NovelToon NovelToon
Satu Atap Dua Isteri

Satu Atap Dua Isteri

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Selingkuh / Pelakor / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga)
Popularitas:76.9k
Nilai: 5
Nama Author: LaQuin

Pernikahan karena perjodohan nyatanya membuat Rani harus merasakan penderitaan. Suami yang tidak mencintainya ternyata menikah lagi dengan kekasih pilihan hatinya. Hidup Rani bagai neraka setelah suaminya menikah lagi. Bahkan ia harus tinggal seatap dengan madunya.

Ikuti cerita ini, bagaimana Rani menjalani hari-harinya yang menguras emosi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LaQuin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33. Rumit

Bab 33. Rumit

POV Author

Pikiran Damar sedang pusing sekarang. Bahkan ia sampai tidak fokus bekerja karena teringat ucapan Laura tadi pagi. Wanita yang lebih mementingkan karir, gengsi, dan harga diri itu, terasa aneh bagi Damar jika hamil. Apalagi kalau Laura sedang dicurigai berselingkuh dengan Yuda. Damar semakin tidak yakin, kalau anak yang dikandung Laura adalah benihnya.

Sepertinya aku butuh jasa informan itu lagi untuk terus mengikuti Laura, batin Damar.

Damar kemudian menghubungi informan yang pernah bekerja untuknya. Iya pun memerintahkan untuk segera mencari informasi tentang kedekatan Laura dan Yuda.

Damar membuang nafas berat sambil memijit pelipis nya. Kehamilan Laura benar-benar sungguh di luar dugaannya. Lalu Bagaimana jika ibunya mengetahui Laura hamil? Damar tidak dapat memprediksi apa yang akan terjadi kedepannya. Pasalnya sang Ibu pernah mengharapkan cucu darinya.

Tok... tok... tok...!

Saat Damar mencoba berpikir, seseorang mengetuk pintu ruangannya dari luar.

"Permisi Pak, ada ibu Rani di depan." Ujar sang sekretarisnya Dela, memberitahukan.

Kepala Damar terangkat mendengar Rani disebut Dela. Dalam hatinya bertanya-tanya, kenapa istri pertamanya itu datang bukan di saat jam makan siang, hal penting apa kira-kira yang membuatnya datang ke kantor. Semua pertanyaan itu menunggu Rani untuk menjawabnya.

"Persilahkan Rani masuk Del."

Sudah mendapat izin dari sang atasan, Dela pun mengantarkan Rani masuk ke dalam ruangan Damar. Setelah itu, Dela keluar dan menutup pintu untuk menjaga privasi atasannya.

"Rani... Ada apa? Tumben jam segini kemari? Duduk lah..." Sapa Damar sambil tersenyum.

"Assalamualaikum, Mas." Jawab Rani dengan mengucapkan salam terlebih dahulu.

"Waalaikumsalam..." Jawab Damar merasa malu.

Rani pun duduk di sofa yang berada dalam ruang itu.

"Mas, ada hal penting yang ingin aku bicarakan." Kata Rani dengan tatapan serius namun tetap tersenyum.

" Bicaralah Rani." Ujar Damar lalu duduk tidak jauh dari Rani.

"Aku ingin tinggal di rumah Ibu saja, sampai bayi itu lahir." Ujar Rani tanpa berkedip.

Damar tersentak sampai merubah posisi duduknya menjadi tegak.

"Kenapa begitu Rani?" Tanya Damar bingung dan seolah-olah tidak menerima keputusan Rani.

"Mas, sebaiknya selesaikan persoalanmu dengan wanita itu sampai benar-benar selesai. Dan bila memang anak yang di kandungnya adalah anakmu, cari solusi yang baik agar bayi itu bisa tumbuh dan berkembang dengan mendapat kasih sayang yang layak dan di perhatikan."

Damar menghela napas berat.

"Kalau kamu tinggal dengan Ibu, aku bagaimana Rani?"

"Itu terserah pada Mas. Yang jelas saat ini aku tidak ingin satu atap dengannya. Dan kembali lagi, semua keputusan ada pada Mas Damar."

