NovelToon NovelToon
Perfect Marriage

Perfect Marriage

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / cintapertama / dosen / nikahmuda / cintamanis / Pernikahan Kilat
Popularitas:20.4k
Nilai: 5
Nama Author: Vmina_

revisi dari my beloved lecture yaa

Syafa, sejak bayi, hidup dan dibesarkan oleh Ayahnya yang bernama Arya. Meskipun tanpa adanya kehadiran seorang Ibu, Syafa bisa tumbuh sehat dan penuh cinta seperti gadis pada umumnya.

Sampai suatu ketika, Arya risau anak semata wayangnya akan kesepian, mengingat usianya yang semakin tua. Dengan yakin ia menjodohkan putrinya dengan seorang lelaki mapan. Syafa yang saat itu diberitahu akan perjodohannya, ia menerima, tanpa ada drama.

Ia justru sangat senang saat mengetahui dengan siapa ia akan menikah.

Bagaimana kisah asmara Syafa dan suaminya nanti?

salam dari author amatir 🤍

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vmina_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dua puluh delapan

Mobil yang mereka kendarai tiba dirumah. Syafa turun lebih dulu membawa tas miliknya dan milik Hasby, sedangkan pria itu tengah memasukan mobilnya ke garasi rumah. Syafa menarik nafas dalam-dalam, matanya mengedar ke seluruh isi rumahnya.

"Wah, rindunyaa sama rumah!" serunya.

Setelah Arya masuk rumah sakit, baru inilah ia bisa pulang. Ia sangat merindukan istananya ini. Syafa segera menuju kamar tidurnya, membuka knop pintu dengan perlahan.

Begitu pintu terbuka, aroma harum dari kamar tidur langsung menyapa hidungnya. Aroma yang menenangkan dan sedikit memabukkan. Syafa melangkah masuk, melihat setiap sudut kamarnya.

Persis seperti yang terakhir kali ia lihat, hampir tak ada yang berubah dari surga kecilnya yang amat ia rindukan kecuali warna sprei yang menjadi lebih simpel dengan warna-warna pastel. Biasanya Syafa menggunakan sprei dengan motif floral, digantungkannya tas Hasby pada gantungan tas miliknya yang ada di samping lemari kaca. Ia duduk ditepi ranjang, matanya masih terkagum-kagum.

"Pasti Bik Arsih yang gantiin sepreinya," gumam Syafa.

Segera ia jatuhkan tubuhnya ke ranjang yang empuk dan hangat, bergerak kesana-kemari untuk mendapatkan kenyamanan.

"Ranjangnya jadi lebih empuk gara-gara udah lama nggak aku pake tidur." Saat wajahnya menempel pada seprei, ia mencium aroma parfum yang tak asing.

Alisnya mengernyit mencoba mengingat.

"Oh! Parfum Mas Hasby," tebaknya.

Pipinya tiba-tiba memerah, tersipu malu. Ia meniduri ranjang yang sebelumnya di pakai hasby untuk tidur juga. Tangannya menyentuh dada, jantungnya mulai berdebar-debar. Mengingat malam yang semakin larut, hanya dia dan Hasby dirumah ini.

Karena suasana yang sunyi, langkah kaki Hasby semakin terdengar. Syafa buru-buru bangkit dari ranjangnya, sambil menelan ludah ia menatap pintu dengan penuh sangsi.

"Harus gimana inii," paniknya.

Semakin dekat suara itu membuat Syafa keringat dingin.

"Syafa," panggil Hasby.

Jantung Syafa ingin lompat begitu sosok yang begitu rupawan muncul dari balik pintu. Syafa berusaha tersenyum meskipun seluruh tubuhnya sudah gemetar. AC di ruangan ini seperti tidak berfungsi lagi.

Hasby menangkap wajah gugup istrinya, terutama dari senyumnya yang kaku. Ia menutup kembali pintu kamar, lalu mendekati Syafa.

"Udah malem, kenapa belum ganti baju?" tanyanya dengan suara lembut.

"I—ini mau ganti," ucap Syafa.

"Mas mau mandi dulu."

Syafa mengangguk pelan.

"Eh, Mas." Ia mendongak menatap wajah Hasby. Matanya tertuju pada bibir pria itu.

"H—habis mandi Mas m-mau makan? biar aku masakin," tawarnya.

Hasby tersenyum tipis, ia melirik jam dinding yang ada di kamar. "Tapi ini hampir jam dua belas malam, kamu kan perlu istirahat."

Syafa menggeleng cepat. Ia menyanggupi, karena matanya masih segar dan tidak begitu lelah. Daripada hanya berdiam diri dikamar dan berduaan dengan Hasby, Syafa ingin melakukan pemanasan terlebih dahulu.

"Mas tenang aja. Udah sana mandi," pintanya.

Hasby terlihat senang, ia tersenyum dengan manis lalu masuk kedalam kamar mandi. Syafa memutuskan untuk pergi ke dapur, sesampainya disana, Syafa mulai mengecek bahan-bahan yang tersedia di kulkasnya.

"Masak apa ya?" gumamnya.

Syafa membuka laci lemari yang ada Diatasnya, mengambil sebuah buku resep rumahan yang tulis tangan oleh Bik Arsih. Wanita itu selalu menulis resep yang ia buat, dan memang ia sediakan untuk Syafa. Ia tergiur pada satu menu rumahan yang simpel dan enak.

"Masak ini aja deh."

Syafa mengikat rambutnya agar tidak mengganggu saat masak. Ia mulai menyiapkan bahan-bahan masakannya. wajahnya menyungging senyuman, sekarang ia sudah belajar menjalankan satu kewajibannya untuk Hasby.

