NovelToon NovelToon
I WANT TO BE YOUR LOVER

I WANT TO BE YOUR LOVER

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Playboy / Teen School/College / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: Arys@

Risa seorang gadis ceria dan cantik tapi sayangnya ia berpenampilan sangat culun. Di saat pertemuan pertama kali nya dengan seorang pria tampan di kampus, Risa telah jatuh hati pada nya.Dan ia ingin mengejar cinta senior nya itu . Di lain sisi juga Risa ingin merencanakan kencan buta bersama seorang pria lain , yang di mana Risa ingin pria yang ia kencani itu untuk mengubah penampilan Risa dan ikut membantunya mendapatkan pria pujaan hatinya itu . Bagaimana kisah cinta mereka selanjutnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arys@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

I WANT YOU

Semakin larut malam, Hamka mulai merasa lelap dan tenang. Pada satu titik, pikirannya melayang ke masa lalunya, ke sebuah masa ketika dirinya belum pernah merasa begitu terlibat dalam sesuatu, ketika dunianya masih sederhana dan baik-baik saja. Tetapi, kehidupan Hamka telah berubah secara dramatis sejak pertemuan dengan Lia. Sekarang, pikiran Hamka lebih sering terfokus pada hubungan mereka, walaupun hal itu tampaknya tidak mudah untuk dilakukan.

Namun, di sini, pada malam ini, Hamka akhirnya beristirahat dengan tenang. Ditengah-tengah ketakutan dan kekacauan, Hamka telah menemukan cinta dan keamanan dalam Lia,Setelah mendapat pengalaman besar dalam hidupnya, ia merasa siap untuk menghadapi hidup di masa depan dengan lebih kuat dari sebelumnya, sekaligus membawa kedamaian ke dalam hidupnya dan kehidupan Lia.

.....

Risa memasuki rumah dengan rasa lelah yang memuncak, ia melepas sepatu dan terkulai di atas sofa ruang keluarga. Ibunya segera menghampirinya, "Risa, sayang, kamu kelelahan sekali. Apa yang terjadi?"

Risa menghela nafasnya lalu menjawab, "Sekolah tadi sangat melelahkan, aku berjalan kaki bersama teman-temanku. Kami bermain sepanjang pulang."

Ibunya mengernyitkan dahinya, "Tapi kamu harus istirahat dengan benar, Risa. Kamu butuh tidur yang cukup."

Risa mengangguk lesu, "Iya, ibu. Aku akan istirahat dengan benar."

Saat mulai jatuh tertidur, ia merasa ada sesuatu yang aneh di dalam mimpinya. Risa merasa ia sedang berada di dalam sebuah ruangan yang aneh, penuh dengan cahaya kuning. Di dalam ruangan itu, ia melihat seorang wanita muda yang sangat cantik. Risa merasa sangat tenang di samping wanita itu.

Wanita itu kemudian berbicara, "Selamat datang, Risa."

Risa terkejut. Bagaimana wanita ini tahu namanya? Ia bertanya, "Siapa kamu? Mengapa aku berada di sini?"

Wanita itu tersenyum. "Aku adalah ray of sunlight, Risa. Aku di sini untuk membantumu."

Risa semakin bingung, "Membantuku? Dalam hal apa?"

"Kamu merasa lelah dan terjebak dalam rutinitas. Kamu bisa berubah dengan cara yang lebih baik. Kau harus mengikuti hatimu dan melakukan apa yang membuatmu bahagia, tanpa takut akan penilaian orang."

Risa merasa sangat terdorong oleh kata-kata itu. Seolah-olah suatu kekuatan besar memasuki tubuhnya. Ia merasa begitu ringan dan tidak lelah lagi.

Setelah bermimpi itu, Risa merasa benar-benar berubah. Ia tidak lagi merasa takut untuk mengikuti impian dan hatinya, apa pun itu. Dalam beberapa minggu ia menulis karya kreatifisme yang ia cintai, dan berhasil memenanginya dalam sebuah ajang yang diadakan oleh sekolahnya. Ia juga mulai mengejar kegiatan-kegiatan baru yang lebih berani, dan mencari tahu cara menjadi sukarelawan di berbagai tempat.

Ibunya sangat bangga melihat perubahan ini dalam diri Risa. "Kamu benar-benar berbeda sekarang, Risa," katanya. "Apa yang terjadi?"

Risa tersenyum lebar, "Aku merasa lebih berani sekarang, ibu. Aku tak lagi merasa takut untuk mengikuti hatiku dan melakukan apa yang membuatku bahagia."

"Bagus sekali, nak. Aku sangat senang melihatmu tumbuh dan berkembang seperti ini."

Risa merasa sangat bersyukur atas percakapan dengan 'ray of sunlight' yang telah mengubah hidupnya tak lagi lelah dan terbebani oleh rutinitas. Kini ia berani mengejar mimpi-mimpinya dengan penuh semangat dan keberanian.

Risa terbangun dari tidurnya dengan perasaan yang sangat aneh. Ia merasa seperti ada sesuatu yang tidak beres pada dirinya. Perasaan yang sama seperti saat ia bermimpi tentang ray of sunlight beberapa waktu yang lalu. Ia meraih ponselnya dan melihat jam, sudah hampir magrib. Ia menyadari bahwa telah tidur selama lebih dari tiga jam.

Risa bangkit dari tembok sofa dan mulai merapikan dirinya. Ia bergegas menuju dapur untuk mencari makanan ringan. Namun saat berjalan menuju dapur, ia merasa perasaan aneh itu makin kuat. Seperti ada yang mengikuti dan membuntutinya dari belakang.

