NovelToon NovelToon
Suamiku Adalah Musuhku

Suamiku Adalah Musuhku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Kaya Raya / Harem
Popularitas:10.9k
Nilai: 5
Nama Author: simmersunshine07

Ketika dua orang bertemu dalam sebuah aplikasi kencan dan akhirnya terlibat dalam sebuah pernikahan yang sama sekali tidak di sangka-sangka bahkan tak direncanakan sebelumnya sehingga membuat keduanya terjebak dalam situasi yang rumit. Axel dan Summer sama-sama memiliki masalah yang sama. Keharusan mereka melakukan pernikahan tersebut adalah atas desakan orang tua masing-masing. Akankah mereka terlibat cinta lokasi? mungkinkah kebencian berubah menjadi cinta?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon simmersunshine07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tak Bisa Lagi Menahan

Ketika Summer bertanya soal apa yanh di katakan Axel semalam membuat suasana hening sejenak. Summer merasa tidak sabar ingin mendengar bahwa Axel akan segera mengakhiri kontrak dengannya sehingga ia bisa terbebas dari segala perjanjian yang membelenggunya selama ini. Axel terdiam, ia seperti kesulitan untuk berkata-kata, ia merasa gugup namun tak terlihat oleh Summer.

“ Cepatlah katakan. Apa yang dia pikirkan sih?!“ Kata Summer dalam hati. Lalu Axel kemudian bangkit berdiri dari tempat duduknya.

“ Oh tidak! Apakah dia akan kabur lagi? Atau dia akan membuat sesuatu yang memalukan?“ Summer terlihat cemas. "TUNGGU!! Mau kemana kamu? Apa kamu akan melarikan diri? Bahkan kamu belum menjawab pertanyaan ku. Apa kamu mau lari lagi?“ Summer langsung bertanya dan mencoba menghentikan Axel yang terlihat akan melarikan diri. 

“ Apa? Melarikan diri? Aku tidak sepengecut itu ya!" Tegas Axel mengelak.

“ Lalu, kenapa kamu berdiri? Mau kabur kan pasti!“ Balas Summer.

“ Aku hanya ingin pergi ke toilet sebentar. Apa kamu mau ikut?“ Pungkas Axel.

" Disaat seperti ini masih ingin ke toilet? Apa dia gugup?" Gumam Summer. " Tentu tidaklah! Untuk apa?! Yaudah sana. Awas aja kalau pergi lagi.“ Kata Summer sedikit mengancam.

Axel berlalu begitu saja seperti tidak menggubris perkataan Summer. Ia rasa mungkin Axel terlihat gugup namun mencoba menutupinya. Summer harap yang ia inginkan benar-benar terjadi. Ia ingin Axel membatalkan kontrak, dan kehidupannya akan kembali seperti dulu.

Summer mulai menunggu cukup lama. Ia bertanya-tanya mengapa Axel tak kunjung kembali juga.

“ Apa dia sedang buang air besar? Atau– “ Summer merasa heran dan mulai berpikir negatif. Summer merasa bahwa kejadian semalam akan terulang kembali. Ia pun pergi menyusul ke toilet dan menunggu di depannya. 

Banyak orang berlalu-lalang keluar masuk toilet namun Summer tidak melihat Axel keluar dari toilet. Sampai pada akhirnya Summer mendapatkan sebuah pesan yang membuat ia benar-benar jengkel. Siapa lagi kalau bukan dari Axel. 

“ Aku ada urusan penting mendadak. Tagihannya sudah ku bayar, kalau sudah selesai makan kau bisa langsung pulang. Terimakasih untuk makan malamnya.“ Tulis Axel dalam pesannya. 

Summer sangat kesal dan mulai membabi buta. Rasa kesal dan amarah menjadi satu dan membuat ia rasanya ingin berteriak saat itu juga, namun sayangnya Summer masih menahannya karena tidak ingin menjadi pusat perhatian.

