Pernikahan Paksa

setelah perdebatan kemarin,tak ada yang bertegur sapa atau hanya sekedar basa basi,suasana rumah mereka terasa begitu dingin dan suram.

Hari ini entah mengapa tiba-tiba Hendrik menyuruh ruby dan livia shopeeng bersama,apakah Hendrik baru terbentur sesuatu dan mengakibatkan otaknya bermasalah.

Mau tak mau mereka pun menerima hal itu bahkan lusi terus menjaga nyonya nya dan tak akan membiarkan Livia membuat masalah dengan nyonya nya.

Akan tetapi tiba-tiba Mall di heboh kan dengan lantai tiga terbakar,bahkan bunyi dering untuk kebakaran berbunyi,membuat semua pengunjung keluar semua,ruby,Livia dan Lusi juga tak kalah panik dan mengingat ruby yang tengah mengandung akan sulit untuk mereka berlari cepat,tapi bagaimana pun juga mereka harus keluar dari mall ini hidup-hidup,dengan sekuat tenanga sembari memegang perut besarnya ruby pun berlari dengan sebelah tangan di genggam lusi kuat.

Pemadam kebakaran tiba,dan langsung mulai memadamkan api itu,tetapi karena mall itu besar dan banyak barang-barang yang terbakar apalagi ledakan akibat gas membuat sulit untuk di padamkan.

"Jangan takut nyonya,kita akan segera keluar dari sini":Ucap Lusi berusaha menenangkan sang nyonya,ia juga panik tapi akan tambah gawat kalau mereka bertiga panik,akan membuat mereka sulit untuk keluar.

Ruby membulatkan matanya saat Sebuah rak balok yang akan menimpa livia,melihat itu ruby mendorong Livia,membuat dirinya lah yang terkena rak balok itu.

"Yah tuhan nyonya!!":Teriak lusi,dan berusaha menyingkirkan rak itu yang menimpa kaki sang nyonya,sedangkan livia pun langsung tersadar dari keterkejutannya,dan langsung membantu Lusi.

"Nyonya bertahan lah,saya akan mengeluarkan nyonya":Ucap lusi,ia semakin khawatir kepada nyonya nya,dan makin panik melihat darah mengalir dari paha sang nyonya dan turun mengenai lantai mall.

"Livia,keluarlah dari sini dan bawah lusi juga,jangan membantu saya lagi,saya sudah tak kuat":Wajah ruby mulai memucat.

"Gak,nyonya gak boleh bilang gitu,saya akan tetap membantu nyonya":Usaha livia dan lusi tak membuah kan hasil.

"Per-pergihhh,Sa-sayahhh mohon,katakan ke orang tua saya,bahwa saya sangat menyayangi mereka,da-nhhh,Liviahhh berbahagia lah dengan Hendrik,dia begitu menci-nthishhh kamuhhh":Ruby semakin merintih kesakitan.

Livia menangis karena ruby rela menolong dirinya dan mengakibatkan ruby celaka,ia menyesal sudah berbuat kesalahan yang membuat ruby selalu mendapat siksaan dari Hendrik.

"Lusi,pergi dan semoga kamu bahagia":Setelah itu ruby pun tak sadar,membuat Livia dan Lusi panik.

"Nona pergilah,jangan menoleh ke belakang,jangan menyia-nyiakan kebaikan nyonya,dan benar apa kata nyonya uhkkk uhhhkk bahwa nona adalah wanita yang sangat di cintai tuan,uhkkk uhkkk,berbagahagia lah":Dan seketika lusi pun pingsan karena terlalu lama menghirup asap membuat pernapasannya sulit di atur.

Livia berdiri dan berlari keluar dari mall,ia melihat hendrik yang saat ini di pegangi polis.

"Sayang":Hendrik melihat livia berlari kearahnya.

Dan,Bughh

"syukurlah kamu gapapa,aku khawatir sama kamu":Gumam hendrik,sembari memeluk Livia erat.

"Mas,ruby dan lusi masih ada di dalam,dan serang pingsan":Setelah itu Livia pun pingsan di pelukan hendrik,hendrik syok mendengar hal itu,baru saja ia ingin bangkit untuk masuk ke dalam,langkahnya terhenti saat mall itu meledak dan api mulai berkobar..