"Ini sangat berat bagiku Rani. Disaat aku sudah hampir melepasnya dan ingin memulainya dengan mu, kenapa harus muncul masalah seperti ini?!" Tanya Damar penuh penekanan.

Damar benar-benar pusing dengan masalah rumah tangganya yang terus ada tanpa henti. Rasanya ia ingin melepas Laura saat itu juga. Tapi keadaan Laura yang sedang hamil sedang tidak mendukung dirinya untuk meninggalkan wanita itu.

Rani menghela napas panjang.

"Mas, apa yang akan kamu lakukan jika anak itu adalah anakmu?" Tanya Rani dengan tatapan sendu.

Damar menoleh pada Rani. Melihat tatapan mata Rani yang seperti itu, Damar merasa hatinya terenyuh. Lagi-lagi ia memberi luka pada wanita yang begitu sabar dan setia kepadanya.

"Rani, apa yang aku katakan ini bukanlah sebuah kebohongan. Sungguh, saat ini pun aku ingin bercerai dengan Laura. Kalau memang janin yang ada dalam kandungnya itu adalah anak ku, aku akan bertanggung jawab membesarkannya, tapi tidak bersama ibunya. Begitu anakku lahir, aku akan menjatuhkan talak padanya. Tapi, bila itu bukan anakku, aku tidak segan-segan mengusirnya saat ini juga. Sekalipun ia sedang hamil sekarang."

Jawaban yang diberikan Damar membuat Rani tidak bisa berkata apa-apa. Di satu sisi, ia memang ingin memulai rumah tangga dari awal dengan Damar. Tapi di sisi lain ia juga tidak tega bila sang bayi berpisah dari orang tuanya.

"Tapi Mas kenapa seolah-olah menuduh istri kedua Mas itu punya hubungan gelap karena Mas minta melakukan tes DNA?" Tanya Rani bingung.

"Aku melihatnya sendiri, ia jalan dengan teman bisnis ku. Masuk sebuah hotel dan membeli perhiasan disana. Bahkan ada foto-fotonya bergandengan tangan, berpelukan dan ...."

Damar menghela berat tanpa melanjutkan kata-katanya. Dan Rani pun paham pasti lah ada sesuatu yang begitu buruk untuk dikatakan.

"Apa kamu mau merawat bayi itu jika lahir nanti Rani?" Tanya Damar menatap sayu pada Rani.

Kali ini hati Rani yang terenyuh. Dalam hatinya merasa Damar pasti kesulitan menerima Laura yang merupakan anak dari saingan bisnis ayahnya dan yang menyebabkan Ayahnya meninggal oleh kecelakaan yang di sengaja. Apalagi ada kemungkinan Laura telah berselingkuh dari Damar.

"Jika memang kamu ingin membesarkannya bersamaku, aku ikhlas merawatnya Mas."

Hati Damar menghangat mendengar jawaban Rani, bahkan tiba-tiba saja matanya pun pengembun.

Wanita seperti apa lagi yang akan ia cari selain Rani yang jelas-jelas begitu sabar menghadapi sikap dan kelakuannya selama ini. Bahkan Rani mau menerima segala kekurangannya. Yang mungkin saja sudah di tinggalkan wanita lain bila menjadi istrinya.

Wanita mana yang ingin di madu, berbagi hati, perhatian dan kasih sayang serta ranjang. Tidak semua wanita mampu bersabar seperti Rani. Hanya segelintir dan tentunya dengan berbagai keadaan mereka mampu bertahan.

"Aaahh..."

Damar memandang ke langit-langit ruangan kantornya agar air matanya tidak tumpah. Ia menyeka hidungnya yang sedikit terasa basah.

Damar beranjak dari duduk dan langsung memeluk Rani. Ia tidak peduli terlihat rapuh di depan Rani sekarang.

"Rani, maafkan aku. Lagi-lagi aku membuatmu kecewa lagi. Kamu memang wanita terbaik untuk ku. Ibu tidak salah memilihmu. Tapi kini apakah aku pantas ada di sampingmu?"

Tangan Rani perlahan terangkat dan mengusap lembut punggung Damar.

