Affair With Suami Sahabatku

Kamu baru saja melakukan operasi dan maya dokter anastesi yang ikut dalam mengoprasi kamu satu minggu yang lalu.jawab wisnu.

Dia melebarkan matanya,dia berbicara patah-patah karena tenggorokannya sangat kering.

Satu minggu? Aku sudah disini selama satu minggu? Ucap miya.

Bisa lebih lama dari itu,jadi tenanglah dulu.Apa lagi-lagi kamu mengantuk? Tanya wisnu.

Miya terdiam dia mengedipkan matanya,Iya.jawab miya.

Walaupun rasa sakitnya tidak seperti sebelumnya,Miya masih ingin tidur lebih lama.Walaupun sepertinya dia bisa sadar lebih lama.Miya merasa ingin melepas oksigen yang menutupi mulut serta hidungnya.

Tidak lama menunggu mereka mendengar suara pintu terbuka.Miya masih tidak bisa menggerakan kepalanya dan dia hanya menebak-nebak siapa yang datang.Tetapi ketika pintu baru terbuka dia sudah mendengar suara maya yang berteriak memanggilnya.

Miya,syukurlah kamu sudah sadar!Maya langsung memegang tangannya.

Maya langsung mengecek kondisi miya.

Bisakah kamu memberiku air? Tanya miya.

Belum sekarang.jawab maya.

Miya ingin sekali memukul kepala maya sekarang.Kedua orang itu sama sekali tidak ingin memberikannya air padahal dia sudah sangat haus.Miya memejamkan matanya,dia mending tidur dari pada bangun hanya untuk di periksa seperti ini dan tidak di berikan minum sama sekali.

Aku akan memberikanmu nanti setelah pemeriksaan lebih lanjut dan dokter yang mengoprasi mu sedang jalan kesini.Ucap maya.

Dia akhirnya membuka mata miya bersabar lebih lama.Maya berlahan-lahan melepas kabel yang melekat ditubuhnya dan membawanya menuju ruang lain.Miya pernah melihatnya di film-film dan tidak menyangka akan merasakannya sekarang.

Dari kaca dia bisa melihat kepalanya dibalut perban putih.Miya hanya menatapnya lama,mungkin itu karena kecalakaan kemarin.Dia sudah tidak mengingat apa-apa setelah memeluk anak yang disebrang jalan itu.

Miya bahkan tidak tahu kapan dia dibawa ke rumah sakit dan kapan kejadian itu terjadi.Semuanya terasa sangat cepat sampai dia tidak bisa percaya jika sudah berada di rumah sakit selama satu minggu.

Lima belas menit kemudian maya dan dokter senior yang mengoprasi miya telah selesai memeriksa miya lebih lanjut dan maya mengembalikan miya ke ruangan perawatan.

Tidak ada masalah semuanya sangat baik.ucap maya.

Jadi bagaimana?tanya miya dengan suara serak.

Maya tersenyum dia langsung membawa gelas berisi air dan juga sedotan.

Pelan-pelan jangan sampai tersedak dan membuat jaitan kepalamu terlepas.Oke? Ucap maya.

Miya terkejut sekali lagi,dia harus jelaskan apa yang terjadi kepadanya setelah ini.Dia mulai minum berlahan dan menghilangkan rasa hausnya.Miya berhenti ketika dia akan tersedak.Maaf..ucap miya.

Pelan-pelan.Ucap maya berusaha mengelus punggungnya.

Miya tersenyum tipis.Terimakasih.

Miya memegang kepalanya yang diperban, dia sedang menaiki kursi roda yang di dorong oleh salah satu perawat menuju mobil wisnu.Pria itu akan mengantarnya ke rumahnya,setelah berdebat selama satu minggu miya kalah telak dengan maya dan wisnu.

Dia terpaksa memberi tahu tempatnya menginap dan barang-barangnya di pindahkan ke rumah wisnu.Keduanya bersikeras ingin merawatnya ketika dalam masa pemulihan.Miya sudah menolak tetapi mereka memiliki alasan yang masuk akal.

Apalagi tidak ada yang terlalu mengenalnya disini.Jadi mereka yang bertanggung jawab sebagai walinya selama dirawat di rumah sakit.

Maaf sudah merepotkan mu.Ucap miya ketika wisnu sudah ada di dalam mobil.

Wisnu menoleh,aku sama sekali tidak direpotkan.Ayo,maya sudah menunggu kita.

