NovelToon NovelToon
LET ME LOVE YOU

LET ME LOVE YOU

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Crazy Rich/Konglomerat / Identitas Tersembunyi / Romansa
Popularitas:48.1k
Nilai: 5
Nama Author: Pansy Miracle

Venus Bach, melarikan diri dari mansion milik keluarganya. Ia beruntung karena bertemu dengan seorang wanita paruh baya yang akhirnya mempekerjakan dirinya di rumah menantunya sebagai babysitter untuk cucunya. Redley Smith, putra bungsu Keluarga Smith, jatuh hati pada Venus, babysitter keponakannya. Namun, Venus membentengi dirinya dari makhluk bernama laki-laki. Apakah Red akan berhasil meluluhkan hati Venus? Ataukah semakin membuat Venus menjauh dan menutup dirinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pansy Miracle, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PERBEDAAN INFORMASI

Venus berlari pulang dengan dadda yang bergemuruh. Takut dan gelisah bercampur menjadi satu, membuat perasaannnya benar-benar tak tenang.

Ceklekkk

Ia membuka pintu rumahnya dengan perlahan meskipun saat ini ia begitu ingin melihat keadaan Mars. Waktu masih menunjukkan pukul sebelas malam dan seharusnya ia belum pulang dari bekerja, Mars yang mendengar suara itu pun langsung keluar dari kamar tidur karena ia merasa tak tenang sejak tadi.

“Ve?”

Venus yang sedikit mengendap pun mengangkat wajahnya dan melihat keberadaan Mars di sana.

“Kamu sudah pulang? Ada apa?” tanya Mars.

“Ah hari ini Uncle Rich tak membuka kedai. Aku lupa jadi aku kembali pulang,” jawab Venus.

Mars menghela nafasnya pelan dan menatap Venus. Ia tahu kalau Venus berbohong karena tadi ia sempat bertemu dengan Tuan Richardo di jalan depan.

“Kalau begitu cepatlah istirahat,” kata Mars.

Venus melangkah menuju kamar tidurnya, tapi kemudian ia berhenti dan memutar tubuhnya.

“Kak, bagaimana kalau kita pindah saja dari sini? Aku sudah menemukan dokter yang bisa melakukan operasi padamu,” ujar Venus.

“Jangan memaksakan untuk itu, Ve. Aku tak mengapa dan ku rasa pindah bukanlah jalan keluar untuk permasalahanku. Bukankah pemilik tempat ini memberikan sewa yang murah pada kita?”

Dalam hati Venus membenarkan ucapan Mars. Mereka tinggal di sana setahun belakangan ini karena sewa yang begitu murah. Pemiliknya begitu baik dan rasanya akan sulit mencari tempat yang murah dengan suasana yang tenang. Namun, Venus merasa kesulitan mencari pekerjaan di sana saat ini.

“Baiklah,” Venus akhirnya masuk ke dalam kamar tidurnya.

Mengapa kamu membohongi kakak, Ve? Kakak justru akan sangat senang jika kamu berhenti dari pekerjaan itu. Kamu gadis yang baik, tidak cocok berada di sana. - batin Mars.

***

Redley kembali pulang ke hotel dengan wajah yang sulit untuk diartikan oleh Louvin. Pria itu tampak sedang menghabiskan sekantong makanan ringan sambil menyaksikan tayangan televisi.

“Besok pagi-pagi kita pulang, Lou,” kata Redley.

“Pulang? Bukankah tadi kamu belum ingin pulang?”

“Sekarang aku ingin pulang.”

“Apa kamu tidak jadi membalas sakit hatimu?” tanya Louvin yang sebenarnya berharap Redley tak akan melakukannya. Ntah mengapa saat ia melihat Venus, ia merasa jika Venus tak seperti yang dikatakan oleh Redley.

“Membalaskan sakit hati? Tentu saja akan tetap kulakukan. Bukankah aku mengatakan padamu agar mem-blacklist dirinya dari semua pekerjaan?”