"Mas, saat ini buktikan lah kamu seorang yang bertanggung jawab dan menepati janjimu. Meski ini berat untuk kita lalui, tapi ayo kita jalani dengan cara masing-masing. Aku akan menunggu Mas di rumah Ibu. Lakukan dulu tanggung jawab Mas sebagai calon seorang ayah. Bawa dia ke dokter kandungan, dan jaga kesehatan ke duanya. Sehat ibunya, sehat pula janinnya."

Lalu keduanya saling melepaskan pelukan, dan mereka pun saling menatap dalam.

"Aku akan melakukan apa yang kamu sarankan Rani. Tetapi aku juga akan melakukan apa yang seharusnya aku lakukan. Begitu anak itu lahir, aku akan bercerai dari ibunya." Tutur Damar dengan tatapan serius.

Rani hanya mendengarkan tanpa berkomentar. Karena sejatinya perceraian bukanlah sesuatu yang dapat di banggakan. Tetapi apa boleh buat, jika memang perceraian adalah pilihan yang terbaik.

Bersambung...

Jangan lupa like dan komen ya, terima kasih 🙏😊

1
muhammad ihsan
thor yang ini kok udah lama ngak update
𝐀𝐉𝐈𝐙⃝🦜𝐋ⁿ𝐐🦋: Mau bersin novel satunya dulu ya kak, ga byk lagi bab nya🙏, nnti baru fokus ke sini 😂
total 1 replies
Teh Euis Tea
ngintip lg blm aj lanjutannya author kemana dirimu, semoga authornya selalu sehat
Mbr Tarigan
Rani yg baik sangatlah bagus tapi kalau terlampau baik itu namanya gila dan bodoh kalau aku kamu pasti akan kuhajar setengah mati Laura itu
Mbr Tarigan
hamillah anak orang kan istri jalang dan serakah
Mbr Tarigan
gimana Damar senang kan kamu yg sadis dan TDK punya hati terlampau keji rasakan kamu mencintai sampah
Mbr Tarigan
masa pakai lingerie pamer utk siapa orang suami TDK ada aneh
Mbr Tarigan
pergi tinggalkan rmh itu jangan mau disiksa pergi bersama mertuamu
Mbr Tarigan
bodo
Mbr Tarigan
orang aneh dan idiot yg mau bertahan seperti itu TDK masuk akal
Elena Sirregar
kenapa sesama wanita suka berbuat sesuka hatinya. walaupun Laura salah ga gitu juga sampai di siram air segala kayak udah benar aja
Elena Sirregar
Laura pelakor kekasih mu Widya apa namanya
G** Bp
yg msh bersegel pasti lbh gmna gitu ya kan damar beuuuhhh rasanya🤭🤭 pasti kamu nyesel kan dr dulu kamu anggurin🤣🤣🤣
Suanti
ngimna rasa nya kalau laura tahu bahwa yuda bikin laura ke guguran /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
𝐀⃝🥀𒈒⃟ʟʙᴄ🅛ie𝐙⃝🦜ꪶꫝ🅟ᴳ᯳ᷢ
haredang haredang duhhh mom wkwkwk
aah bahagianya,Damar buka segel nih yaaaa , dan laura yuda ya sudah peegilah yang jauh dan nikmati juga bangkitlah ,bweubahlah jadi orang baik dan menyesalah jangan lupa minta maaf sama orang" yang sudah kalian sakiti ya ,eeeeh ngomong sih enak tapi melakukannya susah ya yud,lau wkwkwk
Dina⏤͟͟͞R
hmmm. kasian sih sama laura tp itu karena ulahmu sendiri, ya tuai aja hasil dr perbuatanmu dengan yudha. nikmati segala prosesnya laura. tobatlah sebelum karma melandamu. 🤭
🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
semoga berhasil ya yud
Teh Euis Tea
pasangan ga tau malu, si yuda akan menyesal klu tau istri sah sdh cantik dan seksi
Riaa Imutt
mungkin kah semudah itu..
Kasih Bonda
next Thor semangat
ɑׁʟ📴
no komen buat pasangan ini, mau bilang kasihaan tapi itu karena mereka yang menggali sumur yang salah🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!