Di Tinggal Nikah Karena Jelek

Happy reading ....

"Mas Reno!" kaget Naina.

Reno baru saja masuk ke dalam Cafe, dan dia melihat Naina duduk bersama dengan seorang pria. Akan tetapi, Reno tidak tahu pria itu siapa karena membelakanginya

Saat langkahnya semakin dekat, Reno akhirnya mengetahui jika pria itu adalah Arga. Tapi yang membuatnya tak suka adalah, saat Arga menggenggam tangan Naina.

Entah kenapa, melihat itu Reno merasa marah. Xia tidak suka dan menatap ke arah Arga dengan tajam.

"Sedang apa Anda di sini?" tanya Reno kepada Arga dengan nada yang sedikit ketus.

"Saya ada kerjaan, dan tidak sengaja bertemu dengan Naina. Dan ternyata tempat ini adalah, tempat Naina bekerja," jawab Arga dengan tenang, namun dapat Reno lihat jika pria itu tersenyum mengejek ke arahnya.

"Ya, Naina memang bekerja denganku. Dan sayang, apa kamu sudah membuat laporannya? Aku menunggu dari tadi," ucap Reno sambil mengelus rabut Naina. Membuat wanita itu merona malu.

Dia sdngaja menekan kata SAYANG. Agar Arga paham, jika Naina adalah kekasihnya.

"Ma-af Mas, be-belum," jawab Naina dengan sedikit gugup. Ia merasa tidak enak. "Kalau begitu, aku permisi dulu ya. Pak Arga, aku minta maaf soalnya masih ada kerjaan yang harus di selesaikan. Tidak apa-apa kan aku tinggal?" tanya Naina kepada Arga dengan nada tak enak, karena harus meninggalkan pria itu.

"Tidak apa-apa," jawab Arga sambil tersenyum manis.

Kemudian Naina pamit untuk masuk ke ruangannya, sementara itu Reno masih berada di sana menatap tajam ke arah Arga.

"Dengar ya! Sebaiknya kamu jangan ganggu pacar orang. Sudah tahu Naina itu sudah ada yang punya, kenapa masih kamu ganggu? Kenapa masih kamu godain, sampai pegang-pegang tangan segala?" Reno berkata dengan nada dingin.

Mendengar itu Arga hanya tersenyum tipis. "Yakin kalau kalian itu pacaran? Aku sih nggak yakin," jawab Arga dengan nada mengejek

"Terserah! Tapi yang pasti, jangan pernah mendekati Naina, paham!" gertak Reno, kemudian dia melangkah pergi meninggalkan pria tersebut.

Namun baru saja dua langkah, dia berhenti saat mendengar ucapan dari Arga.

"Selagi kalian belum menikah, maka Naina masih milik bersama, dan aku akan memperjuangkan cintaku untuknya, paham!"

Reno pun berbalik, "Baiklah, kita lihat saja, siapa yang akan mendapatkan hatinya?" tantang Reno, setelah itu dia pergi meninggalkan Arga dan masuk ke dalam ruangan Naina.

Reno sekarang paham perasaannya kepada Naina seperti apa. Kedekatan mereka selama hampir 2 bulan menimbulkan rasa yang tidak pernah dia rasakan sejak lama, setelah dirinya putus bersama dengan Rere.

Awalnya Reno terus aja munampik perasaan itu. Dia pikir itu hanyalah perasaan kagum saja kepada Naina, tetapi ternyata Reno salah. Tanpa disadari dia sudah jatuh cinta pada wanita itu.

Dan melihat kedekatan Naina dan Arga, membuat Reno tidak suka. Dan dia akan berusaha untuk mendapatkan Naina. Reno juga tidak akan membiarkan Arga mendekati wanita itu.

'Aku akan membuat Naina jatuh dalam pelukanku. Dan aku tidak akan membiarkan dia mendapatkan Naina! Lihat saja, siapa yang akan menang terlebih dulu." batin Reno.

Saat dia masuk ke dalam ruangan, Naina sedang berkutat dengan laptopnya. Pria itu pun mendekat ke arah Naina, mengambil kursi dan duduk di sebelahnya.

"Bagaimana?" tanya Reno.

"Sebentar lagi selesai, Mas," jawab Naina tanpa mengalihkan pandangannya dari laptop.

