NovelToon NovelToon
Sirkuit Rasa

Sirkuit Rasa

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Persahabatan / Romansa
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Reinand_

Apa itu cinta?

Mungkin ini hanyalah kisah cinta monyet yang di alami perempuan muda di masa-masa SMP nya, bisa juga ini adalah awal kisah cinta nya yang akan ia selalu rasakan sampai kapan pun juga.

Aku Reyna Celestia berumur 14 tahun, siswi Sekolah Menengah Pertama yang merasakan apa itu jatuh cinta pada pandangan pertama. Mungkin terdengar aneh bila yang mengatakan nya hanyalah gadis muda yang belum cukup untuk merasakan jatuh cinta. Namun inilah kisahku...

Bagaimana akhir nya? Apakah aku akan mendapatkan akhir yang aku inginkan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reinand_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tak ada Teman?

Kemarin aku hanya meratapi nasib ku dengan menangis dan mengurung diri di dalam kamar, bahkan aku harus bersembunyi jika ingin keluar kamar karena aku tak ingin mama dan papa melihat mata ku yang sembab. Namun untung nya kemarin kedua orang tua ku sedang sibuk, jadi aku tak begitu susah untuk menghindari mereka.

Jika di pikirkan kembali, ternyata kemarin aku hanya membuang-buang waktu ku yang berharga untuk menangisi hal yang bahkan tidak aku lakukan. Di hari sekolah ini aku akan bersikap seperti biasa dan aku akan melupakan nasib buruk ku itu, lalu bersikap tegas pada mereka mulai sekarang. Meskipun aku tak tau apa mereka tetap akan menjadi teman ku apa tidak.

Saat memasuki ruang kelas, aku melihat Erina yang sudah duduk di bangku kami berdua. Namun, ia membiarkan bangku ku di tempati orang lain. Aku melewati bangku Erina dan duduk di bangku kosong yang ada di belakang. Saat melewatinya, aku sama sekali tak menyapa Erina.

“Eh Rey, tumben gak sama Erina nih”, ucap salah satu teman sekelas ku.

“Iya nih, lagi kepengen pindah tempat aja”, jawab ku sambil tersenyum ke arah nya.

Yah, hanya pindah bangku tak membuat ku bersedih. Jika di bandingkan kemarin, lebih sakit tidak di percaya oleh sahabat sendiri. Tapi apa yang seperti ini masih bisa di bilang sahabat?. Daripada memikirkan itu, lebih baik aku fokus untuk belajar agar bisa masuk ke sekolah yang aku inginkan setelah lulus SMP.

Kelas di mulai, dan aku pun belajar seperti biasa. Aku tak begitu kesepian atau bersedih karena tak ada teman, justru perasaan ku menjadi lebih tenang setelah ada kejadian tersebut.

“kayak nya perasaan ga enak kemarin gara-gara kejadian ini deh. Apes banget dapet masalah ginian”, batinku

Aku memang kesal, kecewa dan ingin sekali marah dan mengeluarkan semua perasaan ku sampai ia percaya, namun tidak bisa. Meskipun begitu, perasaan ku pada Marvin tidaklah berubah. Aku masih tetap menyukainya.

Tak terasa jam sudah menunjukan pukul 11 siang, sudah waktu nya beristirahat. Aku keluar kelas dan berjalan menuju kantin sekolah, saat sampai di kantin aku bertemu dengan Vanya yang sedang memesan makanan.

“Eh ada orang ga tau malu nih, persahabatan kita jadi ancur cuma gara-gara satu cowok”, ucap Vanya.

“Oh gitu? Yaudah sih ya kalau gada yang percaya, aku ga bakal takut kok.. orang ga salah apa-apa juga. Inget peringatan aku kemarin ya..”, ucap ku lalu pergi meninggalkan Vanya.

Karena kesal aku sampai tidak jadi membeli makan dan langsung kembali ke dalam kelas. Untungnya bibi membekalkan ku beberapa cemilan ringan untuk ku bawa ke sekolah dan aku menghabiskan waktu istirahat di dalam kelas.