Ia menoleh ke belakang, namun tidak ada siapa-siapa. Risa merasa tidak nyaman, dan akhirnya memilih untuk mempercepat langkahnya. Ia menemukan camilan dan merapat kembali ke ruang keluarga.

Di ruang keluarga, ia merasa kehilangan. Ada keheningan yang aneh, bahkan alunan musik dari televisi yang biasanya suka ia dengar, juga terasa berbeda.

Tiba-tiba, ia mendengar suara desisan kain. Perlahan Risa berbalik dan melihat bayangan perempuan yang duduk di dekat jendela. Bayangan itu menunjukkan dirinya seperti sedang merajut sesuatu.

Risa merasa sangat terkejut dan takut. "Siapa kamu?" tanyanya dalam suara bergetar.

"Ikuti kata hatimu, Risa," jawab bayangan itu sambil berdiri dari tempat duduknya.

"Kamu siapa?" ulang Risa.

"Aku ray of moonlight. Kami sama-sama ada untuk membantumu," jawab bayangan tersebut, dengan suara halus dan lembut.

"Apa yang kamu maksud? Bantu aku dalam hal apa?" tanya Risa, masih takut.

"Kamu membutuhkan keberanian, Risa. Kamu harus belajar mengejar impianmu dan mengejar kebahagiaan yang sebenarnya. Jangan takut untuk berubah dan tidak pernah kehilangan dirimu sendiri."

Risa merenungkan kata-kata tersebut. Ia merasa seperti ada kekuatan besar yang masuk ke tubuh&hirikannya. Ia merasa hatinya dipenuhi keberanian dan semangat untuk mengikuti impian dan keinginannya sendiri. Keyakinan bahwa sebuah sesuatu yang baik sedang menunggunya di belakang keberanian itu mencoba meyakinkannya.

Setelah mendengar kata-kata ray of moonlight, Risa mulai percaya bahwa ia dapat mencapai seluruh potensi yang dimilikinya. Ia tidak takut lagi untuk mengejar mimpinya dan mengejar kebahagiaannya.

Risa berlari menuju jendela dan melihat ke luar, mengamati cahaya senja yang menyinari jalan. Ia akhirnya mengerti bahwa impian dan visinya akan selalu mengikuti dan menemui jalan kepadanya, selama ia terus yakin dan berani untuk mengikuti hatinya.

.........

Risa menatap jam di handphone nya dan terkejut, ia melihat bahwa sudah pukul sepuluh malam. Ia baru teringat bahwa malam ini ia memiliki janji dengan Rio di taman dekat rumahnya. Saat ia ingat mengenai hal itu, Risa segera meraba-raba tasnya untuk memastikan apa yang perlu dibawanya.

Namun ia terkejut ketika menemukan kunci sepeda motor dan teringat bahwa ayahnya meminjam sepeda motornya sore ini. Ia tidak bisa menghubungi ayahnya, karena ayahnya tidak mematikan telepon genggamnya dan tidak merespon pesan whatsapp-nya.

Risa merasa sangat kerepotan, ia tidak bisa datang untuk bertemu dengan Rio. Waktu semakin lama dan ia merasa semakin gelisah karena tidak bisa membatalkan janjinya dengan Rio.

"Kenapa kamu kelihatan terburu-buru, Risa?" sapa ibunya kaget. "Ada apa, kamu belum tidur?"

"Iya, aku lupad, ibu...aku punya janji dengan Rio malam ini dan tidak bisa pergi," Risa bingung.

"Ayahmu meminjam sepeda motornya sore ini. Aku yakin bisa menghubungi dia untuk memastikan kembali," kata ibunya dengan suara lembut.

Beberapa saat kemudian, ibunya memberitahu Risa bahwa ayahnya memang meminjam sepeda motor tersebut dan ia telah pulang dengan selamat. Risa merasa sangat gembira dan berterima kasih pada ibunya.

Ia langsung pergi ke taman dan sampai di sana hampir jam sebelas malam saat sebenarnya janji dengan Rio di jam sepuluh malam. Rio merasa sangat kecewa dan marah dengan Risa atas ketidakpatuhannya pada janji.

Risa mencoba menjelaskan situasinya pada Rio, "Maaf, aku lupa kalau ayahku meminjam sepeda motorku. Semua terjadi sangat tiba-tiba dan aku tidak bisa berbuat banyak."

Rio masih merasa kesal, "Ini bukan pertama kali kamu melupakan janji dan membuatku menunggu begitu lama. Aku membutuhkan orang yang bisa dipercaya dan bisa menghormati janjinya."

Risa merasa sangat bersalah dan merenungkan apa yang terjadi. Ia belajar bahwa ia harus memprioritaskan janji dan kesepakatan yang diambillah dan tidak boleh melupakan sesuatu yang penting.

Setelah pertemuan itu, Risa merasa berkomitmen untuk selalu menghargai waktu dan menghormati janji yang telah diambil. Ia kembali menghargai integritas dan nilai tauhidnya dan selalu ingat untuk menyampaikan keterlibatan dan komitmennya pada setiap orang yang terlibat. Rio pun berterima kasih pada Risa untuk memberinya pelajaran yang berharga tentang pentingnya menghormati komitmen dan janji.

1
aris@
auhhhhh....
aris@
Rio cocok sih ama Risa ...
dan Hamka sama Lia...
aris@
wah...tips macam 8ni sangat langka Ya aa...
aris@
permainan game yg sangat 2 di luar nurul
aris@
baju seragam sekolah ngapain ke klub mlm ...hahaha
aris@
itu bener sekali...
Ucu Borneo.
nice..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!