Aroma parfum Reno yang maskulin menguar mengusik hidung Naina, dan kedekatan itu membuat Naina sedikit tidak nyaman. Akan tetapi, dia harus proporsional pada pekerjaannya.

Namun entah kenapa, Naina merasa jantungnya kali ini berdetak dengan kencang. Tidak seperti biasanya, biasa saat Naina berada di samping Reno, wanita itu tidak merasakan apapun. Tapi kali ini dadanya berdebar, seperti saat dia berdekatan dengan Ivan dulu.

'Kenapa debaran ini sama ya, seperti saat aku bersama dengan kak Ivan? Ada apa ini? Apa Iya, aku suka sama Mas Reno? Tidak mungkin! Tidak Naina! Mana mungkin iya Mas Reno mau sama kamu?' batin Naina seakan tidak percaya dengan apa yang dirasakannya saat ini.

Sementara itu, Arga baru saja masuk ke dalam mobil setelah menghabiskan kopinya. Dia tersenyum saat mengingat tantangan dari Reno.

"Tentu saja aku adalah pemenangnya. Karena aku yang sudah mengenal Naina lebih dulu, dan dia baru saja mengenalnya. Tentu Naina akan melabuhkan hatinya kepadaku," gumam Arga dengan nada yang lirih, lalu melajukan mobilnya meninggalkan cafe tersebut untuk menuju hotel.

Dia sangat yakin, jika Naina pasti akan memilih dirinya, bukan Reno. Dan Arga sangat percaya diri, dia juga sudah merencanakan nanti malam akan ke kontrakannya Naina untuk mengajak wanita itu makan malam bersama.

.

.

Tepat jam 08.00 malam, Naina sudah pulang. Kali ini dia tidak bersama dengan Reno, sebab pria tersebut ada kerjaan dan harus mengecek cafe yang lain.

Saat sampai di kontrakan, Naina terkejut saat melihat Arga sudah duduk di sana bersama dengan Dewa dan juga Karina

"Looh, Pak Arga!" kaget Naina yang tidak mengetahui dari mana Arga mengetahui tentang alamat rumah kontrakan milik kakaknya.

"Naina," ucap Arga sambil tersenyum.

"Pak Arga, kok bisa ada di sini? Lalu dari mana Pak Arga tahu kalau aku tinggal di sini?" tanya Naina dengan bingung.

"Gampang, aku tinggal nanya aja sama karyawan yang lain," jawab Arga dengan enteng.

"Iya, tapi untuk apa Bapak ke sini malam-malam?" tanya Naina.

"Dia ke sini mau ngajak kamu makan malam, Naina. Sekarang kamu mandi dan bersiap-siaplah," ucap Karina kepada sang adik.

Naina ingin menolak, tapi melihat Arga sudah ada di sana dia pun merasa tidak enak jika menolak permintaan pria tersebut. Akhirnya Naina pun mandi lalu bersiap, dan mereka meninggalkan kontrakan untuk menuju salah satu restoran, di mana tempat itu sudah di booking oleh Arga.

"Pak Arga, kok ke kontrakan nggak ngasih tahu dulu sih?" tanya Naina saat mereka sedang duduk sambil menunggu makanan.

"Gimana aku mau bilang sama kamu, nomor kamu aja sudah tidak aktif?" kekeh Arga.

Naina menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Memang benar apa yang dikatakan oleh Arga, saat dia memutuskan untuk pergi ke Jogja, Naina mengganti nomornya. Marena selain dia ingin melupakan Ivan, juga tidak ingin diganggu oleh siapapun untuk sementara waktu. Itu kenapa dia sampai mengganti nomornya.

"Iya Pak maaf, soalnya saya ingin tenang dulu untuk sementara waktu. Nadi terpaksa saya mengganti semua nomor telepon saya, maaf ya," ucap Naina yang merasa tidak enak.

"No problem, Naina," jawab Arga.

Tak lama makanan pun datang, Arga dan Naina pun langsung menyantap makanan tersebut. Dan di tengah-tengah makan malam mereka, Arga menanyakan sesuatu hal yang membuat Naina seketika tersedak makanannya.

"Ini minumlah dulu!" ucap Arga sambil menyodorkan air putih.

"Apa pertanyaanku ada yang salah?" tanya Arga. "Entah kenapa Naina, aku yakin kamu dan juga Reno tidak memiliki hubungan apapun," ucap Arga kemudian.

BERSAMBUNG.......