapi. masih berpakaian tidur saat selesai beres-beres siap sarapan bersama suaminya.

"Ada apa sih mbak. mana saya tahu dengan suami mbak.. suami mbak di rumah mbak lah. kenapa nanya saya." Ucap Mbak Reni dengan suara lantang pada seorang wanita yang belum Syifa kemal. biasanya ia berkata lembut sekali.

"Tadi ada yang lihat kalau suami saya keluar dari rumah mu.!" Tunjuk wanita tersebut pada Mbak Reni.

"Enak aja nuduh sembarang. mbak ada bukti. jangan fitnah mbak." Ucap Mbak Reni menuding.

"Fitnah gimana.? udah berapa orang masukin laki-laki ke rumahmu mbak. saat suami mu tidak di rumah.?" Hardik wanita cantik itu.

"Orang gila. eh kalau nggak mau Suami kamu lari ke wanita lain di servis suaminya. biar nggak butuh kehangatan wanita lain. aneh! suaminya nggak pulang kok cari ke sini, tanya tuh suaminya sendiri." Hardik mba Reni.

Dia pun menutup pintu rumahnya, walau wanita itu masih ada. sedangkan ibu-ibu udh banyak ngumpul di dekan rumahnya masing-masing.

Syifa sudah memberi tahu suaminya. bahkan ia sempat merekamnya. Dia benar-benar tidak tahu bagaimana sikap asli mbak Reni sungguh di luar prediksinya.

Untung aja mbak Puji ke pasar pagi tadi. kalau tidak mungkin tambah heboh. Benar saja. mbak Puji pulang saat Mbak Reni sudah mengunci pintunya. sedangkan wanita tadi masih duduk menunduk di depan rumah Mbak Reni.

"Eh. Mbak Nita. kenapa Kau duduk di sini.?" Tanya Mbak Puji mendekati wanita yang bernama Nita tersebut.

"Ada yang bilang, kalau suami saya keluar dari sini semalam." Mbak Nita tertunduk kecewa.

"Kok bisa. Mas Anjas kan pulang kampung kemaren. masa ia bisa terima tamu laki-laki saat suaminya tidak di rumah.?" Heran mbak Puji.

"Mungkin kesepian dia mbak.?" Ledek Mba Disa yang baru sampai.

Mbak Disa emang rencana ke rumah Syifa. karena ia menyerahkan uang yang sempat ia pinjam kemarin saya belanja bersama Syifa.

"Kau jangan fitnah lah mbak Disa. eh ngapain ku ke sini.?" Tanya Mbak Puji heran.

"Saya ada perlu sama Mbak Syifa. permisi mbak." Mbak Disa pun mengetuk pintu rumah Syifa saat dia sudah sampai.

Syifa pun membukakan pintu sebelah tahu Mbak Disa yang datang. " Eh silahkan masuk mbak. ada apa ya mbak.?" Heran Syifa. dia baru saja selesai mandi.

"Maaf mengganggu mbak. saya rencana mengembalikan pinjaman saya kemarin. Eh mbak tahu masalah ribut di luar?" Tanya Mbak Disa mengalihkan pembicaraan.

"Nggak. saya di dapur tadi, terus mandi setelah beres-beres." Jawab Syifa. seolah tidak tahu.

"Oh sayang ya mbak. padahal seru loh tadi..he..he.." Kekeh Mbak Disa.

1
Husnel
h..ha.. iya sama namanya
Husnel
iy. mantan suami dan suami baru sengaj sama
🗿
Nama pria yg sama ya!!!!
syamsul anam
nama nya sm" faris..kirain aq tadi slh baca.😁😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!