Summer tidak lagi meneruskan makan dan langsung berjalan keluar menuju mobil yang terparkir di depan restoran. Ia masuk kedalam mobil dan kemudian berteriak sekeras mungkin untuk melampiaskan kemarahannya pada Axel.

“ Argh!!! Dasar nyebelin! Selalu saja seperti ini! Apakah dia sengaja mempermainkan ku seperti ini? Apa mungkin di kehidupan sebelumnya kami adalah musuh bebuyutan?" Summer mengoceh tanpa henti.

Summer terus saja mengumpat Axel agar perasaannya lebih baik lagi. Setelah mengeluarkan semua unek-unek yang terpendam dan mulai kembali tenang, ia pun memutuskan untuk kembali pulang. 

Sesampainya di kediaman Theodor, Summer tidak melihat keberadaan Axel dimana pun termasuk di ruang kerjanya. Ia hendak mencaci makinya dan membuat perhitungan kepadanya.

“ Kemana dia pergi? Apakah dia benar-benar melarikan diri?“ Gumam Summer dengan kesal.

Akhirnya Summer kembali ke kamar dan merebahkan tubuhnya sejenak di atas tempat tidur untuk melepas kepenatan yang telah ia alami hari ini. 

Di sisi lain, Axel tampak gugup sehingga ia saat ini berada di sebuah hotel mewah yang ia pesan sebelumnya. Axel merasa bahwa ia belum siap mengatakan perasaannya kepada Summer. Bahkan ia sendiri masih terlihat bingung apakah perasaannya hanya sekedar nafsu atau karena memang benar-benar mencintai Summer. Axel mematikan ponselnya karena dia tidak ingin Summer menghubunginya untuk sementara waktu.

Axel mulai menuang sebuah wine ke dalam sebuah gelas dan mulai menyesapnya. Ia bahkan menghadap ke arah jendela kaca dan melihat pemandangan malam ibu kota yang tampak gemerlap. Axel mulai merenung. Axel terus membayangkan bagaimana jika dia bersenggama dengan Summer dengan berbagai macam gaya seperti yang selalu ada di dalam fantasinya. Sebelum-sebelumnya ia selalu membayangkannya dengan artis-artis luar negeri yang tampak seksi serta menggoda, namun kali ini dia selalu terbayang-bayang untuk melakukannya dengan Summer. 

Tanpa di sadari, Axel mulai senyum-senyum sendiri. Axel merasa bahwa perasaannya kepada Summer hanya sekedar memenuhi kebutuhan biologisnya saja. Dia pun kembali tertawa sendiri.

Summer yang saat ini sudah bersiap tidur masih memikirkan betapa kesalnya ia terhadap Axel, dia sama sekali tidak menyangka Axel akan berbuat seperti ini. Summer pun memutuskan untuk tidur dan melupakan segala kekesalannya.

Di sisi lain, Axel tidak bisa tidur dengan nyenyak. Ia terus saja membayangkan kenikmatan apabila ia bersetubuh dengan Summer. Dia bahkan tak henti-hentinya menyesap minumannya hingga menghabiskan dua botol sendirian.

Axel merasa bahwa dirinya sudah tidak sanggup lagi menahannya sehingga ia memutuskan untuk pulang menemui Summer. Axel menghubungi Toni dan memintanya untuk menjemputnya pulang. Toni pikir Axel mungkin habis bersenang-senang dengan wanita panggilan di hotel, namun ketika ia sampai tak ada siapapun di kamar Axel kecuali Axel seorang diri. 

Axel tidak menyadari bahwa dirinya sudah mabuk. Axel merasa dirinya masih masih sadar sepenuhnya.

“ Bawa aku pulang ke rumah.“ Kata Axel yang terlihat tidak sanggup berdiri tegak.

“ Baik Tuan." Jawab Toni.

Sesampainya di rumah, Axel yang setengah tertidur dibangunkan oleh Toni.