Harum masakannya mulai tercium, dan menggugah selera siapa saja yang menghirupnya. Syafa tersenyum puas saat mencicipi hasil masakannya.

"Udah pas! Enak banget," girangnya.

"Tata dulu ah."

Dengan cekatan Syafa mulai menyajikan dan menata alat makan untuk sang suami. Dengan inisiatifnya, ia menambahkan sebuah bunga ditengah-tengah meja makan.

'Jadi makan malam romantis hehe.'

"Masha Allah ...."

Syafa menoleh kebelakang, ternyata Hasby sudah selesai mandi. Pria itu terlihat semakin segar, Syafa salah tingkah. Pria itu tampak mempesona dengan kaos yang tak terlalu ketat tapi bisa memperlihatkan otot lengan dan dada bidangnya.

Air liur Syafa ingin jatuh melihat dada pria itu, bukan melihat makanannya. "Dari aromanya aja udah harum, jadi makin lapar," pujinya.

Syafa menyelipkan anak rambutnya kebelakang telinga. Ia melangkah mundur mempersilahkan suaminya untuk duduk.

"Ayo Mas, dimakan."

Tanpa pikir panjang Hasby langsung duduk dan menyantap hidangan yang disajikan oleh istrinya. Sungguh nikmatnya tiada dua, rasanya jadi lebih enak karena ini masakan pertama sang istri untuknya ditambah lagi makan berdua, tak bisa digambarkan lagi bagaimana senangnya seorang Hasby.

Hasby menyendokkan lauk yang Syafa buat dengan lahap kedalam mulutnya.

Syafa menatap penuh cemas ke arah Hasby, ia penasaran bagaimana penilaian suaminya.

"Gimana, Mas? Enak?" tanyanya dengan ragu.

Hasby tersenyum penuh kasih. "Alhamdulillah, enak sekali. Masakan ummi lewat," pujinya.

"Aku udah pantes jadi istri, kan Mas?"

Hasby mengangguk.

Syafa tak bisa menahan senyumnya setelah mendapat jawaban dari Hasby. Tawa keluar dari mulutnya, membuat gemas Hasby. Begitu senangnya Syafa setelah merasa dirinya pantas untuk mengambil statusnya sebagai seorang istri.

"Nah ... Satu kewajiban udah aku jalanin, tinggal kewajiban lain. Ada nafkah lahir dan batin juga, kalo nggak salah." ucap Syafa sambil mengingat.

"Nafkah batin gimana ya?"

"Uhuk— uhuk"

Hasby yang mendengar langsung tersedak nasi yang baru saja ia suap ke dalam mulut.

Syafa membelalakkan mata, kaget.

"Eh, Ini minum Mas." Dengan sigap ia memberikan Hasby segelas air putih, yang langsung diminum habis olehnya.

"Astaghfirullah, udah gapapa, Mas?"

Bisa-bisanya Syafa berbicara dengan wajah polos didepan pria normal yang sudah menyandang status sebagai suaminya. Pria yang sah dan berkewajiban untuk melaksanakan nafkah batinnya kepada sang istri.

Hasby mencoba bernafas dengan baik, Syafa menatapnya penuh kekhawatiran.

"Gapapa, mas cuma keselek," ucapnya.

Syafa mengelus dadanya, lega.

"Mas Hasby ngagetin aku. Tapi bener mas gapapa?"

Hasby tersenyum, ia meraih tangan Syafa lalu menggenggam keduanya dengan erat.

"Mas gapapa, ini karena masakan kamu terlalu enak, mas sampai kalap makannya."

Syafa tersipu. Hasby melirik kursi didekatnya, ia menarik kursi tersebut dan merapatkannya dengan kursinya. Ia meminta sang istri untuk pindah didekatnya.

"Bentar, ambil piring makan aku," ucapnya.

Dengan langkah girang Syafa membawa piringnya untuk pindah kedekat Hasby. Setelah seperti ini, kecanggungan Syafa mulai berkurang, ia menjadi lebih nyaman.

"Ayo lanjut makan," ucap Syafa.

Keduanya melanjutkan makan malam romantis ditengah malam yang sunyi. Canda dan tawa serta suara benturan sendok dengan piring yang mengisi malam itu.

1
LISA
Amin..bahagia selalu y Hasby & Syafa
LISA
Wah slmt ultah Syafa..selamat utk rmh barunya jg y 😊 langgeng selalu y utk Hasby & Syafa
LISA
Wah ada kejutan apa nih utk Syafa 😊
LISA
Syafa ultah y
LISA
Suasana keluarganya Hasby harmonis bgt..rukun selalu y Syafa & Hasby
LISA
Berdoa utk operasi Ayah Arya..lancar dan Ayah Arya bahagia bersama anak dan menantu..
LISA
Bahagia terus y buat Hasbi & Syafa..utk Pak Arya jg..segera pulih..
poetri @poetrysekarr
maaf baru up karena semalam mati lampu 😣
LISA
Aq mauu Kak double up nya 😊
LISA
Bener Kak..Hasby ini bener² calon suami yg di idamkan semua wanita 😊🤭
LISA
Mohon maaf lahir & batin y Kak author
LISA
Luar biasa
LISA
Bik Arsih udh spt ibu utk Syafa..bener Syafa kmu mesti pulg utk membantu suamimu..
LISA
sedih bgt..Syafa yg kuat yaa .
LISA
Moga aj Pak Arya stabil kembali kesehatannya..kuatkan Syafa..
LISA
🤭🤭 harga kasur aj sampe puluhan juta..
LISA
Wah koq udh mulai bertengkar y
LISA
Ortu Hasbi sangat menyayangi Syafa..syukurlah Syafa punya ibu mertua yg baik bgt
LISA
moga Syafa ga kenapa²
LISA
Bagus nih kisahnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!