“Tapi Red, itu terdengar kejam. Bagaimana ia bisa hidup?”

“Aku tak peduli. Ia juga tidak peduli bagaimana keadaanku saat ia menipuku.”

Lagi dan lagi, Louvin menghela nafas panjang. Namun ia tak membalas ucapan Redley lagi. Ia akan mencari tahu sendiri apa yang sebenarnya terjadi karena Redley sepertinya tak pernah melakukannya dan berasumsi pada apa yang ia lihat.

Redley mengeluarkan sesuatu dari dalam sakunya. Ia memperhatikan benda yang ia pegang dan kembali kilatan peristiwa tadi hadir di dalam ingatannya, kemudian ia langsung memasukkannya ke dalam dompet.

“Aku mau istirahat, jangan menggangguku,” ujar Redley yang kemudian langsung berbaring di atas tempat tidur tanpa mengganti pakaiannya.

***

“Tha, bantu aku membujuk Kak Mars untuk pindah dari sini. Aku sudah mencari tahu tentang dokter yang bisa melakukan operasi padanya,” pinta Venus pada Bertha.

Felbertha memegang tangan Venus dan menggenggamnya, kemudian ia menatap Venus lalu menggelengkan kepalanya.

“Aku tidak bisa melakukannya,” kata Bertha.

“Maksudmu? Apa kamu tidak mau Kak Mars sembuh? Atau Kakakku yang mulai mempengaruhimu?” tanya Venus.

“Ve, sejujurnya aku juga ingin ia sembuh, tapi aku juga tak ingin menyakiti hatinya dengan membohonginya.”

Degggg

Tiba-tiba saja Venus merasa tersentil di dalam hatinya saat mendengar ucapan Bertha.

“Aku ingin Mars sendiri-lah yang menginginkan kesembuhan itu. Jika memang ia bahagia dengan keadaannya seperti ini, aku akan tetap menemaninya.”

“Tha …”

“Maafkan aku, Ve. Aku tak ingin menyakitinya seperti kemarin. Ia tahu bahwa aku yang mengatakan tentang jadwal pertemuan dengan dokter padamu. Meskipun ia tak marah, tapi aku tahu bahwa ia tak suka dengan tindakanku. Aku mengkhianati kepercayaannya.”

“Tapi itu untuk kebaikannya.”

“Jangan menghasut Bertha lagi, Ve,” suara Mars terdengar di antara pembicaraan keduanya.

“Kak!”

“Kakak berhubungan dengan Bertha karena kakak sangat percaya dan juga mencintainya, begitu pula sebaliknya. Kakak tak suka dibohongi, meskipun itu demi kebaikan,” kata Mars.

Venus diam dan menatap Mars.

“Dan kamu, apa kamu juga membohongi kakak?”

“Tidak!” Venus menjawab dengan sangat cepat, membuat Mars hanya bisa menggelengkan kepalanya.

“Ve … apa kakak begitu membebanimu hingga kamu tak mau lagi berbagi cerita?” Mars menatap ke langit-langit, menarik nafas daam lalu menghembuskannya dengan perlahan.

“Kamu tahu Ve, kemarin kakak duduk di teras depan. Tanpa disangka Tuan Richardo lewat dan ia sendiri menghampiri kakak,” lanjut Mars.

Jantung Venus berdetak dengan sangat cepat karena kebohongannya sepertinya telah terbongkar.

“Ia mengatakan bahwa kamu tak perlu datang lagi ke kedai karena ia sudah menemukan penggantimu. Ia mengatakannya dengan begitu marah karena kamu sudah membuatnya malu di hadapan rekan bisnisnya.”

Venus masih diam. Ia tak tahu harus berkata apa.

***

Beberapa hari kemudian,

“Red.”

“Ada apa?” tanya Redley.

“Aku punya sesuatu untukmu,” ujar Louvin.

