NovelToon NovelToon
The Strongest Swordsman Mage

The Strongest Swordsman Mage

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Kebangkitan pecundang / Epik Petualangan
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: Vivi Aulina

[Update Setiap Hari]

Suatu hari dunia mengalami perubahan. Gate dan monster terus bermunculan. Tugas manusia sekarang adalah membasmi para monster sebelum monster-monster itu yang membasmi mereka. Ini adalah cerita seorang pria yang terkenal dengan julukan 'Swordsman Mage terlemah', yaitu Zeha. Dia tiba-tiba mendapatkan kekuatan dari kristal aneh, dan demi menjadi yang terkuat, dia harus mencari sepuluh 'Fragments Of Eternal Power'.

High-Demonic Eyes, kekuatan dari Immortal Demon yang tersegel di dalam Demon Crystal, secara tidak sengaja diaktifkan dan akhirnya menjadi miliknya. Zeha harus menjalani hidup antara cahaya dan kegelapan, kekuatan para dewa dan iblis yang dia miliki, menjadi tumpuan di mana dia akan menjadi yang terkuat.

Dengan kekuatan itu, dia bertekad menjadi penyihir terkuat, melindungi manusia dan membebaskan dunia dari bencana.

+

+

Karya Fantasi-Aksi pertama!

Ayo buruan bacaaa!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vivi Aulina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 28 - ZEHA VS WEREWOLF

Silahkan like, dan vote dulu sebelum membaca..

Dukung terus novel saya agar saya bisa terus berkembang!

Jangan lupa tinggalkan komentar juga!

Selamat membaca...

Zeha dan werewolf berjarak sekitar sepuluh meter. Tak ada yang memulai pertarungan, mereka sama-sama diam di tempat, menatap tajam satu sama lain.

Tiba-tiba api muncul dan menyelimuti bilah pedang Zeha. Ia sudah siap untuk bertarung. Werewolf yang melihat posisi sang lawan lantas menggeram, bersamaan memanjangkan kuku di kedua tangannya. Senjata werewolf adalah cakarnya.

Zeha tersenyum miring, meyakini bahwa werewolf itu juga sudah bersiap untuk bertarung.

“Aku mulai!” Zeha berlari kencang sebelum melompat dan mengayunkan pedangnya.

Ka Ching!

Werewolf berhasil memblokir serangan menggunakan sebelah cakarnya. Ia mendorong tubuh Zeha dan langsung melakukan serangan balik, melayangkan cakaran kuat pada Zeha.

Zeha segera mengangkat pedangnya dan menahan serangan agar tidak mengenai tubuhnya. Sayangnya, ia tak bisa menahan dorongan dari serangan tersebut, alhasil tubuhnya terlempar hingga membentur dinding.

Seisi ruangan bergetar hebat, dan bagian yang terkena benturan runtuh.

Zeha terbatuk-batuk, tubuhnya lemas seketika. Ia bisa merasakan tulang belakangnya retak hanya karena benturan tersebut. Sakit? Tentu saja, jangan ditanya lagi.

Akan tetapi, Zeha membuang semua rasa sakit itu dan segera berdiri. Ia berlari dengan cepat, melompat dan kembali melakukan serangan. Kali ini, ia menggunakan sihir angin untuk mempercepat serangannya.

Zeha sudah memberikan beberapa serangan, namun werewolf itu berhasil menghindari semuanya dengan mudah. Bagi werewolf, serangan Zeha masih lambat.

“Masih lambat!” Zeha membatin kesal.

Ia sudah tak bisa lagi mempercepat serangannya. Mungkin saja bisa, tapi ia belum mempelajarinya lebih lanjut.

Zeha terlalu fokus mencari celah, sampai dia sendiri lengah. Ia terlambat menyadari bahwa werewolf sudah melayangkan sebuah tinju padanya.

Boom!

Sekali lagi, Zeha terlempar dengan sangat kuat hingga membentur dinding, jauh lebih kuat dari sebelumnya.

Seluruh tubuhnya sakit, dan kepalanya mulai terasa pening. Disaat Zeha masih berusaha untuk mengatur pernapasannya, werewolf itu tiba-tiba melayangkan cakarannya. Zeha dengan cepat menyadarinya dan segera melompat jauh-jauh.

Cakaran werewolf yang awalnya ditujukan pada tubuh Zeha, digantikan oleh dinding dan membuatnya runtuh seketika.

