NovelToon NovelToon
Terjebak Obsesi Dua Cogan

Terjebak Obsesi Dua Cogan

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Romansa / Gangster
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Leticia Arawinda

Seorang model cantik menjadi incaran 2 pria tampan yang terobsesi ingin memilikinya namun cara mencintai kedua pria tersebut membuat Azzura gadis cantik itu tidak nyaman dalam kehidupannya. Siapakah yang akan di pilih oleh Azzura?
🌸🌸🌸
Nantikan kisah selanjutnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Leticia Arawinda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28

Hubungan yang terjalin di antara Azzura dan Adian kini sudah berlangsung lama hingga tak terasa sudah lebih dari satu tahun berlangsung.

"Sayang, aku di depan kantor" Azzura mengirim pesan dengan penuh semangat menunggu kekasihnya berdiri di tempat yang teduh.

"Kenapa nggak masuk aja sayang?" kata Aidan dalam pesan singkatnya.

Dengan bergegas Aidan beranjak kemudian berjalan dengan cepat untuk menemui Azzura.

Dia tidak ingin membuat kekasihnya menunggu terlalu lama apalagi ini untuk pertama kalinya Azzura memberanikan diri untuk menemuinya di kantor miliknya.

"Hosh.. hosh" nafas Aidan terengah-engah karena hampir berlari.

Sementara itu Azzura sedang mencoba membalas pesan dari Aidan dengan senyum yang tak lepas dari bibir merah muda nan indahnya.

"Sayang.." panggil Aidan yang mendekat ke arahnya.

Belum sempat Azzura membalas pesannya namun Aidan sudah lebih dulu menghampirinya.

"Sayang? kamu lari?" tanya Azzura melihat kekasihnya sangat cepat turun kebawah hingga berkeringat.

Azzura menyeka keringatnya dengan sapu tangan yang selalu ia bawa.

"Haah.. maaf sayang, aku hampir lari. Kenapa kamu gak naik ke atas? aku khawatir kamu nunggu lama disini" ucapnya sambil menyentuh kedua lengannya.

"Gak apa-apa, aku kan cuma mampir sayang. Lagian aku takut ganggu kerjaan kamu" jawab Azzura.

Tiba-tiba Aidan menyentuh tangan Azzura lalu menggenggamnya dengan erat lalu membawanya masuk ke dalam kantornya.

"Sa, sayang.. kita mau kemana?" tanya Azzura merasa lalu dilihat banyak orang di gedung itu.

"Ke ruanganku sayang" jawab Aidan sambil tersenyum.

Senyuman yang mencurigakan itu membuat Azzura tak bisa berfikir jernih.

Selama setahun ini Azzura berusaha menghindari hal yang akan mengarah ke adegan yang romantis karena Aidan akan menjadi lebih berhasrat saat berduaan dengan Azzura.

Azzura tidak ingin membuat Aidan kesulitan karena dia tidak bisa dan tidak akan melakukan penyatuan cinta yang lebih dalam sampai melakukan adegan panas sebelum menikah.

Jantungnya berdebar kencang seteleh benar-benar sudah sampai di depan ruangan Aidan.

Ceklek!

Aidan membuka pintu ruangan besar dan luas yang selama ini menjadi tempat ia bekerja.

Untuk pertama kalinya Azzura masuk ke ruangan Aidan dan tidak akan menyangka bisa melihatnya.

"Wah.. ternyata ruangan kerja pacarku luas banget, ya" ucapnya terkagum.

"Hmph! sayang.. " panggil Aidan yang berdiri di belakangnya lalu mendekat dan melingkarkan tangannya ke perut atasnya Azzura.

Dia menempelkan dagunya ke bahunya sembari mencium lehernya.

"Cup"

"Ah, sayang.. geli" Azzura merasa tergelitik mendapatkan sentuhan bibir dari Aidan.

"Aku kangen banget sayang, sudah seminggu ini kamu sangat sibuk" ucap Aidan sambil mendekatkan wajahnya mengenai wajah Azzura yang lembut.

"Cup" Azzura mencium pipi Aidan agar Aidan terkejut.

Matanya terbelalak karena tidak mengira Azzura akan menciumnya dengan tiba-tiba.

"Sayang.. sekarang kamu sedang menggodaku kan?" ucapnya sambil membalikkan badan Azzura agar menghadap dirinya.

"Aku cuma balas kecupanmu sayang, kita impas kan?" jawabnya dengan santai.

Aidan selalu dibuat terpesona dengan setiap tingkah Azzura yang beragam. Dia memejamkan matanya sejenak lalu tersenyum.

"Hmm.. Oke, lain kali jangan lupa membalas apa yang akan aku lakukan, ya sayangku" kata Aidan sambil menyeringai.

"Oke... siapa takut" jawabnya dengan percaya diri.

