NovelToon NovelToon
Pernikahan Keduaku Yang Pertama

Pernikahan Keduaku Yang Pertama

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Lari dari Pernikahan / Selingkuh / Mengubah Takdir / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:15k
Nilai: 5
Nama Author: Seraphine E

Caroline menikah dengan Bastian selama 13 tahun, dan selama itu juga tidak pernah ada kebahagiaan didalam pernikahannya. Bahkan ketika Caroline menjadi buta karena menyelamatkan Bastian, pria itu seolah tidak peduli bahkan tega berselingkuh. Di saat terakhirnya, Caroline berdoa jika dia bisa memutar kembali waktu, dia tidak akan pernah menikah dengan Bastian.
Tak disangka dewa mengabulkan permohonannya dan membuat Caroline kembali ke masa lalu. Caroline kembali di hari ketika dirinya dan Bastian menikah.
....
"Aku Caroline Rexalion membatalkan pernikahanku dengan Bastian. Aku tidak sudi menikah dengan sampah sepertimu" seru Caroline dihadapan semua tamu undangan.
"Caroline, jangan main - main. Apa - apaan sikapmu ini?" Bastian marah dan mencengkeram Caroline.
"Kau baji*ngan sialan. Mati saja kau.. Buagh" Ucap Caroline dan meninju Bastian tepat dihidungnya lalu segera pergi meninggalkan altar.
"Caroline.. Kembali kau!!!" Teriakan Bastian dibalas dengan acungan jari tengah oleh Caroline.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seraphine E, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 20

Kediaman Gaspar luluh lantak diserbu oleh Phillips dan juga anggota pasukan yang dia latih secara khusus, kemarahannya tidak terbendung manakala dia mengetahui bahwa cucunya dan menantunya berada dalam bahaya karena ulah mantan prajuritnya itu.

Begitupun dengan Edward yang tanpa ampun menyapu bersih orang - orang yang menghalangi jalannya, "Komandan Phillip, kenapa kau merusak kediamanku dan membawa pasukan bersenjata kemari?!?! Aku tidak memiliki urusan denganmu" sergah Gaspar dengan senjata teracung ditangannya.

"Gaspar, aku bukan orang yang peduli dengan apa yang orang lain lakukan termasuk dirimu. Aku tidak peduli meskipun kau menghancurkan kota ini menjadi abu" kata Phillip

"Lalu kenapa kau melakukan ini?" tanya Phillip

"Karena kau hampir membu*nuh cucu dan menantuku" ucap Phillip geram.

"Sebentar lagi pihak berwenang akan datang dan menangkapmu, aku tidak perlu membuang waktuku lebih lama dari ini. Semua kejahatan yang kau lakukan termasuk melakukan pembakaran di kawasan kumuh dimana cucu dan menantuku berada, akan kau pertanggung jawabkan di penjara nanti" seru Phillip bertepatan dengan beberapa anggota berwenang menyeruak masuk diantaranya bahkan gubernur daerah itu juga ikut dalam penyergapan ini.

"Tunggu... tunggu. Biar aku jelaskan semuanya. Aku tidak tahu siapa cucumu dan juga menantumu. Tuan Phillip kau salah paham" teriakan Gaspar tenggelam diantara kegaduhan yang terjadi di rumahnya.

Edward dan Phillip kemudian bergegas menuju tempat dimana Caroline dan Beatrice berada.

Sepanjang mata melihat yang terlihat hanya sisa - sia kobaran api yang masih terus berusaha dipadamkan oleh pemadam kebakaran.

Teddy yang baru saja munvul dihadapannya segera memberitahu Edward jika saat ini Caroline sedang berada di bekas klinik lama milik Alicia (Beatrice) yang dihancurkan oleh Gaspar karena dia akan melakukan operasi darurat pada Polly.

Belasan jam berlalu, diantara bangunan bobrok, para penyintas dengan debu menghitam di tubuh dan wajah mereka saling berpelukan. Baru saja api di lingkungan itu berhasil dipadamkan, menyisakan puing - puing bangunan yang hancur. Mereka bekerja sama untuk mengumpulkan sisa - sisa kebakaran yang mungkin masih dapat mereka selamatkan.

Lorenzo menatap nanar, dimatanya tempat kotor dan kumuh ini adalah satu - satunya tempat dia tinggal bersama dengan orang - orang yang dia bisa sebut sebagai keluarganya. Lorenzo tumbuh besar di tempat itu, ibunya sendiri adalah wanita malam yang kerap kali menjaja*kan tubuhnya kepada siapapun yang bisa memberinya uang.

Kekerasan, makian dan kata - kasar adalah hal yang akrab baginya. Dulu dia memiliki impian untuk pergi meninggalkan tempat ini untuk kehidupan yang lebih baik, tapi pertemuannya dengan Batrice atau yang selalu dia kenal sebagai Alicia mengubah pandangan hidupnya dan membuatnya bertahan di tempat itu bersama dengan yang lain.

Lorenzo menatap orang - orang dihadapannya, ditengah - tengah duka akibat kehilangan tempat tinggal mereka masih bisa tersenyum karena mereka masih bisa bersama dengan orang - orang terdekat mereka.

Hari itu untuk pertama kalinya dirinya dan orang - orang ini terbebas dari keputusasaan dan ketidakmampuan mereka akibat ulah Gaspar, pria itu memanfaatkan jabatannya sebagai walikota untuk menekan penduduk kotanya sendiri, tidak mempedulikan kondisi dan keadaan kotanya. Termasuk  tidak menyediakan fasilitas yang memadai dengan alasan tidak adanya dana yang cukup dari pemerintah untuk mengembangkan kota tersebut ke arah yang lebih baik.