Zeha terkejut bukan main. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya jika tadi ia terlambat menghindar. Ia baru saja mendarat, dan kembali mendapatkan serangan dari werewolf. Zeha beruntung memiliki refleks yang cepat, sehingga bisa menghindari cakarannya.

Sekarang, giliran werewolf yang melakukan serangan beruntun. Ia terus mengayunkan cakarnya dengan cepat, lebih cepat dari serangan yang dilakukan Zeha.

Tentu saja, Zeha kesulitan untuk menghindarinya. Meski sudah menambah kecepatannya dengan sihir angin, tapi itu masih belum cukup. Serangan werewolf sungguh cepat, kuat dan berbahaya.

Kukunya sangat panjang dan tajam, tergores sedikit saja sudah memberikan sensasi sakit yang luar biasa.

Zeha berhasil menahan salah satu cakaran werewolf dengan pedangnya, dan menghindari cakaran yang satu lagi. Ia terus melakukan itu sampai staminanya terkuras habis.

Pertarungan menjadi lebih berat ke satu sisi. Zeha sangat dirugikan di sini.

"Ini sangat jauh lebih sulit dari sebelumnya!"

Saat Zeha berhasil menahan salah satu cakaran werewolf, ia terlambat menyadari datangnya serangan lain dari arah samping. Ia berhasil menahannya, tapi tak cukup kuat hingga tubuhnya terpental—terguling-guling di lantai.

Saat ia baru saja berdiri, werewolf tiba-tiba melemparkan salah satu reruntuhan dinding yang ukurannya berkali-kali lipat dari tubuh Zeha.

Zeha melompat dan berhasil menghindar. Debu yang dihasilkan dari dentuman reruntuhan itu menghalangi pandangannya. Zeha tak menyadarinya, tangan werewolf yang tiba-tiba mendorongnya hingga membentur dinding, dan mengunci tubuhnya dengan sangat kuat.

Seluruh tubuh Zeha serasa mau hancur. Tekanan dari tangan werewolf itu luar biasa kuat. Darah mengalir dari kepala dan mulutnya. Zeha sudah tak memedulikan ada berapa banyak tulangnya yang retak dan patah, napasnya yang sesak dan tubuhnya yang sakit bukan main.

Zeha bahkan tak bisa menggerakkan tubuhnya barang sesenti pun.

“Perbedaan kekuatan kami bagaikan langit dan bumi! Aku bisa mati jika terus seperti ini!”

Zeha berusaha mencari jalan keluar, tapi konsentrasinya selalu buyar dikarenakan rasa sakit yang teramat luar biasa.

[Grrrrr! Grrrrr!]

Werewolf memperkuat cengkeramannya.

“Aaakkkhhh!” Satu teriakan lolos dari mulut Zeha. Ia sudah tak bisa menahan rasa sakit pada tubuhnya lagi. Armor yang ia pakai juga tak berguna sama sekali di hadapan kekuatan werewolf itu.

“Kuukhh...!”

Diam-diam Zeha meminta pertolongan. Untuk pertama kalinya setelah sekian lama, Zeha merasa lemah, tidak berguna, dan hampir menyerah.

Sekali lagi, keputusasaan hampir menggerogoti dirinya. Dan, pada ujung ketidakberdayaannya itu, muncul sebuah cahaya, berupa harapan baginya untuk bertahan hidup.

Samar-samar Zeha melihat ada lima lingkaran sihir yang muncul di belakang tubuh werewolf. Lalu pada detik berikutnya, belasan bongkahan es yang panjang dan runcing meluncur keluar dengan sangat cepat.

Bongkahan es itu tak berhasil mengenai tubuh werewolf lantaran ia berhasil melompat mundur dan menghindarinya.

Beruntung, bongkahan es itu tidak mengenai tubuh Zeha yang tergeletak lemas tak berdaya di sana.

Werewolf berteriak, seolah menyiratkan amarahnya lantaran diganggu oleh entitas tak dikenal yang tiba-tiba datang.

Pria itu berjalan dan berdiri di depan Zeha. Ia adalah seseorang yang sangat Zeha kenal, seseorang yang juga ia hormati, tak lain adalah snag yang Putra Mahkota, Xavier Alexander.

Wajah Xavier dipenuhi oleh berbagai bentuk emosi, marah, sedih, khawatir, gelisah, dan juga lega. Dan, di antara semua emosi itu, yang paling mendominasi adalah perasaan marah.

“Zeha, kau sudah kelewatan,” ucapnya pelan, namun masih bisa didengar oleh Zeha.