“ Tuan, Tuan Axel, kita sudah sampai, apa perlu bantuanku untuk ke dalam?" Toni mencoba membangunkan Axel. Axel mulai membuka kedua matanya dan merasa bahwa ia sudah sadar sepenuhnya.

“ Thanks Ton.“ Ucap Axel dan kemudian masuk kedalam rumahnya. Para pelayan hanya menyaksikan dan tidak berani mendekat atau berbicara pada Axel, mereka tahu jika Axel mabuk siapa pun tidak ada yg boleh mendekatinya. Axel langsung menghampiri kamarnya. 

Ketika sudah berada dikamarnya, ia melihat Summer yang tengah tertidur di atas ranjangnya. Kali ini Summer mengenakan piyama dan tidak terlihat seksi sama sekali. Akan tetapi hal itu tidak membuat Axel kehilangan rasanya terhadap Summer. Ia mulai mendekati Summer dan kembali terbaring di sampingnya.

Lalu, Axel memeluknya dengan erat. Merasa tidak bisa bergerak, membuat Summer akhirnya terbangun.

“ wangi cologne ini, sepertinya aku mengenalnya. Dan mengapa wangi wine juga begitu menyengat? Mengapa tubuhku terasa hangat? Apa? Seperti ada sesuatu yang keras menyentuh bagian kewanitaanku.“ Summer berkata tanpa henti dalam benaknya.

Summer terkejut saat mendapati dirinya sedang di peluk erat oleh Axel. Summer pun segera mendorong Axel dan beranjak dari tempat tidur menjauhi Axel.

" Apa yang sedang kamu lakukan?!" Tanya Summer terkejut.

Axel hanya terlihat menatap Summer dengan wajah yang merah merona. Axel tidak marah sama sekali dan hanya tersenyum.

" Apakah dia pergi untuk mabuk-mabukan?“ Summer bertanya-tanya dalam hatinya.

Summer mengira bahwa Axel mungkin habis pergi ke sebuah klub dan pulang dalam keadaan mabuk sehingga sikapnya sangat berbeda. Summer pun mencoba menyadarkannya, Summer sendiri sebenarnya merasa bahwa Axel tidak terlihat mabuk sama sekali, hanya saja ia ingin memastikannya kembali.

“ Apa kamu sedang mabuk? “ kata Summer berteriak kembali.

1
Bilqies
hai Thor aku mampir niih
semangat terus yaa menulisnya 💪
Bilqies
kasihan banget summer yang di turunin di pinggir jalan tanpa bawa ponsel pula....
dasar Axel jahat banget siiih 😡😡😡
aku doain luu bakalan bucin akut sama summer yaaah
Bilqies
aku mampir lagi Thor /Smile/
icha_ajah
asli dah, related banget sama realita kehidupan
icha_ajah
ngebet amat baaang /Grin/
icha_ajah
hahahaha om om genit dong /Facepalm/
icha_ajah
baru bab 1 keren banget
Danuis
keren asli ni cerita walaupun baru baca beberapa bab. rekomen nih cerita
Danuis
kaya emak emak jaman dulu nih begini /Hey/
Danuis
anjay nyari pacar kaya nyari tahu bulat /Facepalm/
cell
ngakak bagian ini
Bilqies
mampir kaak ku beri 🌹 untuk mu thor...
Ayl da
bagus
SkyCloud
aw aw aw
SkyCloud
Hakim ni macam kakak protective kali lah
Bilqies
sampai disini dulu yaa kak bacanya...
jangan lupa mampir juga di karyaku dengan baca yang benar yaaa tidak asal scroll dan like 🙏🙏🙏
Bilqies
kasihan summer dia serba salah di posisinya sekarang ..
jadi greget ngeliat si Axel yang selalu memaksakan kehendaknya tanpa bertanya dulu ke summer /Awkward//Awkward/
Bilqies
aku mampir lagi kak....

satu 🌹 untukmu semangat terus yaaa...
simmersunshine07
terimakasih bilqies
Bilqies
bagus ceritanya thor, keren ❤️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!