"Apa kau yang bernama Lorenzo?" tanya Teddy padanya.

Lorenzo menatap pria mungil dihadapannya, "Iya benar? siapa kau?"

Teddy lalu membawa Lorenzo menemui Phillip, dari kakek tua itu Lorenzo diminta untuk mengatur akomodasi seluruh warga yang kehilangan tempat tinggal mereka untuk pergi ke kediaman Gaspar.

Phillip juga mengatakan bahwa seluruh biaya termasuk kebutuhan semua orang akan menjadi tanggung jawabnya sampai pemukiman untuk mereka selesai dibangun.

"Kau jangan heran begitu, ini hanya caraku berterima kasih karena kau membantu menantu kesayanganku selama ini. Kau tidak perlu khawatir, aku tidak akan meminta uang kalian sepeser pun jika itu yang ada di pikiranmu" senyum Phillip sebelum dia pergi meninggalkannya bersama dengan Teddy.

***

Di klinik bekas Alicia dulu menjalankan prakteknya sebagai dokter, Caroline, Louis dan Victor menunggu dengan cemas. Polly mengalami luka yang cukup parah akibat tusu*kan benda tajam yang diarahkan kepada Victor tapi dihalangi olehnya.

Resepsionis hotel tempat mereka menginap juga ikut membantu mereka melarikan diri dari kepungan anak buah Gaspar yang menghadang mereka didepan hotel, pria yang berprofesi sebagai yutuber itu sengaja datang ke kota ini untuk menyelidiki keluhan warga yang terpinggirkan. Dia berpura - pura menjadi petugas hotel karena dengan begitu, dia dapat dengan mudah mengamati keadaan sekitar.

"Kali ini Gaspar tidak akan bisa mengelak lagi dari bukti - bukti kejahatan yang sudah aku kumpulkan. Tidak sia - sia aku bertahan selama 6 bulan di kota yang menyedihkan ini" ucap Lucius sang resepsionis hotel.

Victor tersenyum kecut, "Maaf karena aku sempat memukulmu karena curiga kau bersama dengan mereka" ucapnya malu.

"Tidak masalah asalkan kau berjanji untuk klik tombol subscribe di akunku" canda Lucius

Victor menatap geli pada Lucius, kesan pertamanya benar jauh beda dengan saat dirinya berhadapan dan berbicara dengan Lucius.

Edward baru saja masuk kedalam klinik ketika melihat Caroline terlelap di pundak Louis, wajahnya hampir susah dia kenali karena tertutupi oleh jelaga, "Uncle...."

"Sssh.. Kau diam saja disitu, nanti Caroline akan terbangun" ucap Edward. Dia lalu menanyakan keadaan Polly yang masih berada didalam ruang operasi.

"Tenang saja, dia akan baik - baik saja" ucap Edward pada Victor yang terlihat cemas.

"Maafkan saya karena saya tidak bisa melindungi nona muda" ucapnya lagi.

Edward menggeleng, yang penting diantara mereka tidak ada yang kehilangan nyawa itu sudah cukup.

****

Operasi Polly akhirnya selesai saat Alice (Beatrice) keluar dari ruang rawat, diluar juga telah tersedia ambulance yang akan membawa Polly ke landasan helikopter di kediaman Gaspar untuk kemudian dibawa ke ibukota dan dirawat disana.

Edward menatap Beatrice dengan mata berkaca - kaca, karena perpisahan mereka yang begitu mendadak membuat hatinya yang dia kira telah membeku kembali mencair dengan menatap wajah yang selalu dia kenang sepanjang hidupnya.

Kabar mengenai Beatrice yang kehilangan ingatannya pun juga sudah diketahui oleh Edward berdasarkan informasi yang dia terima dari Theo. Itulah kenapa dia bersikap hati - hati untuk tidak membuat Beatrice menghilang lagi darinya.

"Kenapa kau diam saja, bukankah akhirnya kau bertemu dengan istrimu? Seharusnya kau memeluknya" bisik Phillip disampingnya.

"Tidak, lebih baik aku menahannya. Aku tidak ingin membuatnya semakin menjauh dariku" ucap Edward.

Edward adalah orang yang tidak bisa bercanda untuk hal sekecil apapun apalagi jika menyangkut orang - orang yang dia sayangi, dimata orang- orang mungkin Edward terlihat menakutkan dan seram tapi dimata keluarganya terutama Caroline dan Beatrice, dia adalah sosok yang lembut dan bertanggung jawab. Tidak pernah sekalipun dia meninggikan suaranya kepada istri dan juga putrinya.

Edward dan Beatrice menikah karena keduanya saling mencintai dan sudah menjalin hubungan yang cukup lama, pernikahan mereka punjuga berjalan lancar tanpa ada halangan dari siapapun.

"Beatrice...." panggil Edward canggung.

"Bagaiamana kabarmu" ucap Edward seraya menahan mendung di wajahnya.

***

1
Aiko Clearesta
up thor wlau badai mnghdang
Anita Jenius
Ceritanya keren kak.
5 like + /Rose/buatmu sebagai hadiah perkenalan dariku. semangat ya kak.
Seraphine E: terima kasih banyak kak. 🙏🙏🙏
total 1 replies
Anita Jenius
Aku mampir kak.. salam kenal..
Seraphine E: salam kenal juga kak.
total 1 replies
IndraAsya
👣👣👣
Bilqies
hai kak aku mampir yaach

jangan lupa mampir juga di karyaku
"Mencintaimu dalam DIAM"
Seraphine E: thank you kak
total 1 replies
Araa
Semangat thoor😆
Seraphine E: thank you kak /Angry//Determined/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!