Zeha sudah tak memiliki energi untuk menggerakkan tubuhnya. Meski begitu, ia tetap memaksakan diri untuk tertawa pelan dan membalas ucapan Xavier.

“Maafkan aku... Aku sudah... Bertingkah ceroboh...”

Xavier tidak peduli dengan permintaan maaf. Ia hanya khawatir dengan kondisi tubuh Zeha yang sudah sangat parah.

“Tidak, malah aku bangga dengan sikapmu yang nekat dan pemberani itu.”

Zeha lantas tersenyum senang, meski Xavier tak bisa melihatnya, ia merasa sangat lega karena bala bantuan telah tiba sebelum ajal menjemputnya.

“Istirahatlah. Biar aku yang mengurus sisanya.”

Zeha tersenyum tipis. “Iya. Aku mengandalkanmu.”

Tepat setelahnya, Xavier melangkah maju. “Monster sepertimu... Berani-beraninya...”

Werewolf merasakan suatu ancaman saat Xavier mendekat. Ia sekali lagi berteriak marah, merasa harga dirinya terluka. Werewolf melesat dengan cepat dan melayangkan cakarannya. Ia terkejut lantaran Xavier tiba-tiba menghilang dari pandangannya.

Saat sadar, Xavier sudah berada di atas, dan menjulurkan kedua tangannya. Pada saat yang bersamaan, tiga buah lingkaran sihir berwarna putih muncul, dan pada detik itu juga puluhan bongkahan es runcing meluncur dengan sangat cepat.

Werewolf menahan bongkahan es itu menggunakan kedua tangannya. Dan di sela-sela itu, Xavier berpindah ke sisi lain, dan menebas punggung werewolf.

Werewolf berteriak kesakitan. Ia tak bisa mengimbangi kecepatan serangan Xavier, dan terus menerima tebasan dari segala arah.

Xavier menjauh beberapa meter dari werewolf. Beberapa detik kemudian, sekitar sepuluh lingkaran sihir berwarna putih muncul dan mengelilingi tubuh werewolf.

“Matilah.”

Bongkahan es yang panjang dan runcing menyerangnya dari segala arah, dan menusuk tubuhnya. Raungan werewolf menggema, menyiratkan rasa sakit yang luar biasa. Mau sekeras apa pun ia mencoba memblokir bongkahan es yang terus keluar itu, ia masih tak bisa mengimbangi kecepatannya, ditambah serangan itu muncul dari berbagai arah, membuatnya kesulitan untuk mengatasi satu persatu.

Darah terus mengalir keluar, bersamaan teriakan werewolf yang semakin meraja lela.

Xavier hanya memandangi kondisi werewolf yang semakin kritis dari tempatnya berdiri. Tatapan dinginnya seolah menikmati penderitaan werewolf itu.

Xavier tak membutuhkan waktu lama sampai werewolf itu tewas dengan seluruh tubuhnya yang dipenuhi oleh bongkahan es yang menusuknya.

Kedua tangan Xavier mengepal kuat di bawah. Meski sudah berhasil membunuh werewolf itu, tapi entah kenapa emosinya tak kunjung mereda. Ia masih membutuhkan sesuatu untuk melampiaskannya.

Xavier membalikkan badannya, menatap Zeha yang sudah tak sadarkan diri.

“Kau sudah bekerja keras, Zeha."

1
Dewo Bumi
cerita na terlalu bertele-tele Thor
Dewo Bumi: gpp 💪💪💪
vamelinaa: se-sebenarnya aku juga ngerasa gitu sih😭
total 2 replies
Gehrman
Apakah ini Reupload?
vamelinaa: iya! makasih sarannya!😄
Gehrman: Lanjutkan Thor, sebenarnya tulisanmu sudah rapi walaupun ceritanya agak klise masih enak dibaca.

Struktur dan pacing ceritanya juga sudah bagus.

Asal rutin update, bakal banyak reader yg baca kok.

Saranku sih bisa diperlihatkan sedikit konflik ceritanya atau motivasi si MC ini biar pembaca tahu ceritanya akan mengarah kemana.
total 3 replies
Gehrman
Emmm keknya aku pernah baca Novel ini deh, kalau tidak salah si nenek ini orang kuat dan bakal jadi guru si MC
Gehrman
Emmm jadi, g akan ada bangsawan2 lain yg ada di luar wilayah kota? 🤔
vamelinaa: ada, tapi gak begitu terkenal
total 1 replies
Alfa Doankk
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!