Dia mengangguk,selama diperjalanan miya hanya menatap keluar jendela.Pikirannya berkelana kemana-mana.Hal yang paling dia syukuri selama dirawat di rumah sakit adalah perkembangan pekerjaannya yang fotonya sudah di jadikan bliboard di jalan untuk iklan.

Sayangnya dia tidak dapat melihat karena dirawat di rumah sakit.Kepalanya yang cidera mengharuskannya untuk tetap diam untuk meminimalisir getaran.

Apa yang sedang kamu pikirkan? Tanya wisnu.

Miya menghela nafas,tidak ada hanya yang terjadi disini.Kecelakaan ini sangat tidak terduga.Aku merasa hidup seperti orang lain ketika berada disini.jawab miya.

Jangan terlalu banyak pikiran miya.ucap wisnu.

Miya melirik pria itu,selama di rumah sakit pria itu hanya memanggil namanya.Sekarang mungkin sudah menjadi kebiasaan.Padahal dia sedikit menyukai ketika pria itu memanggilnya dengan "sayang".Mungkin sesuatu telah terjadi dengannya selama dia dirawat.

Nah kita sudah sampai.Ucap wisnu sembari memarkin mobilnya di halaman rumah.

Miya masuk dengan kursi roda,wisnu mengangkatnya turun dari mobil dan mendorongnya masuk ke dalam.

Selamat datang miya.Aku senang melihatmu sudah berada disini.Sambut maya senang.

Miya tersenyum,dia membalas pelukan erat sahabatnya.

Terimakasih.ucap miya.

Tiba-tiba maya mengambil jaket dan kunci mobil.Sayang,aku ada operasi tiba-tiba.Seseorang kecelakaan dan aku satu-satunya dokter anastesi yang tidak memiliki operasi.Aku harus kesana sekarang,maafkan aku karena mengacaukan momen ini.

Pergilah,maya semua orang pasti menunggumu.Ucap miya.

Dia ditinggalkan sendiri diruang tamu.Miya memandang rumah itu dengan takjub suasanan berbeda dengan apartemen milik wisnu,tetapi tetap saja dia menyukai rumah ini.

Miya terdiam ketika tubuhnya terangkat,dia memegang leher dan bahu wisnu.Maya?

Barusan dia berangkat.Jawab wisnu sembari menggendongnya memasuki sebuah kamar.

Dia memegang erat leher wisnu ketika pria itu membaringkannya ditempat tidur.Miya mengalami retak di betisnya dan membuatnya tidak bisa berjalan selama dua bulan.kakinya itu masih di gips agar tidak membuatnya semakin parah.

Tiba-tiba wisnu mencium bibirnya.Miya terkejut langsung mendorong wisnu tetapi pria itu tetap menciumnya.Miya bisa merasakan kerinduan di dalam ciuman itu.Dia menatap wisnu pria itu menutup matanya.

Wisnu!

Wisnu menghentikan ciuman dan menatapnya,Kenapa? Ada yang sakit atau aku menindihmu? Tanyanya khawatir.

Miya tertawa lalu memukul bahu wisnu pelan,Aku baik-baik saja.Kenapa tiba-tiba?

Aku sangat merindukanmu sayang.Selama dirumah sakit aku hanya menahannya agar maya tidak curiga.jawab wisnu lalu berbaring di samping miya.

Miya memejamkan matanya,dia sudah sangat menginginkan pelukan seperti ini sudah sejak lama.Rasanya dia akan menangis jika wisnu memeluknya lebih lama lagi.Pria ini sungguh sudah merebut hatinya.

Dia menarik baju kaos wisnu pelan, I want more.

Akhirnya setelah sekian lama memendam rasa rindu,miya bisa memberi tahukannya kepada pria itu jika dia sangat-sangat merindukannya.

Seharusnya aku yang menemukanmu.Bukan kamu yang datang dalam keadaan kritis parah.Ucap wisnu sembari memeluknya.

Miya mengangguk.Kamu tidak menemukan tempat ku menginap?

Tempatnya sudah tidak di iklankan sayang.Rumah itu seperti rumah biasa,untukku bukan penginapan.Ucap wisnu dengan suara baritonnya yang tegas.

HAY GAES JANGAN LUPA LIKE,KOMEN,KASIH BINTANG 5 YA GAES BIAR AUTHOR SEMANGAT NULISNYA...TERIMAKASIH BANYAK BUAT YANG SUDAH BACA.