Waktu istirahat selesai, teman-teman sekelas ku kembali ke dalam kelas. Saat aku sedang duduk dan fokus dengan layar hp, tiba-tiba Erina datang menghampiri ku.

“Rey..”, panggil Erina

“Hm? Kenapa rin?”, tanya ku

“Kamu beneran ga ngelakuin hal itu?”, ucapnya

“Udah aku bilang aku ga ngelakuin itu kan, kalau ga percaya gpp kok Rin, kenapa tiba-tiba nanya hal ini lagi?”, tanya ku lagi

“Ya.. aku liat kamu emang sesantai itu Rey, maksudnya kamu keliat kayak ga punya salah. Biasanya orang yang punya salah bakal kelihatan malu atau ngerasa bersalah kan?”, jelas Erina

“Ya itu tau, makannya aku biasa aja, karena aku ga ngerasa kalau aku ngelakuin kesalahan.”,

“Maaf Rey, aku bakal tetep coba buat percaya sama kamu. Tapi kayaknya buat sementara kita ga bakal bisa terlalu deket, kamu pasti ngerti kan.”,

“Iya, aku ngerti kok, gpp kamu ga usah berusaha kalau kita harus deket, aku ga mau kalau kamu juga bakal ikut di jauhin sama yang lain. Makasih ya Rin”, ucap ku lalu tersenyum padanya

“Ayo yang masih berdiri duduk di bangku nya masing-masing”, ucap guru yang baru akan mengajar di kelas ku.

Mendengar itu Erina pun duduk di bangku nya, dan kelas di mulai kembali.

Setelah beberapa jam berlalu, akhirnya tiba lah waktu nya pulang. Aku langsung keluar dari kelas dan berjalan menuju gerbang sekolah.

“Bisa-bisanya udah bikin masalah tapi malah santai banget”, celetuk Marvin yang berpapasan dengan ku.

*Deg

Saat mendengar itu, aku langsung menjawab. “Aku ga ngelakuin kesalahan itu kok, harus aku bilang berapa kali sampe kalian percaya?”

“Tapi udah ada bukti nya Rey, kamu mau ngelak kayak gimana?”, tanya nya balik

“Aku tau aku ga bisa ngelak, tapi aku bener-bener gak ngelakuin itu, buat siapapun yang udah ngejebak aku, semoga dia dapet karmanya deh”, jawab ku dan langsung pergi berjalan meninggalkan Marvin.

Mendengar perkataan Marvin sangat lah membuat hati ku sakit, apalagi aku mendengar itu dari orang yang aku suka. Rasanya aku ingin menangis lagi, namun aku sudah menetapkan diri untuk bersikap tegas. Aku hanya berharap bisa mendapatkan sahabat baru yang baik, dan selalu percaya pada ku.

Aku duduk di kursi dekat gerbang sekolah karena ternyata Pak Elo belum sampai untuk menjemput ku. Selama menunggu, teman-teman ku melewati ku begitu saja tanpa menyapa. Memang terlihat menyedihkan, namun mau di jelaskan berapa kali pun mereka tidak akan mempercayai ku.

30 menit pun berlalu, akhirnya Pak Elo datang. Aku langsung menghampiri nya dan masuk ke dalam mobil.

“Tumben lama Pak”, ucap ku sambil duduk di kursi.

“Maaf ya pak Elo telat, tadi ada kecelakaan jadi macet deh”, ucap Pak Elo

“Iya gpp kok, tapi bapak baik-baik aja kan?”, tanya ku

“Aman dek, tadi bapak kena macet nya doang, langsung pulang atau mau kemana dulu nih?”, tanya pak Elo

“Langsung pulang aja pak”, jawab ku

Pak Elo pun mengangguk lalu menjalan kan mobilnya dan kami pun pulang.

1
sky
/Smile/
Anita Jenius
Ceritanya menarik.
aku bacanya nyicil ya.
5 like mendarat buatmu thor. semangat ya
Reii: Terimakasih kak/Smirk/
total 1 replies
sky
sheiiii
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!