Lanjutan kisah dari Cinta Beda Usia, Kisah baru dari Keisha Alvina Putri Pramuja, anak ketiga dari Evano dan Violetta.
Keisha mendapatkan pengkhianatan dari suaminya, Miko setelah mereka menikah selama dua tahun. Alasannya, karena Keisha belum juga memberinya seorang keturunan. Tidak ingin dimadu, Keisha memutuskan untuk menggugat cerai suaminya.
Setelah beberapa bulan berpisah dari Miko, Keisha bertemu kembali dengan sosok laki-laki bernama Arya Wiguna Atmaja. Dia adalah laki-laki yang menyukai Keisha sejak ia masih kecil
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon echa wartuti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16
Suara tepukan tangan yang diberikan oleh para tamu undangan memudar. Keisha melihat ekspresi kaget bercampur bingung orang-orang di hadapannya. Di dalam benaknya, Keisha berpikir apa mungkin karena keberadaan dirinya di samping Arya.
Pikiran negatif Keisha makin kuat saat melihat tamu lainnya melihat ke arahnya seraya bicara berbisik-bisik dengan yang lainnya. Tidak tahan melihat pemandangan itu, Keisha memilih menyingkir dari sisi Arya.
"Maaf, saya permisi dulu." Keisha pergi dari sisi Arya begitu saja, mengabaikan panggilan dari Arya.
"Keisha, tunggu!" Arya mendesah, ada kekecewaan di wajahnya saat Keisha pergi begitu saja dan menghilang begitu cepat di kerumunan.
Keisha memilih untuk bergabung bersama keluarganya, mungkin itu akan lebih baik. Akan tetapi pikiran Keisha salah, masih saja Keisha bisa melihat orang-orang di sekitarnya bicara berbisik-bisik dengan memandang ke arah dirinya. Dada Keisha terasa sesak saat melihat pemandangan itu.
"Mah, Pah, Keisha urus makanan dulu," pamit Keisha.
"Iya, Nak. Good luck ya," ucap Violetta yang langsung dianggukki oleh Keisha.
Keisha pergi dari tempat pesta, ia ingin pergi ke pantry untuk mengecek semua makanan yang sedang dipersiapkan oleh para pekerjanya. Lebih baik dirinya menyibukkan diri dengan pekerjaan, dari pada mengurusi orang-orang yang mencibir dirinya.
Keisha berjalan dengan terburu-buru. Karena tidak memperhatikan langkahnya Keisha tidak melihat ada orang yang sedang berjalan di arah yang berlawanan sehingga tabrakan tidak bisa Keisha hindari.
"Ya ampun."
Air minum yang dipegang oleh orang itu tumpah mengenai pakaian Keisha, meninggalkan noda di pakaiannya.
"Oh maaf, maafkan aku," ucap orang itu.
"Tidak, aku yang harusnya minta maaf. Aku tidak memerhatikan jalanku," ucap Keisha.
"Saya permisi," ucap Keisha.
Keisha melangkah meninggalkan tempat itu, menuju ke toilet untuk membersihkan noda yang ada di bajunya.
Keisha merasa harinya sedang sial, beberapa saat yang lalu dirinya bertemu dengan Miko dan kali ini ia bertemu dengan Mayang di dalam toilet.
"Hai, Kei, senang bertemu denganmu di sini." Mayang menyapa Keisha.
Keisha tidak tertarik membalas sapaan Mayang, ia lebih fokus pada noda yang ada di bajunya. Tanpa memperdulikan keberadaan Mayang, Keisha mengambil tisu lalu membasahinya dengan air. Keisha tetap fokus pada noda di pakaiannya daripada mengurusi Mayang yang terus saja mengoceh untuk menyindirnya.
"Kamu tidak berubah ya, kamu masih saja berpenampilan sederhana. Sayang sekali padahal kamu seorang putri di keluarga yang kaya raya." Mayang tersenyum miring seolah sedang mengejek Keisha.