Setelah itu Aidan kembali tersenyum hingga membuat Azzura sedikit khawatir dengan apa yang sedang di pikirkan oleh Aidan.

"Sayang, duduklah disini" ucap Aidan membantu Azzura untuk duduk di sofa yang empuk.

"Terimakasih sayang"

Kemudian mereka berdua berbincang sebentar sebelum Aidan harus melanjutkan pekerjaannya.

Sementara itu Azzura menunggu sampai Aidan selesai karena setelah itu Aidan ingin mengajak Azzura pergi untuk makan malam bersama nanti.

Melihat Aidan yang tengah sibuk membalik dokumen yang banyak, terlihat serius namun menjadi daya tarik yang lebih dari sosok Aidan yang terlihat lebih tampan dan keren menurut Azzura.

Sorot mata yang dalam dan terus menerus menatap Aidan tentu saja sangat terasa dengan jelas ada yang sedang memperhatikannya.

"Sayang... nanti bolong kalau kamu menatap aku terus" ucap Aidan mencoba meledeknya.

"Uhuk.. si, siapa yang begitu" Azzura terkejjt ketahuan mencuri pandang.

Aidan hanya membalas tersenyum lalu kembali memeriksa beberapa dokumen itu.

Ruangan yang luas itu menjadi hening namun Azzura merasa sedikit canggung setelah yang terjadi sebelumnya.

Namun tak butuh waktu lama akhirnya Aidan membereskan meja kerjanya lalu beranjak dan menghampiri Azzura.

"Sayang, maaf sudah buat kamu nunggu lama" ucapnya sambil duduk di samping kekasihnya.

"Iya gak apa-apa sayang" jawab Azzura.

Aidan terus menatap wajah Azzura kemudian membelai wajahnya.

"Ugh! sa, sayang" Azzura tersentak.

Aidan mendekatkan wajahnya lalu menyentuh dagunya kemudian dia menempelkan bibirnya dengan perlahan ke bibir Azzura yang sedikit terbuka.

"Eum..sa.. sayang" Azzura semakin panik karena Aidan tak mau menjauh ketika Azzura berusaha mendorongnya.

"Aku kangen kamu sayang, apa gak boleh cium sebentar" ucap Aidan dengan tatapan penuh harap.

"Bo, boleh tapi.. pelan ya" Azzura tahu betapa menggebunya Aidan kala itu saat menciumnya bahkan tatapannya pun penuh dengan hasrat yang tak tertahankan.

"Iya sayang" jawabnya merasa senang.

Kemudian Aidan kembali mendekatkan bibirnya lalu mencium kembali bibir Azzura yang lembut itu.

"Cup"

Azzura terbawa suasana yang panas itu meski ia sendiri yang ingin menahannya.

Badan yang semakin condong ke depan dengan memeluk Azzura kini tak sengaja justru menekannya hingga Azzura berbaring di sofa.

"Ah! sayang" kata Azzura yang terkejut.

"Eum.. gak apa-apa, seperti ini lebih nyaman. Aku akan menciummu lagi sayangku" ucapnya semakin bergairah.

Aidan menciumnya lagi tanpa rasa bosan bahkan dia melumatnya dengan perlahan namun intens meski ia sangat ingin melakukan yang lebih.

"Cup" tiba-tiba Aidan tak sengaja mencium leher Azzura.

"Ah, sayang maaf" ucap Aidan beranjak dari atas tubuh Azzura.

Kemudian setelah itu keduanya menjadi canggung lalu Azzura juga beranjak untuk duduk karena merasa malu.

"Gak apa-apa sayang" jawab Azzura tak berani menatapnya.

"Hmm.. gimana kalau kita keluar sekarang? kamu mau makan apa sayang?" kata Aidan mencoba mengalihkan topik pembicaraan.

Wajahnya terlihat memerah dan jantungnya berdebar semakin kencang bahkan saat dia menyentuh bibirnya yang telah nakal mencium leher Azzura.

"Aku belum lapar sayang" jawab Azzura.

Namun tak hanya itu saja hal yang membuat Aidan merasa bersalah karena dia telah membuat tanda merah di leher Azzura.

"Haah? apa yang sudah ku lakukan" benak Aidan setelah melihat leher Azzura yang merah.

Pandangan Aidan yang lekat-lekat tertuju ke lehernya sampai membuat Azzura takut.

"Sayang! kamu lihat kemana!" pekik Azzura.

"Sayang, maaf.. lehermu merah" jawab Aidan.

Dengan cepat Azzura menutupi lehernya dengan tangannya.

"Apa?! jangan bercanda sayang" kata Azzura terkejut.

"Aku gak bercanda sayang, maaf aku benar-benar gak sengaja"

1
Supriatun Khoirunnisa
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!