Apa yang akan kamu lakukan saat satu-satunya keluargamu menjadikanmu sebagai pelunas utang? Apakah kamu akan menerima?
Menikah atas dasar perjanjian akankah berakhir bahagia?
Ini adalah kisah fiktif berdasarkan karangan author semata. Jika nama, tempat, dan latar memiliki kesamaan berarti hanya kebetulan semata...
Salam hangat, Sky Anggara
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon skyanggara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MKP Chap 28 “Pesta Pernikahan ”
Saat ini Tania baru sampai di lobby hotel. Gaun putihnya yang panjang di angkat oleh MUA yang merias dirinya di kediaman Arya tadi.
Tatapan mata semua orang menatap penuh takjub pada dirinya.
Tentu saja, Tania saat itu tampil begitu cantik dan menawan. Gaun putihnya begitu cocok dengan kulitnya yang terbilang sedikit putih selaras dengan hiasan yang terlihat natural.
Mereka pun menaiki lift dan menuju gedung resepsi. Di dalam lift tak henti-hentinya Tania meremas jarinya lantaran gugup dan takut di waktu bersamaan.
‘Aku gugup banget... Aku gak bisa bayangin apa yang terjadi ntar.’ Batin Tania.
Irama jantungnya tak beraturan seiring hembusan nafasnya yang terasa berat.
“Ibu tenang aja, make-up nya bikin pangling kok. Pak Arya pasti suka sama hasilnya.” Ucap si gadis MUA yang mengira jika gadis di sampingnya ini mengkhawatirkan make-up dan penampilannya.
Tania tak henti-hentinya meremes gaun pengantinnya untuk menyalurkan perasaan gugupnya.
Mereka sekarang ini sudah berdiri tepat di pintu utama gedung resepsi. Nampak beberapa pelayan yang menggunakan jas hitam terlihat begitu rapi dan sangat formal.
“Selamat datang, bu...” Ucap salah seorang pelayan yang dibalas senyum singkat Tania.
Dari arah samping muncul Rio yang juga sama menggunakan setelan jas hitam sesuai dresscode untuk pria.
“Bu Tania!!”
“Pak Rio??”
“Tunggu sebentar bu, saya akan memberitahukan kepada pak Arya dengan kedatangan ibu. Kebetulan para tamu undangan sudah berkumpul semua.” Jelas Rio.
Tak berapa lama muncul Arya yang entah datang dari arah mana. Pria itu begitu tampan dengan setelan jas putih senada dengan gaun Tania.
Pria itu begitu tampan dan tanpa menggunakan kacamata. Tatapan mata Tania bersitatap dengan mata Arya.
Padangan mereka berdua seolah-olah mengagumi penampilan masing-masing.
Dimata Arya, penampilan Tania saat itu begitu cantik. Ia berkata jujur dan tak ada kebohongan sedikitpun. Gaun pengantin yang bermodelkan kebaya itu nampak serasi dengan tubuh ramping Tania.
“Ukurannya pas juga.” Kata Arya terdengar ambigu.
Tania spontan menunduk malu karena ditatap sedemikian rupa oleh calon suaminya.
Para MUA pun jadi salah tingkah sendiri melihat reaksi Tania yang malu-malu.
Tanpa berkata lagi, Arya segera mengambil lengan Tania dan mengaitkan lengan Tania ke lengannya.
Para MUA pun dengan segera menata juntaian gaun Tania agar terlihat rapi dan sesekali menata ulang rambut Tania.
Nafas Tania terasa berat dan deguban jantungnya juga begitu kencang. Bahkan ia bisa dengan jelas mendengarnya, mungkin??
“Jangan tegang gitu, senyum... Jangan sampe kolega bisnis saya ngira kalo kamu seakan terpaksa nikah sama saya, meskipun kenyataannya begitu.” Bisik Arya tepat di telinga kanan Tania.
Tania pun spontan menoleh ke arah kanan dan tanpa sadar bibir mereka bersentuhan dan bersamaan dengan pintu gedung terbuka lebar mempertontonkan adegan romantis itu.
CIUMAN PERTAMA TANIA!!!
Prokk
prokk
Prokk
Suara gemuruh tepuk tangan menyadarkan mereka berdua dari kecelakaan itu. Pipi Tania terasa panas seiring dengan perkataan menggoda dari rekan bisnis Arya.
“Haha.. .Padahal sebentar lagi sudah SAH tapi kayaknya Pak Arya udah gak sabar.” Ucap Pak Mulya uang diikuti yang lain.
Arya pun sedikit tersenyum simpul dan perlahan melangkah diikuti Tania di samping kirinya. Sebisa mungkin Tania memberikan senyuman manis dan menatap kosong ke arah depan.
‘Oh ayolah!!! Aku harus ngapain ini? Pipi aku rasanya keram... Ibu... Tania mau nangis aja kalo gini.’ Batin Tania tertekan.
Tatapan para tamu undangan menatap penuh kagum pada mereka berdua, terlebih kepada Tania.
Mereka berdua terlihat sangat serasi membuat para istri pengusaha yang lain membayangkan setampan dan secantik apa anak mereka nanti.
Sedangkan Tania, ia masih berfokus pada rasa gugupnya. Meskipun di bibir ia tersenyum tetapi hatinya tak henti-hentinya merenggut kesal kepada pria di sampingnya. Tentu saja dikarenakan pesta pernikahan yang sangat mendadak.
Biar Tania ingatkan jika kalian lupa, tadi pagi ia masih tertidur pulas namun di bangunkan oleh bu Tuti yang dengan atas perintah Arya hingga dirinya menjadi pengantin dan tanpa persiapan diri sama sekali.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