Dari kalimat yang Mayang ucapian, jelas sekali dia sedang mencoba menyindir dan Keisha menyadari itu. Keisha masih tidak tertarik untuk membalas sindiran Mayang, ia juga menahan dirinya untuk tidak terpancing emosinya oleh Mayang.
"Dari penampilanmu saja, aku bisa melihat jika kamu tidak tahu cara memuaskan seorang suami. Pantas saja mas Miko berpaling darimu dan memilih aku." Mayang tertawa penuh kemenangan.
Keisha menatap kaca, sekilas ia melihat pantulan Mayang dengan senyum sinis yang terlukis di bibirnya. Keisha membuang tisu yang sudah iya pakai ke tempat sampah dan berdiri menatap Mayang.
"Kamu tahu Mayang? Melihat dari penampilanmu saja sekarang, aku tahu kamu wanita yang suka menggoda." Keisha melihat penampilan Mayang dari ujung kaki sampai ujung rambutnya. Mayang memakai pakaian dengan warna merah menyala, ada belahan di kakinya sampai batas lutut. Bukan hanya itu saja, bagian punggung Mayang juga terbuka sampai batas pinggang, dan untuk riasan wajah mayang itu juga terlalu menor. Keisha mulai merasa mual melihat penampilan Mayang yang sengaja mengeksplor tubuhnya.
"Dan untuk masalah memuaskan, aku tidak akan meragukan dirimu, aku sudah melihat buktinya. Kamu berhasil menggoda laki-laki yang merupakan suami dari wanita lain," balas Keisha.
"Aku ingin lihat, suami siapa lagi yang ingin kamu goda setelah mas Miko," ucap Mayang.
Suasana di dalam toilet makin terlihat memanas. Api amarah keduanya, seolah menyala, membakar seisi tempat itu. Mayang merasa kalah telak dengan perkataan yang diucapkan oleh Keisha.
"Dulu aku selalu membantumu, membelamu setiap kamu dalam masalah atau diejek oleh orang lain. Jadi kali ini jangan harap aku akan diam saja ketika kamu menghinaku," ucap Keisha penuh dengan penekanan.
Keisha dan Mayang sama-sama mengalihkan pandangan saat pintu toilet terbuka dari luar. Datang seorang wanita ke tempat itu, dia adalah Felicia, kakak ipar Keisha sendiri. Keisha merasa senang dengan kehadiran Felicia, tetapi tidak dengan Mayang.
"Kakak ipar," ucap Mayang.
"Keisha, apa yang sedang kamu lakukan di sini?" tanya Mayang.
"Aku sedang membersihkan pakaianku yang terkena noda minuman. Tetapi ternyata aku bertemu dengan seseorang yang tidak tahu malu ini. Dia bahkan mengajakku untuk berdebat di sini." Keisha melirik kearah Mayang.
"Aku baru tahu, ternyata selain kamu anak manja ternyata kamu juga tukang mengadu," ejek Mayang.
"Diam kamu!" bentak Felicia.
Felicia melihat kearah Keisha. "Untuk apa kamu meladeni dia? Jangan buang-buang waktumu dengan perempuan ini."
Mayang mendelik ia merasa tidak suka dengan perkataan Felicia.
"Hei, kamu! Jangan ikut campur, ini urusanku dengan perempuan tidak berguna ini!" Mayang menunjuk Felicia dengan jari telunjuknya dengan matanya yang melotot.
"Sepertinya kamu lupa! Aku ini kakak ipar Keisha, masalahnya juga menjadi masalahku!" ucap Felicia.
"Sebaiknya kamu pergi dari sini, sebelum aku membuat malu dirimu dengan perkataanku nanti," usir Felicia.
"Satu lagi! Jangan berani kamu menghina adik ipar kesayanganku. Jika kamu masih berani mengganggunya maka aku akan bertindak tegas padamu," ucap Felicia.