“Katakan saja ada apa, aku sedang sibuk.” Kata Redley yang terus menyibukkan dirinya karena sejak kepulangannya, di dalam kepalanya selalu kembali muncul wajah Venus, bahkan kini lebih sering dari sebelumnya.

“Bacalah,” Louvin meletakkan sebuah map di atas meja Redley.

“Mengapa kamu tidak memberitahuku saja?”

“Karena lebih baik kamu membacanya sendiri.”

“Ya sudah nanti aku baca, pergilah.”

Louvin akhirnya meninggalkan Redley karena ia juga harus menyelesaikan pekerjaannya. Redley sendiri tak terlalu menggubris ucapan Louvin tadi.

Saat waktu sudah beranjak malam dan Redley sudah menyelesaikan pekerjaannya. Ia menumpuk dokumen tersebut. Kini ia baru memperhatikan map yang tadi dibawa oleh Louvin.

“Apa sebenarnya yang inginkan?” gumam Redley kemudian mengambil map tersebut.

Mata Redley membulat saat membaca setiap informasi yang ada di sana, tak ada satu pun yang ia lewatkan. Informasi yang diberikan oleh Louvin mengapa begitu berbeda dengan informasi yang dimiliki oleh dad Axel?

Ada apa sebenarnya ini? Tak mungkin Dad Axel mengganti informasinya, kecuali ….

Pikiran Redley mulai berjalan dan ia mencoba mengingat siapa yang mencarikan informasi untuk Dad Axel. Ia pun akhirnya membawa map yang diberikan oleh Louvin. Ia ingin menanyakan semuanya pada Dad Axel.

🌹🌹🌹

1
War Yuti
kelama,an
Evy Natonis
lama sekali upnya thor
Pansy: Maklum kak, aku hrs nyari uang juga di RL dan kdg pulang sudah cape bgt. Kalau cuma nulis, sehari aku paling dapat 100 perak
total 1 replies
hansen
bantu vie dan mars red..
Marlyn Koloay
katanya pengusaha banyak uangnya kok ngga selidiki siapa pria itu...ah thor terlalu bertele-tele.tapi kau suka karyamu 🥰
Nurhartiningsih
bodoh...masa pikirannya lngsung negatif.gak mau menyelidiki siapa cowok yg bersama venus.jd geregetan
hansen
kok red ngak selidik apa hubungan mars dan vie .. sepatutnya KLU emang lu cinta SMA vie red cari tahu aja masa lalu vie kek gimana bkn nya jd penguntit kaya maling..lu yg ikut2 vie dlm diam Elu juga yg ngak pengen lihat muka vie.. waras kagak ku red
Lestari End
kereeen
Pansy: Thank you Kak 🌹🙏🏻🥰
total 1 replies
War Yuti
lanjutanya kelama,an
hansen
yup itu lebih baik dan ve berterus terang la pada red.. siapa tahu red bisa menolong mars/Smile/
War Yuti
kok lanjutanya lama banget, buruan thor penasaran nih
Evy Natonis
lanjut thor upnya...
Evy Natonis
kpan upnya thor?
Evy Natonis
lanjut thor
hansen
first like n komen /Smile/
Nurhartiningsih
lama bgt update nya
Pansy: Maaf kak, sy mesti kerja di RL karena skg kebijakan NT tidak membantu penulis. Jd maaf 🙏🏻 sy berusaha nulis, tp tiap hr juga cape karena hrs kerja
total 1 replies
LISA
Vladimir serakah bgt..
Naila
bagus, seru menegangkan. minta kelanjutannya
Pansy: Thank you Kak 🌹🙏🏻🥰
total 1 replies
LISA
Ternyata ceritanya seru & menegangkan juga
LISA
ya tuh si Rey sebenarnya tau klo Venus berbohong..
LISA
Pdhl Venus tidak memiliki maksud jelek wkt menyanggupi bekerja sbg baby sitter
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!