Sudah tidak ada lagi yang bisa Mayang lakukan. Mayang merasa kalah pada ucapan Keisha sebelumnya, kini Keisha mendapat bantuan dari kakak iparnya yang membuat dirinya benar-benar kalah telak.
"Awas kamu, Keisha," batin Mayang.
Mayang keluar dari kamar mandi dengan membanting pintu kamar mandi keras-keras.
Keisha dan Felicia mereka sama-sama menarik nafas dalam-dalam untuk menetralkan emosi mereka. Keduanya merasa lega saat Mayang sudah pergi dari hadapan mereka.
"Kamu tidak apa-apa kan?" tanya Felicia pada Keisha.
"Tidak, aku tidak apa-apa." Keisha menjawab seraya menggelengkan kepalanya.
"Pakaianmu terlihat sangat kotor, lebih baik kamu menggantinya. Kebetulan di mobil kakak ada pakaian baru. Kakakmu membelikannya untukku, tetapi size-nya kekecilan. Sepertinya itu pas di tubuhmu," ucap Felicia.
Keisha melihat noda di pakaiannya, memang benar, pakaiannya terlihat sangat kotor karena noda dari jus jeruk.
"Baiklah, aku akan mencobanya," ucap Keisha.
"Tunggu di sini. Aku akan meminta Alan membawanya ke sini," suruh Felicia yang langsung diangguki oleh Keisha.
Setelah menunggu beberapa saat Felicia kembali masuk ke dalam toilet ia memberikan pakaian baru untuk Keisha. "Ini, pakailah!"
"Terimakasih banyak, Kak." Keisha menerima paper bag yang diberikan oleh Felicia.
"Kakak keluar dulu. Sepertinya kakakmu mencari kakak," ucap Felicia.
"Iya, Kak. Sekali lagi terima kasih," ucap Keisha yang langsung diangguki oleh Felicia.
Setelah kakak iparnya pergi, Keisha masuk ke dalam satu bilik yang ada di toilet itu. Keisha mengambil pakaian yang diberikan oleh kakak iparnya. Mata Keisha berbinar, melihat pakaian yang merupakan limited edition.
"Sepertinya kak Kenzo sangat memanjakan kakak ipar," ucap Keisha.
Mendadak pikiran jahat Keisha muncul setelah melihat pakaian itu. "Mayang pasti akan terbakar saat melihat pakaian ini."
Setelah berganti pakaian Keisha keluar dari kamar mandi. Akan tetapi langkah Keisha kembali terhenti saat melihat Miko ada di hadapannya.
"Kenapa aku harus lagi-lagi bertemu dengannya," batin Keisha.
Untuk sejenak Keisha memperhatikan penampilan Miko. Meskipun tidak menyentuhnya secara langsung, Keisha tahu badan Miko terlihat lebih kurus sebelum mereka berpisah.
"Apa Mayang tidak merawatnya dengan baik?" pikir Keisha.
"Heh, apa peduliku!" batin Keisha.
Keisha langsung mengambil langkah seribu, tetapi tanpa Keisha duga Miko menahan pergelangan tangannya yang langsung menghentikan langkahnya.
"Kei, aku ingin bicara denganmu," ucap Miko.
Keisha mencoba berontak ia menarik pergelangan tangannya yang dipegang oleh Miko. "Sudah tidak ada lagi yang perlu kita bicarakan."
"Kei, please ....!" Miko memohon kepada Keisha dengan menyatukan kedua tangannya.
"Maaf, aku sedang sibuk," tolak Keisha.
Tidak menunda lagi Keisha langsung pergi dari hadapan Miko. Tidak peduli saat Miko terus memanggilnya.
Untuk semua, sabar ya. Keisha pasti akan menikah dengan Arya tetapi tidak langsung juga. Akan ada beberapa kendala di dalam perjalanan mereka menuju ikatan pernikahan. Apalagi dengan masa lalu Keisha.